MAKASSAR, FAJAR--Kasus perkelahian kembali terjadi di BTN Tirasa, Kecamatan Biringkanaya Makassar, Minggu, 11 Desember sekira pukul 01.00. Akibat perkelahian kelompok ini, lima orang dilaporkan mengalami luka-luka.
Informasi yang diperoleh, korban yang mengalami luka masing-masing Nur Alim, Abd Rahman alias Kallong, Johanis alias Joni, Adam, dan Yan. Kelima korban yang mengalami luka karena terkena benda tajam itu saat ini dirawat di RS Wahidin dan RS Daya Makassar, dan RS Bhayangkara.
Menurut keterangan yang diperoleh, Nur Alim, Abd Rahman, yang merupakan warga Jalan BTN Pepabri diduga terlibat ketersinggungan dengan warga Tirasa yang menggelar pesta hingga larut malam. Percekcokan itu cepat berkembang hingga sekelompok warga dari BTN Pebabri mendatangi warga di BTN Tirasa tempat sekelompok warga menggelar hajatan.
Akibatnya, terjadi perkelahian antara kedua kelompok dari BTN Tirasa dan BTN Pebabri, hingga kedua kelompk ada yang mengalami luka. Hanya saja, dari kelompok warga BTN Tirasa, hanya satu orang yang dilaporkan terluka yakni Yan. Dia dikabarkan dirawat di RS Bhayangkara Makassar.
Luka yang dialami korban perkelahian ini seperti patah hidung, jari tengah putus, luka di tangan, luka dahi, luka kepala, dan beberapa luka lainnya. Menurut keterangan yang diperoleh, para pelaku yang melakukan pengeroyokan itu sedang besta miras bahkan diiringi dengan musik sehingga asik berjoget. Ditengarai merasa tersinggung saat ada pengendara lewat, warga yang sedang pesta miras itu melakukan penganiayaan.
Kapolsekta Biringkanaya, Kompol Mursalim yang dikonfirmasi membenarkan kasus pekelahian antarkelompok ini yang mengakibatkan beberapa orang terluka. "Pemicu awalnya itu diduga karena ketersinggungan. Di BTN Tirasa ini ada hajatan namun sampai larut malam. Mungkin ditegur sehingga terjadi kesalahpahaman," kata Mursalim.
Mursalim menyebutkan, hingga sore kemarin pihaknya masih tetap melakukan pengamanan agar perkelahian susulan tidak terjadi. "Warga kita imbau tidak melakukan tindakan yang berlebihan," kata Mursalim. (hamsah umar)