Powered By Blogger

Kamis, 13 September 2012

Ilham: Untung Istri Saya Sabar


MAKASSAR, FAJAR--Calon Gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin secara terbuka mengakui pengaruh istrinya begitu sabar mendampinginya selama memimpin kota Makassar. Ketegarannya dalam  mempertahankan prinsip tidak terlepas dari sikap sabar yang terus ditunjukkan istrinya selama 8 tahun.
"Delapan tahun memimpin Makassar  tidak  semudah membalik telapak tangan. Banyak tekanan yang kadang membuat saya  sedih dan merasa sendiri tanpa teman. Untungnya istriku sabar, istriku  adalah  teman setia yang selalu  mendampingi  baik dalam  suka maupun  duka. Makanya, saya begitu menyayanginya," puji Ilham sambil memandangi istrinya, Aliyah Mustika  yang duduk tidak jauh tempatnya berbicara.
Pengakuan kasih sayang ini diungkapkan Ilham saat berbicara   pada acara  halal bihalal Keluarga Besar Dinas Pendidikan Kota Makassar, di Balai Manunggal ,  Rabu, 12 September. Tidak kurang tiga ribu tenaga guru lingkup kota Makassar hadir di tempat ini. Ketua PGRI Sulsel, Asmin, Kepala Dinas Pendidikan kota Makassar, Mahmud BM, Asisten IV Pemkot Makassar, Sittiara serta sejumlah pejabat pemkot Makassar turut hadir.
Sejumlah konsep pembangunan yang dicetus  mengalami tekanan protes berbagai pihak dan baru berhenti setelah konsep itu betul - betul tercipta dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. "Saat Karebosi dan Pantai Losari direvitalisasi, hampir setiap hari kami didemo. Banyak sms yang mencaci maki. Dalam situasi begini, kesabaran yang diperlihatkan istri saya  menjadi kekuatan semangat untuk terus mempertahankan apa yang saya anggap benar dan bermanfaat untuk masyarakat," lanjut Ilham.
Pada berbagai kegiatan baik pemerintahan maupun kegiatan sosial dan politik, Aliyah memang kerap mendampingi Ilham. Seperti pada saat  menghadiri kegiatan halal bihalal dengan masyarakat Kabupaten Takalar Selasa lalu.
Penampilan Aliyah yang selalu terlihat santun dengan busana muslim yang sederhana cukup mampu menjadi magnet warga Takalar khususnya ribuan  ibu - ibu yang memang mendominasi acara. "Cantik dan sederhana tawwa. Memang cocok dengan Pak Ilham yang juga sombere," celutuk salah satu ibu kepada rekannya sambil memandangi Ilham dan Aliyah yang tengah berada di atas panggung.
Selain sebagai wakil bendahara Kerukunan Keluarga Luwu Raya, Aliyah juga banyak terlibat dalam kegiatan - kegiatan sosial  di Makassar. Aliyah juga mendirikan yayasan Mustika Semangat Baru yang konsen pada pemberdayaan perempuan di kota Makassar.
Juni lalu, Ilham dan Aliyah memperingati ulang tahun pernikahannya yang ke-20 dengan dengan mengajak puluhan anak panti asuhan shalat syukur di masjid Terapung, Amirul Mukminin. Pasangan ini dikaruniai empat anak, yakni Amirul Yamin Ramadhansyah, Zulfiqar Nur Alamsyah, St Hamsinah Khaerah Tunisa, serta St Mukhlisatul Amalia. (hamsah umar)

