Powered By Blogger

Senin, 09 Januari 2012

Polisi Baru Kirim SPDP The Mutiara


MAKASSAR, FAJAR--Kendati penyidik Polrestabes Makassar menetapkan bos CV Banteng Mega Perkasa, H Jamaluddin dan pengawas proyek, Heryanto sebagai tersangka dua pekan lalu, namun surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) baru dilayangkan ke Kejaksaan Negeri Makassar, Senin, 9 Januari.
Wakil Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan yang dikonfirmasi mengenai hal ini tidak menampik kalau SPDP kasus ambruknya The Mutiara baru dikirim kemarin. Alasannya, sempat terjadi kesalahan isi dari SPDP tersebut sehingga baru kemarin disampaikan ke pihak kejaksaan.
"Ternyata ada kesalahan. Tapi hari ini SPDP kasus The Mutiara ini sudah kita kirim ke jaksa," ujar Anwar.
Terkait masalah SPDP ini, penyidik kepolisian selayaknya menyampaikan SPDP tersebut kepada kejaksaan, begitu penyidik menyatakan adanya tersangka yang telah ditetapkan. Namun dalam kasus mutiara tidak demikian karena alasan teknis. 
Sebagaimana dilansir sebelumnya, polisi menetapkan dua tersangka kasus ambruknya tembok The Mutiara pada Desember lalu. Kasus tembok The Mutiara ini mengakibatkan delapan warga di  Jalan Suka Damai, Kelurahan Sinrijala Makassar tewas karena tertimpa material tembok.
Terhadap kasus ini,  penyidik Polrestabes Makassar menyebutkan bahwa saksi yang dibutuhkan dari pihak Pemkot Makassar sudah dimintai keterangan mulai dari Dinas Tata Ruang dan Bangunan, Camat Panakkukang, hingga Lurah Sinrijala. polisi menyebut, kasus ini masih dalam penyelidikan dan kemungkinan masih akan memintai keterangan dari pihak yang diperlukan.
Yang pasti, sejauh ini polisi menyebut baru menetapkan dua orang sebagai tersangka karena dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab. (hamsah umar)  

Emas Nasabah BRI Syariah Digadaikan


MAKASSAR, FAJAR--Nasabah BRI Syariah Pettarani, Lenny Marfiany yang melaporkan pihak BRI Syariah ke Polrestabes Makassar pekan lalu, ditengarai telah menjadi korban  penipuan oknum tidak bertanggungjawab.
Hasil penyelidikan sementara yang dilakukan polisi menyebutkan kalau emas seberat 500 gram tersebut bukannya diinvestasikan korban dalam program kebun emas, tapi digadaikan. Anehnya, dalam surat gadai tersebut korban menandatangani surat perjanjian gadai.
"Ini yang aneh karena Lenny tandatangan surat gadai. Makanya, kami curiga dia ini korban penipuan oknum tidak bertanggung jawab. Karena ternyata, selama proses di bank itu, korban tidak bertemu langsung dengan pihak bank, namun dengan orang yang menghubunginya," kata Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan.
Ada dugaan, oknum yang melakukan penipuan terhadap korban ini menggunakan identitas samaran alias palsu. Kendati begitu, polisi masih tetap melakukan pengusutan terhadap kasus ini, termasuk dugaan adanya keterlibatan pihak BRI Syariah dalam kasus ini. Korban sendiri melaporkan pihak BRI Syariah karena merasa janji yang disampaikan pihak Bank tidak terbukti yakni mendapatkan emas hingga 2,5 kilogram.
Anwar menegaskan, polisi masih menyelidi kasus dugaan penipuan yang diduga melibatkan oknum tidak tertentu. Pelaku penipuan dalam kasus ini diduga sebagai salah satu bentuk modus baru dalam  penipuan. 
Belum diketahui apakah orang yang menghubungi korban di rumahnya dikenal dengan baik sebagai pegawai BRI Syariah atau tidak. Pasalnya, polisi mencurigai, orang yang mengiming-imingi korban akan mendapatkan emas dalam jumlah banyak itu sudah tidak diketahui keberadaannya. Yang pasti, dalam kasus ini Lenny diketahui ikut menandatangani perjanjian gadai emas seberat 500 gram. (hamsah umar)         

