Powered By Blogger

Rabu, 07 November 2012

KPU Harap Partisipasi Cagub Sulsel


*Dongkrak Partisipasi Pemilih

MAKASSAR, FAJAR--KPU Makassar sangat prihatin rendahnya partisipasi warga Makassar mengecek daftar pemilih sementara (DPS) kota Makassar. Data KPU, jumlah warga yang mengecek nama di DPS hanya berkisar belasan ribu dari sekitar 1,4 juta penduduk Makassar.
Penyelenggara pemilu di kota Makassar ini pun berharap partisipasi tiga cagub yang akan bertarung di pilgub Sulsel lebih dioptimalkan, dengan menghimbau warganya agar lebih aktif mengecek namanya di PPS atau di kelurahan terdekat apakah sudah terdaftar atau tidak, paling lambat 13 November. Penyelenggara pemilu tingkat PPK dan PPS saat ini masih melakukan perbaikan utamanya pemilih tambahan atau yang masih salah.
"Tiga kandidat cagub ini merupakan sosok yang memiliki integritas dan daya kemampuan personal yang mampuni. Dengan demikian, harapan kami masyarakat seyogyanya betul-betul memanfaatkan momen ini untuk memilih pemimpin lima tahun ke depan," kata Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Makassar, Izzdin Idrus, Selasa, 6 November.
Izzdin menyebut, Makassar merupakan daerah pemilihan yang seksi karena sebagai pusat perkotaan dan pusat pendidikan di Sulsel. Juga karena Makassar mempunyai jumlah pemilih terbanyak di Sulsel, sehingga menjadi rebutan perolehan suara. Sehingga peran ketiga kandidat yang dipastikan memiliki kantong suara masing-masing ini akan mampu mendongkrak partisipasi pemilih di daerah ini.
KPU Makassar mengaku sudah banyak berupaya mendongkrak partisipasi pemilih, misalnya himbauan di media cetak, media elektronik, leflet, spanduk/baliho, sms gateway (085399999201), masjid, hingga gereja. Tapi masih banyak warga yang belum terjangkau dengan upaya yang dilakukan.
"Dari pengecekan via sms Gateway warga Makassar memanfaatkan sistem ini hanya belasan ribu. Banyak warga terjawab tidak terdaftar karena kesalahan pengetikan, misalnya ada yg memasukkan nama lengkap dengan alamat, menulis kata NIK atau menambahkan kata-kata lain. Padahal harusnya yang diketik nomor KTPnya saja sesuai yang tertera di KTP. Banyak juga terjawab tidak terdaftar karena nomor KTP yang diketik bukan KTP warga Makassar, dan tidak sedikit juga warga makassar yang sama sekali tidak mempunyai KTP," urai Izzdin.
KPU Makassar melihat ada dua faktor yang menyebabkan warga Makassar kurang peduli dengan agenda pemilu. Yakni ketidakpercayaan akan adanya perubahan, serta masyarakat memang apatis dan cenderung tidak memiliki sikap politik. Inilah pentingan partisipasi kandidat dengan menggerakkan mesin partai dan tim sukses.
"Caranya meyakinkan visi dan misinya kepada masyarakat dan merealisasikannya pada saat menjabat, kami yakin tingkat partisipasi masyarakat persentasenya akan lebih bagus dari pilgub atau momen pemilihan-pemilihan sebelumnya," lanjut Izzdin. (hamsah umar)

Partisipasi Pemilih Makassar:
Pileh 2004 : 75,92 persen
Pilpres 2004 : 72,66 persen
Pilgub 2007 : 54,24  persen
Pilwalkot Makassar 2008 : 58,17 persen
Pileg 2009: 57,53 persen
Pilpres 2009 : 65,16 persen

