Powered By Blogger

Selasa, 04 September 2012

Dukung IA, HIKMA Bentuk Bambapuang Community


MAKASSAR, FAJAR--Himpunan Keluarga Massenrempulu (Hikma) tidak mau sekadar jadi penonton di pilgub Sulsel. Guna menyalurkan aspirasi politiknya, Hikma membentuk Bambapuang Community (BC).
Pembentukan BC oleh Hikma Enrekang ini dilakukan karena Hikma tidak boleh berpolitik. Karena melalui komunitas Bambapuang ini, warga Hikma dipersilahkan untuk berpolitik praktis dan mendukung pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di pilgub Sulsel mendatang.
Komunitas ini terbentuk di sela-sela acara silaturahmi nasional Hikma Enrekang di Hotel Grand Clarion beberapa waktu lalu. Ketika itu, tokoh-tokoh Hikma berpandangan, dibutuhkan adanya wadah untuk menyalurkan aspirasi politik warga Hikma.
"Kita butuh wadah untuk menyalurkan aspirasi politik warga massenrengpulu dalam pilgub mendatang, yakni menampung dan mengorganisasi dukungan warga Maspul ke Ilham-Aziz," ujar pemegang mandat pembentukan Bambapuang Community, Achmad Ridha Ali, di Media Centre IA,  Senin, 3 September.
Komunitas ini merupakan refresentasi dukungan warga Hikma Sulsel. Dukungan disepakati berdasarkan pertemuan khusus para Ketua DPC Hikma se-Sulsel dihadiri Ketua DPW Hikma Sulsel dan Ketua DPP Hikma, Ariefuddin Pangka. Pembentukan komunitas ini sendiri mendapat respons sangat positif dari Ketua DPP Hikma karena organisasi ini tidak diperkenankan terlibat dalam politik praktis.
"Komunitas Bambapuang inilah yang diharapkan menjadi lokomotif penyaluran aspirasi politik warga Hikma Sulsel ke IA karena yang membentuk juga adalah pengurus DPC-DPC Hikma," jelas Ridha yang didampingi Abdullah Mubarak.
Mantan Ketua DPC PAN Parepare ini menambahkan komunitas ini sudah harus terbentuk sebelum 14 September. "Itu karena tokoh-tokoh Hikma juga akan ikut mengantar IA ke KPU Sulsel saat mendaftar," tambah Abdullah Mubarak.
Ridha Ali yang dipercaya sebagai Koordinator Sulsel dan diberi amanah membentuk struktur organisasi beserta jaringan kerjanya di seluruh kabupaten/kota di Sulsel guna memenangkan Ilham-Aziz. "Dalam waktu dekat, saya akan keliling Sulsel membentuk struktur dan jaringan," imbuh Ridha Ali.
Pada Rakernas Hikma Sulsel beberapa waktu lalu, tokoh Hikma memang menegaskan tidak akan berpolitik seperti yang juga dilakukan KKSS. Kendati pada saat itu menegaskan netral di pilgub, namun sejumlah tokoh Hikma memang cenderung mengarahkan dukungan warga Hikma ke pasangan nasionalis-religius ini.   (hamsah umar)

