Powered By Blogger

Rabu, 31 Oktober 2012

Makassar Tempat Studi Banding Wali Kota Dunia


MAKASSAR, FAJAR--Program pembangunan yang dicetus wali kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin mendapat pengakuan wali kota ternama dunia utamanya di Asia.
Itu terlihat dari antusiasme wali kota di luar Indonesia yang ingin menjadikan Makassar sebagai tujuan studi banding, soal pembangunan berbasis lingkungan dan perubahan iklim. Dalam meeting hari kedua bertajuk Climate Change and Pro Urban Governance Capacity Development Workshop: Promotion Sustainable Human Development in Asian Cities, yang dihelat di Hotel InterContinental, Bangkok, 937 Ploenchit Road, Bangkok, Thailand, 29-31 Oktober, wali kota yang terlibat dalam pertemuan ini mengusul Makassar tempat studi banding.
"Pertemuan wali kota dunia di Bangkok, bukan saja menambah pengalaman bagi kami namun suatu  kesyukuran yang mendalam karena Makassar diusulkan menjadi lokasi studi banding para wali kota dunia yang menjadi peserta meeting," kata Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin.
Cagub Sulsel ini menyebut, salah satu alasan wali kota dari luar negeri ini ingin menjadikan Makassar tujuan studi banding, karena mereka ingin mengetahui konsep revitalisasi lapangan Karebosi. Dari pemaparan yang dilakukan, wali kota dunia ini menilai  proses pembangunan dengan konsep kemitraan dengan pihak swasta berbasis lingkungan dan perubahan iklim  adalah sebuah inovasi terbaik dan terobosan baru.
Kemitraan pemerintah dan swasta menyangkut perubahan iklim dan pemanasan global yang berpihak ke masyarakat cukup sulit terwujud karena karena dinilai proyek rugi. Namun di Makassar bisa terwujud. "Sehingga itulah yang membuat mereka penasaran dengan revitalisasi Karebosi," lanjut Ilham.
Wali kota ini tidak menyanga Pemkot Makassar mampu meyakinkan investor Karebsosi, bahwa kemitraan ini bisa saling menguntungkan. Ilham adalah satu dari sepuluh Kota di dunia yang mendapatkan undangan united nation development programe (UNDP), sebuah lembaga di bawah naungan PBB  karena dianggap  paling inovatif dalam pembangunan kota yang mempertimbangkan perubahan iklim, dan keberpihakan terhadap masyarakat miskin.
Mereka yang diundang yakni Wali Kota Dhaka dan Chittagong dari negara Bangladesh,  Sihanoukville dari Kamboja, Makassar mewakili Indonesia,Kathmandu dan Kota Biratnagar dari Nepal, Sorsogon wakil dari Philipina, Kota Negombo dan Balangoda dari Srilangka, serta Bangkok Thailand.
Pada sesi Implications of local governance and decentralisation for thee efective delivery of finance for climate change at the local level, atau implikasi sistem pemerintahan derah dan desentralisasi dalam pendanaan untuk mengantispasi dampak perubahan iklim, peserta makin antusias karena sudah membahas masalah pendanaan.
Selain revitalisasi, wali kota itu juga salut dengan konsep Makassar yang mengelola sampah dengan meminimalisir pencemaran, dengan membakar metan sehingga dinilai konsen dengan program perubahan iklim. (hamsah umar)

