Powered By Blogger

Senin, 15 Oktober 2012

Ilham Datang, Kades Keluhkan Syahrul


MAKASSAR, FAJAR--Tuntutan masyarakat agar pemerintah lebih peduli pada kepentingan masyarakat masih sangat tinggi. Buktinya, aparat kepala desa pun turut mengeluhkan minimnya perhatian perhatian pemerintah di bidang pertanian.
Saat festival Desa Tompobulu di Bendungan Ponreponre, Desa Tompobulue, Kecamatan Libureng, Bone, Kepala Desa Tompobulu, Kamaruddin mengeluhkan kurangnya perhatian Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo terhadap nasib bendungan Ponreponre. Keluhan ini bahkan disampaikan saat cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin hadir di tengah-tengah masyarakat.
Masyarakat Bone tampaknya menitipkan harapan besar pada pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) ke depan. Perpaduan putra Bone dan Luwu yang membawa tagline semangat baru ini diharapkan bisa membawa perubahan signifikan untuk kesejahteraan masyarakat Sulsel, khususnya Bone ke depan.
Kepada Ilham, Kamaruddin menyebut bendungan Ponreponre hanya mendapat anggaran saat Amin Syam gubernur, sementara saat di tangan Syahrul bendungan ini tidak pernah mendapat alokasi anggaran. "Masyarakat Desa Tompobulu seratus persen akan mendukung Ilham-Aziz (IA). Itu karena hanya pak Ilham yang mau menginjakkan dan melihat secara langsung desa Tompobulu," janjinnya.
Mendengar keluhan tersebut, Ilham berjanji akan memberikan perhatian serius pada daerah ini dan mengalokasi anggaran untuk bendungan ini."Kalau saya jadi gubernur, pembangunan dan pemeliharaan Bendungan Ponreponre kembali saya anggarkan," janji Ilham.
Dia akan mengundang investor untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur di Desa Tompobulu, apalagi potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Desa Tompobulu sangat besar seperti tambang biji besi dan Bendungan Ponre-ponre yang bisa menjadi objek wisata alternatif masyarakat Bone.
Fastival ini dihadiri Kepala Bagian Pembangunan Bone, Andi Taufiq Kadir, Plt Camat Libureng, Andi Sulaeman. Ilham mendengar saat Amin gubernur bendungan Ponreponre mendapat anggaran pemeliharaan Rp1 miliar.
"Dengan tidak adanya dana pembangunan dan pemeliharan tersebut itu menunjukkan pemerintah provinsi tidak lagi berpihak kepada masyarakat di Desa Tompobulu. Jadi buat apa memilih pemimpin yang tidak lagi memperhatikan dan hanya memberikan janji-janji saja," kata Ilham.
Sementara cawagub Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar yakin program masyarakat religius yang diusung bisa memberantas peredaran narkoba di Sulsel yang semakin merajalela.
"Tidak hilang kejahatan di muka bumi ini. Judi semakin dahsyat, penyalahgunaan narkoba semakin merajalela kalau setiap insan tidak mendekatkan diri dengan nilai-nilai religiusitas," kata Aziz dalam ceramahnya di Bulu-bulu, Tonra.
Seorang pemimpin kata Aziz, harus mampu memberikan pencerahan dan perbaikan di masyarakat. Masyarakat tidak akan terjerumus pada hal-hal negatif seperti penggunaan obat-obatan terlarang jika disandarkan pada pendekatan agama sesuai keyakinan masing-masing. (hamsah umar)

