Powered By Blogger

Rabu, 10 Oktober 2012

Pemuda Tionghoa Dukung Garuda-Na


MAKASSAR, FAJAR--Barisan pendukung cagub-cawagub Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) terus bertambah. Pemuda Tionghoa Sulsel juga menyatakan secara resmi mendukung pasangan ini.
Penegasan Pemuda Tionghoa Sulsel mendukung Garuda-Na ini disampaikan Ketua Pemuda Tionghoa Sulsel, Alberto Kontessa di salah satu warung kopi Jalan Mappayukki, Selasa, 9 Oktober. Pemuda Tionghoa beralasan, sosok Rudi-sapaan akrab Rudiyanto memiliki peran penting dalam penyelesaian masalah yang dihadapi warga Tionghoa di Sulsel utamanya di Makassar.
"Rudi telah membuktikan mampu memberikan suasana damai dan aman bagi warga Tionghoa. Salah satunya kejadian di Jalan Gunung Latimojong yang sempat mengkhawatirkan warga Tionghoa. Berkat peran Rudiyanto ini situasi menjadi damai dan tenang. Mari buka pikiran dan hati nurani untuk mendukung Garuda-Na di pilgub Sulsel," kata Alberto.
Dia pun mengajak warga Tionghoa di Sulsel untuk mengetahui bagaimana peran bupati Sinjai ini terhadap warga Tionghoa di Sulsel, dan tidak mendengar isu yang tidak benar.Selain itu, pasangan ini juga dianggap berhasil membangun nasionalisme umat beragama di Sinjai dan Pinrang.
Alberto menambahkan, pasangan ini memiliki komitmen yang baik dalam upaya menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat kecil, karena itu dia mengajak warga Tionghoa di Sulsel bisa menghayati pemimpin yang bisa menyejahterakan masyarakat sesuai yang diharapkan.
"Target Rudi bahwa orang kecil akan diperlakukan sama tanpa adanya perbedaan. Semua umat beragama bebas berpendapat dan kerukunan yang dimiliki Rudiyanto dalam hal hubungan antarumat beragama sangat baik. Dua tokoh ini juga sudah banyak membantu pengembangan umat beragama tanpa melihat agamanya," lanjutnya.
Saat menyampaikan dukungan ini, sejumlah tim kerabat dan keluarga Garuda-Na tampak hadir seperti Ketua Tim Kerabat dan Keluarga Garuda-Na, Rahman Halid, mantan Ketua DPD Hanura Sulsel Amrullah Pase dan sejumlah tim Garuda-Na lainnya.
Rahman menyatakan, dukungan Pemuda Tionghoa terhadap Garuda-Na ini semakin memperkuat barisan pendukung Garuda-Na. "Apalagi, Alberto ini adalah tokoh Tionghoa ternama di Sulsel, sehingga dukungan ini tentu menjadi energi baru bagi Garuda-Na di pilgub Sulsel. Kita berharap dukungan ini makin membuka peluang pasangan ini memenangkan pertarungan," sebut Rahman. (hamsah umar)    
 

