Powered By Blogger

Senin, 27 Agustus 2012

DPP PAN: Rekomendasi PAN Belum Resmi


MAKASSAR, FAJAR--Ketua Umum DPP PAN, Hatta Rajasa menyebut partai berlambang matahari terbit ini belum mengeluarkan rekomendasi resmi untuk mendukung cagub di pilgub Sulsel 2013.
Pengakuan terbaru Hatta ini dikutip Koordinator Wilayah (Korwil) Sulawesi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PAN, Andi Yuliani Paris. Kepada FAJAR, Yuliani mengungkap kalau beberapa hari sebelum Idulfitri, dirinya bertemu dengan Hatta dan mempertanyakan mengenai rekomendasi PAN untuk pilgub Sulsel utamanya terkait SK dukungan yang sempat beredar untuk mendukung pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang).
Dalam pertemuan Yuliani dengan Hatta itu, besan Susilo Bambang Yudhoyono ini mengungkap kalau SK yang sempat beredar tersebut adalah rekomendasi yang dimunculkan PAN saat nama pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), belum masuk daftar cagub Sulsel yang diusulkan DPW PAN Sulsel ke DPP. Hatta tidak menepis ada rekomendasi yang sempat dimunculkan. Namun itu tadi, sebelum pasangan Ilham-Aziz masuk daftar cagub yang diusul PAN ke DPP.
"Saya pernah bertemu langsung dengan Pak Hatta. Menurut penjelasannya, rekomendasi yang beredar itu keluar sebelum Ilham-Aziz termasuk cagub yang diusulkan DPW PAN Sulsel," kata Yuliani.
Karenanya, Yuliani beranggapan bahwa sejauh ini partai yang didirikan tokoh reformasi Indonesia, Amien Rais ini belum memiliki dukungan resmi untuk pilgub Sulsel mendatang. Beberapa bulan lalu, DPW PAN Sulsel melansir SK DPP PAN untuk mendukung pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) sebagai pasangan cagub Sulsel 2013 mendatang.
Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi yang dikonfirmasi terpisah menegaskan DPW PAN Sulsel saat ini tetap berpatokan pada rekomendasi yang pernah difaks DPP PAN ke PAN Sulsel beberapa bulan lalu, apalagi SK rekomendasi tersebut sudah ada di tangan dalam bentuk aslinya.
Wakil Ketua DPRD Sulsel ini menepis kalau pengusulan cagub Sulsel ke DPP PAN dilakukan secara bertahap atau ada yang diusul lebih awal seperti penjelasan Yuliani Paris. DPW PAN Sulsel kata dia mengusulkan cagub Sulsel ke DPP secara bersamaan yakni Syahrul Yasin Limpo dan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA). Tapi kalau yang memberi pernyataan langsung dari Hatta, Kahfi menegaskan bahwa pernyataan resmi Hatta itulah yang resmi nantinya.
"Tidak benar proses yang kita lalui seperti itu. Pengusulan cagub dari DPW Sulsel ke DPP kita lakukan secara bersamaan yakni dua calon yaitu Syahrul dan pasangan Ilham-Aziz. Saat itu, Pak Syahrul malah belum ada pasangannya," kata Kahfi.
Kahfi menegaskan, PAN adalah organisasi politik sangat modern sehingga mekanisme partai termasuk dalam penjaringan cagub Sulsel tidak dilakukan begitu saja. "Partai modern itu punya mekanisme dan itu yang dilakukan. Setelah kita proses dan ajukan dua calon bersamaan, lahirlah rekomendasi dari DPP," tandas Kahfi.
Kahfi bahkan menegaskan penyerahan SK dukungan PAN terhadap Sayang tinggal menunggu perintah dan petunjuk DPP PAN. Sejauh ini, PAN memang belum menetapkan jadwal resmi untuk menyerahkan dukungan tersebut karena masih menunggu petunjuk resmi Hatta Rajasa. (hamsah umar)                  

