Powered By Blogger

Senin, 23 Mei 2011

Polda Bidik Pejabat Pemkot

MAKASSAR -- Proses penyelidikan yang dilakukan Polda Sulsel terhadap reklamasi pantai di depan Fort Rotterdam, menjadi perhatian serius Kepala Polda Sulsel, Irjen Pol Johny Wainal Usman. Pejabat Pemkot Makassar yang terkait dalam proses reklamasi bahkan menjadi bidikan polda untuk dimintai keterangan, seperti camat dan pejabat lainnya.
    Johny yang ditemui wartawan saat meninjau bakti sosial di Pelabuhan Paotere, Senin, 23 Mei, menyebutkan bahwa pihaknya sementara melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Sebelumnya, lokasi reklamasi pantai di depan Fort Rotterdam itu telah dipasangi garis polisi pihak kepolisian beberapa waktu lalu. Saat ditanya siapa saja pejabat pemkot yang terkait dalam proses reklamasi dan akan diperiksa itu, Kapolda tidak menyebut nama pejabat yang diagendakan diperiksa. "Semua pihak yang terkait pasti kita akan mintai keterangan," ujar Johny.
    Saat ditanya kemungkinan memeriksa Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, sebagai pihak yang memberi izin reklamasi pantai, Johny tidak mau berspekulasi. "Nantilah kita lihat. Kita belum sampai sejauh itu. Sementara kita memeriksa saksi-saksi," kata Johny.
    Ditanya soal dugaan pelanggaran yang dilakukan pihak terkait dalam proses reklamasi itu, Johny menegaskan bahwa reklamasi tersebut tidak mengantongi izin dari kementerian terkait. Padahal menurut dia, proses reklamasi semestinya mengantongi izin dari kementerian. "Reklamasi itu harus ada izin dari kementerian," tambah Johny.
    Proses penyelidikan terhadap reklamasi pantai itu awalnya dilakukan penyidik Polrestabes Makassar karena banyak mendapat laporan dari masyarakat, termasuk aksi protes dari kalangan mahasiswa. Apalagi, reklamasi itu dinilai merusak situs sejarah Kota Makassar. Setelah melalui proses penyelidikan, kasus tersebut kemudian diserahkan penanganannya ke Polda Sulsel.
    Reklamasi pantai ini melahirkan banyak kontroversi apalagi dinilai  kawasan yang di reklamasi tersebut masuk zona inti dan zona penyangga situs Fort Rotterdam. Informasi yang berkembang, proses reklamasi itu dilakukan salah seorang pengusaha di daerah ini. Ironisnya, reklamasi yang sudah dilakukan dengan melakukan penimbunan itu tidak memiliki analisis dampak lingkungan.
    Kendati sejumlah saksi telah dimintai keterangan oleh penyidik, namun Johny menegaskan bahwa pihaknya belum menetapkan adanya tersangka dalam kasus reklamasi pantai yang berada di samping kantor Polairud Polda Sulsel tersebut. "Belum ada tersangka kita tetapkan, kita masih lihat perkembangan penyelidikannya," tambah Johny. (hamsah umar)

Senin, 16 Mei 2011

Sembilan Bikku Sangga Pimpin Doa Waisak



MAKASSAR--Peringatan hari Waisak 2555 Selasa, 17 Mei di Vihara Girinaga bakal terasa istimewa dibanding perayaan waisak pada tahun sebelumnya. Pasalnya, sembilan bikku atau biksu asal Kamboja akan memimpin langsung doa pada puncak peringatan waisak tersebut. Lebih istimewa lagi, pimpinan spiritual Budha asal Kamboja yakni Maha Sanggaraja Kamboja, Bour Kry hadir langsung pada perayaan tersebut.
    Ketua Vihara Girinaga Makassar, Roy Ruslim mengatakan bahwa peringatan waisak tersebut dimulai malam tadi dengan melakukan doa bersama di bawah pohon Bodhi. Di kalangan umat Budha, pohon Bodhi ini merupakan pohon suci, karena menjadi tempat Pangeran Sidharta mencapai pencerahan sebagai seorang yang suci.
    Juga menjadi tempat bagi Sidharta mencapai gelar sang Budha. "Ada tiga kejadian penting yang kita kenal Tri Waisak. Upacara di bawah pohon Bodhi ini sebagai bentuk peringatan umat Budha terhadap perjuangan Sang Budha dan pengorbanan dia untuk mewujudkan kedamaian," ujar Roy.
    Roy menjelaskan bahwa, Doa bersama ini dilakukan dengan ritual dengan berbagai perlengkapan seperti lilin, dupa-dupa, bara pelita, dengan mengelilingi pohon Bodhi selama tiga kali searah jarum jam. Doa tersebut intinya meminta perlindungan Sang Budha agar umat Budha di daerah ini diberi perlindungan dari segala hal yang tidak diinginkan.       
    Sementara untuk hari ini, upacara waisak akan digelar dalam dua sesi. Sesi pertama di mulai pukul 07.00 untuk kalangan anak-anak dan remaja, sementara sesi kedua sekira pukul 14.00 untuk kalangan orang dewasa dan orang tua.     
    Selain itu, umat Budha juga akan mengarak rupang Sang Budha di beberapa titik seperti Sungai Limboto, Veteran, Salahutu, Latimojong, kemudian kembali lagi ke Jalan Salahutu. Berbagai persiapan telah dilakukan pengelola Vihara Girinaga menyambut hari yang paling dinanti tersebut.
    Tidak hanya melakukan kebaktian dan doa bersama, umat Budha juga akan melakukan bakti sosial dan menyantuni anak yatim sekitar 500 orang yang ada di sekitar Tanjung Bunga. "Rangkaian acara juga kita sudah melakukan bakti sosial, donor darah, pelepasan satwa, ikan, termasuk membersihkan diri dengan banyak berdoa atau kita kenal ata sila (delapan sila). Termasuk melakukan puasa," jelas Roy.
    Pantauan FAJAR di Vihara Girinaga, beberapa pekerja di Vihara tersebut terlihat sibuk mempersiapkan beberapa keperluan kebaktian dan doa termasuk alat untuk mengusung rupang Sang Budha. Di dalam Vihara ini, juga terdapat banyak kebutuhan pokok seperti beras, buah-buahan yang akan diberikan kepada masyarakat kurang mampu. (hamsah umar)                            

