Powered By Blogger

Rabu, 14 November 2012

IA Gandeng KPK Berantas Korupsi di Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Sulsel yang merupakan salah satu provinsi dengan tingkat korupsi yang masih tinggi, menjadi perhatian serius pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA).
Saat berbicara di depan penghuni rumah rakyat di Desa Leppangeng, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo, Selasa, 13 November, Aziz menjelaskan bahwa  praktik korupsi di Sulsel sudah sangat memprihatinkan sehingga  pihaknya telah menjalin komitmen dengan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ), untuk bersama membersihkan  pejabat - pejabat korup di  pemerintahan jika nantinya Ilham-Aziz terpilih.
"Korupsi telah memiskinkan rakyat kita di Sulsel. Dengan posisi terkorup ketujuh di Indonesia, ini semakin menegaskan bahwa begitu banyaknya uang rakyat yang dicuri oleh para pejabat korup di daerah ini. Makanya, kami telah menjalin komitmen dengan KPK.  Jika terpilih, maka kami bersama KPK segera melakukan pembersihan terhadap pejabat korup yang selama ini telah memiskinkan rakyat, " ujar Aziz disambut aplaus para hadirin.
Ditambahkan, komitmen IA bersama KPK menangkap semua pejabat korup di Sulsel, karena tindakan ini merupakan sumber petaka yang telah memiskinkan masyarakat. Begitu banyak dana untuk rakyat yang bocor di tengah jalan dan itu harus diselamatkan melalui pemerintahan yang bersih.
Senator RI ini menjelaskan, kesejahteraan rakyat tidak akan didapatkan jika praktek korupsi dibiarkan terus berlarut seperti saat ini.
"Sebenarnya, jika pemerintahan diurus dengan  benar, para  pejabatnya tidak memperkaya diri dan benar - benar  ingin mengurus rakyat, maka sejak dulu rakyat sudah  sejahtera . Namun lihatlah Sulsel saat ini, pengangguran masih sangat banyak, tingkat putus sekolah juga begitu tinggi, kita sedih  melihatnya," lanjut Aziz Qahar.
Ditempat ini, Aziz Qahar meresmikan penggunaan Rumah Rakyat Kecamatan Belawa, Wajo.  sejumlah simpatisan Partai Amanat Nasional Wajo nampak  hadir, di antaranya Wakil Ketua PAN Wajo, Gaffar Haruna serta pengurus lainnya. Hadir pula para kordinator desa tim pemenangan Ilham Aziz se-kecamatan Belawa,  anggota Majelis Ta'lim Desa Lanciran Sidrap. (hamsah umar)

Pimpinan DPRD Bertekad Menangkan IA di Jeneponto


MAKASSAR, FAJAR--Pimpinan DPRD Jeneponto, Andi Tahal Pasni Karaeng Sutte bersama sejumlah tokoh masyarakat Jeneponto, menyampaikan tekadnya untuk memenangkan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di Jeneponto pada pilgub 2013.
Tekad wakil ketua DPRD Jeneponto ini disampaikan saat Ilham hadir di tengah-tengah masyarakat di Desa Kampala, Kecamatan Arungkeke, Jeneponto. Di daerah ini, kebetulan ada kegiatan sosial berupa sunatan massa. Kehadiran Ilham di tengah-tengan sunatan ini disambut meriah oleh warga Jeneponto.
Ilham dan Karaeng Sutte yang juga politisi PKS ini tampak bercengkerama dengan sejumlah tokoh masyarakat dan kepala desa. Mereka banyak mendiskusikan agenda kerja politik jelang pilgub 22 Januari 2013, utamanya bagaimana menggalang dukungan warga Jeneponto.
Para tokoh masyarakat setempat menargetkan kemenangan buat pasangan Ilham-Aziz yang bernomor urut satu di Jeneponto. "Dengan cara kerja yang rapih dan sistematis, kami optimistis meraih kemenangan di Jeneponto," kata Karaeng Sutte.
Usai menghadiri acara sunata di Kampala, Ilham juga mampir di rumah tokoh masyarakat ternama Jeneponto, H Hambali di Jalan poros  Bontosunggu, Kecamatan Binamu.
Pengusaha meubel di Jeneponto ini memberi support kepada Ilham-Aziz. Dia pun berjanji akan mengajak dan menyampaikan seluruh keluarga dan kerabatnya di Jeneponto untuk memenangkan pasangan bertagline Semangat Baru peduli rakyat.
Dari Wajo, sejumlah petani mengungkaph kegalauannya saat bertemu  cawagub Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar di salah satu rumah rakyat  Desa Leppangeng, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo. Ambo Asse misalnya, petani asal mengeluhkan bibit jagung berlabel pemerintah namun diperjualbelikan di pasar.
"Setahu kami bantuan pemerintah itu dibagikan gratis kepada petani, tapi kenapa bibit jagung yang jelas - jelas tertulis di kemasannya bantuan pemerintah diperjualbelikan di pasar. Artinya memang bantuan ini sudah dikorupsi," ujarnya memelas.
Lain pula permasalahan yang disampaikan oleh Yasir, petani lainnya dari desa yang sama. Yasir mengeluhkan hasil panennya tidak pernah maksimal karena bendungan di kampungnya tak kunjung di selesaikan.
"Hasil pertanian kami masih sangat bergantung pada alam Pak, jadinya tidak menentu. Padahal  masyarakat Belawa sangat mendambakan sistem pengairan, namun sepertinya pemerintah belum bisa membantu," ujarnya.
Aziz Qahar yang mendengar keluh kesah petani ini mengaku telah berkeliling dan menemui ribuan petani di pelosok - pelosok terdalam di Sulsel dan mayoritas mengeluhkan hal yang sama, yakni kurangnya perhatian pemerintah.
"Begitu banyak permasalahan petani kita yang butuh sentuhan yang lebih besar. Insya Allah, ekonomi kerakyatan yang kami berjuangkan bersama Pak Ilham, akan fokus pada perbaikan nasib rakyat kecil," jelas Aziz. (hamsah umar)