Hanura Solidkan Kader Menangkan IA


*Di Pelantikan DPD-DPC se-Sulsel

MAKASSAR, FAJAR--DPD Hanura Sulsel lebih serius bekerja untuk memenangkan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di pilgub 2013 mendatang. Partai ini akan mengumpulkan sedikitnya 1.500 kader dari 24 kabupaten/kota.
Kader Hanura se-Sulsel ini akan kumpul di Hotel Singgasana Makassar, Rabu, 7 November dalam rangka pelantikan pengurus DPD Hanura Sulsel dan 24 DPC se-Sulsel. Dari struktur pengurus, setidaknya ada 717 pengurus. Tapi tidak hanya pengurus yang akan hadir tapi sebagian pengurus akan membawa keluarga dan orang terdekatnya. Sehingga massa yang diperkirakan hadir mencapai 1.500 orang.
Pelantikan pengurus DPD Hanura Sulsel serta 24 DPC se-Sulsel ini akan dilakukan langsung oleh Ketua Umum DPP Hanura, Wiranto dan dihadiri elit DPP Hanura utamanya yang berasal dari Sulsel dan berkiprah di senayan seperti Faizal Akbar, Muchtar Amma, dan Syarifuddin Sudding.
Ketua DPD Hanura Sulsel, Ambo Dalle menyatakan pelantikan pengurus secara bersamaan dengan 24 DPC kabupaten/kota ini, demia menghemat waktu. Apalagi, sejumlah momen politik sudah menanti kader seperti pilgub Sulsel dan pemilu 2014 mendatang. "Kalau saya yang harus lantik kan butuh lagi waktu mendatangi satu per satu DPC. Agar kegiatan ini efisien kita satukan saja," kata Ambo Dalle.
Yang terpenting kata dia, kegiatan pelantikan ini sekaligus menjadi momen baik untuk mengingatkan kembali kader Hanura Sulsel agar bekerja keras memenangkan pasangan Ilham-Aziz di pilgub. Apalagi, dalam acara pelantikan ini cagub yang diusung akan berkesempatan memberikan orasi politik.
"Kita minta mereka hadir memberikan pandangan politik pada kader. Apakah itu cagub atau wakilnya. Kader Hanura se-Sulsel ini kan juga butuh tahu secara langsung sudah seperti apa kesiapan calon kita dalam memenangkan pertarungan," lanjut Ambo Dalle.
Seluruh anggota dewan Hanura Sulsel di 24 kabupaten/kota juga dihadirkan dalam pelantikan pengurus ini. Apalagi, sebagian anggota dewan Hanura ini juga berstatus sebagai pengurus partai. Ambo Dalle berharap setelah pelantikan ini, kader Hanura Sulsel semakin memiliki kesiapan lebih baik untuk memenangkan momen politik yang akan dihadapi. (hamsah umar)                      