Pengobatan Gratis di Pelabuhan Paotere



MAKASSAR--Kalangan buruh yang bekerja di Pelabuhan Paotere Makassar patut berbangga. Pasalnya, Asosiasi Persatuan Pelayaran Rakyat (APPR) akan melakukan pengobatan gratis terhadap buruh pelabuhan yang akan digelar 23-24 Mei mendatang di Pelabuhan Paotere Makassar. Pengobatan gratis bagi buruh ini digelar pihak asosiasi yang melibatkan 24 pengusaha pelayaran, sebagai rangkaian peringatan hari buruh sedunia 1 Mei lalu.
    Selain pengobatan gratis terhadap buruh, pihak asosisasi juga membuka ruang kepada masyarakat sekitar Pelabuhan Paotere untuk melakukan pengobatan gratis, termasuk masyarakat pulau yang dekat dengan pelabuhan Paotere.
    Tidak hanya pengobatan gratis, APPR juga melakukan sunatan massal terhadap masyarakat di sekitar pelabuhan, utamanya dari kalangan tidak mampu, termasuk melakukan donor darah. "Untuk sunatan massal kita prioritaskan masyarakat tidak mampu di sekitar Paotere. Tapi intinya, kita tidak membatasi masyarakat yang ingin ambil bagian dalam kegiatan sosial ini," ujar Ketua Asosiasi Persatuan Pelayaran Rakyat, Syamsuddin Sado saat memberikan keterangan pers, Senin, 16 Mei.   
    Untuk pengobatan gratis dan sunatan massal, Syamsuddin menyebutkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan pihak Puskesmas Pattingaloan dan PMI Makassar. Tenaga medis dari puskesmas yang dikerahkan untuk melayani masyarakat yang ingin melakukan sunatan secara gratis.
    Syamsuddin menyebutkan, saat ini jumlah buruh yang bekerja di Pelabuhan Paotere berkisar 750 orang, dengan tingkat penghasilan antara Rp75 ribu hingga Rp150 ribu per hari. Syamsuddin berharap para buruh maupun masyarakat di sekitar pelabuhan memanfaatkan momen ini utamanya sunatan massal dan pengobatan gratis.
    Kapolsekta Persiapan Paotere, Iptu Sultan Iqbal menyatakan mendukung upaya Asosiasi Persatuan Pelayaran Rakyat Paotere untuk melakukan kegiatan sosial. "Kami sangat mendukung dan siap mendukung. Apalagi ini adalah kegiatan sosial yang sangat bermanfaat dengan masyarakat," kata Iqbal.
    Sementara itu, Kepala Puskesmas Pattingaloan Makassar, dr Yuliati juga mengaku sudah menyiapkan tim medis dari puskesmas untuk menyukseskan pengobatan gratis maupun sunatan massal yang akan digelar di kawasan pelabuhan Paotere. (hamsah umar)                                