Mustaman-Sultan Kejar Ketertinggalan


MAKASSAR, FAJAR--Pasangan calon bupati Bone, A Mustama-Andi Sultan
Pawi mulai menyusun strategi guna mengejar ketertinggalan
elektabilitas di pemilukada Bone mendatang.
        Pasangan ini secara khusus melakukan pertemuan di Grand Clarion &
Convention, Senin, 27 Agustus malam. Pertemuan ini melibatkan elit
Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Bone, Andi Asia Pananrangi, A Aras
dan tim sukses lainnya. Sultan terlihat masih mengenakan pakaian dinas
lengkap saat pertemuan berlangsung.
        Mustaman menyatakan, pertemuan tim dengan pasangannya dilakukan dalam
rangka menyusun strategi, agar kerja politik dalam rangka meningkatkan
elektabilitas makin terarah dan efisien. "Kita ingin menyamakan
persepsi dan strategi dalam melakukan kerja politik yang akan kita
lakukan," kata Mustaman.
        Kendati tidak diunggulkan, Mustaman percaya diri bisa meraih dukungan
besar masyarakat Bone di pemilukada mendatang. Apalagi cawabup yang
digandeng memiliki pengaruh dan investasi sosial yang tidak diragukan.
        Di pemilukada Bone, pasangan ini bakal berhadapan dengan beberapa
pasangan cabup yang diunggulkan seperti Andi Fahsar Padjalangi-Ambo
Dalle (Tafa'dal), Andi Irsan Idris-Andi Irwan Patiwiri, Andi
Mangungsidi-Sumardi, dan Andi Taufan Tiro.
        "Saya kira sampai saat ini tidak ada satu pun pasangan calon yang
unggul survei, tapi semua masih cukup merata. Kita yakin dukungan
masyarakat Bone terhadap pasangan ini sangat janjikan untuk
memenangkan pertarungan," urai Sultan.
        Dia menyebut, banyaknya tokoh Bone berpengaruh yang maju membuat
dukungan terhadap pasangan calon tidak ada yang diunggulkan. Sultan
sendiri bakal berhadapan dengan adik kandungnya Andi Promal Pawi jika
Taufan Tiro memilih tokoh ini sebagai wakilnya. (hamsah umar)

Cagub Perlu Peduli Budaya


MAKASSAR, FAJAR--Calon gubernur Sulsel yang akan bertarung di pilgub Sulsel 2013 mendatang, diminta memiliki komitmen dan kepedulian terhadap pembangunan seni dan budaya yang menjadi salah satu kebanggaan bangsa.
Wakil Ketua DPW PBR Sulsel, Wawan Mattaliu berharap gubernur yang terpilih pada pilgub Januari mendatang harus ada kepedulian terhadap masalah budaya di Sulsel. Pasalnya, perhatian pemerintah terhadap budaya di Sulsel saat ini belum maksimal dan belum memperlihatkan adanya keseriusan untuk melestarikan budaya dan kesenian di daerah ini.
"Siapa pun yang menjadi pemimpin Sulsel mendatang harus ada kepedulian terhadap masalah pembangunan budaya. Karena PBR Sulsel adalah partai yang mengusung pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), maka partai saya akan menjadi alat untuk memberikan desakan ke pasangan ini untuk peduli budaya," kata Wawan, Senin, 27 Agustus.
Wawan yang pernah menjadi duta kebudayaan di Kuala Lumpur Malaysia pada 1994 lalu ini berharap perhatian Ilham-Aziz pada masalah kesenian dan kebudayaan di Sulsel mendatang bisa diwujudkan, sehingga seni dan budaya di daerah ini bisa tumbuh dan berkembang lebih baik. Wawan melihat, masalah kebudayaan dan seni di daerah ini masih belum maksimal karena kurangnya perhatian pemerintah.
Legislator PBR Sulsel ini juga berharap tiga kandidat cagub Sulsel yakni Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) mesti sejak awal memberikan komitmen terhadap persoalan seni dan budaya. Sejauh ini, Wawan belum melihat ada komitmen khusus kandidat untuk memberikan perhatian terhadap masalah budaya dan seni di daerah ini. (hamsah umar)
             

Waspadai Benturan Massa IA-Sayang


*Daftar di KPU 14 September

MAKASSAR, FAJAR--KPU Sulsel dan Polda Sulsel wajib mewaspadai benturan massa pendukung Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) dengan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang).
Potensi terjadinya benturan massa IA dan Sayang ini harus dipikirkan dan diantisipasi KPU dan kepolisian, mengingat kedua cagub yang memiliki rivalitas yang ketat ini memilih mendaftar di KPU sebagai pasangan cagub pada Jumat, 14 September. Kedua pasangan cagub ini sudah mengajukan jadwal pendaftaran di KPU Sulsel. Sayang minta jadwal pukul 13.00 Wita, sedang IA pukul 14.00 Wita atau hanya berselang satu jam.
Agenda pendaftaran ke KPU yang diusulkan ke KPU ini masih bisa mulur utamanya jadwal yang diinginkan Sayang. Pasalnya, kebanyakan masyarakat Sulsel baru selesai melaksanakan salat Jumat pada pukul 13.00 Wita, sehingga jadwal Sayang ini bisa bergeser atau mulur hingga pukul 14.00 Wita.
Surat permohonan untuk diterima mendaftar sebagai cagub di KPU ini telah diajukan kedua pasangan ini melalui surat resmi. Surat permohonan IA ditandatangani Presiden of Campaign IA, Syamsul Bahri Sirajuddin sedang Sayang oleh Haris Yasin Limpo. "Surat kedua pasangan ini sudah ada, tapi belum kita jawab karena masih akan kita bahas karena perbedaan waktunya satu jam," kata Ketua Devisi Teknis Pilkada KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari, Senin, 27 Agustus.
Makanya, mewaspadai potensi terjadinya benturan kedua massa ini saat mendaftar di KPU Sulsel, KPU bersama Polda Sulsel serta Panwaslu Sulsel akan melakukan rapat koordinasi Jumat mendatang. Rakor ini dilakukan untuk mencari jadwal terbaik kedua pasangan dalam mendaftar di KPU. "Tetap harinya sama tapi jamnya harus ada jarak bisa menjamin tidak ada pertemuan kedua massa di KPU," tandas Ziaur Rahman.
Sekretaris KPU Sulsel, Annas GS berharap proses pendaftaran cagub Sulsel ini diharapkan tidak mengganggu aktivitas masyarakat di Sulsel. "Kalau perlu tidak ada penutupan jalan di AP Pettarani. Kita juga harap pendukung mau memahami keterbatasan tempat yang ada di KPU," kata Annas.
Karena kedua cagub kuat ini baru memilih mendaftar di KPU pada 14 September, bisa dipastikan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) tampil sebagai pendaftar pertama di KPU Sulsel. Pasangan yang bakal diusung Gerindra dan nonparlemen ini akan mendaftar di KPU Sulsel pada 13 September nanti. "Jadwal itu memang sudah lama kita sepakati di Gerindra, kebetulan itu adalah hari kelahiran calon kita," kata tim Garuda-Na, Chalik Suang.
Jadwal pendaftaran pasangan IA di KPU pada 14 September ini juga diakui Ilham. Namun wali kota Makassar ini mengaku belum ada jawaban dari KPU mengenai kesiapannya. "Surat resmi kita ke KPU sudah ada, tapi belum ada balasan. Jadi sampai saat ini kita masih menunggu konfirmasi KPU," imbuh Ilham.
Penegasan sama disampaikan Syahrul. Proses pendaftaran Sayang ke KPU ini bakal didampingi pimpinan partai pengusung seperti PDIP, PDS, PPP, PKPI, PDK, PKNU, dan PAN.   "Tim saya sudah atur. Saya ikut saja dan mengalir saja," kata Syahrul. (hamsah umar)

