Powered By Blogger

Jumat, 04 Januari 2013

Di Kampanye, IA Perjelas Program 9 Bebas


*Perdana di Lutim

MAKASSAR, FAJAR--Masa kampanye menjadi momentum tepat calon gubernur menjelaskan secara detail isi program yang ditawarkan. Apa yang kurang jelas di masyarakat selama ini akan dibuat terang berderang.
Ini pula yang akan dilakukan pasangan cagub urut 1, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), untuk memberi penjelasan sedetail mungkin mengenai sembilan (9) program IA bebas. Kalau selama ini masyarakat hanya tahu ada sembilan program bebas, maka dimasa kampanye akan diperjelas satu demi satu.
"Selama ini, program IA masih dibungkus rapi isinya. Nah, pada masa kampanye, itu akan dibuka dan dijelaskan kepada masyarakat seperti apa IA bebas itu, sehingga masyarakat memahami dan makin yakin untuk memilih Ilham-Aziz. Mereka yang tadinya belum tahu bisa beralih memilih IA ketika sudah tahu betul program itu," kata juru bicara IA, Syamsu Rizal.
Salah satu yang penting dijelaskan dari Kartu Semangat Baru yang sudah berada di tangan besar keluarga di Sulsel ini seperti mekanisme penggunaan, dan skema programnya. "Jadi seperti apa kartu itu akan kita jelaskan semua," lanjut Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal.
Cagub yang banyak didukung kalangan ulama, ormas Islam, keluarga pesantren ini sendiri akan memulai kampanye di zona III meliputi Sidrap, Luwu, Luwu Utara, Lutim, Palopo, Enrekang, Tana Toraja, dan Toraja Utara. Untuk hari pertama kampanye terbuka, pasangan ini memilih kampanye di Luwu Timur.
Di Luwu Timur tambah Ical, tim IA sudah ada beberapa titik kampanye yang ditetapkan Campaign Organizer Ilham-Aziz. Baik untuk kampanye dialogis maupun untuk kampanye akbar terbuka. "Untuk kampanye akbar terbuka itu direncanakan di Lapangan Burau," ujar Ical.
Pilihan untuk melakukan kampanye akbar sambil kampanye dialogis ini dilakukan tim IA agar apa yang ditawarkan IA bisa dicerna dengan baik masyarakat hingga level paling bawah. Bahkan, tim IA juga menyiapkan kampanye yang sifatnya tertutup. (hamsah umar)

Ical: Akhirnya Syahrul Cinta Karebosi


MAKASSAR, FAJAR--Niat cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) memanfaatkan lapangan Karebosi sebagai titik kampanye utama di Makassar, adalah bentuk kecintaan Syahrul terhadap Karebosi saat ini.
Penilaian ini disampaikan juru bicara pasangan urut 1, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), Syamsu Rizal di Media Centre IA, Kamis, 3 Januari. Asumsi Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal ini cukup berdasar karena selama ini Syahrul sangat menyoal revitalisasi Karebosi. Informasi yang diperoleh tim IA, pasangan Sayang sudah mengajukan izin ke KPU Sulsel untuk menjadikan Karebosi sebagai lokasi kampanye.
Ical merasa bersyukur hati Syahrul sudah terbuka untuk mencitai salah satu ikon Makassar bahkan Sulsel ini. "Akhirnya Pak Syahrul terbuka hatinya ikut mencintai lapangan Karebosi," kata Ical.
Dia menyebut, lapangan Karebosi merupakan salah satu karya besar Ilham sebagai wali kota Makassar. Keinginan Syahrul menggunakan lapangan Karebosi sebagai titik kampanye Sayang di kota Makassar juga dinilai Ical sebagaisimbol atau pengakuan terhadap keberhasilan Ilham melakukan revitalisasi Karebosi.
Ketua PMI Makassar menyebut, Syahrul pernah melontarkan kritik terhadap upaya revitalisasi Karebosi yang dilakukan Pemkot Makassar dalam hal ini Ilham. Bahkan dengan pernyataan keras mengharamkan dirinya menginjakkan kaki di Karebosi pasca revitalisasi.
Sikap Syahrul terhadap Karebosi sendiri belakangan memiliki perubahan. Salah satu buktinya dia sering memanfaatkan lapangan Karebosi melakukan kegiatan olahraga seperti jogging bersama pejabat pemprov. Bagi Ical, perubahan tersebut sangat diapresiasi sebagai bentuk kecintaan terhadap aset Makassar atau pun sebagai ikon Sulsel. (hamsah umar)

