Powered By Blogger

Minggu, 11 November 2012

Gowa Terbanyak Usul Tambahan TPS


MAKASSAR, FAJAR--Pengurangan jumlah data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) ke daftar pemilih sementara (DPS), bukannya membuat KPU kabupaten/kota mengurangi jumlah tempat pemungutan suara (TPS) pilgub Sulsel 2013.
Sebaliknya, beberapa KPU kabupaten/kota di Sulsel justru mengajukan permohonan penambahan jumlah TPS, dengan alasan terjadi peningkatan daftar pemilih tambahan. Padahal, penentuan besarnya jumlah TPS di kabupaten/kota ini sudah mengacu asumsi besarnya jumlah pemilih di pilgub yang mencapai 7 juta lebih. Yang mana saat ini DPS tersisa 6,2 juta pemilih.
Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari menyebutkan KPU Sulsel telah menerima usulan beberapa KPU di Sulsel yang mengajukan penambahan TPS. Di antaranya Gowa, Jeneponto, Luwu Timur. Hanya saja, dia mengaku belum memastikan berapa banyak tambahan TPS yang diajukan KPU tersebut.
"Data lengkap mengenai usul penambahan TPS dipegang Ibu Nusra Aziz. Yang saya ingat, usul penambahan TPS ini tidak signifikan. Cuma Gowa memang yang sedikit banyak dari daerah lain," kata Ziaur Rahman.
Usul penambahan TPS ini harus dikaji dengan baik oleh KPU sebelum mengakomodir permintaan KPU kabupaten/kota ini. Pasalnya, penambahan jumlah TPS ini sangat berpotensi menjadi sumber kecurangan pada pilgub 2013 mendatang. Apalagi, kalau penyelenggara pemilu di tingkat bawah banyak yang tidak netral dalam menjalankan tugasnya.
Ziaur mengungkap, dari usulan KPU Gowa, salah satu wilayah yang akan ditambah TPS-nya adalah Kecamatan Somba Opu. Melihat wilayah yang berada di ibu kota kabupaten ini, jumlah penduduk menjadi alasan utama sehingga TPS perlu ditambah di daerah itu. Sesuai aturan, dalam satu TPS maksimal ada 600 pemilih.
Dari laporan KPU yang mengusulkan TPS bertambah mengakui terjadi penurunan jumlah DP4, namun disisi lain ada penambahan daftar pemilih tambahan (DPTB). "DPTB inilah yang sementara dirampungkan oleh teman-teman penyelenggara di bawah," kata Ziaur Rahman.
Meski DPTB ini belum rampung dan belum diketahui berapa besar jumlah tambahan pemilih dalam satu kabupaten, KPU Sulsel mengaku sudah banyak mendapat laporan dari kabupaten untuk dilakukan penambahan TPS. "KPU tentu tidak akan akomodir kalau alasannya tidak rasional," lanjut Ziaur Rahman. (hamsah umar)

