Powered By Blogger

Jumat, 23 November 2012

Kekayaan Cagub Bisa Bertambah


MAKASSAR, FAJAR--Angka pasti besarnya kekayaan tiga pasangan cagub Sulsel, baru akan diketahui publik, Jumat, 23 November. Masing-masing tim akan menyampaikan jumlah kekayaan calonnya di kantor KPU Sulsel.
Kendati dari tiga calon yang ada, predikat Andi Rudiyanto Asapa sebagai cagub terkaya dan Aziz Qahhar Mudzakkar sebagai cawagub termiskin dipastikan tidak bergeser. Itu jika berdasar laporan harta kekayaan yang dilaporkan masing-masing kandidat ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Tapi kan apa nilai dari daftar kekayaan yang dilaporkan ke KPK itu akan sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh KPU. Jadi bisa saja jumlah kekayaan calon ini bertambah atau sebaliknya setelah diteliti oleh KPK," kata Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari, Kamis, 22 November.
Seperti informasi yang berkembang, kekayaan Rudiyanto mencapai Rp33 miliar, Syahrul 12 miliar, dan Ilham 11 miliar. Namun sekali lagi, jumlah tersebut bisa saja bertambah setelah dilakukan penelitian KPK. Misalnya saja mengenai harga tanah yang terus meningkat nilainya, yang memungkinkan nilai harta kekayaan cagub ini akan bertambah.
Pastinya, KPU Sulsel belum berani menyebut angka pasti kekayaan ketiga cagub Sulsel ini. Kendati sudah ada di tangan, namun KPU tidak mau membuka daftar kekayaan tiga pasangan cagub itu. "Ini juga menyangkut citra KPU di mata kandidat. Mereka yang kita undang untuk membacakan sendiri jumlah kekayaan calonnya, sehingga tidak mungkin kita yang buka lebih awal," kata Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas.
Sesuai rencana, KPU Sulsel akan memfasilitas masing-masing tim cagub untuk mengumumkan daftar kekayaan calonnya di kantor KPU Sulsel, Jumat, 23 November pukul 14.00 Wita. "Sehingga berapa angka pastinya nanti besok baru kita tahu," lanjut Jayadi. (hamsah umar)              

