MAKASSAR, FAJAR--Setelah keluar masuk desa, penantang petahana di pilgub Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), beralih menggarah perkotaan.
Selama Desember, pasangan urut 3 ini bakal konsentrasi menggarap ibu kota baik ibu kota provinsi, maupun kabupaten/kota. Langkah Garuda-Na ini dilakukan untuk memaksimalkan dukungan masyarakat dari kalangan masyarakat pemilih cerdas di Sulsel, pada pilgub 22 Januari 2013 mendatang.
"November lalu kan kita sudah bergerilya dengan cara keluar masuk desa utamanya diluar Makassar. Makanya, pada Desember ini kita masuk di wilayah perkotaan," kata jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin, Selasa, 4 Desember.
Pasangan ini bertekad ingin mengintensifkan sosialisasi program dengan memanfaatkan waktu yang tersisa. Selain sosialisasi, pasangan ini tetap memperbanyak simpul pemenangan untuk ibu kota kabupaten/kota di Sulsel. Beberapa tim yang sudah dibentuk Garuda-Na juga aktif bergerak menyosialisasikan pasangan ini seperti KotakKotakNa, pejuang Garuda-Na, Laskar Garuda-Na, Laskar Tampan, serta beberapa tim yang sudah terstruktur.
Ibu kota pertama yang jadi sasaran Garuda-Na setelah banyak bergerak di pedesaan adalah Makassar, Gowa, dan Maros. Selama ini, Garuda-Na melakukan sosialisasi di Makassar terbatas pada wilayah pesisir, dan jarang melakukan kunjungan ke pasar-pasar di Makassar seperti dua kandidat lainnya.
Terpisah, tim pemenangan Garuda-Na, Anwar Hussein terus mengkritik petahana Sulsel yang dianggap gagal mewujudkan targetnya di daerah ini. Makanya, Anwar melihat pasangan petahana ini perlu melakukan review kembali terhadap program yang dijanjikan kepada warga Sulsel pada kampanye pilgub 2007 lalu, maupun program yang masuk dalam RPJMD.
"Kenapa sampai hari ini dia hanya mengandalkan program pendidikan dan kesehatan gratis, itu karena dia sulit menggagas program baru. Bagaimana mau membuat program baru kalau program lima tahun lalu yang dijanjikan saja tidak tercapai. Bahkan pendidikan dan kesehatan gratis juga belum bisa dikatakan gratis, setelah melihat IPM Sulsel jauh dari harapan," kata Anwar.
Anwar melihat, ada kesan cagub petahana sulit menggagas program baru karena khwatir malah menjadi kritikan masyarakat setelah target 10 besar pelayanan dasar masyarakat di Sulsel gagal. "Akhirnya hanya pendidikan dan kesehatan gratis yang jadi andalan, yang konong program yang sudah sejak lama digagas Pak Rudi di Sinjai," papar Anwar. (hamsah umar)