MAKASSAR--Michelle, salah seorang warga Jalan Rappocini Raya No.182 Makassar, yang diduga menjadi korban penjulikan oleh pembantu keluarganya sendiri mengaku kalau dia diajak oleh pelaku ke rumah ayahnya di Luwuk Banggai.
Namun sebelum ke Luwuk Banggai itu, siswa kelas II SMP Frater Makassar ini memang diajak terlebih dahulu ke kampung halaman pelaku di Flores, Nusa Tenggara Timur. "Dia bilang setelah dari NTT ke Makassar lagi, baru ke Luwuk Banggai," ujar nenek Michelle saat ditemui di rumahnya Jalan Rappocini Raya No.182, Kamis, 4 Agustus.
Nenek korban tersebut mengaku Ayah Michelle, Rusli Tunardi selama ini memang berdomisili di Luwu Banggai, praktis sejak kecil korban lebih banyak diasuh oleh nenek dan kakeknya. Menurut pengakuan keluarga korban, Natalia sudah meninggalkan tempatnya bekerja bersama Michelle sejak akhir pekan lalu. Selama bersama pembantu itu, dia bahkan dikabarkan tetap keluar jalan bersama pelaku, bahkan pelaku menyempatkan diri pergi ke salon untuk melakukan perawatan rambut.
Kendati menurut pengakuan Michelle kepada orang tua dan neneknya, dia diajak ke orang tuanya di Luwuk Banggai namun terlebih dahulu ke Flores, keluarga Michelle menegaskan bahwa ulah pembantunya itu sudah merupakan upaya penculikan. Saat ditanya bagaimana perlakuan pelaku terhadap korban, nenek korban juga mengaku kalau Michelle tidak mendapat perlakuan kasar dari pelaku. Dia juga mengaku tidak mengetahui apakah pelaku minta uang tebusan atau bagaimana.
Bahkan, menurut pengakuan keluarga korban biaya tiket untuk berangkat ke NTT merupakan uang simpanan dari Michelle sendiri. "Jadi uang celengan cucu saya yang dipakai beli tiket sebesar Rp4 juta. Rp300 ribu bahkan sudah diambil pelaku untuk rebonding rambutnya," tambahnya.
Kanit Reskrim Polsekta Rappocini, AKP Arifuddin yang ditemui siang kemarin mengaku belum bisa memastikan apakah kasus ini termasuk penculikan atau bagaimana. Pasalnya, korban maupun pihak orang tuanya sudah ditunggu sejak Rabu, 3 Agustus untuk memberikan keterangan. Namun hingga siang kemarin, korban maupun orang tuanya belum juga muncul.
"Kami dijanji datang hari ini, tapi sampai siang ini dia belum ada. Kemarin juga sebenarnya dia janji datang, tapi tidak datang sampai sore," kata Arifuddin.
Karena belum ada kejelasan mengenai motif pelaku hendak membawa Michelle ke NTT, polisi sejauh ini belum menetapkan pembantu tersebut sebagai tersangka. Kendati begitu, saat ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap warga asal NTT ini. (hamsah umar)