Powered By Blogger

Jumat, 14 September 2012

Akhir Konflik Hanura Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--DPD Hanura Sulsel siap menata kembali kepengurusan partai setelah lama dilanda konflik internal yang tidak berkesudahan. Pelaksanaan musyawarah daerah luar biasa (musdalub) Hanura Sulsel harus jadi akhir dari kisruh yang terjadi.
Ketua Bidang Media dan Komunikasi Politik DPP Hanura, Akbar Faizal menegaskan dengan dilaksanakannya musdalub DPD Hanura Sulsel di Hotel Boulevard, 13-14 September, harus menjadi pertanda dan penegasan bahwa bibit permusuhan kader Hanura Sulsel harus ditiadakan.
"Per hari ini masalah kita anggap selesai. Apa yang melanda Hanura Sulsel selama ini tidak boleh lagi terulang. Saya ingin katakan bahwa pelaksanaan musdalub ini sangat pamungkas," kata Akbar di sela-sela Musdalub Hanura Sulsel, Kamis, 13 September.
Akbar juga minta agar kisruh yang pernah melanda Hanura Sulsel harus dijadikan sebagai suatu pelatihan bagi kader Hanura, untuk bagaimana berorganisasi dengan baik termasuk dalam menghadapi konflik yang muncul. Akbar minta agar partai Hanura mulai fokus menghadapi agenda politik yang dihadapi yang akan datang.
"Agenda riil kita adalah bagaimana solid mendukung pasangan calon gubernur Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) dan lolos pemilu pada pemilu 2014 mendatang. Siapa pun yang terpilih sebagai ketua dalam musdalub kali ini, apakah melalui pemilihan atau dengan aklamasi harus didukung penuh," imbuh Akbar.
Korwil Sulawesi DPP Hanura, Chaeruddin Ismail juga berharap dengan dilaksanakannya musdalub Hanura Sulsel ini, berbagai masalah yang dihadapi selama ini harus diakhiri. Partai ini harus ditata dengan baik ke depan sehingga Hanura memiliki kesiapan menghadapi berbagai agenda politik. Pada saat pembukaan musdalub, Chaeruddin juga kembali mempertegas larangan bagi kader Hanura Sulsel, Rahman Halid untuk bertarung di musdalub.
Rahman yang dicekal menjadi ketua Hanura Sulsel mengaku legowo menerima pencekalan dirinya memimpin Hanura kalau dengan alasan untuk kebesaran partai di masa mendatang. Kendati, dia tetap menyesalkan sikap DPP Hanura yang melarangnya untuk memimpin partai ini di Sulsel. "Apa kesalahan saya di Hanura. Sebagai kader saya ingin katakan bahwa pencekalan ini adalah bentuk pengzaliman. Tapi demi partai saya nyatakan tidak maju," kata Rahman.
Dia menyebut, sebelum musdalub digelar, Chaeruddin tercatat tiga kali memanggil secara khusus Rahman yang meminta dirinya tidak bertarung. Rahman juga menepis tudingan DPP bahwa Abbas Selong yang terpilih sebagai Ketua Hanura Sulsel hasil musdalub Bogor adalah bonekanya. "Sebenarnya Chaeruddin yang justru ingin ciptakan boneka di Hanura Sulsel," tandas Rahman. (hamsah umar)                            