PPP Akan Pecat Kader Pembangkang


*Busranuddin: Dia Bukan Kader

MAKASSAR, FAJAR--DPW PPP Sulsel marah besar sejumlah kadernya di Makassar mendukung Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), saat partai sudah resmi mendukung Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang).
Sikap puluhan kader PPP yang mengaku sebagai pengurus anak cabang (PAC) dan ranting ini, dianggap telah menciderai citra partai sebagai partai yang solid. Sekiranya dukungan itu disampaikan sebelum ada sikap resmi, PPP menilai masih sangat wajar.
"PPP Sulsel selama ini dikenal memiliki tokoh yang banyak berpolemik dalam proses pencalonan gubernur. Itu wajar sebelum ada keputusan resmi. Sekarang sudah ada garis partai yang resmi sehingga itu tidak wajar lagi dan kami anggap sebagai pembangkang. Siapa pun yang membangkang akan kami beri sanksi pemecatan," kata Sekretaris DPW PPP Sulsel, Muhammad Aras, Minggu, 14 Oktober.
Aras mengaku sudah memerintahkan Ketua DPC PPP Makassar, Busranuddin Baso Tika untuk melakukan klarifikasi terhadap kader PPP yang menyatakan dukungan kepada Garuda-Na. "Ini urusan DPC PPP Makassar dan kami sudah minta melakukan klarifikasi. Informasi yang saya peroleh, mereka sudah dipanggil tapi tidak satu pun yang datang," lanjut Aras.
Makanya, Aras curiga, kader PPP ynag menyatakan mendukung Garuda-Na ini sudah memiliki kartu tanda anggota (KTA) dari partai lain, sehingga memilih membangkang. PPP menyebut, idealnya kader yang sudah tidak mau lagi mematuhi aturan partai lebih baik mengundurkan diri. Siapa pun kader yang tidak mendukung Sayang di pilgub Sulsel akan berhadapan dengan mekanisme partai dengan ancaman sanksi pemecatan.
Terpisah, Ketua DPC PPP Makassar, Busranuddin Baso Tika menandaskan puluhan kader PPP yang melakukan pertemuan dengan Garuda-Na di warkop Phoenam, sudah tidak masuk lagi kepengurusan PPP baik PAC dan ranting.
"Mereka semua orang-orang yang tidak diakomodir dalam kepengurusan PPP dan tidak ada dalam struktur partai. Bahkan dia bukan lagi sebagai kader PPP Makassar," tandas Busranuddin.
PPP tidak menampik kalau para kader PPP yang menyatakan dukungan ke Garuda-Na pernah memegang posisi strategis sebagai pengurus PAC dan ranting PPP Makassar, seperti pernah menjadi Ketua PAC atau ranting. (hamsah umar)
 

La Tinro Ragu Diakomodir Golkar


MAKASSAR, FAJAR--Menyandang sebagai Ketua DPD Golkar Enrekang plus survei yang sangat menjanjikan menambus senayang, tidak membuat La Tinro La Tunrung punya keyakinan besar akan dipilih sebagai caleg DPR RI pada pemilu 2014 nanti.
Sebaliknya, La Tinro sedikit ragu bakal diakomodasi DPP Golkar untuk menjadi salah satu deretan caleg untuk senayan. Alasannya, ada begitu banyak kader Golkar baik yang berkiprah di DPP maupun DPD Golkar Sulsel yang juga memiliki keinginan untuk membidik senayan 2014 mendatang.
"Saya juga harus tahu diri karena saya ini hanya pengurus DPD II. Banyak kader Golkar di pusat dan provinsi, sehingga belum tentu saya bisa diakomodasi di Golkar untuk caleg pusat. Itu bagi saya wajar karena Golkar punya banyak kader," jelas La Tinro.
Penegasan ini disampaikan La Tinro menyikapi hasil survei Celebes Research Centre (CRC), yang menempatkan Ketua DPD Golkar Enrekang ini memiliki peluang besar tembus senayan jika mencaleg pada pileg 2014 nanti. Dia juga menyebut, survei ini belum cukup karena yang jadi parameter bukan hanya satu kabupaten saja tapi beberapa kabupaten.
Tapi, hasil survei ini cukup diapresiasi La Tinro karena menurutnya masyarakat Enrekang cukup memberinya ruang setelah dipimpin selama dua periode. Dia tentu berharap, survei ini juga selaras dengan survei yang bakal dilakukan Golkar sebagai salah satu bagian dalam menentukan deretan celeg yang akan ditetapkan untuk DPR RI. La Tinro coba berkaca pada kasus di Golkar Bone, dimana putra Ketua DPD Golkar Bone Idris Galigo, Irsan Idris tidak diakomodasi menjadi cabup melalui Golkar.
Lantas kapan menentukan sikap?, La Tinro menyebut dirinya masih menunggu hingga 2013 mendatang apakah memilih menjadi caleg atau pensiun dari dunia politik. Dia mengaku masih ingin fokus mengurus Enrekang hingga periodenya berakhir. Yang pasti, La Tinro punya harapan besar untuk menjadi caleg DPR RI pada pemilu 2014 mendatang.
La Tinro tidak ingin konsentrasinya dalam mengurus kebijakan pemerintahan yang telah digagas terpengaruh hanya karena agenda pileg 2014 mendatang. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa La Tinro masih lebih fokus mengabdi untuk kepentingan masyarakat Enrekang di masa akhir periodenya.   (hamsah umar)