PDIP Ingin Menangkan Sayang Dua Kali


MAKASSAR, FAJAR--DPD PDIP Sulsel akhirnya membuka atau melansir dukungan partai terhadap pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di pilgub Sulsel 2013 mendatang.
Partai berlambang moncong putih ini ingin memenangkan Sayang di pilgub untuk kedua kalinya. PDIP ingin mengulang sukses di pilgub 2007 lalu yang saat itu mengusung Sayang. Untuk itu, PDIP akan mengerahkan seluruh mesin politik dan struktur partai untuk bekerja dalam rangka kemenangan Sayang. "Kita akan gerakkan semua komponen dan mesin partai hingga ranting untuk memenangkan sayang," kata Ketua Bappilu DPD PDIP Sulsel, Iqbal saat jumpa pers di kantornya, Senin, 3 September.
Dalam jumpa pers ini hadir elit PDIP Sulsel seperti Putra Kapoyos, Made Mairada, Andi Mawang Palaguna, Iin Manaba, serta Ansyari Mangkona. Dukungan PDIP terhadap Sayang ini akan lebih dipertegas lagi pada Rakerdasus PDIP Sulsel yang akan digelar 8 September mendatang. Bahkan dalam rakerdasus ini, PDIP akan mengundang khusus Sayang.
Rakerdasus akan dihadiri beberapa petinggi DPP PDIP seperti Hamka Haq, Idam Samawi, dan Sekjen DPP PDIP,  Tjahjo Kumolo. Iqbal menyebut, rakerdasus di PDIP memang dilakukan pada saat sudah ada dukungan resmi partai terhadap calon gubernur. Ini juga akan menjadi sosialisasi awal terhadap kader PDIP di daerah mengenai dukungan resmi partai di pilgub.
Karena pilgub Sulsel hanya sasaran antara menuju pemilu presiden 2014 mendatang, PDIP ingin lebih berakselerasi dalam menyosialisasikan calon yang diusungnya. Partai yang dipimpin mantan gubernur Sulsel, HZB Palaguna ini menjanjikan kontribusi suara kepada Sayang hingga 10 persen. Salah satu basis yang diandalkan PDIP adalah Tana Toraja, Toraja Utara, dan Selayar.
Wakil Ketua DPD PDIP, Mawang Palaguna menambahkan dengan adanya sikap resmi partai di pilgub Sulsel ini, dia berharap kader partai di Sulsel solid mendukung keputusan partai dalam rangka memenangkan Sayang. "Saya yakin tidak ada kader PDIP yang tidak tunduk terhadap partai. Kalau sudah ada keputusan resmi seperti sekarang ini, kita satu kata dan solid mendukung Sayang," imbuh Mawang Palaguna.
Penegasan yang sama disampaikan Wakil Ketua PDIP Sulsel, Andi Ansyari Mangkona. Dia menyatakan tidak ada lagi alasan kader untuk tidak mendukung pasangan Sayang di pilgub mendatang. "Dukungan PDIP ini juga bahkan menjadi ajang bagi kita untuk memperlihatkan tanduk PDIP," sebut Ansyari. (hamsah umar)  

Senin, 03 September 2012

Ilham Sowan Kyai di Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Jelang deklarasi Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) bersama pengusung, Ilham memilih sowan sekaligus minta nasihat kepada tokoh agama (kyai) dan sesepuh di Sulsel.
IA mengagendakan sowan ke sejumlah sepuh Sulsel maupun tokoh agama menjelang deklarasi partai pengusung yang diagendakan berlangsung Jumat, 7 September di Lapangan Karebosi. Kemarin, Ilham mulai sowan ke KH Djamaluddin Amin, AGH Sanusi Baco dan tokoh lainnya.
Ilham mengunjungi Kyai Djamaluddin Amin di kediamannya, Jl Talasalapang, Makassar. Ilham diterima di ruang tamu sembari berbincang santai. Kyai Djalal begitu sapaan akrab Djamaluddin banyak bercerita tentang aktivitasnya belakangan ini. Termasuk kebiasaannya untuk tetap beraktivitas. "Saya bersyukur karena pada usia saat ini, masih bisa beraktivitas, kualitas kesehatan saya tidak banyak berubah di kepala. Hanya di lutut yang mulai terasa ada perubahan," cerita Kyai Djalal.
Mantan Ketua DPW PAN Sulsel ini bercerita, dalam usianya saat ini, ia masih bisa menyetir sendiri ke Masjid Almarkaz Al Islami saat subuh. Meski ia juga mengakui, kemampuan matanya saat tersorot lampu juga mulai mengganggu saat berkendara. "Saya juga bangun masjid di Bissoloro," lanjutnya.
Ia kemudian menasihati Ilham untuk tetap menjaga hubungannya dengan Allah Swt dan sesama manusia. Pemimpin harus senantiasa mendekatkan diri pada Allah Swt karena kemenangan dari Allah. Tidak kalah pentingnya agar sukses menjalankan amanah setelah menang. Di mata Kyai, Ilham adalah pemimpin yang sangat peduli rakyat dan sudah sukses memimpin Makassar.
"Yang tidak kalah pentingnya, Pak Ilham ini orang taat beribadah, jadi dekat pada Allah Swt, beliau sosok pemimpin yang sederhana dan merakyat. Pak Ilham bisa merasakan apa yang dirasakan rakyatnya. "Oleh karena itu,  saya dan rakyat Sulsel mendoakan beliau bisa memimpin Sulsel," ujarnya.
Ilham juga sosok yang senang mempersulit urusan orang lain dan rakyat. Ia mencontohkan, saat mengurus IMB salah satu bangunan di Unismuh, Ilham tanda tangan di bawah pohon. "Itu sesuai perintah agama bahwa permudah, jangan dipersulit," tambahnya.
Ilham berterima kasih atas nasihat yang diberikan Kyai dan berharap bisa mendapat amanah dan bisa menjalankan dengan baik. Tidak lupa, Ilham mengundang untuk hadir pada deklarasi pada 7 September di Lapangan Karebosi. "Mohon doa dan restuta pak Kyai, saya ingin maju sebagai calon gubernur," kata Ilham. (hamsah umar)

