Powered By Blogger

Rabu, 12 September 2012

Muttamar Adukan Gubernur ke Mendagri


MAKASSAR, FAJAR--Perlawanan anggota DPRD Bulukumba, Andi Muttamar Mattotorang terhadap gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo sekaligus Ketua DPD Golkar Sulsel berlanjut.
Anggota Fraksi Golkar Bulukumba ini mengadukan gubernur kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Gamawan Fauzi yang intinya minta mendagri berkenan mengingatkan gubernur agar tetap berada dalam koridor hukum dan perundang-undangan yang berlaku dalam mengambil kebijakan pemerintahan.
Surat tertanggal 7 September 2012 ini juga disampaikan ke gubernur Sulsel, bupati Bulukumba, Ketua KPU Sulsel dan Bulukumba, wakil-wakil Ketua DPRD Bulukumba, serta ditembuskan ke Mahkamah Agung, Ketua DPR RI, Ketua Umum Golkar, Ketua DPRD Sulsel serta sejumlah pihak terkait lainnya.
Upaya Muttamar mengadukan gubernur ke Mendagri ini karena dia menilai SK gubernur No.2220/VIII/Tahun 2012 tentang peresmian pemberhentian antar waktu anggota DPRD Bulukumba cacat hukum. Baik SK itu sendiri maupun pertimbangan yang digunakan memberhentikan Muttamar sebagai anggota DPRD Bulukumba.
"Dari SK pemecatan saya saja sudah salah. Di situ tertulis peresmian pemberhentian antar waktu anggota DPRD Bulukumba, yang semestinya pemberhentian sebagai anggota DPRD Bulukumba. Kalau peresmian PAW, itu artinya mesti ada pengganti yang diusulkan," kata Muttamar, Selasa, 11 September.
Terhadap KPU Sulsel dan KPU Bulukumba, Muttamar minta agar tidak melanjutkan proses PAW karena gugatan perdata atas SK DPP Golkar yang belum bersifat final, pasalnya kalau itu diproses bisa berimplikasi hukum pidana.
"Terhadap wakil-wakil Ketua DPRD Bulukumba saya juga berharap untuk tidak melanjutkan proses PAW untuk menghindari terjadinya implikasi hukum, baik perorangan maupun lembaga DPRD Bulukumba," imbuh Muttamar.
Ditengah kemelut antara Muttamar dengan gubernur ini, Lembaga Study Hukum dan Advokasi Rakyat (Laskar) Sulsel serta Lingkar Pemuda dan Mahasiswa Selatan Selatan (LPMSS) Sulsel, mendukung penuh langkah yang dilakukan Muttamar dalam membela hak-haknya. "Masyarakat Bulukumba harus menyatukan sikap untuk tidak mendukung kebijakan gubernur yang tidak sesuai koridor hukum, serta mendesak putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap dilaksanakan," tandas Ketua Laskar Sulsel, Aswar. (hamsah umar)