Jayadi Ancam Lapor Balik Kades Lauwo


MAKASSAR, FAJAR--Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas tidak gentar dengan langkah Kepala Desa (Kades) Lauwo, Kecamatan Burau, Lutim, Tahrin Langaji yang melaporkannya ke polisi dengan tudingan merampas inventaris desa. Jayadi mengancam melaporkan balik kades tersebut ke pihak berwajib.
Kendati, Jayadi mengaku sampai saat ini belum tahu menahu benar tidaknya telah dilaporkan ke polisi, Jayadi menegaskan bisa saja melaporkan balik kades sekiranya tudingannya terhadap Jayadi mengada-ada. "Bisa jadi kami juga laporkan kades kalau salah berikan laporan," tandas Jayadi, Selasa, 9 Oktober.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Tahrin melaporkan Jayadi ke polisi pekan lalu dengan tudingan merampas inventaris desa, atau stiker gerakan TPS Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang). Stiker yang diduga kuat berafiliasi langsung dengan kandidat gubernur petahana ini diambil Jayadi di sekretariat Panitia Pemungutan Suara (PPS) sekaligus kantor Desa Burau.
Jayadi menyebut, stiker yang sarat simbol dukungan ke cagub Sayang ini diambil Jayadi kemudian dibawa ke kantor KPU Lutim, karena KPU Sulsel tidak ingin penyelenggara pemilu di tingkat bawah ada kesan tidak netral. Apalagi yang jadi sekretaris PPS Burau juga menjabat sebagai sekretaris desa Burau. Stiker itu juga jauh dari inventaris desa, bahkan bisa jadi sebagai bukti aparat kades Burau telah berpihak pada cagub tertentu.
Dia menambahkan bahwa penyelenggara pemilu baik KPU hingga jajaran bawah seperti PPS tidak dibenarkan ada kesan mendukung calon tertentu, begitu juga aparat pemerintah termasuk kepala desa yang merupakan pelayan masyarakat tingkat bawah.
Bahkan, Jayadi saat itu telah menginstruksikan kepada Ketua KPU Lutim untuk segera mengevaluasi jajaran PPS di Desa Burau, yang diindikasi telah melakukan pembiaran kantor PPS dan desa diwarnai simbol dukungan ke kandidat gubernur tertentu.
Jayadi bercerita, saat memantau proses pemutakhiran data pemilih di Lutra hingga Lutim, dia memantau beberapa PPS di daerah itu termasuk Burau. Saat di Burau, Jayadi juga memantau aktivitas PPS di desa itu. "Saat itu ada warga bercelana pendek menanyai saya tunggu siapa. Saya katakan sekadar memantau teman-teman. Dia kemudian masuk di ruangan sekdes kemudian keluar bersama sekdes. Orang yang bercelana pendek itu membawa stiker bergambar salah satu kandidat. Saya katakan ini tidak boleh ada di sekretariat PPS sehingga saya bawa ke KPU Lutim," kata Jayadi.
Jayadi mengaku siap diperiksa polisi ketika diminta memberikan keterangan. "Kalau memang ada panggilan untuk klarifikasi, saya tentu akan hadiri. Saya normatif saja dan akan jelaskan apa adanya. Yang jelas saya merasa tidak merampas inventaris desa," tegas Jayadi. (hamsah umar)

IA Perkuat Kesadaran Masyarakat


MAKASSAR, FAJAR--Lahirnya pemilih cerdas di pilgub Sulsel 2013 mendatang menjadi harapan besar, demi terwujudnya pemimpin dengan komitmen tinggi dalam membangun masyarakat sejahtera dan berkeadilan.
Melihat pentingnya harapan ini, pasangan cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) melakukan gerakan membangun kesadaran masyarakat, yang sasarannya memberikan pendidikan politik yang baik utamanya dalam memilih pemimpin yang tepat untuk Sulsel mendatang.
Salah satu caranya dengan terlebih dahulu melakukan penguatan kapasitas relawan dan tim IA, terkhusus bagaimana memperkenalkan sosok dan program IA untuk Sulsel ke depan. Melalui penguatan relawan ini, tim IA ditarget mampu tampil maksimal dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang apa yang menjadi program IA untuk Sulsel ketika terpilih menjadi gubernur.
"Melalui relawan yang berkapasitas, kita coba membangun kesadaran masyarakat agar dalam memilih pemimpin tidak sekadar menentukan pilihan, tapi harus mengetahui calon dan apa yang akan dilakukan kalau terpilih. Karena menurut kami, masyarakat yang memiliki kesadaran politik, sudah pasti akan memilih Ilham-Aziz," kata jubir IA, Syamsu Rizal, Selasa, 9 Oktober.
Pendidikan politik bagi masyarakat yang dilakukan tim IA ini, tidak sekadar menjadi target dalam rangka kepentingan pilgub, tapi masyarakat ini juga diharapkan menjadi pioneer dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Sulsel yang lebih maju di masa mendatang.
Untuk membangun masyarakat Sulsel yang maju dan sejahtera, pelibatan masyarakat secara aktif tidak bisa dinafikan. Makanya, masyarakat yang dibangun kesadaran politiknya ini diharapkan sekaligus secara otomatis menjadi bagian yang akan berpartisipasi dalam membangun daerah ini, sekaligus menjadi pengawal pemerintahan utamanya ketika ada program yang tidak maksimal.
Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal menandaskan semakin kuat kapasitas relawan dan tim IA dalam memberikan penjelasan pada masyarakat, maka program yang menjadi andalan pasangan nasionalis-religius ini akan lebih mudah dipahami oleh lapisan masyarakat Sulsel. "Karena dengan memahami program IA, maka masyarakat akan sadar bahwa IA bukan sekadar pilihan, tapi sosok yang memang dibutuhkan kalau kita ingin masyarakat Sulsel lebih maju," sebut Ical. (hamsah umar)

