Powered By Blogger

Senin, 12 November 2012

Musafir Siap Tantang RMS


*Di Pemilukada Sidrap

MAKASSAR, FAJAR--Mantan wakil bupati Sidrap, Musafir Arifin Nu'mang bakal menjadi penantang berat di pemilukada Sidrap 2013 mendatang. Kendati belum mau terang-terangan, Musafir sudah memberi sinyal untuk bertarung di daerah ini.
Kakak kandung wagub Sulsel, Agus Arifin Nu'mang ini bisa jadi akan menantang atau bersaing dengan Ketua DPD Golkar Sidrap, Rusdi Masse (RMS) untuk mendapatkan dukungan partai. Untuk maju di Sidrap, Musafir sudah memiliki investasi sosial yang cukup baik karena pernah tercatat sebagai anggota DPRD Sidrap 10 tahun serta wakil bupati satu periode.
Kesiapan Musafir bertarung di Sidrap ini bahkan bisa jadi menjadi calon terkuat di partai Golkar, apalagi kalau RSM komitmen dengan pernyataannya untuk tidak lagi maju untuk kedua kalinya.
Dihubungi melalui telepon selulernya, Musafir mengaku belum fokus ke pemilukada Sidrap karena dirinya lebih pentingkan pilgub Sulsel 2013. Bahkan menurutnya, hasil pilgub nanti akan menentukan seperti apa konstalasi politik di daerah ini. "Soal maju juga bergantung siapa yang keluar sebagai gubernur, karena pasti akan pengaruhi konstalasi politik di sana," kata Musafir.
Korwil Sidrap DPD Golkar Sulsel ini menambahkan saat ini belum begitu penting melakukan gerakan di tengah masyarakat. Dia mengaku masih ingin melihat seperti apa perkembangan politik di daerah ini.
"Tapi kan akan lebih bagus kalau masyarakat yang minta seorang tokoh untuk maju bertarung. Saya kira pemilih atau masyarakat Sidrap juga akan melihat seperti apa kualitas tokoh yang akan memimpin Sidrap ke depan," sebut Musafir.
Berdasar bocoran yang diperoleh FAJAR, untuk pemilukada Sidrap mendatang, Golkar Sulsel setidaknya menyiapkan tiga kadernya sebagai tokoh yang siap diusung di daerah yang dikenal lumbung padi ini. Ketiga tokoh Golkar itu yakni Rusdi Massar (Ketua Golkar Sidrap), Musafir Arifin Nu'mang (Korwil Sidrap DPD Golkar Sulsel),  dan Ketua DPRD Sidrap, A Sukri Baharman.
Selain dari Golkar, DPD Golkar Sulsel juga mengincar tokoh dari birokrat seperti  A Awaluddin (pensiunan), politisi Demokrat A Insan Parenrengi, serta Tahir Malik.
Musafir mengaku masih memikirkan seperti apa memulai langkah yang tepat untuk bertarung di Sidrap. Pastinya, posisi adiknya yang saat ini sebagai wakil gubernur Sulsel diyakini juga akan berpengaruh pada sosok Musafir. Paling tidak, ini bakal lebih mendongkrak peluang Musafir untuk mendapatkan simpati dari masyarakat Sidrap. (hamsah umar)

Syahrul Target Pembunuhan


*Di Jalan Santai With Komandan

MAKASSAR, FAJAR--Jalan santai With Komandan yang digelar DPD Golkar Makassar diwarnai insiden. Ada upaya menjadikan cagub petahana Sulsel, Syahrul Yasin Limpo sebagai target pembunuhan.
Indikasi ini menyusul tertangkapnya seorang pemuda yang diduga coba melempari Syahrul menggunakan bom rakitan, saat Ketua DPD Golkar Sulsel ini sedang orasi di depan seratusan ribu pendukungnya usai jalan santai, Minggu, 11 November.
Penangkapan pemuda yang belakangan diketahui Lukman Rahim, lahir di kota Palopo, 9 Januari 1989 dan beralamat di Jalan Tambas III Perdos AB 15 Makassar dan berprofesi sebagai buruh harian lepas (sesuai KTP), bermula saat pelaku melempar benda yang diduga bom rakitan ke arah panggung. Jaraknya sekitar 10 meter.
Untungnya, benda yang diduga bom itu hanya mengeluarkan asap dan tidak sampai meledak. Kerumunan massa yang melihat ulah pelaku ini kemudian menangkapnya dan memukulinya. Setelah digeledah, ditemukan masih ada satu bom rakitan berdaya ledak tinggi, serta satu buah pistol organik jenis revolver lengkap enam butir peluru aktif.
Pistol organik yang sudah dikaburkan nomor serinya itu saat ini telah diamankan aparat Polrestabes Makassar begitu juga pelaku. "Kalau melihat kronologi kejadian dan barang bukti yang ditemukan dari tangan pelaku, sepertinya ini sudah direncanakan dengan menjadikan Pak Gubernur sebagai target," kata koordinator keamanan jalan santai, Juniar Arge saat menggelar keterangan pers di Media Centre Komandan, Jalan Haji Bau Makassar.
Dari tangan pemuda ini juga ditemukan dua buah telepon seluler model lama serta baterai cash. "Apa yang dilakukan sejenis kegiatan teroris kemungkinan Syahrul direncanakan akan ditembak. Ini adalah perbuatan yang ingin kacaukan demokrasi, jadi polisi harus usut tuntas," kata Juniar.
Tim Hukum Sayang, Amirullah Tahir menambahkan ulah pelaku ini bisa dikategorikan aksi teroris karena bukan hanya Syahrul yang bisa cedera tapi ribuan orang. "Baik pelaku maupun orang yang menyuruhnya sama-sama biadab. Kalau saja barang itu meladak akan banyak orang korban," sebut Amirullah.
Kendati, Amirullah menegaskan tim Sayang tidak akan terprovokasi dengan aksi teror, kendati dia merasa memang ada pihak di Sulsel yang sengaja ingin membenturkan Sayang dengan pihak tertentu. Informasi yang diperoleh, pelaku tersebut diberi uang sebesar Rp500 ribu untuk menjalankan aksinya.
Amirullah dan tim Sayang meminta pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas siapa pelaku dan dalang dari aksi terorisme tersebut. "Kami mohon kepada pihak kepolisian supaya bisa melakuan pengusutan secara cepat. Dan ini juga memberikan bukti bahwa sudah saatnya para kandidat mawasdiri beserta tim-timnya," kata Amirullah.