Kerajaan Polongbangkeng Dukung IA


*AMAN untuk Takalar, IA Sulsel

MAKASSAR, FAJAR--Sedikitnya 15 ribu simpatisan dan pendukung Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), tumpah di kompleks Pasar Sentral Takalar menghadiri halal bihalal bersama Ilham dan cabup Takalar, Andi Makmur Sadda.
Keturunan keluarga Kerajaan Polongbangkeng Takalar menyatakan dukungan pada pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar di pilgub Sulsel 2013.
Ketua Lembaga Adat Kerajaan Polongbangkeng Takalar, Andi Muhammad Rizal Pajonga bahkan mengajak seluruh warga Takalar memenangkan IA, saat halal bihalal bersama Ilham serta cabup Takalar, Andi Makmur Sadda di kompleks pasar Sentral Takalar, Selasa, 11 September.
"Kami yakin Kabupaten Takalar akan jauh lebih baik di bawa kepemimpinan Ilham - Aziz. Jejak rekam kedua tokoh ini sangat bersih dan memilki perhatian yang begitu besar terhadap pengembangan budaya. Makanya kami bulat memilih IA pada pilgub Sulsel nantinya, sekaligus mengajak warga Takalar untuk bersatu menyamakan pilihan demi Takalar yang lebih baik," ujar Rizal yang juga adik kandung Andi Makmur Sadda.
Rizal dan Makmur merupakan cucu Pahlawan Nasional,H Padjonga daeng ngalle karaeng polongbangkeng. Makmur tidak mau ketinggalan mengajak warga Takalar untuk bersatu memenangkan  Ilham-Aziz.
"Saya sudah sepuluh tahun menjadi wakil bupati dan sangat paham apa yang menjadi keinginan warga Takalar.  Pak Ilham tidak asing lagi di Takalar, beliau punya banyak teman serta kerabat disini. Demikian pula Pak Aziz. Ayahnya dulu berjuang di sini bersama pejuang - pejuang Takalar lainnya. Bahkan, diTakalar dulu menjadi pusat konsolidasi para pejuang. Dulu Kakek saya H. Padjonga Daeng Ngalle Karaeng Polongbangkeng seperjuangan  Pak Kahar," urai Makmur.
Tokoh masyarakat Takalar, H Tawakkal Hakim yang tampil memberikan sambutan menegaskan dukungan terhadap pasangan yang memiliki tagline Semangat Baru ini. "Selamat tinggal pemimpin lama, kita sepakat AMAN (Makmur Sadda-Nashar Baso) untuk Takalar dan IA untuk Sulsel," tandas Tawakkal penuh semangat.
Ilham pada kesempatan ini menyebut banyak orang yang mengklaim sebagai orang Takalar tapi tak mampu mendukung Takalar menjadi lebih baik. Makanya, jika Ilham-Aziz diberi kesempatan memimpin Sulsel, dia berjanji mewujudkan Sulsel menjadi provinsi yang maju, sejahtera, adil, dan bermartabat.
Ilham mengaku terpanggil jadi kandidat gubernur karena melihat potensi daerah ini belum dikelola dengan baik khususnya pertanian seperti masalah sertifikat tanah petani. Makanya, pasangan ini akan memprogramkan sertifikasi gratis bagi lahan pertanian dan perkebunan petani. Dengan sertifikat ini, petani bisa menjadikan sebagai modal untuk mendapatkan modal dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani.
IA akan akan menjalankan pemerintahan bersih dan bebas korupsi apalagi laporan PPATK menempatkan Sulsel sebagai provinsi terkorup di Pulau Sulawesi. "Saya tidak mau berjanji tapi berikan saya kesempatan membangun Sulsel jika dalam dua tahun tidak ada perubahan maka saya akan kembalikan mandat rakyat," kata Ilham.
Ilham juga menggelar halal bihalal dengan ratusan mubalig yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mubalig serta pengurus Masjid Annur 237, Sudiang, Makassar. Hikmah halal bihalal dibawakan Ketua Majelis Ulama (MUI) Sulsel AGH Sanusi Baco. Hadir pula legislator Makassar asal PKS Iqbal Jalil. Ulama kharismatik Sulsel ini menilai Ilham memiliki budi pekerti yang baik.
"Semoga semangat baru menjadi dorongan bagi kami menciptakan kehidupan di Sulsel lebih sejahtera, adil, bermartabat, dan berpijak pada nilai religi," kata wali kota peraih penghargaan apresiasi bidang keagamaan dan toleransi beragama ini.
Bagi Ilham, tidak ada gunanya pemerintahan bersih jika tidak dilandasi nilai religiusitas. Makanya IA mengandalkan empat program unggulan, yakni peningkatan kuliatas, ekonomi berbasis kerakyatan, pemerintahan bersih, dan masyarakat religius, yakni masyarakat yang taat pada agama masing-masing.  (hamsah umar)