Rudi: Berlubang, Sama Mengarahkan Pemilih


*KPU Harus Tarik Surat Suara

MAKASSAR, FAJAR--Polemik kerusakan surat suara yang diperkirakan mencapai puluhan ribu lembar terus memicu reaksi utamanya calon yang akan bertarung di pilgub Sulsel 2013.
Cagub urut 3, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) mendesak KPU Sulsel segera menarik surat suara yang sudah didistribusikan, baik yang sudah disortir maupun yang belum. Kualitas surat suara pilgub Sulsel tidak boleh cacat dalam bentuk apapun. Garuda-Na malah curiga kertas suara yang dipakai percetakan tidak sesuai standar yang ditetapkan KPU.
"Tidak ada jaminan surat suara yang sudah disortir bersih dari cacat. Makanya ini harus ditarik untuk dimusnahkan di hadapan semua calon. Saya kira itu konsekuensi yang harus ditanggung percetakan untuk mengganti surat suara. Karena siapa pun yang terpilih, apakah Garuda-Na, IA, atau Sayang pasti kita akan saling curiga," kata Rudiyanto saat memberikan keterangan pers di Media Centre Garuda-Na, Kamis, 3 Januari.
Rudi bahkan mendesak pihak kepolisian dan kejaksaan untuk mengusut pihak perusahaan yang mencetak suara tersebut, untuk memastikan ada tidaknya unsur kesengajaan yang dilakukan oknum tertentu di percetakan, apalagi surat suara yang berlubang itu mayoritas pada calon tertentu. "Jangan sampai ada orang titipan di percetakan. Kalau sudah diusut mereka semua pasti akan bicara," sebut Rudi.
Garuda-Na tidak sepaham dengan ilustrasi yang disampaikan KPU Sulsel mengenai surat suara yang sah adalah yang tercoblos pakai paku. Kendati pun itu bisa dipahami, namun adanya lubah meski dengan diameter kecil, juga merupakan salah satu bentuk kecurangan. Lubang kecil utama sama dengan mengarahkan pemilih di Sulsel untuk memilih atau mencoblos calon yang sudah ada lubangnya.
Rudiyanto menyatakan, kalau pada surat suara saja sudah ada indikasi kecurangan dan masalah, dia khawatir hasil pilgub mendatang akan lebih bermasalah lagi. Makanya, dia mengajak semua kandidat di Sulsel untuk lebih awal menyoal persoalan itu, ketimbang harus bersoal dibelakang hari.
"Saya minta apa yang menjadi harapan saya ini didukung calon lain. Kami malah curiga kalau ada calon yang diam dan tidak mempersoalkan surat suara ini. Tiga calon yang ada saya kira tidak boleh diam saja dan menganggap bahwa itu biasa saja," lanjut Rudi.
Jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin menambahkan proses percetakan surat suara di perusahaan terkesan tidak transparan, hingga mengakibatkan begitu banyak surat suara yang rusak.  (hamsah umar)