Rudi Ingatkan Komitmen Syahrir Wahab


MAKASSAR, FAJAR--Komitmen Bupati Selayar, Andi Syahrir Wahab terhadap parpol pengusungnya bakal teruji di pilgub Sulsel 22 Januari mendatang.
Betapa tidak, Ketua DPD Gerindra Sulsel yang saat ini menjadi cagub Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa coba mengingatkan Syahrir untuk memegang komitmennya. Komitmen dimaksud berupa janji Syahrir saat akan mendapatkan rekomendasi DPP Gerindra, saat akan maju di pemilukada Selayar lalu.
Sikap Rudi yang mengingatkan komitmen Syahrir terhadap Gerindra ini disampaikan saat Rudi yang didampingi wakilnya, Andi Nawir Pasinringi melakukan peresmian kantor bari DPC Gerindra Selayar Senin malam. Dalam peresmian kantor Gerindra Selayar itu, Syahrir diwakili wakilnya Syaiful Arief. Peresmian kantor baru Gerindra ini dihadiri ribuan warga Selayar.
"Pak Rudi sekadar mengingatkan Pak Syahrir dan wakilnya. Bupati dan wakil bupati ini punya komitmen dengan Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra Prabowo saat minta dukungan Gerindra di pemilukada Takalar lalu," kata jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin, Selasa, 6 November.
Hanya saja, pada kesempatan itu, Rudi tidak mengungkap seperti apa komitmen Syahrir dan Syaiful terhadap Gerindra, karena Rudi sekadar mau mengingatkan komitmen kedua tokoh Selayar ini. Rudi juga berharap Pemkab Selayar bersikap adil pada tiga calon dan tidak memaksakan PNS mendukung kandidat tertentu.
Rudi juga minta kepada bupati dan wakilnya untuk memberi kebebasan PNS di Selayar untuk menghadiri sosialisasi cagub yang berkunjung ke daerah ini. Di mata Garuda-Na, PNS juga punya hak untuk mengetahui seperti apa program dan visi misi calon yang akan bertarung. Sepanjang cagub tersebut tidak sampai ikut mempengaruhi masyarakat atau memakai atribut partai. Apalagi kalau PNS dimaksud sengaja ikut rombongan cagub ke daerah. Ini yang tidak dibolehkan menurut pasangan urut 3 ini.
Selain terhadap bupati, Rudi juga minta KPU Selayar termasuk KPU se-Sulsel untuk pro aktif menyosialisasikan cagub Sulsel yang akan bertarung. "Kita mau KPU sebagai penyelenggara menyosialisasikan bahwa di Sulsel ini ada tiga calon gubernur. Karena selama ini ada kesan hanya ada dua calon," kata Rudi.
Rudi menyebut, sosialisasi KPU bahwa di Sulsel ada tiga cagub yakni Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinring (Garuda-Na) adalah bagian upaya pendidikan politik yang baik pada masyarakat.
  Di daerah kepulauan ini, Garuda-Na sudah tiga hari terakhir menggarap daerah ini. Kemarin, Garuda-Na menggarap kecamatan Bontosikuyu yakni di Appatana dan Pasar Tradisional Biking.  Daerah ini berada di ujung Selatan Pulau Selayar atau sekitar 60 kilometer dari kota Benteng. (hamsah umar)

Golkar Survei 29 Cawali Makassar


MAKASSAR, FAJAR--Siapa calon wali kota (cawali) Makassar yang akan disurvei Golkar, jawabannya cukup banyak. Informasi yang diperoleh FAJAR, setidaknya ada 29 tokoh yang masuk daftar cawali yang akan disurvei partai berlambang pohon rimbun ini.
Dari daftar tokoh yang masuk target cawali yang akan di survei Golkar ini, ternyata mayoritas berasal dari eksternal Golkar. Ada yang berasal dari partai politik, anggota DPD RI, birokrat, atau pun gabungan politisi-pengusaha. Golkar juga coba memasukkan sejumlah tokoh Tionghoa Sulsel baik yang saat ini berstatus sebagai kader Golkar maupun di luar partai.
Dari Partai Golkar, tercatat setidaknya ada 10 tokoh yang masuk daftar cawali yang akan disurvei. Mereka adalah Ketua DPD Golkar Makassar sekaligus wakil wali kota Makassar, Supomo Guntur. Kemudian ada Rusdin Abdullah (Rudal), AM Yagkin Padjalangi, Petet Gozal, Farouk M Betta, A Kadir Halid, Yusuf Gunco, Raymond Arfandi, Haris Yasin Limpo, dan Zulkarnain Arief.
Sedang dari luar kader Golkar yang berasal dari birokrat ada nama istri mantan gubernur Sulsel, Apiaty Kamaluddin, M Anis Sakaria Kama, Syaiful Saleh, Andi Hery Iskandar, dan Andi Herfida Attas. Adapun tokoh politik diluar Golkar seperti Adnan Purichta Ichsan (Demokrat), AM Adil Patu (PDK), Busrah Abdullah (PAN), termasuk Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi. Selanjutnya lihat grafis.
Informasi yang diperoleh, inventarisasi daftar nama cawali yang akan disurvei Golkar pada pilwalkot Makassar 2013 mendatang ini, sudah diputuskan DPD Golkar Sulsel sejak Oktober lalu. Namun kapan survei ini akan dilakukan, belum ada informasi jelas kapan survei tersebut digelar. Pastinya, 29 tokoh yang masuk daftar itu akan disurvei secara keseluruhan untuk melihat sejauh mana popularitas dan elektabilitasnya.
Wakil Ketua Bidang Perencanaan Lembaga Pemenangan Pemilu DPD Golkar Sulsel, La Kama Wiyaka yang dikonfirmasi tidak menampik bahwa partai Golkar sudah ada nama figur yang akan disurvei Golkar Makassar. "Memang sudah ada. Hampir semua lah tokoh yang ramai di media kita masukkan dalam daftar yang akan kita survei. Siapa-siapa orangnya dan kapan survei dilakukan, kami tidak bisa sampaikan itu," kata La Kama.
Dia menyebut, melalui survei yang akan dilakukan Golkar itu, partai pemenang pemilu di Makassar ini berharap bisa menjaring calon yang tepat untuk diusung partai pada pilwalkot mendatang. "Kan bisa jadi mereka populer di masyarakat, tapi tidak ada yang mau pilih dia jadi wali kota. Makanya, kita survei saja sebanyak-banyaknya," jelas La Kama. (hamsah umar)