Garuda-Na Jawab Keraguan Publik


*Sesumbar Putarbalikkan Keadaan

MAKASSAR, FAJAR--Keraguan publik Sulsel atas kendaraan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) untuk bisa mendaftar di KPU Sulsel terjawab. Pasangan ini resmi terdaftar sebagai bakal cagub-cawagub Sulsel 2013-1018.
Pasangan yang mencoba tampil identik dengan kandidat gubernur DKI Jakarta, Jokowi-Ahok ini mengantongi 19 parpol dengan persentase suara 15,92 persen, atau sebanyak 597.987 suara dari syarat minimal 563.531 suara sah pemilu legislatif 2009. Saat mendaftar di KPU, Garuda-Na didampingi Ketua Umum DPP Gerindra Suhardi, anggota Dewan Pembina DPP Gerindra Permadi serta sejumlah perwakilan parpol pendukung.
Selama ini, Garuda-Na banyak diragukan publik Sulsel termasuk timnya sendiri mengenai pintu yang akan digunakan mendaftar di KPU Sulsel. Itu karena pasangan ini menutup rapat parpol pengusungnya sehingga yang jelas hanya Gerindra. Pasangan ini diusung dua parpol parlemen yakni Gerindra dan PPDI, selebihnya koalisi nonparlemen.
Penetapan KPU Sulsel bahwa pasangan ini bersyarat untuk diverifikasi sebagai bakal calon gubernur Sulsel disambut riuh ribuan pendukung Garuda-Na yang ada di luar gedung KPU Sulsel. Mereka langsung meneriakkan Garuda-Na siap menang. Keceriaan tim dan pendukung Garuda-Na tampak jelas baik yang ada di ruang pendaftaran KPU, maupun yang sekadar melihat melalui layar kaca di halaman kantor KPU Sulsel.
Garuda-Na datang mendaftar ke KPU dengan berjalan kaki dari Jalan Nikel, kediamanan Rudiyanto diiringi ribuan pendukungnya. Akibatnya,sepanjang jalan AP Pettarani satu arah ditutup total hingga pendaftaran dan massa pendukung Garuda-Na meninggalkan tempat. Ribuan pendukung Garuda-Na ini tampak kompak karena mengenakan baju kotak-kota seragam.  
Dari 19 parpol pengusung Garuda-Na ini, beberapa di antaranya dipastikan ganda karena juga mendukung pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) seperti PPIB, PPI, PPPI, Partai Buruh, PPNUI, PPRN, PPDI, PDP, PNI Marhaenisme, Pelopor, dan PPD. Mesti dipastikan ganda, Garuda-Na tidak ingin mengklaim bahwa dialah pemegang rekomendasi yang sah.
"Tinggal verifikasi usungan parpol. Teman-teman wartawan silahkan cari info lebih akurat pada KPU Sulsel. Saya tidak ingin klaim bahwa partai yang ada di Garuda-Na adalah yang sah sementara di pihak lain tidak. Kita tunggu proses kerja KPU mana yang benar dan mana yang dibatalkan karena itu menjadi kewenangan KPU untuk melihat dengan jelas," tandas Garuda-Na.
Saat memberikan keterangan pers, Rudi kembali menegaskan bahwa keikutsertaan dirinya di pilgub Sulsel bukan keinginan dirinya dan Andi Nawir semata, tapi lebih karena dorongan DPP Gerindra. Dorongan itu bukan tanpa dasar, tapi tetap melihat potensi Garuda-Na untuk memenangkan pilgub Sulsel 2012 mendatang.
"Karena itu, kalau media selama ini juga meragukan Garuda-Na bahkan kurang memberi ruang pemberitaan, saya mohon dukungan dan partisipasinya untuk memberi ruang Garuda-Na meski hanya sedikit, karena mohon maaf yang banyak diberitakan selama ini hanya dua pasangan," kata bupati Sinjai dua periode ini.
Sebagai jawaban atas keraguan publik Sulsel selama ini, Rudi menegaskan bahwa resminya pasangan ini mendaftar di KPU Sulsel adalah bukti pasangan ini tidak main-main. "Faktanya Garuda-Na hari ini menjadi calon gubernur pertama yang mendaftar di KPU Sulsel. Mungkin ini juga akan menjadi awal pemutarbalikan fakta dan stigma masyarakat yang selama ini memandang enteng Garuda-Na. Mudah-mudahan kami juga bisa menjungkirbalikkan hasil pilgub yang akan digelar 22 Januari 2013 nanti," tandas Rudi.
Kendati saat ini dia tidak diunggulkan dibanding dua kandidat gubernur lain, namun pasangan ini siap memutarbalikkan fakta di pilgub mendatang. Dia mengaku dirinya dan Nawir bukan politisi yang baru muncul, tapi sudah terjung di politik sejak orde baru. "Saya dan Pan Nawir bukan orang pesimis tapi seorang petarung. Kalau tidak yakin menang tidak mungkin kami harus bekerja," lanjutnya.
Garuda-Na menjanjikan perubahan Sulsel yang lebih baik, termasuk dalam hal pelayanan pendidikan dan kesehatan gratis yang telah dipeloporinya sejak 2003 lalu. Rudi mengklaim tidak hanya di Sulsel sebagai pelopor pendidikan dan kesehatan gratis tapi juga di Indonesia meski skopnya hanya kabupaten. Pemikiran ini pula yang mendorongnya untuk lebih memperluas gagasannya di Sulsel.
Soal pilihan menggunakan seragam kotak-kotak ala Jokowi-Ahok, Rudi menandaskan bahwa pilihan ini bukan karena Jokowi-Ahok mengenakan baju kotak-kotak pasangan ini sudah menang putaran pertama pilgub DKI, tapi lebih karena dia adalah orang Gerindra. "Jadi ini juga menjadi perintah dari Prabowo untuk memakai baju motif seperti ini," katanya.
Adapun Nawir menyatakan bahwa pasangan ini tidak hanya memiliki pendukung di Sinjai dan Pinrang tapi juga tersebar di 24 kabupaten/kota di Sulsel. "Tidak mungkin kami mau maju kalau hanya Sinjai dan Pinrang kita punya pendukung. Yakin bahwa kami punya massa pendukung yang tidak kalah besarnya dibanding yang lain," tandas Nawir.
Ketua Umum DPP Gerindra, Suhardi menandaskan bahwa kehadiran dirinya di Sulsel mendampingi Garuda-Na mendaftar di KPU Sulsel menjadi bukati bahwa partai dan komponen partai mendukung penuh pasangan ini untuk memenangkan pertarungan. "Ini bukti bahwa kami dukung penuh Garuda-Na di Sulsel. Ketua Dewan Pembina tidak sempat datang hari ini karena ada sesuatu yang lebih penting di Jakarta," tandas Suhardi.