PPP: Paket Ideal, Gerindra: Wajar


*JK Capres, Prabowo Cawapres

MAKASSAR, FAJAR--DPW PPP Sulsel menyambut baik usul Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Jawa Timur, Lukman Ladjoni mendorong Jusuf Kalla menjadi capres menggandeng Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto sebagai cawapres.
"PPP yang sejak awal telah mengusulkan JK sebagai capres tentu sangat menyambut apa yang menjadi pemikiran teman-teman di KKSS, yang telah mendukun dan memiliki kesepahaman pikiran terhadap capres ideal 2014 mendatang," ujar Sekretaris DPW PPP Sulsel, Muhammad Aras, Minggu, 26 Agustus.
Usul KKSS Jatim agar JK maju sebagai capres menggandeng Prabowo ini disampaikan dalam PSBM. Bagi PPP Sulsel, wacana paket JK-Prabowo sebagai capres 2014 ini adalah pasangan yang paling ideal dan tepat untuk memimpin Indonesia ke depan. JK sebagai sosok yang kaya pengalaman serta memiliki kemampuan memimpin sangat tepat jika menggandeng sosok seperti Prabowo.
Apalagi pada pilpres lalu, Prabowo juga sudah tampil sebagai cawapres mendampingi Megawati Soekarnoputri. Dari sekian capres yang ada saat ini, JK juga sosok yang tidak punya tingkat resistensi yang besar dibanding capres yang ada saat ini. JK dimata PPP adalah sosok pemimpin yang paling lengkap yang dimiliki bangsa saat ini.
Kendati menyambut baik keinginan tersebut, PPP mengaku belum teralu serius membahas cawapres JK apalagi tokohnya adalah Prabowo. Alasannya, mantan Komandan Kopassus ini sampai saat ini konsisten untuk maju sebagai capres. "Kita harus lihat realitas bahwa Prabowo konsisten capres. Tapi terima kasih KKSS yang telah sepaham PPP," sebut Aras.
Sebaliknya ketika Prabowo capres dan JK cawapres, Aras berpandangan bahwa pilihan itu hanya jadi alternatif paling akhir, ketika tidak ada lagi jalan bagi JK untuk tampil sebagai capres. "Tapi PPP masih berpikir JK capres sampai saat ini," tegas Aras.
Wakil Ketua DPD Gerindra Sulsel, Nasrullah Mustamin terpisah menegaskan pencalonan Prabowo sebagai capres 2014 mendatang sudah menjadi keputusan kongres luar biasa Gerindra, sehingga pencalonan tersebut sudah menjadi harga mati. "Kalau ada yang wacanakan JK capres kemudian Prabowo cawapres itu hak setiap orang dan menurut saya wajar. Tapi di Gerindra Prabowo capres itu sudah harga mati dan sampai sekarang tidak berubah," tandas Nasrullah.
Namun, Nasrullah menyebut wacana KKSS tersebut bukan hal yang mustahil apalagi pilpres masih jauh. Dalam politik kata dia, semua bisa berubah bergantung perkembangan yang terjadi. "Dalam politik biasa itu terjadi. Tidak ada yang tidak mungkin berubah," lanjutnya. (hamsah umar)