Powered By Blogger

Minggu, 13 November 2011

Pengedar Narkoba Kembali Ditangkap


MAKASSAR, FAJAR--Unit Narkoba Polres Pelabuhan kembali menciduk dua pengedar narkoba jenis sabu-sabu di dua tempat berbeda, Minggu, 13 November. Selain menangkap dua pengedar, polisi juga menyita sabu-sabu senilai Rp4,2 juta.
Kedua pengedar narkoba yang dibekuk polisi itu belakangan diketahui bernama Muh Ali Sadikin. Tersangka yang satu ini ditengarai hendak memasarkan sabu-sabu senilai Rp4 juta di sekitar Jalan Savu Makassar. Namun sebelum barang terlarang itu dijual kepada jaringannya, tersangka lebih dulu ditangkap setelah dicurigai polisi.
Kapolres Pelabuhan, AKBP Audy AH Manus yang dikonfirmasi menjelaskan bahwa tersangka ditemukan membawa, memiliki, menyimpan atau menguasai barang terlarang. "Sabu-sabu senilai Rp4 juta itu dalam bentuk dua peket," kata Audy.
Hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan penyidik narkoba terhadap tersangka menyebutkan bahwa, barang terlarang ini diperoleh tersangka dari seorang rekannya bernama Imran. Makanya, polisi saat ini coba mengembangkan kasus peredaran narkoba itu berdasar keterangan tersangka yang telah ditangkap.
Pengedar narkoba yang kedua ditangkap di Jalan Cela-cela Lr II Makassar. Di tempat ini, pelaku diketahui bernama Abd Rahman Limpo. Hanya saja, jumlah sabu-sabu yang disita polisi dari tersangka yang satu ini tidak sama banyaknya dengan milik Ali Sadikin. Sabu-sabu yang disita  polisi dari tangan Rahman berupa satu paket sabu-sabu senilai Rp150 ribu.
Sama dengan Sadikin, Rahman kepada polisi juga mengaku mendapatkan barang terlarang ini dari seorang rekannya bernama Fandi. Berdasar catatan kepolisian, pengedar sabu-sabu yang satu ini bahkan sudah lama masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh Unit Narkoba Polres Pelabuhan Makassar.
Untuk penyelidikan lebih lanjut serta memperkuat peredaran narkoba di tangan kedua tersangka ini, polisi saat ini minta  pemeriksaan labfor baik barang bukti yang disita maupun urine kedua tersangka. (hamsah umar)     

Palak Tunawicara, Tewas Ditikam


MAKASSAR,  FAJAR--Herman alias Tage (38), warga Jalan Hadji Kalla Lr 1C Panakkukang Makassar, tewas ditikam dua pemuda yang tidak lain tetangganya sendiri, Roy (22) dan Marzuki (25). Kedua pelaku diketahui penyandang tunawicara alias  bisu.
Korban yang sudah beristri ini menderita luka pada bagian pipi dan lengannya. Korban ditemukan terkapar di jalanan oleh rekan korban sendiri. Informasi yang diperoleh, korban bersama tiga rekannya sedang minum ballo di pinggir jalan di lokasi kejadian. 
Menurut informasi yang berkembang, kedua pelaku tersebut sempat dipalak oleh korban dan rekannya dengan memintainya uang. Karena menolak memberi uang, pelaku tersebut sempat  dipukul oleh korban. Tidak terima perlakuan korban itu, tunawicara bernama Marzuki kemudian mencabut sebilah badik yang diselipkan di pinggangnya.
Pelaku kemudian mengarahkan  badiknya itu ke arah korban hingga mengenai pipi dan lengangnya. Diduga karena kehabisan darah, korban akhirnya meninggal. Anggota Polsekta Panakkukang yang mendapat laporan kemudian menbawa korban ke RS Bhayangkara.
Aksi tunawicara menikam korban ini sempat berusaha dihalangi oleh rekan korban yang ditemani minum ballo. Namum kedua rekan korban tersebut tidak berdaya, bahkan mereka juga sempat menjadi sasaran namun cepat melarikan diri.
Hingga siang kemarin, polisi sudah membekuk salah seorang yang diduga pelaku bernama Roy. Dia ditangkap di rumahnya Jalan Angkasa Makassar. Pelaku yang satu ini langsung dimintai keterangan pihak kepolisian, namun belum banyak bisa diperoleh informasi karena hanya menggunakan bahasa isyarat.
Namun hasil penyelidikan sementara yang dilakukan polisi mengindikasikan kalau kedua tunawicara ini sudah sering mendapat perlakuan negatif dari korban. 
Kapolsekta Panakkukang, Kompol Muh Nur Akbar menyebutkan untuk mempermudah pemeriksaan pelaku, polisi akan mencari pendamping yang bisa mengerti bahasa isyarat, sambil mengejar pelaku utama yang menikam korban. "Satu pelaku masih kita kejar, sambil memeriksa pelaku yang sudah kita tangkap," kata Akbar. (hamsah umar)    