Biaya Debat Pilgub Rp580 Juta


MAKASSAR, FAJAR--Acara debat tiga calon gubernur Sulsel yang dijadwalkan berlangsung Januari 2013 mendatang, bakal menelan biaya debat setengah miliar tepatnya Rp580 juta.
Alokasi anggaran debat ini disiapkan oleh KPU Sulsel dan dalam waktu dekat akan dilakukan proses tender, untuk menentukan pihak ketiga yang akan menggelar acara debat ini. Biaya debat pilgub ini harus ditender secara terbuka karena jumlahnya di atas Rp200 juta.
Kapala Bagian Hukum Teknis dan Humas KPU Sulsel, Asrar Marlang menjelaskan, biaya debat pilgub yang disiapkan sebesar Rp580 juta ini untuk persiapan minimal tiga kali debat. Alokasi anggaran ini sudah termasuk biaya konsumsi, sewa tempat, biaya pengamanan dan komponen pembiayaan lainnya.
Begitu juga, sudah termasuk alokasi anggaran untuk penyiaran langsung  televisi nasional dan televisi lokal. "Debat cagub Sulsel itu harus ada siaran langsung televisi nasional begitu juga lokal. Jadi Rp580 juta ini sudah termasuk siara langsung debat melalui media elektronik," kata Asrar.
Asrar menyebut, proses tender biaya debat cagub Sulsel ini sudah harus dilakukan tender pada November ini. Pasalnya, KPU sudah harus memastikan siapa pihak ketiga yang berhak atau memenangkan tender debat cagub ini paling lambat pertengahan Desember mendatang. Itu karena, pelaksana debat ini sudah harus mempersiapkan segalanya terutama mengenai gedung yang akan digunakan sebagai tempat menggelar debat kandidat.
Selama ini, KPU Sulsel banyak mewacanakan untuk menggelar debat cagub Sulsel diluar Sulsel, jika sekiranya kondisi keamanan di daerah ini tidak kondusif atau tidak refresentatif untuk digelar di Makassar. Kendati, KPU tetap berkeyakinan debat cagub Sulsel ini tetap akan dilakukan di Makassar, apalagi sejumlah pihak seperti perguruan tinggi sudah menawarkan diri untuk mengfasilitasi debat cagub tersebut. Bahkan, PT Media FAJAR juga siap memfasilitas debat cagub Sulsel tersebut.
Pastinya, KPU menyebut bahwa lokasi pelaksanaan debat cagub Sulsel ini juga akan mempertimbangkan kemampuan dana yang disiapkan oleh KPU Sulsel. Selain soal kemampuan dana, situasi gedung yang refresentatif juga menjadi pertimbangan utama KPU dalam menentukan tempat pelaksanaan debat cagub Sulsel. (hamsah umar)    