Ditemui Roem
Sebelum pasangan ini mendaftar di KPU Sulsel, pasangan ini juga mendapat kunjungan dari lingkungan keluarganya yang kebetulan akan menjadi lawan politiknya di pilgub Sulsel. Salah satunya adalah Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel sekaligus Ketua DPRD Sulsel, HM Roem. Ada juga kader Hanura Sulsel, Rahman Halid.
Kepada wartawan, Roem menyebutkan bahwa kedatangan dia bersilaturahmi dengan Garuda-Na tidak lebih dari hubungan keluarga. Maklum Roem adalah om dari Rudiyanto juga pernah menjabat sebagai bupati Sinjai dua periode. "Jadi saya datang sebagai keluarga sekaligus memberinya semangat," kata Roem.
Penegasan sama disampaikan Rahman Halid yang juga kader Hanura. Kendati partainya sudah resmi mengusung Ilham-Aziz di pilgub, namun hubungan kekeluargaan tidak menghalanginya untuk mengantar Garuda-Na mendaftar di KPU Sulsel. "Kami ini adalah keluarga, sehingga sangat wajar kalau hadir dan mendampinginya," imbuh Rahman Halid.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menyatakan bahwa secara umum berkas pasangan Garuda-Na memenuhi syarat untuk diterima dan ditetapkan sebagai salah satu bakal pasangan calon. Semua berkas yang dimasukkan ini akan diverifikasi setelah tahapan pendaftaran berlangsung.
"Kita belum lihat secara rinci, tapi secara umum seperti kita lihat semua memenuhi syarat perolehan suara 15,92 persen dari 15 persen yang disyaratkan. Kalau pun ada yang ganda, itulah yang akan kita verifikasi mana yang sah dan tidak sah," jelas Jayadi.  (hamsah umar)
                     