Senin, 17 September 2012

Sayang Target 75 Persen di Jeneponto


MAKASSAR, FAJAR--Tampil sebagai petahana, tim pemenangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) memiliki target menang besar di Jeneponto hingga 75 persen.
Janji memenangkan Sayang di Jeneponto ini di sampaikan Koordinator Relawan Supra  Tan Malaka Guntur yang juga Ketua Kerukunan Keluarga Turatea (KKT) Sulsel serta bupati Jeneponto, Radjamilo. "Pak Syahrul selalu sayang dan memperhatikan orang Turatea. Sehingga, menjadi wajib hukumnya untuk setia pada Pak Syahrul," kata Tan Malaka, Minggu, 16 September.
Syahrul hadir di Jeneponto dalam rangka halal bihalal yang digelar tim relawan ini. Tokoh adat dan tokoh masyarakat di Kecamatan Bangkala dan Bangkala Barat sepakat untuk mendukung Sayang. Diantaranya, Karaeng Moncong dan Karaeng Lolo. "Saya siap mendukung dan memenangkan Pak Syahrul dan Pak Agus," kata Karaeng Moncong di sela-sela halal bihalal Komunitas Turatea Jeneponto.
Karaeng Moncong dan Karaeng Lolo, turut bergabung sebagai relawan Supra dibawah koordinator Tan Malaka Guntur dan Radjamilo MP.
Ketua Kerukunan Keluarga Turatea (KKT) Sulsel menyebut tim Supra sudah bekerja dan melakukan sosialisasi di 11 kecamatan di Kabupaten Jeneponto.
Bupati Jeneponto, Radjamilo pun siap memenangkan Sayang. "Selaku bupati dan tim pemenangan siap memenangkan Sayang di Jeneponto. Kalangan petani, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, dan semua yang hadir  memiliki idealisme yang sama untuk memenangkan sayang," tegasnya.
Kandidat incumbent Syahrul mengatakan cita-cita bersama adalah idealisme menghadirkan pemerintahan yang baik, dan menyejahterakan masyarakat Jeneponto.
"Dalam lima tahun terakhir, kita bersama-sama sudah buktikan selain banyaknya penghargaan, Sulsel juga maju dari berbagai sektor, khususnya ekonomi. Selain itu, pemerintahan terbaik di Indonesia, Prasamya Karya Bhakti Praja Nugraha," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Syahrul menyerahkan bantuan senilai Rp2 miliar kepada kelompok tani dan nelayan yang ada di Jeneponto.
Sebelum tiba di Jeneponto, Syahrul mendadak menyetir bus operasionalnya saat menuju Desa Karama dari Takalar.
Syahrul mengambil alih kemudi bus usai mampir menyantap jagung rebus di Kabupaten Takalar. Para rombongan yang berada dalam bus itu sontak kaget dengan ulah mantan Bupati Gowa dua periode ini. Sebab, baru kali ini SYL mengemudikan bus yang sudah di full branding Don't Stop Komandan.
Syahrul yang kerap mengenakan syal ini sangat tenang dan mahir mengendalikan bus buatan Eropa tersebut. Penumpang yang berada di atas terasa sangat nyaman sampai di tujuan  yakni Kecamatan Bangkala, Jenetonto.
Di Jeneponto, Syahrul akan menghadiri halal bihalal yang digelar Tim Supra Pemenangan Syahrul Yasin Limpo - Agus Arifin Nu'mang (Sayang)  di Dusun Banrimurung Karama, Kecamatan Bangkala.
Sekedar diketahui, bus berwarna hitam tersebut merupakan kendaraan operasional Syahrul untuk menghadiri sejumlah kegiatan di 24 kabupaten/kota baik sebagai Gubernur Sulsel maupun sebagai ketua DPD I Partai Golkar Sulsel.
Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ini pun membawa bus dengan kecepatan 80 kilometer (km) per jam hingga ke lokasi kegiatan.
"Pak Syahrul bawa bus dari Takalar sampai ke lokasi kegiatan di Desa Karama dengan kecepatan 80 km per jam," kata Badaruddin salah orang rombongan yang ada dalam bus. (hamsah umar)