Razia THM, Puluhan PSK Terjaring


*Mahasiswi Ikut Terjaring

MAKASSAR--Puluhan PSK yang beroperasi di tempat hiburan malam (THM) di sepanjang Jalan Nusantara Makassar, terjaring razia yang digelar jajaran Polres Pelabuhan Makassar Sabtu malam. Perempuan muda yang diduga PSK tersebut terpaksa diamankan polisi karena tidak memiliki kartu identitas yang berlaku.
    Operasi penertiban PSK yang dilakukan Polres Pelabuhan itu melibatkan puluhan personil yang dibagi dalam tiga regu. Mereka menyisir satu per satu THM yang ditengarai menjadi tempat transaksi seks secara bebas. Dalam operasi tersebut, sempat terjadi ketegangan antara pengunjung dengan polisi karena adanya pengunjung yang menolak diperiksa polisi.
    Tidak hanya itu, seorang pengunjung sempat menjadi sasaran wartawan karena ulahnya meneriaki wartawan yang meliput dengan perkataan tidak pantas. Operasi PSK dan pengunjung yang tidak memiliki identitas tersebut dipimpin langsung Kapolres Pelabuhan AKBP Audy AH Manus.  
    Tidak hanya menjaring PSK, operasi tersebut juga berhasil menjaring salah seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Makassar, karena kedapatan berduaan dalam kamar bersama teman prianya. Mahasiswi dan teman prianya tersebut ikut digelandang ke Polres Pelabuhan bersama PSK lainnya. Mahasiswi yang diduga berprofesi ganda itu dijaring polisi di THM 7 Bintang.
    Dalam operasi ini, setidaknya ada 58 PSK yang berhasil dijaring pihak kepolisian, termasuk empat pria hidung belang yang ikut digelandang ke kantor polisi. Pengunjung THM ini juga digiring ke kantor polisi bersama PSK karena tidak memiliki identitas. Operasi PSK di sejumlah THM di Jalan Nusantara ini dimulai polisi sekira pukul 22.00.
    Kapolres Pelabuhan, AKBP Audy menjelaskan bahwa operasi PSK dan pengunjung THM utamanya yang tidak memiliki identitas itu dilakukan polisi, untuk menghindari terjadinya keributan di THM, termasuk mencari barang terlarang seperti narkoba. Namun dalam operasi tersebut, polisi tidak menemukan barang terlarang karena diduga operasi ini bocor kepada pihak-pihak yang selama ini mengedarkan sabu-sabu atau ekstasi di THM.
    Audy menjelaskan bahwa, para PSK yang terjaring tersebut sekadar didata identitasnya dan dilakukan pembinaan. Selanjutnya, puluhan PSK tersebut diizinkan pulang ke tempat masing-masing. "Razia ini untuk melakukan pembinaan terhadap PSK, dan pengunjung yang tidak memiliki identitas," kata Audy. (sah)  

Senin, 09 Mei 2011

Chevy: Jangan Tutup Informasi


MAKASSAR--Akses informasi di jajaran Polda Sulsel utamanya satuan reskrim dan narkoba yang terkesan masih banyak ditutupi polisi, disadari betul Kabid Humas Polda Sulsel, AKBP Chevy Achmad Sopari masih menjadi keluhan utamanya kalangan wartawan di daerah ini. Makanya, saat bertandang ke FAJAR, Chevy meminta kepada kepolisian untuk tidak menutup-nutupi informasi yang dibutuhkan wartawan.
"Apa pun kejadian, tidak boleh ditutup-tutupi. Silahkan memberikan informasi sepanjang sesuai dengan batasan yang ada. Misalnya saja menceritakan kejadian, tempat, dan waktunya. Saya kira itu harus disampaikan," kata Chevy di redaksi FAJAR serta di ruang pertemuan Direksi FAJAR, Senin, 9 Mei.
Di FAJAR, Chevy diterima Direktur Utama PT Media FAJAR, Syamsu Nur, Wakil Pemimpin Redaksi FAJAR, Faizal Syam, Koordinator Kompartemen FAJAR, Silahuddin Genda, Wakil Direktur FAJAR, Abd Haliq dan jajaran PT Media FAJAR lainnya. Dalam pertemuan itu, Chevy dan FAJAR berkomitmen untuk menjaling kerja sama yang baik antara satu sama lain.
Wartawan dan polisi kata Chevy harus saling mengisi dan memahami. Apalagi saat ini, humas di kepolisian sudah dibentuk baik di tingkat Polda, Polrestabes, maupun Polsekta. Dia pun berharap, keberadaan humas di  kepolisian ini dapat dimanfaatkan wartawan dalam mencari  atau mengakses informasi di kepolisian.
"Wartawan jangan bosan bertanya kepada humas. Kalau perlu di kejar terus. Sehingga humas yang telah dibentuk bisa menyadari kalau informasi dari dia setiap saat dibutuhkan wartawan. Sehingga dengan selalu bertanya, humas selalu menyiapkan data dan informasi yang mungkin dibutuhkan wartawan," kata Chevy.
Kendati kata dia, tidak semua informasi harus dibeberkan kepada media utamanya yang terkait dengan penyelidikan. Apalagi kalau informasi dimaksud berpotensi membuat pelaku kejahatan melarikan diri atau menghilangkan barang bukti. Makanya, Chevy berharap koordinasi yang baik antara humas dan unit kepolisian lainnya bisa terjaling dengan baik, sehingga peran humas bisa  maksimal.
Direktur Utama FAJAR, Syamsu Nur saat menerima Kabid Humas Polda tersebut menyatakan bahwa, FAJAR siap menjaling kerja sama yang baik dengan kepolisian. "Saya kira FAJAR juga siap bekerja sama dengan baik dengan kepolisian," ujar Syamsu  Nur.
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas berbagai kemungkinan kerja sama dengan kepolisian, utamanya yang terkait langsung dengan kepentingan umum. (hamsah umar)