Aziz Ingatkan Memori Jekkong Pilgub 2007


MAKASSAR, FAJAR--Cagub Sulsel pada pilgub 2007, Aziz Qahhar Mudzakkar mengingatkan memori jekkong (curang) pilgub 2007. Memori jekkong yang dipopulerkan Amin Syah-Mansyur Ramly (Asmara) ini dibuka mengingat Aziz kembali bertarung di pilgub 20013 sebagai pendamping Ilham Arief Sirajuddin.
Di mata Aziz, tanda-tanda jekkong itu mulai muncul kembali pada pilgub kali ini. Mulai dari  DP4 yang tampak direkayasa untuk kepentingan kelompok tertentu. "Saya imbau teman-teman di penyelenggara, pengawas, maupun masyarakat umum untuk mencermati dengan baik setiap tahapan pilgub. Jangan sampai kecurangan yang terjadi pilgub lalu terulang pada pilgub kali ini," imbau Aziz di warkop Sija, Kamis, 13 September.
Aziz menyebut pilgub yang jujur begitu penting diwujudkan. Sebab, kalau tidak jujur, jangan harap ada kebaikan yang bisa diperoleh. "Jangan pernah berharap ada kebaikan dari cara-cara kejahatan dan proses-proses yang tidak jujur," tambahnya.
Pasangan semangat baru ini mengaku tidak ingin mengejar jabatan dengan cara tidak terhormat. Sebab, ia meyakini, amanah rakyat harus diperoleh dengan cara yang benar dan halal bukan dengan kecurangan.
Ia mengingatkan semua elemen masyarakat, penyelenggara dan pengawas untuk mengantisipasi kecurangan mulai dari pendaftaran, data pemilih, hingga pemungutan dan perhitungan suara. "Mari kita buktikan bahwa kita ini benar-benar cinta damai, mendukung pilgub bersih yang bukan hanya sekadar di bibir saja," tambahnya.
Pilgub 2007 penuh kecurangan. Namun dirinya tidak punya kewenangan untuk menangkap pelaku karena ia memang nyaris tidak punya saksi di TPS. "Begitu besar preseden kecurangan ketika itu dan tanda-tandanya kembali muncul saat ini. Mohon penyelenggara mengantisipasi modus kecurangan tersebut. Kami dari tim IA, siap membantu penyelenggara mengantisipasi kecurangan," lanjutnya.
Anggota DPD RI dua periode ini menjelaskan, publik Sulsel saat ini tidak percaya DP4 yang diserahkan pemprov.  Sebab, hasil kajian tim IA, sudah menemukan begitu banyak data ganda. Bahkan, tanda-tanda ada rekayasa di dalamnya sudah mulai tampak. "Kami dari tim IA tidak memiliki kekuatan untuk berkontribusi dalam rekayasa DP4 itu. Kami tidak punya kuasa memainkan DP4," tegasnya. (hamsah umar)

Kamis, 13 September 2012

Imam Masjid New York Sebut IA Visioner


MAKASSAR, FAJAR-- Daftar tokoh agama yang mendukung pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) bertambah. Kali ini, Imam besar Masjid Al Hikmah New York USA, Shamsi Ali , menyatakan mendukung dan mendoakan IA terpilih gubernur di pilgub 2013.
Dukungan dan doa itu diutarakan Shamsi saat santap malam bersama dengan Ilham di Rumah Makan Bahari, Makassar, Rabu, 12 September. Ilham-Aziz pasangan yang sangat sepadan dan saling melengkapi. Dia juga menyebut, pasangan ini adalah pasangan yang visioner.
Saat ngobrol santai dengan Ilham, Shamsi yang juga tokoh agama Islam di New York yang juga kerap berdiskusi soal agama dengan mantan Presiden AS George Bush dan Presiden AS Barrack Obama ini menyatakan kagum dengan masjid terapung yang dibangun oleh Ilham tanpa APBD.
Menurutnya, setelah sekian tahun meninggalkan Makassar dan melihat perkembangan pembangunan yang lebih terarah dan keramahan masyarakat kota Makassar, maka sepantasnya Ilham diberi kesempatan mengabdikan diri dalam konteks yang lebih luas yakni provinsi Sulawesi Selatan.
Soal pasangan Ilham-Aziz, Shamsi mengaku dengan melihat foto baliho Ilham-Aziz saja dirinya sudah menemukan kesepadanan, antara tokoh nasionalis dan tokoh religius. Dilihat dari dasi orange Ilham melambangkan nasionalisme dan baju koko Aziz menandakan sosok religius.
Bangsa ini sebuah negara religius yang memeluk nilai modernitas. Pasangan IA sangat  ideal membawa Sulse lebih baik ke depan dengan visi yang jelas "Sehingga saya patut mendoakan beliau semoga diberi kepercayaan memimpin Sulsel," kata Shamsi yang sedang menggagas Yayasan Islamic Centre di New York. (hamsah umar)

