Powered By Blogger

Senin, 19 September 2011

Warga Tertangkap Nyabu di Pondok Modern


MAKASSAR, FAJAR--Unit Narkoba Polres Pelabuhan kembali membongkar penikmat sabu-sabu di kota Makassar. Seorang warga BTN Minasa Upa Blok AM 1 No.4, Jufri (50) ditangkap sedang menikmati sabu-sabu di Pondok Modern Jalan Hertasning Makassar kemarin.
Tersangka yang saat ini mendekam di sel Polres Pelabuhan itu ditangkap petugas dari salah satu kamar di pondok tersebut. Dari tangan tersangka, polisi menemukan satu paket yang diduga sabu-sabu serta sejumlah peralatan pendukung untuk mengonsumsi barang terlarang tersebut.
Wakapolres Pelabuhan, Kompol Satria A Vibrianto membenarkan  penangkapan seorang warga yang diduga sedang  menikmati sabu-sabu di salah satu kamar pondok tersebut. Tersangka yang berprofesi sebagai karyawan swasta salah satu perusahaan di Makassar ini, langsung digiring petugas Polres Pelabuhan bersama barang bukti yang ditemukan.
"Barang bukti yang ditemukan dari tersangka berupa satu paket sabu-sabu, alat isap, pirek dan korek api. Tersangka dan barang bukti ini kita amankan untuk penyelidikan lebih lanjut," jelas Satria.
Proses penangkapan terhadap tersangka itu dilakukan Unit Narkoba Polres Pelabuhan, setelah mendapat laporan dari masyarakat mengenai keberadaan tersangka yang mencurigakan sebagai penikmat sabu-sabu. Aparat kepolisian yang melakukan penggerebekan benar menemukan paket sabu-sabu dan peralatan isapnya.
Untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, barang bukti berupa sabu-sabu serta urine tersangka itu akan diperiksakan ke Pusat Laboratorium Forensik Polda Sulsel, untuk memastikan apakah barang bukti yang ditemukan itu benar berupa sabu-sabu, begitu juga untuk memastikan apakah tersangka positif telah mengonsumsi sabu-sabu. (hamsah umar)         

Sopir Angkot Tikam Keluarga Sendiri


MAKASSAR, FAJAR--Rahman (31) salah seorang warga Jalan Dg Pasawi Luar No.18, Kecamatan Tamalate Makassar tega melakukan penikaman terhadap, Idris (22), Senin, 19 September sekira pukul 01.45. Ironisnya, pelaku yang berprofesi sebagai sopir angkot itu masih memiliki hubungan keluarga.
Bahkan, tersangka dan korban tersebut tercatat tinggal di rumah yang sama yakni Jalan Dg Pasawi Luar No.18. Korban yang merupakan buruh bangunan itu mengalami luka pada pinggang dan tangan yang cukup serius. Saat ini, korban dirawat di RS Bhayangkara Makassar.
Peristiwa penikaman itu berawal saat korban dan pelaku terlibat pertengkaran mulut di luar rumahnya. Saat terjadi pertengkaran itu, pelaku yang memang dianggap sebagai kakak oleh korban itu melakukan penganiayaan terhadap korban. Saat itu, korban tidak melakukan perlawanan kendati dipukul oleh tersangka.
Diduga, penikaman yang diawali pertengkaran mulut antara korban dan tersangka itu, diduga karena terjadi kesalahpahaman antara korban dan tersangka. Saksi yang ada di lokasi juga mengaku tidak mengetahui pasti penyeban sehingga korban dan pelaku terlibat pertengkaran mulut, hingga berujung penikaman oleh pelaku.   
Tidak puas sekadar melakukan  penganiayaan terhadap korban, pelaku disaksikan anggota keluarga lainnya, Iwan (19) kemudian masuk ke dalam rumahnya. Rupanya, pelaku masuk untuk mengambil sebilah badik. Begitu keluar dari rumah, pelaku kembali menuju korban kemudian melakukan  penikaman pada pinggang serta mengenai tangan korban saat berusaha menangkisnya.
Kapolsekta Tamalate, AKP Agung Setio Wahyudi membenarkan peristiwa penikaman tersebut. Polisi saat ini masih menyelidiki apa yang menjadi motif sehingga pelaku tega melakukan penikaman terhadap korban yang masih memiliki hubungan keluarga ini, bahkan tinggal di rumah yang sama. (hamsah umar)

