Powered By Blogger

Minggu, 18 November 2012

KPU Didesak Umumkan Pemilih Tambahan


*PPS Tetapkan DPT

MAKASSAR, FAJAR--Penetapan daftar pemilih tetap (DPT) by name di tingkat panitia pemungutan suara (PPS) di Sulsel resmi lakukan, Jumat, 16 November.
Kendati DPT pilgub Sulsel sudah ditetapkan oleh PPS di kabupaten/kota di Sulsel, bukan berarti publik Sulsel sudah bisa mengetahui berapa banyak DPT pada pilgub 2013 mendatang. Pasalnya, rekap DPT ini akan dilakukan berjenjang. Setelah PPS akan berlanjut ke panitia pemilihan kecamatan (PPK), KPU kabupaten/kota, dan selanjutnya KPU provinsi.
Seiring penetapan jumlah DPT yang digelar kemarin itu, kubu Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), mendesak KPU Sulsel untuk mempublikasikan berapa besar jumlah pemilih tambahan sehingga kandidat bisa melihat DPTB tersebut. Terutama, daerah yang selama ini mengajukan penambahan TPS.
"Kami berharap sebelum rekap DPT di KPU Sulsel ditetapkan 27 November mendatang, kami minta KPU mempublis berapa banyak pemilih tambahan. Jangan nanti setelah DPT ditetapkan baru kita tahu sekian pemilih tambahan di Sulsel. Ini penting karena jangan sampai pemilih tambahan ini juga tidak valid," kata Koordinator Tim Data dan Teknis Pemilu IA, Hamka Hidayat, Jumat, 16 November.
Hamka menyebut, pengumuman jumlah DPTB sebelum rekap DPT dilakukan KPU Sulsel ini penting, mengingat usul penambahan TPS yang mencapai 101 TPS ini sejak awal banyak yang menyoalnya. "Tapi yang penting sebenarnya untuk memastikan pemilih tambahan ini benar adanya," lanjut Hamka.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menyatakan bahwa jumlah pemilih tambahan ini dengan sendirinya akan diketahui setelah ada penetapan DPT di setiap tingkatan. "Kalau di tingkat PPS sudah ketahuan karena memang DPT-nya sudah ditetapkan," sebut Jayadi.
Jayadi kemudian menyarankan kepada tim kandidat yang akan bertarung di pilgub Sulsel, untuk segera menyerahkan daftar tim suksesnya di kabupaten/kota di Sulsel. Sehingga ketika penyelenggara di tingkat bawah ingin menyerahkan data kepada tim sukses koordinasinya mudah. "Yang jadi persoalan, sampai saat ini belum ada kandidat yang laporkan tim suksesnya di kabupaten. Makanya teman-teman di daerah juga menunggu laporannya," kata Jayadi.
Mengenai laporan yang menyebut Palopo menunda penetapan DPT di tingkat PPS kemarin, Jayadi dengan tegas menepis informasi tersebut. "Tidak benar itu. Ini sudah tahapan, bahkan sejak kemarin teman-teman PPS sudah siap menetapkannya," kata Jayadi. (hamsah umar)        