Mansyur Ramli: Jangan Lagi Ada Jekkong


MAKASSAR, FAJAR--Praktik kecurangan di pilgub Sulsel dengan menghalalkan segala cara untuk memenangkan pertarungan tidak boleh terulang lagi.
Selain dianggap bisa menciderai proses demokrasi di Sulsel, praktik kecurangan ini juga dikhawatirkan menimbulkan riak-riak di tengah masyarakat. Makanya, selain kandidat yang merasa khawatir dicurangi dalam pertarungan, tokoh Sulsel yang juga pernah bertarung di daerah ini juga mewanti-wanti potensi kecurangan oleh calon tertentu.
Ipar mantan wakil presiden RI Jusuf Kalla, Prof Mansyur Ramli juga berharap jekkong alias kecurangan di pilgub Sulsel tidak boleh terjadi lagi. Mansyur adalah calon wakil gubernur yang berpasangan dengan Amin Syam di pilgub 2007 lalu (Asmara).
Terhadap masyarakat Sulsel utamanya yang mendukung pasangan Asmara di pilgub lalu, Mansyur Ramli mengimbau warga untuk memilih sesuai hati nurani bukan karena diberi iming-iming oleh kandidat tertentu. Dia juga berharap warga sulsel memilih pasangan cagub yang jujur, demi terwujudnya kebaikan dan kesejahteraan masyarakat Sulsel yang nyata. "Dan yang terpenting, jangan ada jekkong lagi," kata Mansyur Ramli.
Asisten wakil rektor III UMI Makassar, Zakir Sabara H Wata yang melakukan pertemuan dengan Mansyur Ramli di kediamannya Kepala Gading Jakarta menyebutkan, mantan cawagub Sulsel 2007 ini juga berharap kepada warga Sulsel utamanya keluarga dan pendukungnya untuk tidak mudah melupakan dan menghargai dukungan yang pernah diberikan terhadap pasangan Asmara lalu.
Dia juga menyinggung bagaimana wali kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin mendukung penung pasangan Asmara bahkan memasang badan untuk pasangan ini. Dukungan Ilham terhadap Asmara pada pilgub lalu inilah yang diharapkan Mansyur tidak mudah dilupakan pendukung, simpatisan, tim pemenangan dan keluarganya. Apalagi pada pilgub 2013 mendatang, Ilham tampil sebagai cagub berpasangan Aziz Qahhar Mudzakkar. (hamsah umar)

Rudi Ajak Masyarakat Lakukan Perubahan


MAKASSAR, FAJAR--Partisipasi masyarakat untuk mewujudkan perubahan di Sulsel sangat dibutuhkan. Termasuk perubahan pola pikir dalam menentukan gubernur Sulsel lima tahun ke depan.
Oleh karena itu, pasangan cagub Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) mengajak masyarakat Sulsel untuk melakukan perubahan, yang dimulai dari diri sendiri saat menyalurkan hak pilihnya pada 22 Januari mendatang.    
Ajakan kepada masyarakat Sulsel untuk berubah itu disampaikan bupati Sinjai dua periode ini saat melakukan silaturahmi dengan masyarakat di Desa Kaloling, Kecamatan Gantarang Keke, Bantaeng, Jumat, 9 November. "Masyarakat Bantaeng harus melakukan perubahan yang dimulai dari diri masing-masing," kata Rudiyanto.
Memilih pasangan yang mengusung perubahan untuk masyarakat Sulsel juga menjadi salah satu bentuk perubahan yang harus dilakukan masyarakat. Pasangan Garuda-Na yang mengusung program Terdepan, Mandiri, dan Mapan (TAMPAN) adalah salah satu program yang berpihak rakyat.
Di Bantaeng, Rudi-Nawir juga melakukan silaturahmi dan berdialog dengan ratusan warga di Desa Bonto Rannu, Kecamatan Bissappu. Di daerah tanpa penerangan listrik ini, masyarakat mengeluhkan penerang di desa mereka.
Warga berharap, ketika pasangan ini terpilih menjadi gubernur mendatang, masyarakat di desa ini sudah bisa menikmati alirasi listrik dari pemerintah. Apalagi mereka sudah bertahun-tahun menanti adanya aliran listrik masuk di desanya. (hamsah umar)

