MAKASSAR, FAJAR--Penyidik Polsekta Tamalanrea tampaknya belum mampu mengungkap dan menangkap, pelaku pembobolan berangkas Wakil Rektor (WR) III Unhas senilai Rp70 juta. Meski sudah dua bulan diusut, pelaku pembobolan hingga saat ini masih bebas berkeliaran.
Kanit Reskrim Polsekta Tamalanrea, Iptu Ahmad Rosma yang dikonfirmasi Rabu, 23 November membenarkan kalau pelaku pembobol ruang bendaharan WR III Unhas belum berhasil ditangkap. "Kita belum tangkap pelakunya," kata Rosma.
Kendati belum berhasil menangkap pelaku yang membobol ruang bendahara WR III dan sejumlah ruangan lainnya itu, namun polisi mengaku masih tetap melakukan penyelidikan dan pengusutan terhadap kasus pembobolan berangkas yang mengakibatkan dana operasional dan bantuan mahasiswa senilai Rp70 juta raib, serta perhiasan milik bendahara dan laptop hilang.
Sekadar mengingatkan, pembobolan berangkas WR III Unhas di ruang bendahara itu terjadi pada Rabu, 5 Oktober lalu. Polisi sempat mencurigai orang dalam sebagai pihak yang terlibat melakukan pembobolan, mengingat kerusakan yang ditimbulkan minim namun hasil penyelidikan polisi juga belum membuahkan hasil untuk menangkap pelakunya.
Selain kasus pembobolan berangkas WR III Unhas yang belum berhasil diungkap, polisi juga belum berhasil mengungkap dan mengidentifikasi pelaku percobaan pembobolan ATM BNI di BTP. Upaya pembobolan ATM ini juga terjadi pada 5 Oktober lalu.
Kendati penyidik sudah memperoleh rekaman CCTV dari pihak bank, namun penyidik kata Ahmad Rosma masih kesulitan untuk mengenal atau mengidentifikasi nama pelaku percobaan pembobolan ATM BNI tersebut. Pasalnya, dalam rekaman CCTV itu pelaku menutupi wajahnya dengan menggunakan helm standar. (hamsah umar)