Musdalub Hanura Terancam Deadlock


MAKASSAR, FAJAR--Musyawarah daerah luar biasa (musdalub) DPD Hanura Sulsel yang akan digelar 13-14 September terancam deadlock. Ancaman itu menyusul pembekuan jajaran pelaksana tugas (plt) DPD Hanura Sulsel menjelang pelaksanaan musdalub.
Di internal Hanura Sulsel utamanya ketua-ketua DPC banyak yang tidak menerima baik arogansi DPP Hanura membekukan plt kemudian menunjuk plt baru untuk menggelar musdalub. Apalagi, pembekuan itu dilatarbelakangi pemaksaan kehendak segelintir elit DPP Hanura pada musdalub nantinya.
Mantan plt Ketua DPD Hanura Sulsel, Amrullah Pase membeber bahwa pemecatan dirinya bukan karena tidak melaksanakan tugas dengan baik, apalagi terkait verifikasi partai politik. Namun ini dilakukan lebih karena adanya upaya pemaksaan kehendak Koordinator Wilayah (Korwil) Sulawesi DPP Hanura, Chaeruddin Ismail pada pelaksanaan musdalub. Kalau dengan alasan kinerja, DPP Hanura tidak semestinya mengambil pembekuan tersebut mengingat masa bakti plt tinggal empat hari lagi, atau sampai 14 September.
"Kemelut ini terjadi karena perseteruan plt dan korwil. Dia ingin terpilih ketua DPD Hanura SUlsel sesuai keinginannya dan saya tidak mau seperti itu. Ini kan sistem otoriter," kata Amrullah Pase, didampingi Asrullah Awing, Rahmad Halid, Ketua DPC Hanura Barru, Ilham dan sejumlah kader Hanura Sulsel saat memberikan keterangan pers, Selasa, 11 September.
Dia membeber, Chaeruddin minta panitia musdalub mencekal keinginan Rahman Halid maju di musdalub, sementara panitia tidak memiliki dasar untuk melakukan pencekalan karena tidak ada perintah tertulis dari DPP Hanura.
"Karena keinginannya kami lawan makanya dia terpukul sehingga menempuh cara seperti ini. Kalau plt yang handle musdalub, kan belm tentu orangnya Chaeruddin yang terpilih. Inilah yang dia tidak inginkan sehingga gunakan cara-cara otoriter. Yang disayangkan juga karena Ketua Umum tidak melakukan klarifikasi ke kita dan hanya mendengar korwil," beber Amrullah Pase.
Informasi yang berkembang menyebutkan, Chaeruddin ingin memaksakan Ambo Dalle terpilih sebagai ketua DPD Hanura Sulsel. Peluang ini besar kalau Rahman Halid bisa dicekal. "Dengan kondisi ini, Hanura Sulsel yang sudah adem tujuh bulan terakhir kembali memanas, dan DPP sengaja menanam bibit permusuhan," tambahnya.
Terhadap syarat dukungan Hanura ke pasangan Ilham-Aziz, Amrullah menegaskan dia sudah menandatangani secara keseluruhan bahkan berkas pencalonan itu sudah disampaikan ke KPU. Namun dia memastikan tidak akan hadir lagi pada proses pendaftaran IA di KPU karena alasan sudah dibekukan.
Ketua DPC Hanura Barru, Ilham mengaku kecewa dengan sikap DPP yang mau memaksakan kehendak di musdalub. "Bisa jadi kami tidak akan turut memilih ketua kalau calon yang kita inginkan tidak diakomodasi," tandas Ilham. (hamsah umar)
                         

Wasekjen Gerindra: Ini Strategi Garuda-Na


MAKASSAR, FAJAR--Kepastian pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) maju di pilgub 2013, tidak hanya meragukan publik Sulsel tapi juga kader Gerindra sendiri.
Wakil Sekjen DPP Gerindra, Idham Khalid menyatakan setelah Garuda-Na ditetapkan sebagai peserta pilgub, barulah partai akan lebih mempermantap strategi pemenangan. Adapun wacana kedatangan Prabowo saat pendaftaran belum bisa dipastikan.
"Kalau mau melihat bagaimana Sulsel setelah dipimpin Garuda-Na, lihatlah Sinjai dan Pinrang. Lihat track recordnya saja. Kalau bicara persyaratan, kita sudah memenuhi. Kenapa kita tidak sampaikan bahwa ini bagian dari strategi pemenangan dan kita tidak mau disebut sekadar klaim-klaim," tandas Idham.
Sekalipun sebagian besar parpol sudah ikut deklarasi baik di Syahrul-Agus dan Ilham-Aziz, Idham menandaskan bahwa bukan yang ikut deklarasi yang dianggap sah tapi yang didaftarkan di KPU. "Kalau sekadar klaim kan kita bisa klaim semua partai," sebut Idham.
Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa yang juga cagub Sulsel berpasangan Nawir menginstruksikan kader Gerindra untuk berhenti meragukan kepastian Garuda-Na bertarung di pilgub Sulsel. Instruksi ini disampaikan Rudi-sapaan akrab Rudiyanto pada acara rapat koordinasi daerah (rakorda) II DPD Gerindra di Hotel Sahid Makassar, Selasa, 11 September.
Misteri mengenai parpol pengusung Garuda-Na hingga saat ini masih berlanjut. Awalnya, rakorda Gerindra ini sudah dirangkaikan dengan deklarasi parpol pengusung, namun pasangan ini baru mendeklarasikan parpol pengusungnya saat akan mendaftar di KPU Sulsel Kamis, 13 September, besok.
Rudi menyebut, kader Gerindra yang masih ragu karena masih mempertanyakan  pintu atau jumlah partai Garuda-Na yang masih kurang adalah sikap yang salah, dan tidak bisa berlanjut. Makanya, kader Gerindra diimbau optimis dengan tekad pasangan ini bertarung di pilgub Sulsel.
"Tidak boleh lagi ada kader Gerindra yang meragukan atau mempertanyakan apakah Garuda-Na maju  atau tidak. Kalau ada kader seperti itu, berarti meragukan dirinya sendiri sebagai kader partai," tandas Rudi.
Sehingga, kata Rudi, kader yang memiliki tipikal seperti ini perlu dipertanyakan loyalitasnya bahkan patut dipertimbangkan eksistensinya di partai. Rudi yang juga Bupati Sinjai ini mengimbau semua pendukungnya percaya dengan komitmennya. Apalagi, keputusan untuk bertarung di pilgub Sulsel ini bukan semata kehendaknya, tapi merupakan instruksi Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto.
Rudi bahkan menyebut, Gerindra punya target untuk memenangkan agenda politik di Sulsel termasuk pilgub dan pileg 2014. Dia mengakui, masih adanya kegelisahan dan keraguan kader saat ini menjadi salah satu penyebab tidak bergeraknya mesin politik secara maksimal di tingkat bawah. "Ini adalah suatu hal yang paling fatal kalau terus ada keraguan," lanjut Rudi. (hamsah umar)  