Sabtu, 17 September 2011

Warga NTT Masih Trauma


MAKASSAR, FAJAR--Peristiwa pembunuhan dua bocah dan seorang pensiunan polisi di depan M'Tos Makassar beberapa waktu lalu, masih menyisakan trauma bagi warga asal Nusa Tenggara Timur (NTT), utamanya mereka yang sempat mengunsi ke SPN Batua.
Kendati Sabtu, 17 September ribuan pengunsi sudah meninggalkan SPN Batua, namun puluhan bahkan ratusan dari mereka masih merasa trauma dengan kasus tersebut, apalagi sempat ada penyerangan warga di Jalan Batu Raya V dan mengakibatkan dua orang korban. Beberapa pengungsi yang masih trauma itu memilih tidak kembali ke rumah mereka, tapi ke rumah pengurus Kerukunan Keluarga NTT di Makassar.
Beberapa warga asal NTT yang menolak kembali ke rumahnya itu, utamanya yang tinggal di kompleks perumahan BTP serta Batua Raya V Makassar. Mereka beralasan rumah mereka berada dalam kawasan rumah salah seorang korban, serta lokasi penyerangan warga yang kebetulan berasal dari NTT.
Warga yang trauma itu baru mau meninggalkan SPN Batua setelah diyakinkan pengurus Kerukunan Keluarga NTT Makassar seperti Latu Bruno dan John Soleh. "Mereka masih trauma dan takut pulang ke rumahnya karena alasan dekat dengan korban. Padahal, keluarga korban semua sudah menyakinkan bahwa ini adalah kriminal murni," kata Latu Bruno.
Makanya, beberapa pengungsi yang menolak kembali ke rumahnya sebelum merasa yakin aman itu, dipersilahkan menumpang di rumahnya apalagi dia adalah pengurus Kerukunan Keluarga NTT Makassar. "Tidak masalah kita melantai di rumah, yang penting lokasi ini ditinggalkan karena akan digunakan kepolisian," kata Latu.
John Soleh menambahkan, bahwa Kerukunan Keluarga Jeneponto juga sudah memberikan jaminan bahwa warga Jeneponto tidak akan melakukan tindakan irasional. "Kita sudah bertemu dengan mereka dan mereka juga memastikan tidak akan memusuhi kita, karena mereka juga punya hati dan sadar yang melakukan itu adalah oknum," kata Soleh.
Sejumlah tokoh asal NTT memang diundang oleh Kerukunan Keluarga Turatea Jeneponto, dalam acara Musyawarah Besar III dan Halal Bihalal DPP KKT Jeneponto di Hotel Singgasana Makassar kemarin. "Keinginan kita menghadirkan tokoh asal Flores di tengah-tengah kita ini, untuk mempertegas bahwa hubungan persaudaraan kita tidak ada masalah," tegas Ketua KKT Jeneponto, Tan Malaka.
  Menurut Tan Malaka, warga Jeneponto yang ada di Makassar juga sangat mencintai kedamaian. Makanya kata dia, masyarakat harus saling mendukung, termasuk dalam menciptakan suasana damai untuk hidup bertetangga.
Pembina KKT Jeneponto yang juga Wakil Wali Kota Makassar, Supomo Guntur menegaskan bahwa sekitar 300 ribu warga Jeneponto di Makassar tidak pernah menginginkan permusuhan dengan siapa pun. "Tapi kadang-kadang memang ada yang peralat," katanya.
Bahkan menurut dia, banyak warga Jeneponto yang memiliki rumah kos yang penghuninya berasal dari NTT. Sehingga secara tidak langsung berpengaruh pada perekonomian masyarakat sendiri. "Saya yakinkan warga Jeneponto adalah masyarakat rasional, sehingga ketika kita berada di Makassar tidak ada lagi warga Flores, Pinrang, Toraja tapi yang ada adalah warga Makassar," tegasnya.
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang hadir dalam kesempatan itu juga mengajak masyarakat untuk menjaga kedamaiandan kerukunan antara sesama warga. "Mari kita saling mendukung untuk menciptakan kedamaian," kata Syahrul. (hamsah umar)  