Sehari, Nawir Garap Tiga Kabupaten


*Temui Komunitas Tolotang

MAKASSAR, FAJAR--Pendamping Andi Rudiyanto Asapa, Andi Nawir Pasinringi memacu diri bersosialisasi di masyarakat. Dalam sehari, anggota DPRD Sulsel ini menggarap hingga tiga kabupaten.
Seperti yang dilakukan kemarin, mantan bupati Pinrang dua periode ini memulai sosialisasi di Sidrap tepatnya di Tolotang, Kelurahan Amparita, Kecamatan Pancalautan.  Di komunitas masyarakat yang masih mempertahankan budaya dan adat istiadatnya dengan baik ini, Nawir menggelar pertemuan dengan tokoh Tolotang, Uwa Pangka.
Kebetulan, salah seorang anak Uwa Pangka ini sedang melangsungkan pesta pernikahan. "Pak Nawir menggelar silaturahmi dengan masyarakat Tolotang yakni di rumah Uwa Pangka, yang saat bersamaan ada pesta. Nawir memang diundang oleh tokoh Tolotang ini," kata jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin, Selasa, 30 Oktober.
Setelah melakukan silaturahmi dengan masyarakat Tolotang, Nawir melanjutkan silaturahmi dengan masyarakat di Desa Bojo, Kecamatan Mallusetasi, Barru. Di tempat ini, Nawir menggelar silaturahmi dengan keluarga besar H Lopo dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Selain di Sidrap dan Barru, Nawir melanjutkan sosialisasi politiknya di Desa Bacukiki, Parepare. Dia menghadiri undangan salah seorang putra Arung Bacukiki, kapten (purn) Abd Rasyid.
Dalam sosialisasi di tiga kabupaten ini, Nawir banyak mengungkap mengenai keunggulan pasangan urut 3 ini, terkhusus program pro rakyat yang ditawarkan. Begitu juga sosok Rudiyanto Asapa yang sangat visioner dalam menggagas program yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat.
Sementara itu, Rudiyanto yang banyak menggelar silaturahmi di Bone dan Sinjai kemarin memilih istirahat di kediamannya. Awalnya, Rudi dijadwalkan melakukan silaturahmi dengan sejumlah warga di kota Makassar. "Agenda pertemuan dengan masyarakat di Makassar baru kita gelar besok. Kita tidak ingin tenaga diporsir setiap hari," kata Nasrullah. (hamsah umar)      

Selasa, 30 Oktober 2012

Imigrasi Besar-besaran Bayangi Politisi


MAKASSAR, FAJAR--Keputusan KPU yang menggugurkan 18 partai politik dari verifikasi administrasi, dipastikan akan memaksa politisi di Sulsel melakukan imigrasi atau mencari partai lain untuk melanjutkan karier politiknya.
Imigrasi politisi ke partai yang dipastikan lolos sebagai peserta pemilu 2014 diyakini tidak hanya dilakukan tokoh politik yang sudah merasakan kiprah di parlemen, juga kader partai paling bawah. Kendati sejauh ini belum ada yang memastikan kemana akan berlabuh, namun tokoh politik tersebut dipastikan sudah memiliki ancang-ancang untuk bergabung di partai lain.
Kader yang partainya tidak lolos verifikasi ini juga masih berharap ada keajaiban dengan melakukan gugatan ke KPU, apalagi partai yang merasa selama ini memenuhi syarat administrasi. Salah satu partai yang telah memastikan menggugat KPU adalah Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK). Kader PDK di 34 provinsi di Indonesia bahwa berencana akan mendatangi KPU dalam waktu dekat.
PDK Sulsel kemarin langsung menggelar pertemuan membahas tidak lolosnya partai ini di KPU. Wakil Ketua DPP PDK Sulsel, Irwan Indje membenarkan sikap PDK terhadap putusan KPU. "Kita sudah pastikan akan gugat keputusan KPU. Dalam waktu dekat, kader PDK akan ke KPU untuk pertanyakan alasan kita digugurkan," kata Irwan, Senin, 29 Oktober.
Irwan yang juga anggota DPRD Sulsel mengaku tidak tahu pikir kenapa KPU tidak meloloskan PDK sebagai calon peserta pemilu 2014 mendatang. Padahal partai ini adalah salah satu partai yang mendaftar pertama di KPU dalam rangka verifikasi administrasi.
Sekretaris DPD RepublikaN Sulsel, Andi Sugiarti Mangum Karim menyerahkan sepenuhnya keputusan KPU ke DPP RepublikaN. Sebagai kader, Sugiarti menyatakan syarat yang diharuskan KPU sudah dilalui oleh partainya. "Tapi KPU juga punya mekanisme. Kecewa pasti, karena kita sudah berharap RepublikaN diberi kesempatan kedua ikut pemilu," kata Sugiarti.
Kendati partainya tidak lolos, dia mengaku keputusan tersebut bukan menjadi kiamat bagi kader RepublikaN di Sulsel. RepublikaN dalam waktu dekat segera melakukan konsolidasi termasuk minta kader untuk tata kembali dirinya agar tetap berpartisipasi dalam politik.
"Saya sendiri belum berpikir ke partai mana, tapi semua partai yang lolos memungkinkan saya bergabung. Namun sebelum memutuskan bergabung ke partai mana, saya tentu harus pertimbangkan seperti apa peluang saya di partai itu, begitu juga penerimaan partai yang akan saya tempati bergabung. Kan percuma juga saya gabung kalau ternyata saya juga tidak punya peluang," tandas Sugiarti.
Wakil Ketua DPW PBR Sulsel, Wawan Mattaliu menegaskan dirinya belum berpikir untuk hijrah ke partai manapun. Dia bahkan mengaku tidak kaget karena PBR sejak awal sudah yakin tidak akan mampu lolos verifikasi KPU. "Saya sudah sampaikan sama teman-teman di pasar, kalau saya akan kembali ke pasar," kata Wawan.
Adapun Wakil Ketua PDS Sulsel, Alexander Palinggi juga menyatakan kekecewaannya terhadap KPU yang tidak meloloskan PDS. "Padahal setahu saya, PDS sudah memenuhi syarat administrasi bahkan termasuk di Aceh," ujar Alexander.
Dia mengaku ada banyak partai yang bisa dijadikan dirinya untuk berlabuh. Sama dengan Sugiarti, untuk bergabung ke salah satu partai, dia terlebih dahulu akan mempertimbangkan banyak hal termasuk peluangnya ketika bergabung dengan partai tujuan. (sah)

