Powered By Blogger

Selasa, 04 September 2012

Tim: Sayang Selalu Unggul


MAKASSAR, FAJAR--Tim pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) sangat enjoi dengan survei yang menempatkannya unggul di media sosial Facebook dan Twitter, seperti dirilis Win & Wise Communication.
Koordinator Pemenangan Sayang wilayah Bulukumba, Risman Pasigai menandaskan Sayang tidak hanya unggul di media sosial seperti FB dan Twitter, tapi pasangan ini juga unggul di dunia nyata. "Bukan hanya di FB dan Twitter dia unggul tapi di dunia nyata juga sangat unggul," kata Risman, Senin, 3 September.
Jubir Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), Syamsu Rizal menyatakan sangat wajar Syahrul unggul di FB dan Twitter karena di dua media sosial ini Ilham tidak memanfaatkan secara maksimal. Namun dari segi pengaruh, Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal memastikan dukungan di Youtube lebih besar pengaruhnya ketimbang FB dan Twitter.
"Karena media Youtube itu memang media sosial yang memang punya kelas, dalam artian butuh pengorbanan lebih besar seperti waktu untuk mengakses dan teknologi. Sementara mengakses FB dan Twitter itu lebih mudah. Di Youtube itu ada ketertarikan emosional untuk mengaksesnya," kata Ical.
Namun bagi Ical, bukan pada unggul atau tidaknya Ilham di media sosial tersebut yang perlu diapresiasi. Menurutnya, yang terpenting dari hasil survei itu karena pemanfaatan teknologi dalam rangka meningkatkan pemahaman politik masyarakat di Sulsel sudah makin berkembang. "Kita bersyukur karena teman-teman sudah mulai memanfaatkan media sosial untuk memberikan pemahaman politik pada masyarakat. Saya kira kita akan lebih optimal lagi memanfaatkan media itu," lanjut Ical.
Bagaimana dengan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinring (Garuda-Na), Nasrullah Mustamin menyatakan bahwa pasangan ini memang baru ada akun yang dilaunching di FB maupun Twitter. "Pada dasarnya kita memang lambat bergerak dan baru satu bulan ini kita ada aku di media sosial," kata Nasrullah.
Namun, Garuda-Na punya keyakinan tersendiri dengan hasil survei elektabilitas yang dimiliki Garuda-Na.  "Elektabilitas naik kita menunjukkan grafik kenaikan. Itu kepuasan kita, dan kita berharap signifikan. Dan setelah daftar di KPU kita yakin akan lebih menanjak lagi," kata Nasrullah. (hamsah umar)

 

Golkar, PAN, Gerindra Kejar JK


MAKASSAR, FAJAR--Tiga partai politik yang telah menetapkan calon presidennya bertekad mengejar elektabilitas JK di Sulsel. Lawan politik JK ini akan bekerja lebih keras lagi untuk menjual calon usungannya.
Parpol yang bertekad mengejar elektabilitas JK di Sulsel masing-masing Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Kesiapan mengejar elektabilitas JK ini menyikapi hasil survei Celebes Research Centre (CRC) mengenai capres pilihan rakyat di Sulsel. Dalam survei ini, elektabilitas JK 19,6 persen, Prabowo Subianto (Gerindra) 2,9 persen, Aburizal Bakrie (Golkar) 1,2 persen, sedang Hatta Rajasa (PAN) belum masuk lima besar.
Koordinator Poros Muda Golkar for ARB (Aburizal Bakrie), Risman Pasigai akan mempelajari hasil survei CRC yang menempatkan elektabilitas Ical masih sangat rendah. "Kita akan lihat apa yang menjadi faktor sehingga terjadi seperti itu. Namun, kita tentu akan bekerja keras dan menyosialisasikan dengan menyakinkan masyarakat Sulsel bahwa capres olkar lebih baik dari capres yang ada sekarang," kata Risman.
Mengenai basis Golkar Sulsel yang juga lebih cenderung memilih JK dibanding Ical, Risman tidak yakin orang-orang Golkar lebih memilih JK dari pada Ical. Pasalnya, kader Golkar tetap akan mendukung keputusan partai yang mencalonkan Ical sebagai capres.
"Kalau bicara kedekatan emosional, mungkin saja JK memang dekat dengan kader, tapi kalau bicara partai, semua saya kira akan berdiri tegak di belakang partai," tambah Risman.
Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Irfan AB tidak memungkiri kalau elektabilitas JK di Sulsel sangat kuat karena dipengaruhi ikatan kultur dan emosional. Orang sulsel juga lihat JK sangat tepat memimpin Indonesia. Namun, untuk Hatta Rajasa sendiri, PAN Sulsel tetap usaha jual figur Hatta atas berbagai kompetensi dan keberhasilan Hatta di pemerintahan.
"Tetap bangun citra bahwa figur Hatta layak dipilih berdasarkan kompetensi dan keberhasilan di empat periode kabinet. Kita akan berusaha terus mempopulerkan Hatta. Kita giat melakukan pencitraan dengan memanfaatkan mesin partai dan jaringan yang dekat dengan PAN dan Hatta seperti Muhammadiyah," jelas Irfan.
Sementara Wakil Ketua DPD Gerindra Sulsel, Nasrullah Mustamin menyatakan masih rendahnya elektabilitas Prabowo dibanding JK di Sulsel, karena mesin partai saat ini memang belum maksimal, belum lagi Prabowo sejauh ini juga belum banyak bergerak untuk sosialisasi di Sulsel.
"Tapi temuan kita di lapangan menunjukkan bahwa penerimaan masyarakat terhadap Prabowo sangat bagus. Jadi agak kaget juga kalau elektabilitas Prabowo hanya 2,9 persen di Sulsel. Tapi apa pun itu, kita akan kerja keras untuk bisa bersaing dengan JK," urai Nasrullah.
Di Sulsel, sosialisasi Prabowo sebagai capres Gerindra memang baru sebatas di internal pengurus. Sehingga bagi Gerindra JK sangat wajar diunggulkan karena daerah ini memang menjadi basis utama JK. (hamsah umar)