Prabowo Pantau Garuda-Na


*Rudi: Ganda, Tugas KPU Verifikasi

MAKASSAR, FAJAR--Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto sangat serius dengan pencalonan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) di pilgub Sulsel. Sehari jelang pendaftaran, Prabowo minta Garuda-Na memberi update laporan.
Saat wartawan menyambangi kediamannya di Jalan Nikel Makassar sore kemarin, Prabowo juga menelepon minta penjelasan mengenai pergerakan massa pendukung pasangan ini. Itu setelah ada informasi di mabes polri bahwa pergerakan massa Garuda-Na mencapai ribuan orang dari kabupaten/kota.
"Kami juga heran dari mana lagi itu informasi banyak massa yang kami gerakkan. Padahal yang kami undang adalah organik partai. Paling banyak 2.000 orang," kata Rudi-sapaan akrab Rudiyanto.
Pasangan yang banyak diragukan partai pengusungnya ini menegaskan kader Gerindra maupun tim Garuda-Na terpanggil menghadiri pendaftaran di KPU Sulsel, terjadi karena selama ini mereka tetap ragu apakah pasangan ini mendaftar atau tidak. Rasa penasaran inilah yang membuat tim Garuda-Na ingin menghadiri langsung proses pendaftaran calon ini di KPU Sulsel, Kamis, 13 September pukul 13.00 Wita.
Dari DPP Gerindra, Prabowo masih tetap diharapkan mendampingi pasangan ini mendaftar kendati belum ada kepastian. Namun cawagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah mendapat izin Gerindra hadir saat pendaftaran pasangan ini. "Jakarta saat ini sedang memanas. Jokowi tidak diizinkan keluar karena ada kekhawatiran menjadi target. Sementara Prabowo masih berpikir tinggalkan Jakarta karena situasi yang terjadi di sana," kata Rudiyanto.
Mengenai dukungan partai politik, Rudi menegaskan bahwa pasangan ini lebih dari 15 persen dari persentase suara. Kalau pun dalam perjalanannya ada dukungan ganda karena mendukung calon lain, Rudi menyebut persoalan itu menjadi tugas KPU Sulsel untuk memastikan mana yang sah dan yang tidak. Bisa saja kata dia, ada partai yang sudah mengeluarkan rekomendasi, namun SK yang telah dikeluarkan dibatalkan dan menerbitkan SK baru.
"Jadi itu tugas teman-teman KPU untuk melakukan verifikasi di pusat kalau ada yang dobel. Saya tidak terpengaruh dengan keraguan yang berkembang di media selama ini, karena saya ini yang berkepentingan. Saya yang pegang rekomendasi DPP begitu juga rekomendasi dari DPD," lanjut Rudi.
Sekretaris DPD Gerindra Bulukumba yang juga tim sukses Garuda-Na, Syahruni Haris menandaskan bahwa massa pendukung Garuda-Na akan datang dari semua kabupaten/kota di Sulsel saat pendaftaran. Namun massa dimaksud sebatas pengurus partai dan tim sukses yang telah dibentuk di daerah.  (hamsah umar)
     

Ambo Dalle Didukung 17 DPC


Rahman Halid Dicekal

MAKASSAR, FAJAR--Koordinator Daerah (Korda) Sulsel DPP Hanura, Ambo Dalle berpeluang besar terpilih sebagai Ketua DPD Hanura Sulsel pada musyawarah daerah luar biasa (musdalub) Hanura 13-14 September.
Informasi yang diperoleh dari tim Ambo Dalle, kandidat ketua yang mendapat dukungan penuh dari DPP menakhodai Hanura Sulsel ini sudah mengantongi 17 dukungan dari DPC Hanura se-Sulsel. Ketua Fraksi Hanura Sulsel ini sudah resmi mendaftar di DPD Hanura Sulsel kemarin.
"Memang dari tim sudah ada beberapa dukungan DPC yang kita peroleh, tapi itu tidak etis untuk saya ungkap berapa banyak DPC yang mendukung saya. Namun kalau ditanya mengenai kesiapan dan optimisme terpilih sebagai Ketua DPD Hanura Sulsel, saya tentu ada pemikiran seperti itu. Saya kira teman-teman DPC Hanura juga siap mendukung," tandas Ambo Dalle, Rabu, 12 September.
Sampai saat ini, setidaknya ada tiga kader Hanura Sulsel yang telah menyatakan kesiapan maju di musdalub. Dua lainnya yakni Nasrullah Arsyad dan Rahman Halid. Sayangnya, Rahman tidak mendapat restu dari DPP Hanura untuk memimpin partai ini di Sulsel. Panitia musdalub DPD Hanura Sulsel pun mencekal atau tidak mau menerima berkas pendaftaran Rahman sebagai salah satu calon ketua partai.
"Rahman Halid dianggap tidak refresentatif untuk jadi ketua dan itu menjadi perintah dari Korwil DPP Hanura, Chaeruddin Ismail. Sebenarnya, pelarangan Rahman menjadi ketua Hanura Sulsel sejak musda di Bogor lalu dan itu menurut kami masih berlaku sampai sekarang. Kalau Rahman mau maju, kita siap saja menerima tapi harus koordinasi ke korwil dulu," kata panitia musdalub Hanura Sulsel, Arifuddin Mane.
Meski pelarangan Rahman maju di musdalub Hanura Sulsel hanya dalam bentuk lisan, panitia tetap berkesimpulan bahwa pelarangan tersebut tetap harus jadi acuan panitia. Apalagi dalam SK ditegaskan bahwa panitia musdalub harus koordinasi dengan korwil.
Sebelumnya, Rahman Halid menyatakan tetap akan maju di musdalub sepanjang tidak ada pelarangan dalam bentuk tertulis. "Sebenarnya kalau saya dilarang maju saya juga tidak mau ngotot untuk maju. Tapi kita mau pelarangan itu disampaikan dalam bentuk tertulis," imbuh Rahman. (hamsah umar)                  