Rudi: IPM Sulsel Jauh dari Harapan


MAKASSAR, FAJAR--Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulsel yang saat ini di angka 72 atau berada di urut 19 nasional jauh dari harapan. Apalagi kalau berharap masuk 10 besar di Indonesia.
Kendati gubernur banyak mendapat penghargaan, bupati Sinjai dua periode ini beranggapan seratusan penghargaan tersebut belum bisa menjadi kebanggaan, mengingat IMP Sulsel masih jauh dari harapan. "Dari sekian banyak penghargaan yang diterima, ternyata IPM Sulsel berada di urut 19 dan itu jauh dari harapan," kata Rudiyanto, saat silaturahmi dengan tokoh masyarakat Salomekko, Bone, Minggu, 2 September.
Di Bone, Rudi silaturahmi tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh masyarakat. Dalam pertemuan ini, salah seorang tokoh masyarakat, Andi Parenrengi berikrar untuk mendukung Garuda-Na di pilgub Sulsel mendatang. "Warga Salomekko siap memperjuangkan dan memenangkan Garuda-Na," kata Parenrengi.  
Selain bicara soal IPM, di hadapan ratusan warga Salomekko, Rudi juga menyinggung kondisi para petani yang belum bisa menikmati sepenuhnya hasil panennya. Itu karena saat panen tiba, harga gabah di tingkat petani malah turun. Akibatnya, petani tetap tidak bisa meningkatkan taraf hidupnya meski para petani sudah bisa menjadikan Sulsel surplus padi dan beras.
Belum lagi kalau tidak ada pedagang yang mau membeli gabah petani. "Bukan cuma padi, jagung, rumput laut, cokelat dan hasil pertanian lainnya juga demikian. Makanya, perlu ada upaya untuk memperbaiki itu semua," kata Rudiyanto.
Begitu juga, Rudi yang akan berpasangan dengan Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) ini berharap ke depan tidak ada lagi warga Makassar yang harus tergusur, dalam rangka mempertahankan hidupnya. Fenomena penggusuran di kota, tidak boleh terjadi di Sulsel ke depan.
Terhadap keraguan publik Sulsel yang menyebut Garuda-Na tidak bisa bertarung karena tidak memiliki parpol pendukung, Rudi menegaskan kalau asumsi tersebut sekadar upaya untuk membohongi masyarakat Sulsel. "13 September mendatang akan menjadi bukti siapa yang selalu atau suka membohongi masyarakat," tandas Rudi.
Pada Kamis, 13 September mendatang, Garuda-Na menjadwalkan akan mendaftar di KPU Sulsel. Pasangan ini akan berangkat dari kediaman Rudi di Jalan Nikel dengan cara berjalan kaki.   (hamsah umar)