Selasa, 11 September 2012

Rahman Diunggulkan Pimpin Hanura


MAKASSAR, FAJAR--Pertarungan untuk memperebutkan Ketua DPD Hanura Sulsel mulai memanas. Tiga kader Hanura Sulsel siap bersaing menjadi orang nomor satu di Hanura Sulsel.
Ketiga kader tersebut yakni Rahman Halid, Ambo Dalle, dan Nasrullah Arsyad. Dari tiga kader itu, Rahman masih cukup diunggulkan menakhodai partai ini. Dukungan sejumlah DPC pada musda Hanura lalu dipastikan tidak akan bergeser terhadap kader yang satu ini. Rahman sendiri sudah resmi mendaftar di Hanura Sulsel, Senin, 10 September.
"Rahman Halid adalah pendaftar pertama sebagai calon ketua DPD Hanura Sulsel yang siap bertarung di Musdalub Hanura 13-14 September nanti," kata Stering Committee Musdalub Hanura Sulsel, Asrullah Awing.
Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) DPD Hanura Sulsel ini juga memberi ruang kader eksternal bertarung untuk memperebutkan Ketua DPD Hanura Sulsel, sepanjang engantongi rekomendasi DPP Hanura.
DPD dan DPP Hanura sempat mewacanakan untuk tidak membuka diri bagi kader eksternal memimpin Hanura Sulsel dengan berbagai pertimbangan. Namun begitu ada perintah menggelar musdalub dari DPP Hanura, partai yang lama dilanda konflik internal ini sepakat membuka diri.
" Kita persilahkan kepada kader dan teman-teman siapa saja yang ingin memimpin Hanura Sulsel untuk mendaftar. Jadi apakah itu kader internal maupun tokoh dari luar, Hanura terbuka asalkan memenuhi syarat yang ditetapkan," ujar Asrullah.
Saat wacana musdalub Hanura Sulsel berhembus kencang, dua tokoh eksternal yang berminat maju di musdalub Hanura seperti Ketua DPD Golkar Sidrap, Rusdi Massar, dan Ketua DPD Golkar Enrekang, La Tinro La Tunrung. Asrullah menyatakan, berdasar AD/ART partai, tidak ada aturan yang membatasi tokoh eksternal untuk memimpin Hanura Sulsel, apalagi kalau tokoh tersebut memiliki kapasitas untuk memimpin dan membesarkan partai ke depan.  
Musdalub Hanura Sulsel ini dijadwalkan berlangsung pada 13-14 September mendatang di Hotel Sahid Jaya Makassar. Musdalub ini dilaksanakan berdasar DPP Hanura Nomor 033/PP-Musdalub/Hanura-Sulsel/IX/2007. Musdalub Hanura Sulsel ini diharapkan dibuka langsung oleh Ketua Umum DPP Hanura, Wiranto.
Mengenai kader yang berpeluang besar memimpin partai, Asrullah menegaskan semua kader yang akan bertarung memiliki peluang yang sama termasuk kader ekternal. "Tentu akan ada yang diunggulkan, tapi sampai saat ini kami berpendapat peluang sama bagi yang berminat," katanya. (hamsah umar)