Sayang Majukan Pendaftaran


MAKASSAR, FAJAR--Langkah akademisi dan pengamat politik serta elemen masyarakat Sulsel menyerukan kandidat gubernur tidak kedepankan egoisme dan arogansi akhirnya sukses. Pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) mengalah dan bersedia memajukan jadwal pendaftarannya di KPU Sulsel.
Keputusan penting tim pemenangan Sayang ini diputuskan di Sekretariat DPD Golkar Sulsel, Rabu, 12 September. Hadir CEO Kapal Induk Tenri Olle Yasin Limpo, Jubir Sayang Maqbul Halim, Ketua Bappilu Golkar Sulsel Ajiep Padindang, Jenderal Lapangan Pendaftaran Sayang, Rahmansyah dan sejumlah tim Sayang lainnya.
Sebelum memutuskan memajukan jadwal pendaftaran Sayang dari pukul 13.00 Wita pada Jumat, 14 September yang dimajukan ke jadwal pagi atau sebelum salah Jumat, sejumlah tokoh lintas agama sempat mendatangi kantor DPD Golkar Sulsel seperti tokoh Budha Yongris, Rahman Yunus (MUI), Abd Rahim (MUI), Masyarakat Kong Hu Cu Indonesia (Makin) Hans Hartono, tokoh Katolik Pastor Marsel, dan tokoh Hindu Gede Durahman. Tokoh lintas agama ini menamakan diri Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan Forum Kewaspadaan Dini Umat Beragama.
Kehadiran forum lintas agama ini juga meminta Golkar dan tim Sayang untuk memikirkan berbagai masukan dari elemen masyarakat Sulsel terkait proses pendaftaran yang dikhawatirkan terjadi gesekan. "Setelah menerima masukan dari forum lintas agama serta pertimbangan teman-teman akademisi, pengamat yang secara khusus ke KPU dan elemen masyarakat lainnya, kita akhirnya memutuskan untuk mamajukan pendaftaran," kata CEO Kapal Induk, Tento Olle saat memberikan keterangan pers di kantor DPD Golkar Sulsel kemarin.
Tenri menyebut, tim Sayang sangat yakin pendaftaran yang hanya berselang satu jam ini tidak akan terjadi gesekan seperti yang dikhawatirkan berbagai kalangan. Itu karena tim sudah mewanti-wanti semua pendukung Sayang dan timnya untuk tidak keluar dari koridor yang ditetapkan.
Pertimbangan lain, gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo selama ini menyatakan ingin menjadikan Sulsel sebagai contoh yang baik dalam pelaksanaan pilgub. Sehingga begitu begitu ada berbagai masukan yang diterima Golkar kemudian disampaikan ke Syahrul, cagub petahana ini mengiyakan untuk memajukan jadwal pendaftaran. "Demi kepentingan rakyat Sulsel yang lebih baik kita majukan jam pendaftaran," lanjut Tenri.
  Tenri menjelaskan, semua yang ditetapkan oleh KPU Sulsel telah  dimatangkan dan dipenuhi agar dapat sesuai dengan jadwal mengingat jadwal pendaftaran Sayang hanya selisih 10 menit dengan pendaftaran Ilham – Aziz. "Secara detail, menit per menit kita sudah atur baik. Tapi, dengan masukan dan saran dari akademis, para tokoh agama, dan masyarakat, kami memajukan jadwalnya,” tegas Tenri.
Ketua Tim Pendaftaran Sayang, Rahmansyah pada awalnya sempat mengaku kecewa dengan keputusan untuk memajukan jadwal tersebut, karena yakin tim Sayang begitu juga tim Ilham-Aziz tidak ingin pesta demokrasi itu tercederai oleh hal-hal yang tidak diinginkan.
“Saya awalnya kecewa untuk dimajukan. Tapi, demi kepentingan masyarakat dan adanya masukan dari akademisi dan organisasi keagamaan, kita harus hormati itu,” kata Ketua DPK Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Gowa ini.
“Kami khawatir terjadi benturan massa apabila waktu pendaftaran sangat berdekatan. Harapan kita, kalau masih memungkinkan jadwal dari Tim Sayang untuk bergeser sebelum shalat Jumat sehingga massa dari dua calon tidak ketemu sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas Rahim Yunus.
  Yongris menambahkan jadwal pendaftaran yang sangat kasip itu sangat rawan terjadinya benturan massa antar kedua belah pihak. “Banyak hal-hal yang terjadi dan rawan sekali jika salah satu pasangan tidak mau memajukan jam jadwal pendaftaran,” kata Yongris.
Kendati jadwal pendaftaran Sayang dimajukan, pasangan ini tetap memilih untuk melaksanakan salat Jumat di masjid HM Asyik. Bahkan di tempat ini akan digelar salawat badar sebagai penutup dari prosesi pendaftaran Sayang di KPU Sulsel.
Prosesi pendaftaran pasangan Sayang akan dimulai dikediaman orang tua Syahrul di Jalan Haji Bau. Prosesi tersebut dihadiri oleh seluruh delegasi partai politik (parpol) pengusung dan tim pemenangan Sayang sebelum bertolak ke KPU Sulsel di Jalan AP Pettarani.
  “Kita kumpul pukul 09.00 Wita dan kita harapkan mendaftar di KPU Sulsel pada pukul 11.00 Wita. Prosesi menuju pendaftaran ini akan disemarakkan dengan kegiatan bernuansa budaya antara lain barongsai dan kelompok tanjidor yang berada disejumlah titik,” jelas Ketua Tim Pendaftaran, Rahmansyah.
  Jumlah total yang mendampingi pasangan Sayang di lokasi pendaftaran sebanyak 120 orang. Rinciannya, 50 orang mendampingi pasangan Sayang di dalam sekretariat KPU Sulsel dan selebihnya berada di pelataran atau halaman sekretariat KPU Sulsel.