Desain Elegan dan Inovatif


TREND mendesain kendaraan bermotor dalam hal ini mobil menjadi gaya tersendiri di kalangan warga. Stigma ini tidak luput dari keinginan masyarakat untuk mendesain mobilnya agar tampak lebih elegan dan memikat, sehingga kenyamanan dalam berkendara semakin terasa khususnya dalam situasi tertentu seperti saat menikmati masa senggang.
Dalam melakukan desain atau memodifikasi mobil, banyak alternatif yang bisa menjadi pilihan tergantung pemilik dan bengkel yang menjadi pilihan. Mobil Honda Jazz keluaran 2011 milik Isvan ini menjadi salah satu yang memiliki ciri dan desain tersendiri. Secara umum, desain mobil yang satu ini lebih elegan, juga sedikit inovatif pada pemberian komponen tertentu.
"Secara umum, desain mobil ini lebih elegan. Pada bagian audio  misalnya, desainnya juga memang bergaya elegan, sehingga rasa nyaman saat berkendara benar-benar terasa," kata Isvan.
Melalui bengkel Buana Sakti Makassar, mobil ini mendapat sentuhan untuk didesain dan dimodifikasi sehingga sedikit ada kesan lebih inovatif. Misalnya saja pada penempatan engine startnya. Kalau selama ini kebanyakan berada pada kemudinya, maka engine start dipindahkan ke bagian persenelen.
Perubahan yang ada pada mobil ini juga tidak terlalu menonjol. Itu karena mobil ini lebih mengedepankan desain minimalis, sehingga tidak terlalu ribet namun tetap mempu memberikan kesan  berbeda dan memuaskan. Tidak hanya desain audio yang elegan yang memadukan minimalis, penemptan komponen audio juga mengisyaratkan sentuhan maksimal dalam  mendesain  bagian kabin  kendaraan.
Selain desain elegan di dalam kabin, desain pada bagian luarnya juga tidak kalah elegannya, utamanya pada bagian lampu. Baik lampu depan dan belakang diganti sehingga tampil lebih menarik dan mewah. Tentu saja dengan varian warna lampu yang lebih kaya dan lebih variatif.
Sebut saja kalau lampu standar selama  ini hanya ada dua kombinasi warna, maka dengan menggunakan lampu yang lebih gaya setidaknya warna lampu lebih variatif. Sebut saja lampu belakang saat mundur berwarna putih, lampu rem merah, serta lampu weser kuning. (hamsah umar)                      

Engine Start Tampil Gaya


MODIFIKASI mobil tidak hanya sekadar melakukan perubahan pada audio, jok, plafon, lampu atau komponen lainnya. Tapi perubahan kecil dan unik pun menjadi hal yang penting, untuk menghadirkan kesan berbeda pada kendaraan itu sendiri.
Salah satunya adalah perubahan pada engine start. Dengan sedikit  melakukan perubahan seperti posisi atau letaknya, dapat dipastikan memberikan kesan atau nuansa lain dalam mobil. Selain itu, perubahan posisi itu akan menampilkan gaya tersendiri dalam kendaraan bermotor. Salah satunya adalah mobil milik Isvan yang dimodifikasi di bengkel Buana Sakti Makassar.
Kalau selama ini posisi engine start mobil pada umumnya menyatu pada kemudi, maka pada mobil Honda Jazz milik Isvan ini tidak lagi demikian. Posisi engine start dipindahkan ke bagian perseneling sehingga tampak lebih gaya. Kendati kunci mobil tetap pada posisi awalnya, namun untuk menyalakan mesin kendaraan harus melalui perseneling.
"Posisi engine start memang dialihkan ke perseneling. Ini sedikit lebih  gaya, modern dan dinamik. Sehingga perubahan posisi engine start ini membuat kendaraan tampil lebih gaya," kata Isvan.
Perubahan ini juga bisa meminimalisir aksi pencurian mobil. Pasalnya, posisi engine start sulit dideteksi terkecuali sebelumnya memang sudah mengetahui situasi pada mobil tersebut. Atau dengan kata lain, perubahan engine start ini bisa menghindarkan kendaraan dari aksi pencurian oleh pihak tidak bertanggung jawab. (hamsah umar)