JK Unggul 70 Persen dari Prabowo


*Dukungan Terbesar dari Basis Golkar-PPP

MAKASSAR, FAJAR--Dukungan mantan wapres RI, Jusuf Kalla (JK) di Sulsel sulit tertandingi. Sekiranya harus head to head dengan Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto, JK masih sangat unggul hingga angka 70 persen.
Hasil Survei yang dilakukan Celebes Research  Centre (CRC) pada Agustus 2012 ini menyebutkan dukungan terhadap tokoh kharismatik Sulsel ini sangat signifikan, jika tampil sebagai calon presiden pada pilpres 2014 mendatang.  Survei yang masih sangat mengunggulkan JK ini dilakukan pada masyarakat dengan usia 17 ke atas atau sudah menikah, dengan jumlah responden mencapai 820 orang.
Metode survei dilakukan dengan penarikan sampel secara acak, jumlah sampel tersebut memiliki toleransi kesalahan dugaan +/- 3,5 persen pada selang kepercayaan 95 persen, sedang pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara tatap muka langsung menggunakan kuesioner.
Simulasi survei yang dilakukan CRC dengan menduelkan JK head to head Prabowo Subianto, JK mendapat dukungan 70 persen, sementara Prabowo hanya 11 persen. Sedang dalam head to head antara Aburizal Bakrie melawan Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie kalah unggul dari Prabowo dengan perolehan dukungan sebesar 19 persen, sedang Prabowo bisa tembus 35 persen.
Secara spontan, dukungan warga Sulsel terhadap calon presiden pada saat ini masih sangat cair. Mayoritas pemilih Sulsel atau 72,2 persen masih belum tahu siapa calon yang akan didukung, namun di antara nama-nama yang disebut, Jusuf Kalla mendapat dukungan paling tinggi 19,6 persen. Berikutnya Prabowo Subianto 2,9 persen, Aburizal Bakrie 1,2 persen, sementara nama lainnya masih di bawah 1 persen.
Selain simulasi head to head JK-Prabowo, CRC juga melakukan simulasi hingga 20 nama. Hasilnya, JK konsisten di posisi tertinggi 56,1 persen atau masih dominan. Di posisi berikutnya adalah Prabowo Subianto 6,1 persen, Aburizal Bakrie 3,3 persen, Megawati Soekarnoputri 2,7 persen, Wiranto 1,1 persen. Sedang massa mengambang masih cukup besar sekitar 26,1 persen.
Dari segi popularitas, JK memiliki popularitas tertinggi 96 persen, ini berarti hampir seluruh warga Sulsel sudah mengenal sosok JK. Sementara Surya Paloh merupakan tokoh dengan popularitas terendah, yaitu sekitar 47 persen. JK juga merupakan tokoh yang paling disukai oleh warga Sulsel, sedang tokoh yang memiliki tingkat ketidaksukaan (kualitas terendah) adalah Megawati Soekarnoputri. "Jusuf Kalla juga memiliki popularitas paling efektif/efisien. Ini menunjukkan bahwa popularitas Jusuf Kalla paling efektif dalam menunjang tingkat elektabilitasnya," ujar Direktur CRC, Herman Heizer.
Adapun dukungan partai,  Golkar merupakan partai paling unggul dengan dukungan sebesar 40 persen, Demokrat 10 persen, PKS 2 persen, Gerindra 2 persen, dan PPP 1 persen.  Sementara massa non partisan masih sangat besar yaitu sekitar 37,1 persen. JK mendapat dukungan tertinggi dari setiap partai unggulan terutama basis Massa Golkar dan PPP.
JK saat ini memperoleh dukungan paling dominan di setiap basis demografis dan geografis pemilih. Belum ada tokoh yang mampu mengimbangi elektabilitas Jusuf Kalla sebagai calon presiden terkuat saat ini, terutama terjadi pada kategori demografis yang memiliki basis dominan, yaitu unggul pada basis pemilih laki-laki maupun perempuan, unggul pada basis pemilih muslim, pemilih etnis Bugis dan Makassar, serta unggul pada basis pemilih di pedesaan maupun perkotaan.
Selain itu, JK juga unggul hampir di setiap Kab/kota di Sulawesi Selatan, terutama pada wilayah dengan persentase pemilih terbanyak seperti Kota Makassar, Kab. Bone, Kab. Gowa, Kab. Jeneponto, Kab. Bulukumba, Kab. Wajo, Kab. Pinrang, dan Kab. Luwu. Pada Kab. Tana Toraja dan Toraja Utara, Jusuf Kalla mendapat dukungan relatif di bawah Aburizal Bakrie. (hamsah umar)