Rudi Minta Relawan Hindari Fitnah


*Ajak Masyarakat Jadi Agen Perubahan

MAKASSAR, FAJAR--Situasi politik Sulsel yang semakin memanas, yang berimbas pada aksi saling kritik calon tertentu tidak membuat Andi Rudiyanto Asapa ikut arus. Sebaliknya, dia minta tim, relawan, dan pendukungnya untuk menghindari fitnah.
Cagub Sulsel urut 3 ini mengumpulkan sejumlah tim dan relawannya dari kabupaten/kota di Sulsel. Pertemuan Rudi dengan tim ini digelar di kediamannya, Jalan Nikel Makassar, Jumat, 16 November.
Dalam pertemuan dengan tim dan relawannya itu, Rudi menitip pesan agar sedapat mungkin menjelek-jelekkan lawan politiknya, kalau hanya bermaksud untuk meraih simpati masyarakat, apalagi kalau sampai melakukan fitnah. Rudi yang berpasangan dengan Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) tidak ingin ada tim, relawan, dan pendukungnya yang mengfitnah calon lain dengan maksud mengangkat citranya.
"Saya harap tim dan relawan saya di setiap kabupaten/kota agar jangan menjelek-jelekkan kandidat lain, apalagi sampai mengfitnah. Ini harus kita hindari semua," imbuh Rudi.
Bupati Sinjai dua periode ini mempersilahkan tim dan relawannya untuk bekerja dan menyosialisasikan pasangan Garuda-Na di tengah masyarakat. Caranya dengan menyampaikan apa yang menjadi program dan visi misi pasangan ini ketika terpilih menjadi gubernur Sulsel 2013 nanti. Rudi menyebut langkah ini lebih penting ketimbang sibuk menjelek-jelekkan calon lain untuk mencapai kekuasaan.
"Kalau perlu ajaklah masyarakat untuk menjadi agen perubahan di wilayah masing-masing dengan cara menjadi bagian dari pendukung Garuda-Na. Karena saya kira masyarakat Sulsel ini sudah saatnya untuk melakukan perubahan untuk mewujudkan harapan bersama," sebut Rudi.
Jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin menyebut pertemuan Rudi dengan tim dan relawan dari kabupaten/kota di Sulsel itu tidak semuanya diikuti 24 kabupaten/kota, tapi hanya sebagian seperti Sinjai, Bulukumba, Jeneponto, Barru, dan kabupaten lainnya.
Malam sebelumnya, pasangan Garuda-Na juga menggelar zikir bersama dalam rangka menyambut tahun baru Hijriyah. Zikir ini dihadiri para relawan, tim keluarga, serta simpatisan. "Tapi zikir itu bukan semata karena menyambut tahun baru Islam, tapi kegiatan seperti ini kita lakukan setiap Jumat malam," lanjut Nasrullah. (hamsah umar)          