IA Diiringi Zikir dan Doa
Adapun pendaftaran pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di KPU tidak berubah yakni pukul 14.00 Wita. Pasangan nasionalis-religius ini akan berangkat dari masjid Al-Aqsa Jalan Maipa setelah sebelumnya salat Jumat berjamaah.
Direktur Divisi Komunikasi Ilham-Aziz, Syamsu Rizal menjelaskan, rombongan kandidat akan diantar ke KPU Sulsel. "Tim yang tidak sempat ikut mengantar akan tetap di masjid untuk melaksanakan zikir bersama dan berdoa agar pendaftaran berjalan lancar, proses pilkada berjalan aman, tidak ada kecurangan, sehingga IA dipilih rakyat untuk memimpin Sulsel," ujar pria yang akrab disapa Ical ini.
Rombongan pasangan dwitunggal dan dwikualitas ini melewati rute seperti Jalan Pasar Ikan, Jalan Achmad Yani, Jalan Masjid Raya, Jalan Urip Sumiharjo, Flyover, dan Jalan AP Pettarani.
Pada saat yang bersamaan, pendukung IA di kabupaten/kota juga akan menggelar zikir bersama. Baik dari tim pejuang, relawan, tim jaringan, maupun simpatisan lainnya. "Rombongan pengantar kandidat tidak semua bisa masuk ke KPU, sehingga yang dimungkinkan mengantar hanya parpol pengusung dan istri kandidat," tambah Ical.
Ditengah kesibukannya mengurus pendaftaran ke KPU, Ilham tetap mengurus Kota Makassar. Kamis, 13 September, Ilham sudah menjadwalkan untuk melakukan kegiatan bersih-bersih. "Salah satu titiknya adalah lapangan sepakbola Hertasning," ujar LO IA untuk Kota Makassar, Basdir.
Ia menambahkan, kegiatan bersih-bersih itu penting dilakukan. Sebab, Ilham juga wali kota makassar. "Sesibuk bagaimana pun di Pilgub, Ilham tetap menjalankan kewajibannya sebagai wali kota makassar," tambah Basdir.

Seragam Ala Jokowi-Ahok
Adapun pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) yang akan mendaftar di KPU Sulsel, Kamis, 13 September pukul 13.00 Wita, akan berangkat dari kediaman pribadi Rudiyanto di Jalan Nikel Makassar. Jarak antara rumah Rudiyanto ke KPU Sulsel ini hanya berkisar 1-2 kilometer.
Karena jaraknya cukup dekat, pasangan ini memilih berjalan kaki bersama parpol pengusung serta tim dan pendukungnya. Pasangan ini akan mengenakan seragam baju kotak-kotak ala pasangan cagub DKI, Jokowi-Ahok. "Pokoknya sebagian besar akan mengenakan seragam kemaja kotak-kotak. Jadi selain pasangan calon, juga tim yang akan mengantarnya," kata Jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin.
Kemarin, pasangan ini sudah mulai sibuk mempersiapkan segala yang dibutuhkan untuk mendaftar di KPU Sulsel termasuk berbagai formulir pendaftaran. Tim Garuda-Na malam ini sudah mulai bertadangan utamanya dari daerah, sebagian tim utamanya ketua-ketua partai dikabarkan sudah merapat ke kediaman Garuda-Na.
Rudiyanto menyebutkan, siapa parpol yang akan mengusung pasangan ini biar KPU yang umumkan. Pasalnya, saat pendaftaran, KPU juga akan menginput di data base KPU yang ditampilkan dilayar oleh KPU.
"Jadi teman-teman wartawan bisa melihat partai apa saja yang diumumkan KPU. Kan saat pendaftaran juga akan ditampilkan partai pengusung dan persentase suaranya. Karena kalau mau mencari partai pengusung dengan melihat atribut partainya, saya kira tidak ada karena kita memakai pakaian seraham," kata Rudiyanto. (hamsah umar)