Powered By Blogger

Senin, 09 Mei 2011

Chevy: Jangan Tutup Informasi


MAKASSAR--Akses informasi di jajaran Polda Sulsel utamanya satuan reskrim dan narkoba yang terkesan masih banyak ditutupi polisi, disadari betul Kabid Humas Polda Sulsel, AKBP Chevy Achmad Sopari masih menjadi keluhan utamanya kalangan wartawan di daerah ini. Makanya, saat bertandang ke FAJAR, Chevy meminta kepada kepolisian untuk tidak menutup-nutupi informasi yang dibutuhkan wartawan.
"Apa pun kejadian, tidak boleh ditutup-tutupi. Silahkan memberikan informasi sepanjang sesuai dengan batasan yang ada. Misalnya saja menceritakan kejadian, tempat, dan waktunya. Saya kira itu harus disampaikan," kata Chevy di redaksi FAJAR serta di ruang pertemuan Direksi FAJAR, Senin, 9 Mei.
Di FAJAR, Chevy diterima Direktur Utama PT Media FAJAR, Syamsu Nur, Wakil Pemimpin Redaksi FAJAR, Faizal Syam, Koordinator Kompartemen FAJAR, Silahuddin Genda, Wakil Direktur FAJAR, Abd Haliq dan jajaran PT Media FAJAR lainnya. Dalam pertemuan itu, Chevy dan FAJAR berkomitmen untuk menjaling kerja sama yang baik antara satu sama lain.
Wartawan dan polisi kata Chevy harus saling mengisi dan memahami. Apalagi saat ini, humas di kepolisian sudah dibentuk baik di tingkat Polda, Polrestabes, maupun Polsekta. Dia pun berharap, keberadaan humas di  kepolisian ini dapat dimanfaatkan wartawan dalam mencari  atau mengakses informasi di kepolisian.
"Wartawan jangan bosan bertanya kepada humas. Kalau perlu di kejar terus. Sehingga humas yang telah dibentuk bisa menyadari kalau informasi dari dia setiap saat dibutuhkan wartawan. Sehingga dengan selalu bertanya, humas selalu menyiapkan data dan informasi yang mungkin dibutuhkan wartawan," kata Chevy.
Kendati kata dia, tidak semua informasi harus dibeberkan kepada media utamanya yang terkait dengan penyelidikan. Apalagi kalau informasi dimaksud berpotensi membuat pelaku kejahatan melarikan diri atau menghilangkan barang bukti. Makanya, Chevy berharap koordinasi yang baik antara humas dan unit kepolisian lainnya bisa terjaling dengan baik, sehingga peran humas bisa  maksimal.
Direktur Utama FAJAR, Syamsu Nur saat menerima Kabid Humas Polda tersebut menyatakan bahwa, FAJAR siap menjaling kerja sama yang baik dengan kepolisian. "Saya kira FAJAR juga siap bekerja sama dengan baik dengan kepolisian," ujar Syamsu  Nur.
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas berbagai kemungkinan kerja sama dengan kepolisian, utamanya yang terkait langsung dengan kepentingan umum. (hamsah umar)                  
      

Pelaku Penembakan Belum Diidentifikasi


MAKASSAR--Kasus penembakan yang mengakibatkan Safaruddin, warga Jalan Pajjenekang Makassar tewas belum mampu diidentifikasi pelakunya oleh penyidik Polsekta Makassar. Meski saat kejadian  berlangsung, ada tiga rekan korban, namun ketiga teman korban tersebut juga tidak mengenali pelaku begitu juga tidak mengidentifikasi sepeda motor yang digunakan.
Safaruddin tewas setelah satu butir peluru bersarang di dadanya. Korban penembakan tersebut meninggal di RS Akademis karena kehabisan darah. Polisi hingga saat ini belum menyimpulkan pelaku penembakan tersebut, begitu juga jenis pistol yang digunakan pelaku menjalankan aksinya. Pihak penyidik juga masih menunggu hasil pemeriksaan  laboratorium forensik untuk mengetahui jenis senjata dan peluru yang digunakan pelaku.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan penyidik terhadap tiga rekan korban masing-masing; Adi, Junardi, dan  Arsyad menyebutkan bahwa sebelum penembakan terjadi di perapatan Jalan Bawakaraeng-Jalan Gunung Latimojong, korban dan pelaku berselisih paham di sepanjang Jalan Veteran.
Tiga teman korban yang dimintai keterangan tersebut menyebutkan pelaku mendesak korban berhenti dengan alasan pelaku diserempet oleh mobil korban. Tapi  karena korban tidak berhenti, dia terus diikuti hingga Jalan Bawakaraeng. Tepat di sekitar lampu merah atau perapatan jalan Latimojong, korban di tembak dari arah kiri hingga peluru bersarang di dadanya.
"Motif dan pelaku penembakan ini belum kita identifikasi. Tiga saksi yang kita periksa yang semuanya adalah teman korban, juga belum bisa disimpulkan karena kondisinya masih mambuk," ujar Kapolsekta Makassar, AKP Iwan Limba.
Saksi menyebutkan bahwa, pelaku penembakan tersebut menggunakan sepeda motor bebek dan berboncengan. Namun saksi  mengaku tidak mengenal kedua pelaku tersebut. Saat ditembak Minggu, 8 April sekira pukul 21.00, korban menggunakan mobil open cup dan memuat tabung gas 15 kilogram dan 50 kilogram. Saat kejadian berlangsung, korban bersama dua temannya duduk di depan, sementara satu orang rekannya dudud di tumpukan tabung gas.
Korban maupun ketiga saksi yang diperiksa tersebut diketahui baru saja pulang dari Takalar minum sedikitnya 45 liter ballo. Makanya, saat diinterogasi polisi, keterangan korban  masih berubah-ubah.
Kabid Humas Polda Sulsel, AKBP Chevy Achmad Sopari juga menyebutkan bahwa pelaku penempakan tersebut belum terungkap. "Tim labfor juga masih memeriksa jenis peluru yang digunakan pelaku," ujar Chevy. (hamsah  umar)                