Caleg Golkar Harus Lolos Orientasi


MAKASSAR, FAJAR--DPD Golkar Sulsel membuat aturan ketat bagi kader yang ingin menjadi calon legislatif (caleg) Golkar di pemilu 2014 mendatang. Mereka harus lolos orientasi fungsionaris partai berlambang pohon rimbun ini.
Makanya, setiap kader Golkar utamanya yang memiliki niat untuk menjadi caleg Golkar 2014 harus mengikuti program orientasi fungsionaris Golkar. Rencananya, orientasi angkatan V (terakhir) 2012 ini akan digelar 16-18 November di Hotel Singgasana Makassar.
"Lolos dalam proses orientasi fungsionaris itu adalah salah satu syarat untuk bisa menjadi caleg di Golkar. Kader yang tidak pernah mengikuti orientasi fungsionaris ini tidak bisa masuk daftar caleg partai, karena kegiatan yang kita lakukan ini menjadi syarat partai," kata panitia orientasi fungsionaris Golkar, Arfandi Idris, Selasa, 13 November.
Orientasi kader ini dilakukan dalam rangka pemberdayaan kader dalam rangka mengawal kebijakan partai. Dimana kader ini nantinya diharapkan bisa menjadi jubir partai dan perpanjangan tangan partai di tengah masyarakat. Sehingga orientasi bagi kader ini penting untuk meningkatkan kemampuan kader.
Makanya, DPD Golkar Sulsel mengimbau kepada semua kader Golkar di 24 kabupaten/kota yang belum pernah ikut orientasi untuk segera mendaftarkan diri sebagai peserta.  "Karena selain untuk kepentingan partai Golkar, juga untuk kepentingan kader sendiri," lanjutnya.
Materi yang akan dipaparkan pada orientasi ini seperti undang-undang sistem pemilu, strategi pemenangan, strategi kampanye, kebijakan kaderisasi, dan psikologi massa dan strategi penggalangan. Elit DPP Golkar yang hadir sebagai pemateri seperti Nurdin Halid, Idrus Marham, Syamsul Bachri, Darul Siska dan sejumlah kader Golkar Sulsel. (hamsah umar)

Setop Skenario Politik Pencitraan


*Soal Insiden BOM SYL

MAKASSAR, FAJAR--Spekulasi insiden bom di jalan santai with komandan bermunculan. Penegasan pihak kepolisian bahwa kejadian itu dilakukan jaringan teroris Poso, tidak cukup menyakinkan masyarakat utamanya yang berkepentingan di pilgub Sulsel 2013.
Barisan Anak Rakyat (Barak) 145, salah satu simpul atau jaringan tim pemenangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) yang juga memiliki asumsi sendiri. Kendati menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas insiden ini, Barak 145 mendesak kubu Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) untuk menghentikan skenario politik pencitraan.
Barak melihat pascainsiden ini, yang dilakukan kubu Sayang hanya melakukan pencitraan seakan-akan sebagai pihak yang dizalimi. Di sisi lain, dia tidak menjalankan fungsinya sebagai penanggung jawab pemerintahan di Sulsel.
"Boleh di catat bahwa hari ini (kemarin), salah satu media mengutip pernyataan Pak Syahrul bahwa kalau hanya ingin jadi gubernur kemudian mau membom saya (Syahrul), ambilmi jabatanku. Ini seakan menuduh bahwa pelakunya adalah lawan politiknya yang akan bertarung di pilgub," jelas Ketua Barak 145 Sulsel, Japri Timbo Dg Rola didampingi sekretarisnya, Zamanjuddin Radjab serta pengurus Barak 145 saat memberi keterangan pers di warkop Sija, Selasa, 13 November.
Tim pendukung IA ini berasumsi, sekiranya gubernur betul-betul merasa terancam dengan insiden itu, Syahrul sudah langsung melakukan rapat koordinasi dengan unsur muspida utamanya dengan Polda dan Pangdam VII Wirabuana guna membahas situasi itu. Namun hal itu tidak dilakukan gubernur.
Barak 145 mengingatkan masyarakat Sulsel tentang kejadian yang serupa pada 28 September 2007 lalu, soal insiden ancaman bom menjelang pilgub. "Hari itu hari Jumat, 28 September 2007. Ada skenario ancaman bom dalam yang diletakkan dalam kardus. Tapi di situ ada pesan yang dititipkan berbunyi "selama jadi lawan Asmara (Amin Syam-Mansyur Ramli) mundurko". artinya bahwa saat pilgub ada saja skenario ancaman bom," kata Zamanjuddin.
Makanya, Barak 145 melihat insiden yang terjadi pekan lalu itu adalah bagian dari skenario politik pencitraan yang dilakukan orang dalam, tanpa sepengetahuan Syahrul. Alasannya, tidak ada teroris yang ingin melakukan aksi teror hanya karena alasan uang Rp500 ribu, namun selalu berkaitan dengan ideologi.
Soal asumsi polisi bahwa pelaku adalah jaringan teroris, Barak 145 meminta polisi untuk tidak begitu mudah berkesimpulan. Dia juga mendesak polisi untuk mengusut tuntas insiden ini guna memastikan apakah kejadian itu adalah rangkaian kerja terorisme, teror pilgub, kriminal murni, atau rekayasa politik.
"Barak 145 menyampaikan permohonan maaf kepada kepolisian atas analisis kami yang tidak sesuai hasil penyelidikan sementara polisi. Bukan kami tidak percaya kepolisian, tapi ini masukan positif demi terwujudnya objektivitas penyelidikan dalam mengungkap kebenaran insiden, sebagai wujud menjaga stabilitas politik dan keamanan di Sulsel," tandas Japri.
Jubir Sayang, Maqbul Halim tegas membantah asumsi bahwa insiden tersebut adalah bagian dari politik pencitraan. "Coba ledakkan bom di depannya sendiri, baru kita tuduh itu pencitraan," kata Maqbul. (hamsah umar)