*Dongkrak Partisipasi Pemilih
MAKASSAR, FAJAR--KPU Makassar sangat prihatin rendahnya partisipasi warga Makassar mengecek daftar pemilih sementara (DPS) kota Makassar. Data KPU, jumlah warga yang mengecek nama di DPS hanya berkisar belasan ribu dari sekitar 1,4 juta penduduk Makassar.
Penyelenggara pemilu di kota Makassar ini pun berharap partisipasi tiga cagub yang akan bertarung di pilgub Sulsel lebih dioptimalkan, dengan menghimbau warganya agar lebih aktif mengecek namanya di PPS atau di kelurahan terdekat apakah sudah terdaftar atau tidak, paling lambat 13 November. Penyelenggara pemilu tingkat PPK dan PPS saat ini masih melakukan perbaikan utamanya pemilih tambahan atau yang masih salah.
"Tiga kandidat cagub ini merupakan sosok yang memiliki integritas dan daya kemampuan personal yang mampuni. Dengan demikian, harapan kami masyarakat seyogyanya betul-betul memanfaatkan momen ini untuk memilih pemimpin lima tahun ke depan," kata Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Makassar, Izzdin Idrus, Selasa, 6 November.
Izzdin menyebut, Makassar merupakan daerah pemilihan yang seksi karena sebagai pusat perkotaan dan pusat pendidikan di Sulsel. Juga karena Makassar mempunyai jumlah pemilih terbanyak di Sulsel, sehingga menjadi rebutan perolehan suara. Sehingga peran ketiga kandidat yang dipastikan memiliki kantong suara masing-masing ini akan mampu mendongkrak partisipasi pemilih di daerah ini.
KPU Makassar mengaku sudah banyak berupaya mendongkrak partisipasi pemilih, misalnya himbauan di media cetak, media elektronik, leflet, spanduk/baliho, sms gateway (085399999201), masjid, hingga gereja. Tapi masih banyak warga yang belum terjangkau dengan upaya yang dilakukan.
"Dari pengecekan via sms Gateway warga Makassar memanfaatkan sistem ini hanya belasan ribu. Banyak warga terjawab tidak terdaftar karena kesalahan pengetikan, misalnya ada yg memasukkan nama lengkap dengan alamat, menulis kata NIK atau menambahkan kata-kata lain. Padahal harusnya yang diketik nomor KTPnya saja sesuai yang tertera di KTP. Banyak juga terjawab tidak terdaftar karena nomor KTP yang diketik bukan KTP warga Makassar, dan tidak sedikit juga warga makassar yang sama sekali tidak mempunyai KTP," urai Izzdin.
KPU Makassar melihat ada dua faktor yang menyebabkan warga Makassar kurang peduli dengan agenda pemilu. Yakni ketidakpercayaan akan adanya perubahan, serta masyarakat memang apatis dan cenderung tidak memiliki sikap politik. Inilah pentingan partisipasi kandidat dengan menggerakkan mesin partai dan tim sukses.
"Caranya meyakinkan visi dan misinya kepada masyarakat dan merealisasikannya pada saat menjabat, kami yakin tingkat partisipasi masyarakat persentasenya akan lebih bagus dari pilgub atau momen pemilihan-pemilihan sebelumnya," lanjut Izzdin. (hamsah umar)
Partisipasi Pemilih Makassar:
Pileh 2004 : 75,92 persen
Pilpres 2004 : 72,66 persen
Pilgub 2007 : 54,24 persen
Pilwalkot Makassar 2008 : 58,17 persen
Pileg 2009: 57,53 persen
Pilpres 2009 : 65,16 persen