Partisipasi Pemilih Berperan Tentukan Pemenang


*IA Kuasai Basis Pemilih Besar

MAKASSAR, FAJAR--Partisipasi pemilih di Sulsel punya peran menentukan tingkat kualitas pesta demokrasi. Juga, sangat berperan dalam menentukan siapa yang akan memenangkan pertarungan.
Atas asumsi ini, cagub yang akan bertarung pada 22 Januari mendatang mesti memaksimalkan kerja politik dan tim suksesnya, untuk mendorong tingkat partisipasi pemilih terkhusus yang mereka anggap sebagai basis suaranya. Dengan catatan, faktor geopolitik punya nilai jual untuk mendukung calon tertentu.
Di Sulsel, dari 24 kabupaten/kota yang ada, ada beberapa daerah yang memiliki jumlah pemilih besar dan dianggap menjadi basis calon berdasarkan faktor geopolitik seperti kota Makassar, Bone, Gowa, Luwu Raya, Pinrang, dan Sinjai. Makassar misalnya mencapai angka 1,2 juta (DPS), Bone 560.242,  Gowa 505,681, Pinrang 300,689, Sinjai 178,694, sedang Luwu Raya juga diangka 500.000 jiwa lebih.
Dari kabupaten/kota yang memiliki pemilih terbesar ini, pasangan urut 1, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) bisa dikatakan menguasai basis pemilih terbesar seperti Makassar, Bone, Luwu Raya. Sedang pasangan urut 2, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) menguasai Gowa dan Sidrap. Adapun Urut 3, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), Sinjai dan Pinrang.
Namun, faktor geopolitik ini hanya akan maksimal dalam menentukan calon yang bisa memenangkan pertarungan ketika tingkat partisipasi pemilih bisa maksimal. Misalnya jumlah pemilih di basis IA seperti Makassar minim, bisa jadi akan sama nilai kemenangannya yang dicapai Sayang ketika partisipasi pemilih di Gowa maksimal.
Belajar pada pilgub 2007 lalu, partisipasi pemilih di Makassar hanya mencapai 53,77 persen, sementara Gowa mencapai 85,36 persen. Besarnya peran partisipasi pemilih dalam menentukan pemenang pilgub 2013 mendatang ini, membuat kandidat berusaha untuk mendorong partisipasi pemilih maksimal di setiap kabupaten/kota terkhusus wilayah basis.
Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah menyatakan timnya utamanya kader partai di semua tingkatan sudah diinstruksikan untuk membantu masyarakat, memastikan diri terdaftar sebagai pemilih di pilgub. "Itu adalah langkah awal kita, termasuk bagaimana mengkritisi DP4 dan DPS," kata Ni'matullah.
Setelah memastikan semua masyarakat Makassar terdaftar dan kabupaten lain, IA akan aktif kampanye atau sosialisasi untuk meminta masyarakat menggunakan hak pilihnya pada 22 Januari mendatang. "Kita akan dorong masyarakat menggunakan hak pilihnya. Kita menyadari kualitas pilgub ditentukan tingkat partisipasi pemilih," sebut Ni'matullah.
Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Arfandy Idris dan jubir Sayang, Maqbul Halim terpisah mengaku sudah aktif mendorong agar tingkat partisipasi masyarakat untuk ikut menyalurkan suaranya di pilgub mendatang.