Lebih Penting IA Bebas Daripada Penghargaan


*Tanggapan Warga Terhadap Kartu Semangat Baru

MAKASSAR, FAJAR--Sambutan masyarakat Sulsel terhadap Kartu Semangat Baru terus berdatangan. Warga bahkan mulai memberikan penilaian terhadap kartu yang berisi sembilan program IA Bebas lima tahun ke depan.
Sejumlah warga yang sudah mendapatkan kartu IA Bebas ini bahkan mengaku lebih penting daripada penghargaan yang didapatkan pejabat pemerintahan. Mereka berasumsi program tersebut lebih bisa dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat terumata warga miskin, utamanya yang berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat.
Mereka bahkan terang-terangan kalau mereka tidak membutuhkan predikat adipura dan sederet penghargaan yang diberikan kepada pejabat yang memerintahnya. "Kebutuhan dasar masyarakat lebih penting ketimbang adipura bagi warga seperti kami," kata Arsyad Rauf, seorang pensiunan guru beralamat di Jalan Tamalate, Kelurahan Kassi-Kassi Makassar, Kamis, 22 November.
Senada dengan Mardiana Sriwati, ibu rumah tangga di Jalan Rappocini Lr 9 mengaku kalau Kartu Semangat Baru ini akan sangat bermanfaat khususnya warga miskin. "Karena itu, jika masyarakat menginginkan manfaat kartu IA Bebas, mari ramai-ramai mendukung pasangan Ilham-Aziz sebagai gubernur Sulsel 2013 mendatang," ajak perempuan  kelahiran 1970  ini.
Amir Kemal menambahkan, bebas memuat program kebutuhan dasar masyarakat, dan beberapa item di antaranya sudah terealisasi di kota Makassar. Tanggapan sama disampaikan Jamila yang menyebut nilai program IA Bebas bagi masyarakat ini bisa mencapai ratusan juta ketika masyarakat memanfaatkannya.
"Belum banyak orang yang mengetahui informasi ini. Saya akan bantu sebarkan informasi kepada tentangga dan keluarga agar mereka datang mengambil kartu ini. Insya Allah besok pasti lebih ramai lagi. Tidak ada mi program calon gubernur yang lebih baik dari ini," tambah Rahmatiah yang datang bersama putrinya.
Ketua DPP Hanura, Akbar Faisal takjub dengan program IA bebas yang ditawarkan Ilham-Aziz di Sulsel."Saya sudah melihat dan memegang kartu itu, dan ini sungguh merupakan program cerdas yang dimiliki Ilham-Aziz, yang menawarkan suatu yang memang menjadi kebutuhan masyarakat sejak dulu. Inilah sebenarnya tugas dasar pemerintah yang harusnya diwujudkan sejak dulu," kata tokoh Sulsel yang berkiprah di Senayan ini.
Sembilan layanan dasar masyarakat merupakan esensi dari kewajiban pemerintah. "Itulah makanya jika ada pemerintahan yang tidak melaksanakan sembilan poin penting ini, saya pertanyakan apakah pemerintah itu bekerja atau tidak. Saya bersyukur karena ada kandidat yang memperlihatkan komitmen untuk peduli dengan menerbitkan kartu ini. Inilah hebatnya pasangan Ilham-Aziz," lanjutnya.
Terkait dengan adanya pihak yang menyebutkan bahwa sembilan program IA bukan menjadi domain kerja pemerintahan di tingkat propinsi, Akbar Faisal menyesalkan penilaian tersebut.
"Siapa yang mengatakan tidak, itu salah besar. Saya jamin ini bagian dari kewajiban utama pemerintah provinsi karena saya di Komisi II DPR yang membawahi  pemerintahan dalam negeri," katanya. (hamsah umar)

Garuda-Na: Warga Butuh Pilihan Alternatif


MAKASSAR, FAJAR--Dianggap sebagai cagub alternatif tidak membuat Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) kehilangan kepercayaan. Sebaliknya, pasangan urut 3 ini menyebut bahwa masyarakat Sulsel saat ini butuh pilihan alternatif.
Dari berbagai kegiatan sosialisasi yang dilakukan Garuda-Na baik di basis sendiri maupun kandang lawan, masyarakat banyak merasa jenuh dengan pasangan cagub yang muncul lebih awal, apalagi sering saling kritik satu sama lain.
"Ada pengakuan yang disampaikan masyarakat termasuk di Luwu Raya bahwa mereka jenuh dengan dua calon yang ada ini karena lebih banyak tidak akur satu sama lain. Nah hadirnya Garuda-Na ini menjadi pilihan alternatif mereka," kata jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin, Kamis, 22 November.
Kemarin, pasangan urut tiga ini menggarap beberapa titik di kabupaten Luwu. Meski daerah ini dianggap sebagai basis Aziz Qahhar, namun penerimaan warga terhadap Garuda-Na cukup baik. Bahkan di Pasar Suli, pedagang di daerah ini menerima baik pasangan Rudi-Nawir. "Di gerbang Pasar Suli bahkan ditulis pasar Garuda-Na, Ini menunjukkan bahwa para pedagang di Suli mendukung pasangan ini," lanjut Nasrullah.
Sementara terkait insiden yang dialami tim sukses Garuda-Na di Luwu Timur telah diperlakukan diskriminatif oleh anggota panwaslu setempat, tim Hukum dan Advokasi Garuda-Na akan mengadukan pengawas pemilu di daerah itu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Aduan terhadap panwaslu itu bahkan akan disampaikan langsung ke Bawaslu oleh tim Garuda-Na.
"Besok (hari ini) saya akan melaporkan tindakan diskriminasi anggota panwaslu Lutim terhadap tim Garuda-Na," kata Direktur Hukum dan Advokasi Garuda-Na, Pice Jehali.
Garuda-Na mendesak Bawaslu melakukan supervisi terhadap kinerja panwaslu Sulsel, karena melihat pengawas pemilu ini tidak adil terhadap semua kandidat yang ada. Pencabutan atribut kandidat tidak dilakukan secara merata dan terkesan pilih kasih terhadap pasangan ini.
"Panwaslu mestinya tetap menjaga netralitasnya dalam mengembang amanah yang diberikan," imbuh Pice. (hamsah umar)