Seminggu Peluru Bersarang di Paha


MAKASSAR--Wahidin, salah seorang warga Pampang Makassar selama satu minggu terakhir terpaksa harus menahan sakit akibat satu butir peluru bersarang di paha kanannya. Warga tersebut ditempak Unit Satuan Narkoba Polrestabes Makassar 3 Mei lalu di depan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar. Warga tersebut diduga terlibat kasus peredaran sabu-sabu di daerah ini.
Korban penembakan tersebut saat ini di rawat rumah sakit Wahidin Makassar. Hingga saat ini, operasi untuk mengeluarkan proyektil peluru yang bersaran di pahan warga yang diduga terkait sabu-sabu itu belum dilakukan pihak rumah sakit yang menanganinya. 
Polisi menyebut, Wahidin adalah pengedar sabu-sabu di daerah ini yang terpaksa dilumpuhkan karena pada saat akan ditangkap mencoba melarikan diri. Namun korban penembakan tersebut mengaku tidak tahu menahu soal dugaan keterlibatannya dalam peredaran sabu-sabu di daerah ini.
Ditemui di RS Wahidin,  Wahidin menjelaskan bahwa penembakan dirinya berawal saat  dia hendak menarik uang di ATM. Tiba-tiba, dua anggota polisi menabrak motor yang dikendarainya. Karena tidak ingin bermasalah dengan polisi, dia memilih mencoba lari.
Saat berusaha melarikan diri itu, polisi kemudian melepaskan tembakan. Mendengar tembakan tersebut, Wahidun memilih bersembunyi di selokan. Polisi yang mengejarnya tersebut langsung menembak paha kanannya.
 Warga tersebut kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Makassar. Saat ditangani di RS Bhayangkara, petugas mendatanginya dan membawa bungkusan hitam yang ditengari sabu-sabu. Bungkusan tersebut kemudian disimpan di betis korban, kemudian anggota polisi tersebut memotretnya. "Saya tidak tahu bungkusan itu milik siapa, cuma saya menduga itu adalah sabu-sabu," kata Wahidin.
Kasus penembakan yang dilakukan anggota Satuan Narkoba Polrestabes Makassar ini baru tercium media setelah Wahidin dirawat di rumah sakit dan peluru yang bersarang di betisnya belum dikeluarkan. Bahkan beredar informasi kalau Wahidin adalah korban penembakan salah sasaran.
Apalagi, informasi yang diperoleh, biaya pengobatan terhadap warga tersebut ditanggung oleh pihak kepolisian yang melakukan penembakan. Jumlah dana yang telah disetor untuk kepentingan perawatan warga tersebut dilaporkan sudah mencapai Rp7 juta.
Kasat Narkoba Polrestabes Makassar, AKBP Hasbi Hasan yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya membenarkan penembakan terhadap Wahidin yang dilakukan anggotanya. Hasbi menegaskan, warga Pampang tersebut adalah bandar sabu-sabu di daerah ini. Dia adalah rekan tersangka sabu-sabu yang ditangkap di Hertasning Baru, Muis.
"Dia adalah tersangka sabu-sabu yang kita tembak saat mencoba melarikan diri. Dia ditembak saat berusaha kabur ke UMI," ujar Hasbi.
Soal biaya pengobatan, Hasbi menyebutkan bahwa pihaknya memang telah menawarkan bantuan kepada korban untuk biaya pengobatan termasuk biaya operasi untuk mengeluarkan peluru dari pahanya. Itu setelah orang tua pengedar sabu-sabu tersebut mengeluhkan tidak adanya biaya operasi. "Awalnya orang tuanya datang menangis, karena katanya mau dioperasi sementara tidak ada uangnya. Makanya, saat itu kami katakan tidak perlu mempersoalkan biaya, nanti kita bantu," kata Hasbi.
Hanya saja, hingga saat ini dokter yang menangani warga tersebut belum melakukan operasi, padahal sudah ada biaya yang disetor sebesar Rp7 juta. Namun informasi terakhir, Wahidin akan dioperasi hari ini oleh pihak rumah sakit. "Kami tidak tahu kenapa operasinya diulur-ulur. Katanya besok (hari ini) baru dioperasi," tambah Hasbi. (hamsah umar)  