Debat Cagub Unhas "Batal"


MAKASSAR, FAJAR--Harapan publik Sulsel utamanya akademisi di Unhas menyaksikan tiga cagub Sulsel berada visi batal. Unhas yang berencana menggelar debat kandidat gubernur urung dilakukan.
Para tokoh di Unhas bermaksud menggelar debat cagub Sulsel sebagai agenda istimewa dalam rangka dies natalis ke-56 yang puncaknya Minggu, 9 September. Panitia tadinya mengagendakan debat cagub pada 14 September mendatang. Debat cagub ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana kemampuan dan visi kandidat membangun Sulsel ke depan.
Debat Cagub yang digagas Unhas dalam rangka memeriahkan dies natalis ini akan mengundang pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar, dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na). Panitia debat juga sudah menyiapkan pakar politik, kenegaraan, dan ekonomi untuk menyorot visi kandidat tersebut.
Penanggung jawab debat, Johansyah Mansyur mengungkap panitia sudah membangun komunikasi dengan ketika kandidat cagub Sulsel tersebut. Namun karena khawatir ada kandidat yang tidak berkenang atau berhalangan hadir dalam debat ini, Unhas memutuskan untuk membatalkan debat yang dijadwalkan 14 September itu.
"Kita sebenarnya tidak membatalkan, tapi kita mengundurnya dan menyesuaikan dengan jadwal KPU Sulsel, sekalian kerja sama dengan KPU. Kita mau kandidat hadir semua makanya lebih baik disesuaikan dengan jadwal KPU," kata Johansyah.
Informasi yang berkembang, pembatalan debat cagub ini karena ada kandidat tertentu karena alasan berbeda level. Namun Johansyah menepis isu miring tersebut. "Pada dasarnya tiga kandidat siap, cuma kalau dilakukan 14 September, bisa jadi ada yang tidak datang. Makanya perlu ada kesepakatan kehadiran," lanjutnya.
Alasan lain, ketiga pasangan calon saat ini belum resmi menjadi calon gubernur Sulsel karena belum ditetapkan secara resmi oleh KPU. "Akan lebih baik kalau saat mereka sudah resmi pasangan calon," tandasnya.
Pembantu Dekan III FISIP Unhas, Syamsu Alam juga beralasan penundaan debat cagub tersebut karena ingin dirangkaikan dengan jadwal KPU. "Banyak pertimbangan sehingga diputuskan debat bersamaan jadwal KPU. Mungkin saja kita jadi tuan rumah saja kalau ikut jadwal KPU," kaya Syamsu Alam.
Yang pasti, rencana Unhas tersebut dilatarbelakangi keinginan kalangan akademisi melihat argumen kandidat, untuk melihat kemampuannya dan komitmennya terhadap berbagai persoalan di Sulsel. (hamsah umar)