Kamis, 22 November 2012

Penghargaan Berarti Ketika Rakyat Ikut Menikmati


*Sepuluh Penghargaan Terbaik Ilham Arief Sirajuddin


DIAKUI atau tidak, penghargaan atas kinerja yang dicapai dalam mengurus pemerintahan memiliki arti dan nilai tersendiri.

HAMSAH
INI juga dirasakan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin yang telah meraih 153 penghargaa selama memimpin Makassar dua periode. Kendati pun penghargaan itu punya nilai dan arti, tidak berarti nilai itu dijadikan kebanggaan sebagai simbol sukses luar biasa, apalagi harus diumbar setiap bertemu dengan warganya.
Ilham sama sekali tidak pernah berpikir untuk mengumbar penghargaan kepada warganya di Makassar, utamanya saat melakukan tatap muka langsung. Asumsinya sederhana, bahwa penghargaan itu tidak dirasakan langsung oleh masyarakat. "Apa arti penghargaan kalau masyarakat tidak menikmatinya,". Begitulah ucapan yang terlontar dari Ilham setiap kali ditanya mengenai deretan penghargaan yang telah dicapainya.
Bagi Ilham yang saat ini tampil sebagai penantang di pilgub Sulsel 2013, mengabdi atau melahirkan karya yang bisa dinikmati langsung masyarakat lebih penting dibanding membanggakan penghargaan.
Kalau melihat dari sekian banyak deretan penghargaan yang telah dicapai, Ilham tidak hanya mendapay pengakuan dari lembaga negara seperti kementerian hingga  presiden, juga banyak mendapat menghargaan level internasional.  
  Sebut saja penghargaan dan lencana Adhikarya Satya Bhakti 2011,
Piagam Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama, Agustus 2011 yang diberikan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Penghargaan ini diberikan kepada Ilham sebagai bentuk keberhasilannya dalam menjalankan roda pemerintahan.
Dia juga mendapat piagam penghargaan  Adiupaya Puritama. Penghargaan ini diberikan kepada Ilham atas jasanya dalam menyediakan rumah tinggal layak huni bagi kalangan masyarakat kecil. Penghargaan ini dianugerahkan dari Kementerian Perumahan Rakyat pada 9 Agustus 2012 lalu.
Dalam hal persoalan korupsi yang ternyata di Sulsel persoalan korupsi merupakan salah satu sorotan masyarakat, karena prilaku korupsi masih tinggi, Ilham juga memiliki penghargaan baik dari lembaga internasional maupun dalam negeri. Penghargaan yang diterima Ilham ini diperoleh dari Canadian International Development Agency (CIDA) dan Komisi Pemberantasan Korupsi, sebagai penanggap Upaya Mencegah Korupsi dalam Pelayanan Publik, pada 7 November 2012 lalu.
Sementara terhadap pelaksanaan otonomi daerah, Ilham mendapat penghargaan dari Menteri Dalam Negeri RI, sebagai penyelenggara pemerintah daerah kategori kota dengan kinerja otonomi daerah terbaik. Atas penghargaan ini, Makassar mendapat tambahan anggaran pembangunan sebesar Rp50 miliar.
Dari bidang hukum, Ilham mendapat penghargaan Bung Hatta Award, yang diterima 12 Desember 2011 dari Menteri Hukum dan HAM RI. Bung Hatta Award ini diberikan kepada Ilham atas kepeduliannya terhadap isu Hak Asasi Manusia. (**)