Aziz Akan Perjuangkan Honorer Jadi PNS


MAKASSAR, FAJAR--Cawagub Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar bertekad memperjuangkan nasib honorer menjadi PNS, termasuk guru honorer. Begitu juga peningkatan kualitas pendidikan di Sulsel.
Janji Aziz untuk memberi perhatian besar terhadap honorer untuk diangkat menjadi PNS itu disampaikan saat menggelar silaturahmi di Kelurahan Lindang, Kecamatan Suli Bara, Luwu. "Banyak guru honorer yang semestinya sudah terangkat menjadi PNS, tetapi karena permainan orang-orang berkuasa maka diberikan ke yang lain yang mungkin tidak memiliki kompetensi di bidang itu," ucap Aziz.
Anggota DPD RI ini menganggap hal tersebut merupakan bagian dari bentuk kezaliman terhadap nasib rakyat kecil terutama yang beprofesi sebagai guru honorer. Guru merupakan penopang utama berjalannya proses pendidikan generasi penerus bangsa. Karenanya perlu perhatian khusus tenaga pendidik termasuk kesejahteraannya.
"Kami juga akan membebaskan biaya pendidikan hingga ke tingkat SMA serta menyediakan mobil angkutan gratis anak sekolah di setiap kabupaten," lanjut Aziz.
Mustamin, tokoh masyarakat Suli mengungkap kondisi pendidikan di Sulsel yang masih memprihatinkan. "Kita terbelakang. Pemerintah pernah berjanji memperhatikan pendidikan di ini tapi tidak direalisasi, Karena itu kami bertekad memberikan dukungan sepenuhnya pada IA," kata Mustamin.
Masih dari Luwu Raya, Aziz menyapa nelayan di Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur. Mereka terkejut karena tiba-tiba Aziz menemui mereka. Di kawasan pesisir ini, Aziz menjadi imam salat Jumat di Masjid Istiqomah, Desa Jalajja, Keamatan  Burau.
"Sangat merakyat, bicara halus dan tidak dilebih - lebihkan. Kami senang jika Pak Aziz menjadi pemimpin. Kami senang kampung kami didatangi," puji Darwis, seorang nelayan di Wotu.
"Saya tahu bapak - bapak selama ini  telah bekerja sangat keras untuk menghidupi keluarga, mencari nafkah di tengah laut bukanlah pekerjaan yang mudah. Tadi  saya banyak mendengar keluhan, termasuk hasil rumput laut yang kian hari makin berkurang hasilnya. Jangan putus asa, ini adalah perjuangan kita bersama, perbaikan nasib para petani dan nelayan adalah salah satu fokus pasangan Ilham-Aziz," jelas Aziz.
Di Pelabuhan Desa Saloalla, Wotu, Aziz juga menemui petani rumput laut. Para petani di daerah ini mengungkap kalau puluhan tahun tidak ada pemimpin yang mengunjungi daerah ini.  Aziz ke tempat ini karena prihatin mendengar nasib petani rumput laut setempat yang kurang mendapatkan perhatian pemerintah.
Aziz tampak menyalami beberapa bocah nelayan yang sedang mandi-mandi di samping rumah mereka. Anggota DPD RI ini motivasi agar terus menuntut ilmu hingga ke pendidikan tinggi. Di tempat ini, warga mengaku kewalahan menyekolahkan anaknya karena himpitan ekonomi. Setiap tahun rumput laut petani kerap gagal panen.
Di Luwu, IA menyumbang satu unit ambulans gratis untuk dimanfaatkan masyarakat. Penyerahan ambulans ini disaksikan 10 ribuan  warga Luwu yang memadati Lapangan Padangsappa. Ambulans diterima pengurus Demokrat Luwu Sugiman. (hamsah umar)

Jumat, 16 November 2012

IA-Garuda-Na Ogah Banggakan Penghargaan


MAKASSAR, FAJAR--Dua penantang cagub petahana di pilgub Sulsel 2013 ogah membangga-banggakan jumlah prestasi yang dicapai selama memimpin daerah masing-masing. Alasannya, penghargaan yang dicapai itu bukan indikator masyarakat sejahtera dan makmur.
Dari segi kuantitas penghargaan yang dicapai tiga cagub Sulsel yang akan bertarung, cagub urut 1, Ilham Arief Sirajuddin menempati rangking teratas dengan jumlah penghargaan sebanyak 143 penghargaan. Disusul Syahrul Yasin Limpo dengan 116 penghargaan, kemudian Andi Rudiyanto Asapa sebanyak 32 penghargaan.
"Walau Pak Ilham memiliki penghargaan lebih banyak, dia tidak pernah menjadikan hal itu sebagai kebanggaan apalagi kepuasaan dalam mengembang amanah rakyat. Apa artinya penghargaan banyak kalau masyarakat juga tidak menikmati langsung. Itulah kenapa tidak membangga-banggakan penghargaan yang didapat," kata jubir IA, Selle KS Dalle.
Menyikapi langkah Syahrul yang begitu sering mengungkap penghargaan yang dicapai selama menjabat gubernur sebagai indikator keberhasilan, Selle menyebut hak gubernur.
"Tapi kalau mau mengukur prestasi sesungguhnya Pak Syahrul lihat saat jadi bupati di Gowa dua periode. Apa prestasi yang dia capai dibanding Pak Ilham sebagai wali kota dan Rudiyanto Asapa sebagai bupati Sinjai," katanya.
Kalau pun yang akan diukur saat ini, paling gambang mengukurnya adalah melihat pembangunan infrastruktur di Sulsel dan target IMP yang dicanangkan sejak empat tahun lalu. "Jelas jalan poros Parepare terbengkalai, dan IMP Sulsel terpuruk dan jauh dari targetnya," ungkap Selle.
Jubir Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), Nasrullah Mustamin menyebut Rudi dan Nawir selama jadi bupati  dua periode juga punya banyak prestasi, bahkan ada prestasi yang dicapai Rudi dan tidak pernah diperoleh lainnya.
"Tapi penghargaan ini kan bukan indikator prestasi seorang pemimpin. Kalau pun itu adalah sebuah prestasi, bukan untuk dibanggakan sebagai prestasi pribadi karena yang bekerja sesungguhnya adalah yang dibawah. Prestasi gubernur misalnya itu adalah buah kerja dari bupati/wali kota di Sulsel, bukan seorang gubernur," kata Nasrullah.
Makanya, Nasrullah mengaku cukup heran dengan sikap Syahrul yang selama ini membangga-banggakan penghargaan yang telah dicapai. "Mestinya dia sadar kalau yang punya andil adalah bupati/wali kota. Kalau dia bupati/wali kota, maka yang memiliki andil dalam camat dan lurahnya," urainya.
Jubir Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), Maqbul Halim enggan mengomentari lebih banyak mengenai isu ini. Maqbul malah heran dengan kompetitornya yang coba mengungkap jumlah penghargaan yang telah dicapainya. "Kok dia sebut-sebut penghargaannya. Katanya tidak mau pamer penghargaan," kata Maqbul. (hamsah umar)    