Cium Tangan Ibu
Sekitar beberapa menit setelah kejadian pelemparan bom, Syahrul langsung menuju rumah kediaman ibunya di Jl Haji Bau memeluk dan mencium tangan ibunya. "Gila itu bom. Tapi sudahlah, saya langsung tadi pulang dan cium tangan ibu saya," kata Syahrul saat ngobrol bersama wartawan.
Dia mengatakan, dirinya bersyukur bisa lolos dan selamat dari maut tersebut. "Kalau itu meledak, selesai. Bukan saya, tapi kasihan ribuan orang di sekitar saya. Bagaimana ya hatinya orang yang mau melakukan aksi seperti itu," tambah Syahrul.
Syahrul mengatakan, dirinya tak ada masalah. Dia secara totral telah mewakafkan dirinya untuk berjuang demi kepentingan rakyat. Tapi yang jadi persoalan, lanjutnya, apakah para pengebom ini tidak sadar kalau yang ada di sekitar dirinya ratrusan ribu orang.
"Kalau itu terjadi, itu sama saja pembunuh massal," tambah mantan Bupati Gowa dua periode ini.
Syahrul menyayangkan hal itu terjadi. "Karena keinginan saya adalah ingin menjadikan pilgub Sulsel sebagai percontohan pilkada se-Indonesia. Masak Jakarta aman-aman Sulsel tidak aman. Tidaklah, saya tidak akan membiarkan hal itu terjadi di Sulsel. Kalau ada yang risih dengan massa Sayang yang banyak, saya akan kerahkan massa 10 kali lipat dari yang tadi," lanjut Syahrul. (hamsah umar)

IA Kutuk Teror Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Aksi kekerasan yang mengarah pada kegiatan teror yang terjadi di Sulsel, khususnya di Kecamatan Moncongloe, Maros dikutuk keras pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA).
Merujuk penemuan granat aktif di Lingkungan Bonto Cabu, Kekurahan Maccini Baji Kecamatan Lau, 11 September 2012, kemudian ditemukan lagi bahan peledak  oleh seorang pemulung di Maros September lalu di Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Maros.
Begitu juga ditangkapnya seorang pemuda yang melakukan pelemparan yang menyebkan adanya asap di Monumen Mandala, bertepatan dengan acara jalan sehat Golkar. Paling menggemparkan terjadinya baku tembak Densus 88 dengan sekelompok perusuh di Moncongloe Maros.
Dari rentetan peristiwa tersebut, tim IA mengutuk keras aksi-aksi teror yang belakangan meresahkan masyarakat. Olehnya tim IA meminta masyarakat Makassar tetap tenang dan memberikan kepercayaan kepada kepolisian untuk mengungkap motifnya.
Khusus kasus yang terjadi di monumen Mandala atau diacara gerak jalan santai Golkar, IA berharap diserahkan sepenuhnya kepada polisi. "Kami harap jangan ada pihak mendahului polisi dalam mengungkap motif di depan Monumen Mandala," kata Ketua Tim Media IA, Syamsu Rizal.
Syamsu Rizal yang akrab disapa Ical  mengingatkan kepada masyarakat dan para tim kandidat tidak terlalu jauh berspekulasi apalagi menggiring opini sesat seolah peristiwa di Monumen Mandala dilatari motif politik menjelang pilgub.
"Mari bersama memberi support aparat kepolisian agar secepatnya mengungkap motif dari kejadian tersebut," tega Ical.
Kepada tim kontestan pilgub untuk berhati-hati dan tidak membawa ranah politik apalagi ingin membangun empati dari kejadian itu. "Jadi sebelum ada pernyataan resmi dari aparat terkait motif teror, tidak perlu ada spekulasi menggiring opini publik," katanya lagi. (hamsah umar)