Pendukung Anarkis, Kandidat Tercoreng


MAKASSAR, FAJAR--Tiga pasangan calon gubernur Sulsel perlu mengorganisir massa pendukung dengan baik dan tertib baik saat pendaftaran, pencabutan nomor undian, debat kandidat atau pun tahapan pilgub lainnya. Kalau pendukung anarkis, maka yang tercoreng kandidat itu sendiri.
Itu karena citra buruk massa pendukung calon juga akan menjadi citra buruk bagi kandidat yang akan bertarung. Lebih penting lagi, kepentingan masyarakat Sulsel dan pendidikan politik yang baik tetap harus dikedepankan. Harapan ini menjadi tuntutan Aliansi Pemuda Mahasiswa Sulsel Mengawal Pilgub Damai saat menggelar aksi damai di KPU Sulsel, Rabu, 12 September.
Aliansi pemuda ini tergabung dari berbagai ormas pemuda dan mahasiswa seperti PPI Sulsel, HMI Makassar Timur, HMI Korkom UIN, IMM Makassar, KAMMI Makassar, GMKI Makassar, dan PMKRI Makassar.
Koordinator Lapangan, Anwar ajang pilgub Sulsel yang saat ini sudah mulai memanas tidak sekadar menjadi momen untuk memilih seorang gubernur dan wakilnya, tapi menjadi momentum untuk memilih pemimpin yang baik dan mampu memberikan perubahan untuk Sulsel lima tahun ke depan. "Yang penting dari perhelatan pilgub ini adalah untuk perubahan warga Sulsel," kata Anwar.
Makanya, aliansi pemuda ini mengajak kandidat utamanya tim dan pendukungnya untuk bersama-sama melahirkan pendidikan politk yang baik di Sulsel, dengan mengedepankan gerakan simpati di tengah masyarakat bukan malah melakukan provokasi kepada masyarakat sehingga terjadi benturan.
"Jangan sampai karena pilgub Sulsel yang kita hadapai ini terjadi konflik di tengah masyarakat. Tidak boleh ada langkah yang dilakukan kandidat hingga mengakibatkan masyarakat mengalami ketakutan. Ini penting kami sampaikan karena kita melihat kondisi sosial di masyarakat. Di sini diperlukan ada kesadaran kandidat untuk tidak adu arogansi," sebutnya.
Anggota KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari menyatakan peran pemuda dalam mengawal proses pilgub sangat dibutuhkan. "Tapi tidak hanya pada saat pendaftaran yang banyak dikhawatirkan, tapi masih ada tahapan berikutnya yang juga perlu dikawal seperti pemutakhiran DP4, pengumuman DPS, hingga tahapan lainnya," kata Ziaur Rahman.
Adapun Nusra Azis menyatakan bahwa yang perlu dikedepankan dalam proses pilgub Sulsel ini adalah pendidikan politik yang baik. Pilgub bukan sekadar proses memilih pemimpin tapi proses demokrasi. Apa yang terjadi saat ini sangat menentukan Sulsel lima tahun ke depan. "Pencerdasan pemilu harus dilakukan sekarang. Ajakan pemuda agar pilgub damai bisa jadi pencerahan proses demokrasi di Sulsel," kata Nusra. (hamsah umar)
                   

Rabu, 12 September 2012

Sulsel Berpeluang Dapat Reward


*Setelah Dapat Penghargaan WTP

MAKASSAR, FAJAR--Pemprov Sulsel kembali menerima penghargaan nasional. Kali ini  dari Departemen Keuangan setelah Sulsel meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dua kali berturut-turut.
Penghargaan WTP ini diterima Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang dari wapres, Boediono, Selasa, 11 September di Jakarta. Bagi pemprov, penghargaan ini dianggap sebagai untuk mendapatkan reward dari pemerintah pusat.  "Apresisasinya bisa mendapatkan obligasi dari pemerintah pusat. Karena itu Sulsel ajukan pinjaman ke PIP Rp500 miliar," tutur Agus, dalam rilis yang disampaikan pemprov ke FAJAR tadi malam.
Mantan Ketua DPRD Sulsel ini mengatakan, usulan pinjaman tersebut sudah dimasukkan ke DPR. Secara teknis, penggunaan uang sudah disiapkan terutama ruas jalan provinsi yang akan diperbaiki.
"Budget jalan hanya Rp300 miliar. Sementara jalan 1.270 kilometer dengan biaya pemeliharaan Rp300 miliar. Jika dana ini cair, tentunya akan mempercepat perbaikan jalan," katanya.
Agus menyebutkan jika selama 10 tahin terkahir ini masih  ada jalan yang tidak pernah tersentuh. Dengan adanya pinjaman itu, pekerjaan bisa dipercepat. "Kalau punya Rp300 miliar kita bisa perbaiki. Tahun depan jalan bisa lebih mulus," tegasnya.
Predikat WTP merupakan penilaian Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas pengelolaan keuangan daerah. Sulsel mampu meraih predikat tersebut terhitung 2011 lalu.
"Beberapa provinsi seperti Riau yang meraih WTP lalu tahun ini tidak dapat. Karena itu, predikat yang diraih Sulsel harus terus dijaga agar opini WTP bisa dipertahankan," harapnya.
Untuk predikat tahun anggaran 2012, lanjut Agus, pihak Pemprov Sulsel tetap terus berusaha untuk mempertahankan predikat WTP. Kendati ada event pilgub, tidak akan terjadi penurunan kinerja karena  didukung sistem yang sudah baku. BPK bisa melakukan pemeriksaan secara periodik dan mengetahui pagu anggaran. BPK tahu jika ada yang terlambat melakukan tender dan mengajukan teguran.  (hamsah umar)