Bawaslu Temukan Pelanggaran Panwaslu Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Anggota panwaslu Sulsel yang ditengarai terlibat mengurus pengadaan alat kelengkapan kantor panwaslu Sulsel bukan isapan jempol semata. Hasil pemeriksaan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyimpulkan adanya kesalahan yang dilakukan panwaslu maupun stafnya.
Penegasan ini disampaikan Ketua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu), Muhammad Alhamid usai melakukan pemeriksaan maraton terhadap anggota panwaslu Sulsel, staf sekretariat maupun rekanan yang menyuplai alat kelengkapan kantor di sekretarias panwaslu. Kendati, Alhamid tidak menyebut secara jelas dimana letak kekeliruan dan ketidakcermatan yang dilakukan panwaslu dan jajarannya terkait pengadaan alat kantor tanpa tender itu.
Alhamid hanya menegaskan bahwa panwaslu dan jajarannya tidak cermat dalam pengelolaan anggaran, utamanya terhadap pengadaan alat kelengkapan kantor. Hasil pemeriksaan yang dilakukan selama sekitar 5 jam ini akan dibahas kembali di Bawaslu. "Hasil pemeriksaan kita ini akan kita bawa ke teman-teman Bawaslu. Mengenai seperti apa sanksinya, kita belum bisa pastikan seperti apa," kata Alhamid.
Dia menyebut, baik sekretariat dan anggota panwaslu sama-sama tidak cermat dalam pengelolaan anggaran. Karenanya, Bawaslu instruksikan pengadaan alat kelengkapan sekretariat di panwaslu ini ditender ulang. Sebelumnya, anggota panwaslu Sulsel hanya inginkan alat kelengkapan kantor ini hanya diswakelola.
"Kita harus kembalikan ke proses yang sesuai atursan semula yakni ditender. Pembayaran awal yang sudah dilakukan (Rp150 juta), statusnya harus ditahan. Sedang barang yang sudah ada disekretariat ini oleh rekanan dia rela pinjam pakaikan tanpa ikatan apa pun. Kalau tender ternyata tidak memenangkan perusahaan ini (CV Rista), panwaslu harus tanggung jawab," urai Alhamid.
Usai memeriksa anggota panwaslu dan staf secara bersamaan di ruang tertutup, anggota panwaslu dan staf diminta membuat masing-masing surat pernyataan. Hanya saja tidak diketahui seperti apa isi surat pernyataan tersebut. Terhadap CV Rista, Bawaslu berdalih kalau rekanan tersebut ikhlas memimjamkan barang mereka yang bernilai ratusan juta tanpa ikatan apa pun.      
Sementara rencana pengadaan papan nama panwaslu untuk 24 kabupaten kota serta kecamatan yang dianggarkan sebesar Rp421 juta, Bawaslu minta agar proyek tersebut dihentikan, dan menyerahkan sepenuhnya kepada panwaslu kabupaten/kota sesuai dengan anggaran yang dimiliki.            
Anggota panwaslu Sulse, Anwar Ilyas yang dikonfirmasi mengenai hasil pemeriksan Bawaslu menyebut apapun yang menjadi hasil pemeriksaan bawaslu adalah benar. "Kalau dikatakan tidak cermat, akan kami usahakan membenahinya. Itulah barangkali kekurangan panwaslu," kelit Anwar. (hamsah umar)