"Tidak hanya di daerah tertentu (basis Sayang) dilakukan langkah seperti itu, tetapi akan kita arahkan untuk semua kabupaten/kota di Sulsel. Karena tingkat partisipasi pemilih adalah perwujudan dari pelaksanaan demokrasi yang baik," jelas Arfandy.
Maqbul Halim menambahkan, meski Makassar sejauh ini dianggap sebagai basis IA, tim Sayang tetap proaktif mendorong partisipasi pemilih di Makassar lebih besar dibanding pilgub 2007 lalu. "Sambil tetap berjalan di kabupaten lain," tambah Maqbul.
Cara lain tim Sayang mendorong partisipasi pemilih di pilgub Sulsel mendatang adalah dengan memantau lurah, RT/RW yang membantu petugas penyelenggara pemilih dalam memutakhirkan data pemilih di Sulsel. Sayang berharap tidak ada warga yang luput dari pendataan petugas KPU.
Jubir Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), Nasrullah Mustamin menyatakan, salah satu upaya yang dilakukan agar partisipasi pemilih di Sinjai, Pinrang dan kabupaten lain maksimal dengan menggerakkan organik partai hingga tingkat kelurahan bahkan berbasis TPS, agar semua warga bisa terdaftar sebagai pemilih di pilgub.
"Tim yang ada di bawah ini juga kita sudah minta untuk menyosialisasikan pentingnya mereka berpartisipasi dalam pilgub Sulsel. Upaya mendorong partisipasi pemilih ini maksimal kita akan lebih gencarkan pada Januari mendatang," kata Nasrullah. (hamsah umar)                

Panwaslu Terusik Atribut Kampanye Cagub


MAKASSAR, FAJAR--Masih adanya sejumlah atribut kampanye cagub Sulsel, yang bisa ditemukan di sejumlah titik khususnya di Makassar membuat Panwaslu Sulsel terusik.
Lembaga pengawas pemilu ini minta agar KPU Sulsel melakukan penertiban terhadap atribut kampanye cagub Sulsel yang masih terpasang di sejumlah titik di Makassar, termasuk di 23 kabupaten/kota lainnya. Panwaslu berasumsi, atribut kampanye atau bentuk sosialisasi kandidat sudah semestinya bersih pascapenetapan nomor urut calon.
Ketua Panwaslu Sulsel, Suprianto menyebut KPU Sulsel tidak perlu lagi bersurat ke masing-masing pasangan calon untuk menertibkan atribut kampanye calon. "KPU bersama pemerintah sudah harus menurunkan spanduk atau baliho pasangan calon, meski tidak melakukan pemberitahuan kepada pasangan calon," kata Suprianto, Senin, 29 Oktober.
Panwaslu sendiri mengaku sudah mengimbau semua kandidat dan timnya untuk berhati-hati memasang atribut kampanye di ruang publik. Panwaslu menegaskan, penertiban atribut kampanya kandidat bukan menjadi kewenangan panwaslu untuk menertibkannya sehingga hanya mengimbau KPU Sulsel untuk bertindak.
Kendati sampai saat ini belum ada masyarakat yang menyoal mengenai atribut kampanye yang masih bertebaran, panwaslu Sulsel mengaku belum mendapat laporan masyarakat yang mempersoalkan atribut kampanye tersebut. (hamsah umar)