Garap Pemula, Garuda-Na Gelar Sayambara Pangan


MAKASSAR, FAJAR--Potensi pemilih pemula di Sulsel tidak bisa dipandang sebelah mata. Jumlah pemilih pemula yang tidak sedikit bisa mendongkrak suara cagub yang akan bertarung di Sulsel 22 Januari mendatang.
Melihat peluang itu, pasangan urut 3, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) coba menggarap pemilih pemula dengan menggelar sayembara atau lombo menulis cerita tentang pangan Sulsel. Selain cerita tentang pangan Sulsel, juga lomba foto pangan.
Lomba menulis dan foto tentang pangan Sulsel ini terbuka untuk masyarakat umum di Sulsel, namun diprioritaskan kaula muda seperti pelajar SMA hingga mahasiswa. Cerita tentang pangan ini menggambarkan bagaimana kondisi pangan di Sulsel saat ini serta seperti apa harapannya di masa yang akan datang.
Tulisan lomba ini bertema Mewujudkan Sulsel Terdepan, Mandiri dan Mapan atau salah satunya. Tema ini sama dengan salah satu target Garuda-Na di Sulsel yakni menjadikan daerah ini Sulsel TAMPAN. "Panjang tulisan minimal 1 halaman dan maksimal 3 halaman kuarto," kata tim media Garuda-Na, Hayung.
Dia menyebut, melalui sayembara pangan Sulsel ini, Garuda-Na berharap masyarakat Sulsel  memiliki pemikiran mengenai masa depan pangan di daerah ini, termasuk bagaimana mengembalikan kejayaan pangan di daerah ini. Persoalan pangan di Sulsel ini menjadi salah satu program andalan yang ditawarkan Rudi-Nawir ketika terpilih menjadi gubernur Sulsel 22 Januari mendatang.
Pasangan Garuda-Na sendiri terus bergerak dan bersosialisasi untuk mengejar ketertinggalan dari dua pasangan lainnya. Minggu kemarin, Garuda-Na melakukan silaturahmi dengan masyarakat Takalar. Pasangan ini melakukan dialog dengan sejumlah warga di daerah yang baru saja memilih pemimpin baru itu. (hamsah umar)      

Pedagang Keluhkan Pasar Sungguminasa ke Aziz


*Tekesan Kumuh dan Becek

MAKASSAR, FAJAR--Cawagub Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar mendapat tempat cukup baik di hati masyarakat Gowa. Buktinya, saat menyapa ratusan pedagang pasar Sungguminasa, Aziz dielu-elukan oleh sekampung cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo ini.
Tidak hanya mengelu-elukan Aziz yang rela mengunjungi pasar ini, para pedagang juga memilih curhat dan mengeluhkan buruknya kondisi pasar yang berada di pusat ibukota Gowa ini. Kesan becek dan kumuh menjadi pandangan sehari-hari kendati saat ini belum sepenuhnya musim penghujan.
Sejumlah pedagang mengungkap, keberadaan pasar yang menjadi pusat ekonomi warga Sungguminasa dan sekitarnya ini, sudah lama tidak mendapat sentuhan pemerintah sehingga yang terkesan hanya kekumuhan. Makanya, para pedagang berharap ketika pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar terpilih gubernur, pedagang berharap pasar ini dibenahi sehingga lebih refresentatif.
Selain pedagang yang menyambut antusias Aziz, keluarga dekat Syahrul juga demikian, salah seorang  ponakan Syahrul, Ismail Bangsawan bahkan antusias mengawal Aziz Qahar Mudzakkar saat menemui para penjual di pasar Sungguminasa Gowa, Minggu, 11 November.
Ismail terlihat terus mendampingi Aziz selama berkeliling di pasar tradisional tersebut. "Sudah 20 tahun lebih pasar ini tidak mengalami perbaikan, kondisinya tetap saja seperti ini becek dan kumuh, makanya setelah mendengar Pak Aziz mampir, saya segera ke sini. Mudah - mudahan ada perbaikan jika beliau terpilih," harap Ismail.
Kehadiran Aziz di pasar ini memang menarik perhatian pedagang dan pengunjung. Saat melintas di tempat penjualan pakaian, para penjual yang mayoritas ibu - ibu kompak menyanyikan lagu Assalamu Alaikum yang dipopulerkan oleh Ilham - Aziz pada bulan puasa lalu.
Sambutan serupa juga terlihat saat Aziz menemui para penjual ikan. Mereka terus mengeluk - elukkan Aziz Qahar sambil meneriakkan Semangat Baru.  "Bagaimana kabarnya, mudah - mudahan rezeki terus mengalir dan penuh berkah ya," sapa Aziz kepada pedagang.
Hetti, 29, salah satu penjual campuran curhat panjang lebar kepada Aziz terkait kondisi pasar yang tidak pernah mengalami perbaikan semenjak dirinya menjual di tempat tersebut. "Barupi ini ada pemimpin yang menemui saya pak, tolong diperhatikan nasib pasar kami," harap Hetti. (hamsah umar)