Pemilih Ganda Makassar 72.063


MAKASSAR, FAJAR--Proses pemutakhiran data penduduk potensial pemilih pemula (DP4) sudah mulai berjalan di tingkat kelurahan. Petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) sudah mulai melakukan pemutakhiran data berbasis tempat pemungutan suara (TPS).
Khusus di Makassar, hasil analisa sementara yang dilakukan KPU Makassar setidaknya ada sekitar 72.063 daftar pemilih yang ditengarai ganda. Daftar pemilih yang ganda inilah yang menjadi fokus utama PPDP dalam melakukan verifikasi untuk mengecek daftar pemilih tersebut, termasuk mencari tahu ada tidaknya warga yang belum terdaftar.
"Dua hari lalu kita sudah turunkan ke tingkat PPS untuk dilakukan verifikasi oleh petugas PPDP. Dari hasil analisa yang kita lakukan, sedikitnya ada 72.063 yang ganda. Daftar pemilih yang ganda ini bisa saja berkurang atau bertambah pada saat diverifikasi petugas di lapangan," kata Ketua Pokja Pemilu KPU Sulsel, Isdin Idrus, Minggu, 16 September.
Banyaknya daftar pemilih ganda ini tentu saja akan merepotkan petugas di lapangan dalam melakukan verifikasi. Kendati, KPU berharap proses verifikasi di tingkat PPS ini bisa berjalan tepat waktu dan menghasilkan data yang akurat. Verifikasi DP4 di tingkat PPS ini akan berjalan hingga satu bulan.
Sementara terhadap verifikasi partai politik, anggota KPU Makassar, Nurmal Idrus menyebutkan bahwa partai politik yang ada di Makassar masih sangat minim yang telah merampungkan dokumen yang dibutuhkan oleh KPU. Misalnya saja KTA masih banyak partai yang menyetor KTA dalam jumlah sedikit.
"Banyak parpol yang masih jauh dari standar yang ditentukan dalam hal kesiapan dokumen. Padahal, batas waktu penyerahan dokumen utamanya KTA ini hanya sampai 29 September mendatang," kata Nurmal.
Makanya, Nurmal minta agar partai politik yang ada di Makassar untuk tidak meremehkan proses verifikasi. KPU menegaskan, tidak akan memberi kompromi dengan tahapan verifikasi partai politik yang telah dijadwalkan KPU. "Kita juga sudah diminta KPU pusat untuk tidak kompromi dengan hal ini. Makanya kita minta parpol tidak meremehkan," ajak Nurmal.
Mengingat parpol yang menyerahkan dokumen ke KPU belum maksimal, KPU Makassar menjadwalkan akan melakukan sosialisasi dan menghadirkan seluruh partai politik yang ada di Makassar.  "Kita rencanakan pekan depan. Kita akan kumpulkan partai politik," sebut Nurmal. (hamsah umar)