Dukung IA, HIKMA Bentuk Bambapuang Community


MAKASSAR, FAJAR--Himpunan Keluarga Massenrempulu (Hikma) tidak mau sekadar jadi penonton di pilgub Sulsel. Guna menyalurkan aspirasi politiknya, Hikma membentuk Bambapuang Community (BC).
Pembentukan BC oleh Hikma Enrekang ini dilakukan karena Hikma tidak boleh berpolitik. Karena melalui komunitas Bambapuang ini, warga Hikma dipersilahkan untuk berpolitik praktis dan mendukung pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di pilgub Sulsel mendatang.
Komunitas ini terbentuk di sela-sela acara silaturahmi nasional Hikma Enrekang di Hotel Grand Clarion beberapa waktu lalu. Ketika itu, tokoh-tokoh Hikma berpandangan, dibutuhkan adanya wadah untuk menyalurkan aspirasi politik warga Hikma.
"Kita butuh wadah untuk menyalurkan aspirasi politik warga massenrengpulu dalam pilgub mendatang, yakni menampung dan mengorganisasi dukungan warga Maspul ke Ilham-Aziz," ujar pemegang mandat pembentukan Bambapuang Community, Achmad Ridha Ali, di Media Centre IA,  Senin, 3 September.
Komunitas ini merupakan refresentasi dukungan warga Hikma Sulsel. Dukungan disepakati berdasarkan pertemuan khusus para Ketua DPC Hikma se-Sulsel dihadiri Ketua DPW Hikma Sulsel dan Ketua DPP Hikma, Ariefuddin Pangka. Pembentukan komunitas ini sendiri mendapat respons sangat positif dari Ketua DPP Hikma karena organisasi ini tidak diperkenankan terlibat dalam politik praktis.
"Komunitas Bambapuang inilah yang diharapkan menjadi lokomotif penyaluran aspirasi politik warga Hikma Sulsel ke IA karena yang membentuk juga adalah pengurus DPC-DPC Hikma," jelas Ridha yang didampingi Abdullah Mubarak.
Mantan Ketua DPC PAN Parepare ini menambahkan komunitas ini sudah harus terbentuk sebelum 14 September. "Itu karena tokoh-tokoh Hikma juga akan ikut mengantar IA ke KPU Sulsel saat mendaftar," tambah Abdullah Mubarak.
Ridha Ali yang dipercaya sebagai Koordinator Sulsel dan diberi amanah membentuk struktur organisasi beserta jaringan kerjanya di seluruh kabupaten/kota di Sulsel guna memenangkan Ilham-Aziz. "Dalam waktu dekat, saya akan keliling Sulsel membentuk struktur dan jaringan," imbuh Ridha Ali.
Pada Rakernas Hikma Sulsel beberapa waktu lalu, tokoh Hikma memang menegaskan tidak akan berpolitik seperti yang juga dilakukan KKSS. Kendati pada saat itu menegaskan netral di pilgub, namun sejumlah tokoh Hikma memang cenderung mengarahkan dukungan warga Hikma ke pasangan nasionalis-religius ini.   (hamsah umar)

PDIP Ingin Menangkan Sayang Dua Kali


MAKASSAR, FAJAR--DPD PDIP Sulsel akhirnya membuka atau melansir dukungan partai terhadap pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di pilgub Sulsel 2013 mendatang.
Partai berlambang moncong putih ini ingin memenangkan Sayang di pilgub untuk kedua kalinya. PDIP ingin mengulang sukses di pilgub 2007 lalu yang saat itu mengusung Sayang. Untuk itu, PDIP akan mengerahkan seluruh mesin politik dan struktur partai untuk bekerja dalam rangka kemenangan Sayang. "Kita akan gerakkan semua komponen dan mesin partai hingga ranting untuk memenangkan sayang," kata Ketua Bappilu DPD PDIP Sulsel, Iqbal saat jumpa pers di kantornya, Senin, 3 September.
Dalam jumpa pers ini hadir elit PDIP Sulsel seperti Putra Kapoyos, Made Mairada, Andi Mawang Palaguna, Iin Manaba, serta Ansyari Mangkona. Dukungan PDIP terhadap Sayang ini akan lebih dipertegas lagi pada Rakerdasus PDIP Sulsel yang akan digelar 8 September mendatang. Bahkan dalam rakerdasus ini, PDIP akan mengundang khusus Sayang.
Rakerdasus akan dihadiri beberapa petinggi DPP PDIP seperti Hamka Haq, Idam Samawi, dan Sekjen DPP PDIP,  Tjahjo Kumolo. Iqbal menyebut, rakerdasus di PDIP memang dilakukan pada saat sudah ada dukungan resmi partai terhadap calon gubernur. Ini juga akan menjadi sosialisasi awal terhadap kader PDIP di daerah mengenai dukungan resmi partai di pilgub.
Karena pilgub Sulsel hanya sasaran antara menuju pemilu presiden 2014 mendatang, PDIP ingin lebih berakselerasi dalam menyosialisasikan calon yang diusungnya. Partai yang dipimpin mantan gubernur Sulsel, HZB Palaguna ini menjanjikan kontribusi suara kepada Sayang hingga 10 persen. Salah satu basis yang diandalkan PDIP adalah Tana Toraja, Toraja Utara, dan Selayar.
Wakil Ketua DPD PDIP, Mawang Palaguna menambahkan dengan adanya sikap resmi partai di pilgub Sulsel ini, dia berharap kader partai di Sulsel solid mendukung keputusan partai dalam rangka memenangkan Sayang. "Saya yakin tidak ada kader PDIP yang tidak tunduk terhadap partai. Kalau sudah ada keputusan resmi seperti sekarang ini, kita satu kata dan solid mendukung Sayang," imbuh Mawang Palaguna.
Penegasan yang sama disampaikan Wakil Ketua PDIP Sulsel, Andi Ansyari Mangkona. Dia menyatakan tidak ada lagi alasan kader untuk tidak mendukung pasangan Sayang di pilgub mendatang. "Dukungan PDIP ini juga bahkan menjadi ajang bagi kita untuk memperlihatkan tanduk PDIP," sebut Ansyari. (hamsah umar)