MAKASSAR, FAJAR--KPU Sulsel resmi menetapkan tiga pasangan cagub-cawagub sebagai peserta pilgub Sulsel, 22 Januari 2013. Ini berdasarkan keputusan pleno KPU Sulsel kemarin.
Pleno KPU Sulsel mengenai calon yang bersyarat bertarung di pilgub Sulsel ini tertuang dalam No.30/pilgub/KPTS.a/KPU-Prov-SS/X/2012 tentang Penetapan Pasangan calon peserta pilgub 2013. Dari tiga pasangan calon yang mendaftar di KPU beberapa waktu lalu semuanya dinyatakan bersyarat.
Ketiga pasangan yang ditetapkan bersyarat masing-masing Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), dan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA).
Pleno penetapan cagub Sulsel ini dihadiri utuh lima anggota KPU Sulsel masing-masing Jayadi Nas, Ziaur Rahman Mustari, Syamsir, Lomba A Sultan, Nusra Aziz. Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menyatakan tiga pasangan cagub-cawagub ini memenuhi syarat pencalonan setelah KPU Sulsel melakukan verifikasi dukungan ganda ke DPP masing-masing partai.
Dalam jumpa persnya, Jayadi menjelaskan bahwa pasangan Garuda-Na membekukan suara partai pengusung sebanyak 621.458 atau 16,54 persen. Sementara pasangan Sayang membekukan suara parpol pengusung 1.840.773 atau 49,00 persen. Adapun IA 1.294.641 atau 34,46 persen. Garuda-Na yang selama ini diragukan bisa lolos verifikasi KPU menjadi pasangan cagub-cawagub yang pertama diumumkan oleh KPU atau berdasar urutan pasangan yang lebih awal mendaftar di KPU beberapa waktu lalu.
"Saya perlu sampaikan bahwa tiga pasangan yang baru ditetapkan ini akan melakukan pengundian nomor urut pada Sabtu, 20 Oktober nanti. Tempat pengundian nomor urut akan digelar di Hotel Sahid Makassar, yang dijadwalkan pukul 08.30 Wita," jelas Jayadi.
Kendati pleno penetapan pasangan cagub-cawagub di pilgub Sulsel ini tidak melibatkan kandidat, puluhan aparat keamanan tetap dikerahkan untuk melakukan penjagaan di kantor KPU Sulsel. Penetapan cagub Sulsel sendiri berjalan aman dan tanpa gangguan sedikit pun.
Pengumuman pasangan cagub yang lolos verifikasi ini juga dihadiri tiga anggota panwaslu Sulsel masing-masing Suprianto, Anwar, dan Nursetiawati. Suprianto yang ditemui usai penetapan cagub ini minta ketiga pasangan cagub yang ditetapkan ini tetap mematuhi peraturan dan regulasi yang ada utamanya menyangkut kegiatan sosialisasi.
Begitu juga, panwaslu menegaskan akan semakin memaksimalkan pengawasan terhadap PNS yang tidak netral. Suprianto menyebut tidak ada lagi tawaran bagi PNS yang mencoba-coba mendukung calon tertentu dengan alasan apa pun. "Tidak ada tawaran. PNS itu dilarang melakukan sesuatu yang bisa untungkan calon tertentu," kata Suprianto.
Menyikapi penetapan oleh KPU ini, pasangan Garuda-Na menyatakan bahwa penetapan KPU ini kembali menjawab keraguan publik Sulsel, termasuk lawan politiknya yang selalu menganggap remeh pasangan ini. "Ini menjawab bahwa pernyataan sebagian tokoh kalau Garuda-Na tidak akan bertarung di Sulsel adalah bohong," kata Rudi.
Rudi mengaku tidak perlu mengubah strategi untuk meraih simpati masyarakat Sulsel. Dia akan terus bergerak dan melakukan dialog langsung dengan masyarakat sambil menyerap aspirasi mereka.Garuda-Na mengklaim antusiasme masyarakat Sulsel terhadap pasangan ini cukup besar.
"Tiga buah handphone saya bahkan hang karena kebanyakan menerima SMS dan panggilan yang menanyakan langsung apakah kita lolos atau tidak. Ini membuktikan bahwa pendukung kita sangat militan. Terhadap partai pengusung Garuda-Na, ke depan kita akan beri peran masing-masing dalam melakukan pergerakan di tengah masyarakat," sebut Rudi.
Garuda-Na menyebut yang menjadi kelebihan pasangan ini menghadapi pilgub adalah metode pendekatan, atau sikap untuk selalu dekat dengan masyarakat yang diandalkan. Bahkan dengan selalu dekat dengan masyarakat, pasangan ini lebih mudah mendapat simpati dari masyarakat bawah.
Nawir menambahkan, masyarakat Sulsel sudah tahu mana pasangan yang terbaik untuk Sulsel ke depan. "Jadi kita tidak perlu klaim di situ kami kuat dan lemah. Tidak apa ada pasangan yang menganggap dirinya cerdas, pasangan kuat dan sempurnya. Biarlah kami menjadi pasangan yang biasa saja," kata Nawir.
Sementara itu, cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar juga langsung memberikan tanggapan atas keputusan KPU Sulsel ini. IA mengaku tidak punya urusan dengan jumlah kandidat yang bertarung di pilgub ini.
"Mau dua calon, tiga calon atau lebih, kami tidak pernah urus itu. Sebab kami konsentrasi pada peningkatan popularitas dan elektabilitas sejak delapan bulan lalu," kata Ilham.
Menurutnya, dua atau tiga calon hanya dibedakan dengan perbedaan target. Jumlah calon yang bertarung juga menandakan Sulsel memiliki tokoh yang kapabel untuk memimpin Sulsel ke depan. IA optimis dapat bersaing merebut suara pemilih dengan melakukan penetrasi politik yang maksimal dan optimal dalam tiga bulan ke depan.
"Saat ini masih ada waktu untuk melakukan penetrasi dan penerapan strategi demi meraih kemenangan, untuk melakukan perubahan dan membawa Sulsel lebih baik dari hari ini," lanjutnya.
Aco sapaan akrab Ilham memberi apresiasi atas lolosnya Garuda-Na, dan ini menjadikan rakyat sulsel bisa ada alternatif dari tiga calon yang bertarung. "Dari hasil sosialisasi kami, masyarakat sangat membutuhkan perubahan. Karena itu kami optimis dapat memberikan yang terbaik buat masyarakat jika diberikan kepercayaan melakukan perubahan dengan semangat yang baru," katanya. (hamsah umar)