Dokumen Sa'ritta-AMAN Satu Karung


*Tinggal Tunggu Sidang

MAKASSAR, FAJAR--Dua pasangan cabup-cawabup Takalar, Syamsari Kitta-Hamzah Barlian (Sa'ritta) dan Andi Makmur Sadda-Nashar Baso (AMAN) menyiapkan banyak dokumen yang akan jadi bukti kecurangan pemilukada Takalar 4 Oktober lalu.
Salah seorang pengacara Sa'ritta-AMAN, Syahrir Cakkari menyatakan dua pasangan yang tidak terima kecurangan pemilukada Takalar ini telah menyiapkan dokumen asli rekap perhitungan suara di TPS sebanyak satu karung. "Itu dokumen aslinya. Tapi karena persyaratan MK dokumen ini harus dirangkap 12, sehingga akan ada bertroli-troli dokumen yang akan kita bawa di persidangan," kata Syahrir, Minggu, 14 Oktober.
Selain menyiapkan dokumen yang menjadi bukti telah terjadi kecurangan, pasangan ini juga menginventarisasi saksi-saksi yang akan dihadirkan di persidangan. Dua cagub yang kalah dari Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim ini akan membawa puluhan saksi di persidangan.
Pasangan ini akan dikawal 17 pengacara baik lokal Sulsel maupun yang berkiprah di ibu kota yakni Rahmat Sujono dan Sofyan Lahabi. Untuk agenda sidang kasus pemilukada Takalar ini, Syahrir menyebut Sa'ritta-AMAN tinggal menunggu panggilan dari MK kapan sidang tersebut akan dilakukan.
Dia menepis informasi yang menyebut berkas gugatan dua pasangan ini belum lengkap. Kalau pun ada pengacara yang belum tanda tangan, ini bukan menjadi prinsip karena tanda tangan sebagai pihak yang dikuasakan ini bisa dilakukan saat proses sidang perdana digelar. "Urusan kelengkapan dokumen gugatan sudah tidak ada masalah lagi, buktinya gugatan kita sudah diterima yang disertai bukti penerimaan," lanjutnya.
Anggota KPU Takalar, Jusalim Sammak terpisah mengaku belum mendapat pemberitahuan dari MK mengenai materi gugatan Sa'ritta-AMAN. Pemberitahuan ke KPU memang biasanya baru sampai empat atau lima hari setelah gugatan didaftar di MK.
"Jadi kita belum bisa banyak memberikan gambaran mengenai hal-hal yang akan kita persiapkan, karena kita belum ada pemberitahuan mengenai materi gugatan dari MK. Informasi dari MK paling lambat lima hari setelah diterima baru disampaikan," jelas Jusalim. (hamsah umar)

Garuda-Na Target Basis Sayang


MAKASSAR, FAJAR--Pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) menjadikan basis Syahrul Yasin Limpo, sebagai sasaran utama sosialisasi setelah penetapan cagub-cawagub Sulsel oleh KPU Sulsel, Senin, 15 Oktober.
Jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin menyebut Rudi turut diundang menghadiri pelantikan gubernur DKI, Jokowi-Ahok, namun bupati Sinjai ini memilih untuk sosialisasi di basis Syahrul. "Pasangan Garuda-Na sudah ada agenda melakukan sosialisasi di Gowa setelah penetapan oleh KPU. Pak Rudi tidak hadiri pelantikan karena alasan itu," kata Nasrullah, Minggu, 14 Oktober.
Soal kepastian lolos, Nasrullah tidak ingin berspekulasi karena pengumuman resminya dari KPU sudah akan disampaikan hari ini. Namun berdasarkan informasi dari tim Garuda-Na, pasangan ini membekukan persentase suara sekitar 16,50 persen. Ini juga diakui Rudi yang menyebut partai yang resmi mendukungnya berada di kisaran angka ini.
Pihak Garuda-Na sendiri juga memilih menolak membeber partai apa saja yang lepas dari belasan parpol yang memberi dukungan ganda. Yang pasti, partai penentu Garuda-Na adalah Republikan. Saat mendaftar di KPU Sulsel beberapa waktu lalu, persentase suara pasangan ini mencapai 18,04 persen.
Ketua Devisi Teknis Pilkada KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari yang dikonfirmasi menjelaskan bahwa hasil verifikasi dukungan parpol tahap pertama sudah disampaikan kepada masing-masing pasangan calon yang dukungannya ganda. "Hasil verifikasi KPU tahap pertama sudah ada pada masing-masing calon karena kita serahkan sejak 22 September. Di situ juga kita sampaikan hal-hal yang harus diperbaiki," kata Ziaur Rahman.
Namun, dari belasan parpol yang memiliki dukungan ganda, KPU belum menyampaikan hasil verifikasi terhadap Republikan. Pasalnya hingga 22 September lalu, KPU belum mendapat jawaban dari DPP RepublikaN mengenai dukungan resminya, kendati saat ini sudah ada secara keseluruhan.
"Makanya hasil verifikasi terakhir akan kita sampaikan besok (hari ini). Partai apa saja yang mendukung pasangan calon itu akan kita sampaikan ke mereka. Sekaligus kita akan tetapkan calon yang memenuhi syarat maju di pilgub Sulsel," tandas Ziaur Rahman. (hamsah umar)