Lurah Batua Gunakan Tenda Darurat


MAKASSAR--Kebakaran yang melanda kantor Lurah Batua di Jalan Abdullah Daeng Sirua, dan mengakibatkan seluruh peralatan kantor ludes membuat pelayanan masyarakat di kelurahan tersebut sedikit terhampat. Aparat kelurahan setempat terpaksa menggunakan tenda darurat, yang digunakan staf kantor berteduh dan melakukan pelayanan.
"Untuk sementara ini kita  menggunakan tenda darurat agar pelayanan kepada masyarakat tetap bisa kita lakukan. Bagaimana pun juga, kita tetap harus siap  melayani masyarakat dalam kondisi seperti ini," ujar Lurah Batua, A Ilyas, Senin, 9 Mei.
Kendati pihak kelurahan tetap melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan, proses pelayanan terhadap masyarakat di Kelurahan Batua tersebut tetap banyak mengalami hambatan, apalagi peralatan kantor yang selama ini digunakan untuk melayani masyarakat ludes terbakar. Pihaknya pun berharap, masalah tersebut bisa cepat teratasi sehingga aktivitas pelayanan kantor kelurahan bisa berjalan normal.
Sementara itu, terkait penyebab kebakaran yang mengakibatkan kantor tersebut ludes, peralatan, hingga beras untuk rakyat miskin (raskin) ikut menjadi abu itu hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Ilyas menyebutkan, hasil  penelitian yang dilakukan laboratorium forensik (labfor) hingga saat ini juga belum ada yang disampaikan pihak labfor.
"Kami belum tahu bagaimana hasil pemeriksaan yang dilakukan labfor, karena sampai saat ini belum ada penyampaian bagaimana dan apa penyebab pasti kebakaran tersebut. Makanya, sampai saat ini kita masih menunggu kesimpulan dari pihak labfor," kata Ilyas. (hamsah umar)                     

Sabtu, 07 Mei 2011

Enchantment Ceiling Stars on Cars


Like the charm of the stars in the sky at night, the beauty of the light emitted by a star makes eyes that looked stunning. Enchantment of the stars that emit light in the sky, can be adopted into the car we have. How, ceiling or ceiling lights embedded car so there is another setting in the car can resemble stars gleam in the night.
Car type Avansa Roy's 2011 output was one of four-wheeled vehicle that is in Makassar, who tried to bring the charm of the stars in the sky.At least, there are dozens of interior lights in the ceiling of this car, so the atmosphere is really similar to the gleam of stars in the sky.
At least, in the presence of dozens of lights that decorate the ceiling of this car, the more add to sweetener room in our car, let alone supported with spatial layout is in accordance with an elegant and simple concept.
"The concept of the interior by using tiny lights on the ceiling, the light beam can be said to resemble stars in the sky. This is a trend in my opinion, because you can enjoy the atmosphere of beauty," said Roy.
With accents of stars in the ceiling of this car with a choice of more diperindah lights embedded on the outskirts of this car ceiling. Small lamps used in car ceiling edge is different from other lamps. If others use only one color alias monotonous, ceiling lights at the edge of the car with seven colors so that colors can be changed at any time.
In addition to the car ceiling, the use of decorative lights in creating the charm of starlight in the sky, also applied to the car door. Although not as much that is in heaven car, lights in the door is also sufficient to give a different impression and elegant.
Choice of color, light brown and beige, the ceiling for natural impression the car is increasingly felt. At the very least, the characters that adorned the night sky near the star's light can be original."Actually, the spatial concept in the car was inspired by a door that was given decorative lighting. It turns out that in implementing the ceiling, are also increasingly attractive in look," said Roy.
To wrap the lights, the ceiling is designed with various grooves bulging, so that natural light effects more prominent. Moreover, the ceiling is covered with leather and quality Mbtech
According to Roy who make modifications to his car at DJ Auto Fashion, the decorative lamp uses its own control, so that could be ignited at any time when desired. Ceiling lights in this car does not have to wait for the machine is turned on, but still can be turned on while the engine in the off condition. (hamsah umar)