1. Penyelenggara Pemerintah Daerah Kategori Kota dengan Kinerja Otonomi Daerah Terbaik, Mendagri, 25 April 2012
2. Piagam Penghargaan Adiupaya Puritama dari Kementrian Perumahan Rakyat, 9 Agustus 2012
3. Penghargaan Bung Hatta Award  untuk Hak Asasi Manusia, Menteri Hukum dan Ham RI, 12 Desember 2011.
4.Penghargaan Amal Bhakti Bidang Pendidikan dan Keagamaan dari Menteri Agama RI, 3 Januari 2012
5. Penghargaan  Kota Sehat Swasti Saba Wistara dari Menteri Kesehatan RI, berdasarkan indikator Wajib Belajar 9 Tahun, Angka Melek Huruf yang Meningkat, Pendapatan Perkapita Domestik yang meningkat, Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup yang menurun, Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup yang menurun, Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 kelahiran hidup yang menurun, Adanya RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), Program Dana Sehat dan Jaminan Sosial Nasional bagi Masyarakat Miskin, 12 Nopember 2011
6.Piagam Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama dari Presiden RI,  14 Agustus 2011
7. Penghargaan  dan lencana Adhikarya Satya Bhakti 2011
8. Penghargaan Piala Citra Abdi Bhakti Negara dari Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 11 Februari 2010.
9.Tanda Kehormatann  Satyalancana Kebaktian Sosial dari Presiden RI, 23 Maret 2010
10. Conference On Eco2 Cities< Yokohama, Japan, sebagai Narasumber pada Pertemuan Pertemuan Conference On Eco2 Cities< Yokohama, Japan 21 -22 Oktober 2010

PPP-PKS Peduli Palestina


MAKASSAR, FAJAR--Agresi militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina menggugah perhatian elit partai politik (parpol) di Sulsel, utamanya partai berbasis Islam.
Dua partai berbasis Islam yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), melakukan gerakan peduli Palestina. PPP Sulsel peduli Palestina dengan cara menggelar donor darah yang akan dikirim untuk membantu kebutuhan darah warga Palestina yang jadi korban perang.
Donor darah DPW Palestina ini akan dilakukan di kantor DPW PPP Sulsel, Jalan Sungai Saddang Makassar. Kegiatan kemanusiaan ini dilakukan dengan bekerja sama tim cagub Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang).        
"Saat ini warga Palestina disamping membutuhkan dukungan moril berupa dukungan pemerintah, juga butuh logistik termasuk kebutuhan darah untuk membantu pasokan darah korban yang menderita luka. Saya kira donor darah ini jauh lebih bermanfaat kita lakukan sebagai bentuk kepedulian sesama muslim," sebut Sekretaris DPW PPP Sulsel, Muh Aras.
Aras menargetkan sedikitnya 200 kantong darah yang akan diperoleh dari donor darah kader PPP Sulsel ini. Kendati PPP tetap berharap partisipasi masyarakat umum Sulsel. " Untuk penyalurannya ke Palestina, kita bisa kerja sama dengan PMI atau lembaga kemanusiaan lainnya," lanjutnya.
Selain PPP, DPW PKS Sulsel juga melakukan kegiatan peduli palestina. Caranya dengan menyumbangkan sebagian penghasilannya untuk korban perang Palestina. Ketua DPW PKS Sulsel, Akmal Pasluddin menyebutkan, sumbangan kader PKS terhadap warga Palestina ini bukan hanya saat ada perang, juga dalam kondisi aman.
"Jadi kebijakan PKS memang sudah beberapa tahun menyumbangkan 1,5 persen penghasilannya untuk warga Palestina. Jadi bukan hanya saat perang seperti ini, tapi memang kita setiap bulan menyisihkan reseki untuk membantu warga Palestina," urai Akmal. (sah)