Amin Syam Puji Militansi PKS


MAKASSAR, FAJAR--Mantan gubernur Sulsel, Amin Syam sepertinya terus memantau perkembangan politik, termasuk partai politik yang ada di Sulsel. Buktinya, Amin yang harus kehilangan takhta di pilgub 2007 lalu ini punya penilaian terhadap kader partai tertentu di Sulsel.
Salah satunya terhadap kader DPW PKS Sulsel. Amin Syam menyatakan sangat kagum dengan sikap patriotisme dan militansi yang dimiliki kader PKS di Sulsel.
Pujian Amin Syam terhadap kader PKS ini disampaikan pada diskusi kepemimpinan yang diadakan oleh DPW PKS SUlsel di restaurant Smile, Kamis, 15 November. Amin Syam hadir sebagai pemateri pada acara dialog tersebut.
“Saya kagum pada patriotisme dan militansi yang dimiliki kader PKS. Sikap patriotisme dan militansi kader PKS ini sangat berbeda dengan kader partai lain," kata Amin Syam.
Jiwa patriotisme dan militansi kader PKS Sulsel ini merupakan salah satu sifat yang wajib dimiliki bagi setiap pemimpin, karena tanpa adanya jiwa patriotisme dan militansi yang baik, akan sulit memimpin pemerintahan atau organisasi dengan baik. Pada dialog ini, Amin Syam juga banyak berbagi cerita dan pengalaman selama lima tahun memimpin Sulsel.
Bahkan, Amin menilai bahwa dengan jiwa patriotisme dan militansi yang dimiliki kader PKS Sulsel, partai ini ke depan bisa menjadi partai besar bahkan menjadi pemenang pemilu. "PKS dapat menjadi parai terbesar” tambah Amin Syam.
Selain Amin Syam yang hadir sebagai pemateri, dialog ini juga menghadirkan pengurus DPP PKS Wilayah Dakwah Sulawesi (Widasi), Setiawan. Dialog ini sendiri dihadiri oleh seluruh perwakilan pengurus DPD PKS se-Sulsel.
"PKS berharap dengan adanya dialog kepemimpinan ini semakin menambah wawasan dan kesiapan kader PKS untuk memimpin Sulsel mendatang. Karena target PKS di pemilu 2014 nanti menjadi pemenang pemilu di Sulsel," kata Ketua DPW PKS Sulsel, Akmal Pasluddin. (hamsah umar)