Rudi Ajak Masyarakat Lakukan Perubahan


MAKASSAR, FAJAR--Partisipasi masyarakat untuk mewujudkan perubahan di Sulsel sangat dibutuhkan. Termasuk perubahan pola pikir dalam menentukan gubernur Sulsel lima tahun ke depan.
Oleh karena itu, pasangan cagub Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) mengajak masyarakat Sulsel untuk melakukan perubahan, yang dimulai dari diri sendiri saat menyalurkan hak pilihnya pada 22 Januari mendatang.    
Ajakan kepada masyarakat Sulsel untuk berubah itu disampaikan bupati Sinjai dua periode ini saat melakukan silaturahmi dengan masyarakat di Desa Kaloling, Kecamatan Gantarang Keke, Bantaeng, Jumat, 9 November. "Masyarakat Bantaeng harus melakukan perubahan yang dimulai dari diri masing-masing," kata Rudiyanto.
Memilih pasangan yang mengusung perubahan untuk masyarakat Sulsel juga menjadi salah satu bentuk perubahan yang harus dilakukan masyarakat. Pasangan Garuda-Na yang mengusung program Terdepan, Mandiri, dan Mapan (TAMPAN) adalah salah satu program yang berpihak rakyat.
Di Bantaeng, Rudi-Nawir juga melakukan silaturahmi dan berdialog dengan ratusan warga di Desa Bonto Rannu, Kecamatan Bissappu. Di daerah tanpa penerangan listrik ini, masyarakat mengeluhkan penerang di desa mereka.
Warga berharap, ketika pasangan ini terpilih menjadi gubernur mendatang, masyarakat di desa ini sudah bisa menikmati alirasi listrik dari pemerintah. Apalagi mereka sudah bertahun-tahun menanti adanya aliran listrik masuk di desanya. (hamsah umar)

Nelayan Puji Kesederhanaan Aziz


MAKASSAR, FAJAR--Sederhana, santun, merakyat dan religius menjadi gambaran umum di kalangan masyarakat nelayan di Selayar, terhadap sosok cawagub Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar.
Bahkan, sikap santun dan kepedulian Aziz terhadap rakyat kecil oleh kalangan nelayan di Selayar telah lama jadi perbincangan di daerah ini. Tidak heran, begitu Aziz datang menyapa mereka di Pasar Sentral Bonea Kecamatan Benteng Selayar, para penjual ikan menyambut Aziz penuh antusias.
Aziz menyapa pedagang di Pasar Sentral Bonea, Jumat, 9 November. Dia bermaksud melihat lebih dekat aktivitas pedagang di tempat ini bahakn Aziz disambut doa dan pekik hidup no.1 (satu).
Salah seorang pedagang ikan sekaligus nelayan, Tahir (53) mengaku telah lama merindukan untuk bertemu dengan sosok Aziz. Bahkan dikatakannya, jauh hari sebelum dirirnya bertemu pasangan Ilham Arief Sirajuddin ini, para nelayan telah banyak memperbincangkan Aziz yang dikenal santun dan ramah pada rakyat kecil ini.
"Saat melaut, kami kerap bercerita seputar keramahan dan kesederhanaan Aziz. Pemimpin seperti ini yang kami rindukan, dan cuma beliau yang punya perhatian terhadap rakyat kecil seperti kami. Kami selalu mendoakannya agar bisa menjadi pemimpin kami nantinya," kata Tahir, nelayan dari Kaukau, Kecamatan Bontoharu ini.
Selama berada di pasar Bonea ini, pekik takbir dan teriakan hidup nomor satu dari pedagang pasar dan pengunjung terus bersahut-sahutan mengiringi tiap langkahnya. Aziz juga coba mengorek aspirasi pedagang dengan menanyakan apa yang menjadi harapan maupun kendala mereka.
Di tempat ini, Aziz memborong buah mangga sebagai bekal perjalanan. Bagi masyarakat Takalar, nama orang tua Aziz, Kahar Mudzakkar sangat berarti. Salah satu buktinya, dengan mengenang dan mengabadikan nama Kahar Mudzakkar sebagai nama jalan sepanjang dari kota Benteng ke dermaga penyeberangan Pamatata.
Di daerah ini memang dikenal sebagai tempat berdiamnya para pengikut Kahar. Tak heran ketika rombongan calon wakil gubernur Sulsel Aziz Qahhar Mudzakkar melintas di tempat ini, iring-iringan kendaraan beberapa kali mesti menepi demi menyapa setiap warga yang telah berjejer menunggu untuk menyaksikan Aziz lebih dekat.
Aziz yang tak lain adalah putra Kahar dengan senang hati mampir dan melayani warga yang ingin melihatnya. Mereka kemudiaan bersalam-salaman dan ada yang minta foto bareng. Sesekali Aziz juga tampak dengan tenang mendengarkan potongan-potongan kisah perjuangan dan keberanian Kahar di masa lalu. (hamsah umar)