Bocah 14 Bulan Ditemukan Tewas


MAKASSAR, FAJAR--Aswas, seorang bocah berusia 14 bulan, warga Jalan Teuku Umar Lr 9 No. 6 Makassar, akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa Sabtu, 12 November. Saat ditemukan, kondisi korban sudah membengkak dan mengapung.
Menurut salah seorang anggota keluarga korban, Daud, penemuan bocah malang tersebut secara tidak sengaja oleh warga yang bermukim sekitar makam Raja-raja Tallo. Warga yang melihat bocah tersebut awalnya mengira boneka, namun setelah diperiksa ternyata sesosok mayat anak kecil.
"Ada anak-anak yang bermain di sekitar lokasi kemudian dia melihatnya. Dia kemudian melaporkan kepada warga sekitar sana, yang kemudian menyampaikan kepada kami dan petugas kepolisian," kata Daud.
Sebelumnya, Aswar dilaporkan jatuh dan tenggelam di Sungai Tallo pada Rabu, 9 November lalu sekira pukul 19.00. Saat itu, korban dibonceng bersama ibunya baru saja pulang berobat di daerah Sudiang akibat penyakit aneh yang diderita ibu korban. Diduga karena penyakit yang diderita Saleha-ibu korban inilah sehingga korban tidak dipegang dengan baik oleh ibunya. 
Begitu ditemukan, mayat korban sempat dibawa ke RS Bhayangkara untuk menjalani pemeriksaan untuk kepentingan penyelidikan. Setelah melalui proses pemeriksaan dokter, pihak keluarga langsung membawa korban ke rumahnya kemudian memakamkannya. (hamsah umar)  

Sabtu, 12 November 2011

Full Elektrik, Dilengkapi Bluetooth


KENDARAAN dengan sistem kontrol elektrik serta fasilitas MP3, radio hingga bluetooth menjadi tidak asing lagi pada mobil. Namun untuk sepeda motor, fasilitas tersebut terbilang masih langka dan hanya dimiliki kalangan tertentu.
Sepeda motor Honda Goldwing bermesin 1800 cc merupakan salah satu motor yang memiliki fasilitas tersebut. Motor keluaran 2010 milik Lhae ini memiliki sistem kontrol full elektrik. Mulai dari pengaturan tinggi rendahnya motor hingga pengaturan jarak sorot lampu seperti rendah atau tingginya. 
"Untuk suspensi ketinggian dan kelembutan bisa diatur. Boleh disesuaikan dengan rider. Kalau ridernya sedikit pendek bisa diturunkan begitu juga sebaliknya. Pengaturan ini  sistem otomatis sehingga sangat mudah digunakan," kata Lhae.
Kendaraan yang memiliki berat sekitar 300 kilogram ini, tentu sangat sulit jika harus mundur saat di parkiran. Namun tidak perlu berpikir motor ini harus dimundurkan secara manual sebagaimana sepeda motor kebanyakan. Soalnya, motor ini juga dilengkapi sistem elektrik yang bisa membuat motor ini berjalan mundur layaknya mobil.
Dari segi audio, motor ini juga bisa menampilkan kemewahannya. Itu karena dilengkapi dengan radio, VCD, MP3 hingga speaker anti air. Uniknya, fasilitas audio ini bisa disetel apakah dinikmati sendiri atau untuk orang yang ada di sekitarnya juga bisa.
"Jadi bisa disetel yang  mendengar musiknya sekadar pengendara dan boncengannya. Bisa juga didengar oleh orang di sekitarnya. Sehingga penggunaan audionya disesuaikan dengan kondisi yang ada," kata Lhae.
Suara radio, VCD maupun MP3 yang dimiliki  motor ini juga bisa didengar melalui helm. Maklum, motor ini  memiliki helm khusus yang dilengkapi dengan bluetooth. Bahkan, helm ini bisa dipakai berkomunikasi antara pengendara yang membonceng atau yang dibonceng. 
Fasilitas lain yang cukup memberikan kesan mewah adalah bagasi yang ada di samping dan belakang. Bagasi ini juga ternyata menggunakan sistem elektrik sehingga untuk proses tutup buka bagasi menggunakan remote control. "Pokoknya, nyaris semua fasilitas yang ada di motor ini menggunakan sistem elektrik. Sehingga dengan sendirinya kita tidak terlalu direpotkan.
Bicara soal harga, Lhae menyebutkan kalau motor ini berkisar Rp675 juta. Kendaraan ini memiliki enam silinder tiga berada di sisi kanan serta tiga lainnya di sisi kiri. Dari segi mesin, motor ini mirip mesin mobil Volkswagen (VW). (hamsah umar)
    

Aman dengan GPS


MEMILIKI kendaraan yang terbilang mewah boleh dibilang sulit digasak maling, apalagi jenis kendaraan seperti ini masih terbilang terbatas di tengah masyarakat. Tapi bukan berarti,  faktor keamanan menjadi diabaikan.
Malah semakin mewah sebuah sepeda motor, tingkat pengamanannya juga semakin komplek, bahkan melebihi sistem pengamanan kendaraan roda empat pada umumnya. Motor dengan pengamanan cukup canggih  dimiliki Honda Goldwing milik warga Makassar, Lhae.  
Di motor ini, setidaknya sudah terintegrasi perangkat pengamanan berupa Global Positioning System (GPS). Dengan GPS ini, ketika motor dicuri oleh pihak tidak bertanggung jawab, pemilik kendaraan bisa dengan mudah dan memantau lokasi atau keberadan motor tersebut. "Sekalipun dicuri, saya bisa mengetahui posisi motor karena sudah ada GPS yang terpasang," kata Lhae.
Belum lagi, untuk persoalan keamanan kendaraan dari tangan jahil, motor ini sudah menggunakan remote kontrol layaknya mobil kebanyakan. Sehingga saat ada yang bermaksud lain terhadap motor ini, remote kontrol setiap saat memberikan tanda kepada pemiliknya.
Begitu juga dengan pengaturan kecepatan, motor ini juga bisa diatur kecepatannya secara otomatis melalui perangkat cruise control. "Misalnya kalau jalan lurus, kita ingin kecepatan hanya 80 km per jam, kita atur sehingga kecepatan tetap. Dengan pengaturan ini, maka batas kecepatan hanya 80 km per jam. Tidak bisa lebih cepat, namun bisa pelang dari kecepatan ini," katanya. (hamsah umar)