Garuda-Na Janji Anggarkan Rp720 Miliar


*Pendidikan dan Kesehatan Gratis

MAKASSAR, FAJAR--Pelopor pendidikan dan kesehatan gratis Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa akan mengucurkan anggaran sebesar Rp720 miliar untuk pendidikan dan kesehatan gratis di Sulsel.
Alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan gratis di 24 kabupaten/kota se-Sulsel ini akan disiapkan APBD Sulsel ketika pasangan Rudiyanto-Nawir (Garuda-Na), terpilih gubernur 2013-2018. Dengan jumlah itu, rata-rata kabupaten akan mendapatkan kucuran dana sebesar Rp30 miliar.
Kendati, bukan berarti setiap kabupaten akan mendapat dana sebesar Rp30 miliar, karena pengucuran dana pendidikan dan kesehatan gratis ini tetap mengacu pada luas wilayah. Bisa jadi ada yang di bawah angka Rp30 miliar juga bisa ada kabupaten yang mendapatkan lebih dari Rp30 miliar. "Kita akan bagi secara adil berdasarkan jumlah penduduk dan luas wilayah," kata Rudiyanto, Kamis, 3 Januari.
Berkaca pada alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan gratis di Sinjai, Rudi menyebut daerah ini menghabiskan APBD sebesar Rp28 miliar pada 2012.
Bahkan kata Rudi, alokasi anggaran untuk pendidikan dan kesehatan gratis ini bisa lebih besar lagi ketika APBD Sulsel bisa lebih digenjot lagi. Bupati Sinjai ini bahkan menargetkan APBD Sulsel pada 2014 mendatang akan mencapai Rp7 triliun. "Jika APBD kita naik sudah otomatis anggaran program akan bertambah. Pendidikan dan kesehatan gratis yang merupakan hak dasar masyarakat tentu akan kita beri prioritas utama," papar Rudi.
Dia menambahkan, kalau lawan politiknya saat ini baru menjanjikan akan menggratiskan pendidikan hingga tingkat SMA sederajat, Rudi mengaku sudah menerapkannya di Sinjai. Begitu juga untuk layanan kesehatan juga sudah gratis tidak hanya kelas III juga kelas II termasuk tindakan operasi.
Di bidang pelayanan kesehatan, salah satu program Rudi yang ditawarkan pada masyarakat adalah menghadirkan puskesmas yang bisa melakukan rawat inap, sehingga masyarakat yang ada di pedesaan tidak terlalu jauh ke kota untuk mendapatkan pelayanan kesehatan pemerintah.
APBD Sulsel yang saat ini berada di angka Rp5,4 trilun juga sudah sangat rasional pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan dan kesehatan gratis sebesar Rp720 miliar, tanpa harus membebani APBD kabupaten/kota seperti yang terjadi di pemerintahan petahana, Syahrul Yasin Limpo saat ini. (hamsah umar)

Kamis, 03 Januari 2013

Roem: Hindari Kerahkan Massa


MAKASSAR, FAJAR--Calon gubernur Sulsel diharapkan tidak mengerahkan massa saat pemaparan visi misi di DPRD Sulsel nanti.
Tiga pasangan cagub Sulsel yakni Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) diharapkan memberikan teladan yang baik, dengan tidak mengerahkan massa sehingga kepentingan publik tidak terganggu.
Bukan tidak mungkin, ketika pasangan cagub tersebut mengerahkan massa, masyarakat Sulsel utamanya yang ada di Makassar akan terganggu. Apalagi ada wacana polisi menutup sejumlah ruas jalan utamanya Jalan Urip Sumoharjo. Sekiranya tidak ada massa yang dikerahkan calon, penutupan calan utama di Makassar ini tidak perlu terjadi.
Harapan agar calon mengedepankan kepentingan umum dengan tidak mengerahkan massa saat pemaparan visi misi ini disampaikan Ketua DPRD Sulsel, HM Roem. Dia melihat akan lebih baik ketiga yang didatangkan ketiga pasangan calon ini hanya yang diundang yakni masing-masing 70 orang.
"Jadi sebenarnya tidak perlu ada pengerahan massa. Semua media saya kira meliput (siaran langsung) jadi bisa diikuti dari warung kopi. Apalagi pemaparan visi misi ini kan tidak ada tanya jawab," kata Roem.
Karena sifatnya hanya pemaparan visi misi sehingga Roem melihat calon idealnya tidak mengerahkan massa. Kalau pun ada pengerahan massa, Roem menegaskan yang bisa masuk gedung DPRD Sulsel tetap 70 orang sesuai yang diundang.          
Sebelumnya, Kapolda Sulsel, Irjen Mudji Waluyo sudah mengunjungi tiga cagub Sulsel di posko induk masing-masing. Salah satu harapannya adalah calon bekerja sama dengan baik saat proses pemaparan visi misi. Untuk pemaparan visi ini sendiri, polda akan mengerahkan ribuan personel kepolisian untuk mengamankan jalannya sidang paripurna istimewa itu.
Para kandidat sendiri berkomitmen untuk tidak mengerahkan massa, kendati mereka tidak menjamin atau tidak bisa melarang massa pendukungnya datang. Namun untuk mengerahkan massa melalui tim, calon berjanji tidak mengerahkan massa. Kemarin, sejumlah staf DPRD Sulsel sudah mengirim undangan ke masing-masing calon sebanyak 70 undangan.
Sekretaris KPU Sulsel, Annas GS juga berharap pemaparan visi misi tidak perlu ada pengerahan massa, apalagi ada masa kampanye yang tidak membatasi pengerahan jumlah massa. (hamsah umar)