Polisi Periksa Karyawan Bilyard Global


MAKASSAR, FAJAR--Dua karyawan Bilyard Global, Iwan dan Syamsuddin dijadwalkan menjalani pemeriksaan penyidik Polsekta Panakkukang, Kamis mendatang. Pemeriksaan terkait dugaan pemukulan bos Bilyard Global, Baso Rahmanuddin terhadap salah seorang karyawannya, Wawan Kusnadi.
"Surat panggilan terhadap dua karyawan ini sudah kita layangkan. Keduanya kita agendakan menjalani pemeriksaan pada Kamis nanti. Kita berharap kedua saksi ini bisa datang untuk memberikan kesaksian," kata Kanit Reskrim Polsekta Panakkukang, Iptu Hardjoko, Senin, 9 Januari.
Hardjoko menyebutkan bahwa sejauh ini baru korban yang dimintai keterangan oleh polisi. Polisi baru akan memintai keterangan karyawan yang berada di lokasi kejadian pada saat pemukulan tersebut terjadi. 
Terhadap kasus ini, penyidik kepolisian menyatakan penyelidikan kasus ini membutuhkan waktu, apalagi Baso yang tercatat sebagai anggota DPRD Wajo ini harus dimintakan izin pemeriksaan  kepada Gubernur Sulsel. Proses permintaan izin ini tidak langsung dilakukan penyidik Polsekta Panakkukang, tapi harus melalui Polda Sulsel.
"Jadi memang butuh waktu karena harus melalui prosedur khusus. Namun kita akan rampungkan dulu pemeriksaan saksi-saksi, sebelum memintakan izin ke gubernur," kata Hardjoko.
Korban pemukulan dalam kasus ini, Wawan berharap polisi tidak sebatas memeriksa dua karyawan tersebut, tapi juga memeriksa saksi lain utamanya karyawan yang telah mengundurkan diri pascakejadian. Pasalnya, dia khawatir kedua saksi yang diperiksa ini tidak berterus terang atas apa yang disaksikan mengingat terlapor dalam kasus ini adalah bosnya.
Dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Baso membantah telah melakukan pemukulan terhadap salah seorang karyawannya yang dipercaya sebagai penanggung jawab pengawasan di Bilyard Global ini. Dia mengaku sekadar mendorong korban di sekitar kasir, karena menemukan korban memarahi kasir. Saat marah itu, korban tersebut diduga hendak memukul kasir hingga dia menghalanginya kemudian mendorongnya hingga terbentur di tembok. "Jadi tidak ada pemukulan. Saya cuma dorong saat mamarahi kasir," kata Baso. (hamsah umar) 
      
   

Jalan Penghibur Ditutup


MAKASSAR, FAJAR--Masyarakat kota Makassar utamanya yang sering menggunakan ruas Jalan Penghibur diminta bersabar. Imbauan ini disampaikan Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Muh Hidayat terkait penutupan Jalan Penghibur untuk waktu yang tidak ditentukan atau hingga perbaikan badan jalan yang ambles dirampungkan pemerintah.
"Ruas Jalan Penghibur itu sudah kita tutup total untuk pengendara. Penutupan ini dilakukan hingga proses perbaikan oleh Dinas Pekerjaan Umum selesai. Makanya, kita harapkan masyarakat bisa memahami kondisi ini," kata Hidayat, Senin, 9 Januari.
Hidayat menyebut, pengendara kendaraan bermotor yang bermaksud ke Jalan Pasar Ikan dan seterusnya, bisa menggunakan jalan Somba Opu hingga Muhtar Lutfhi. Dari sini, pengendara berbelok ke Jalan Pasar Ikan. 
Sementara pengendara yang dari arah Somba Opu, juga dialihkan di Jalan Muhtar Lutfhi kemudian memutar ke arah Jalan A Dahlan selanjutnya ke Jalan Datu Museng. Rekayasa lalu lintas oleh Satlantas Polrestabes Makassar ini, agar pengguna jalan yang ingin ke Pasar Ikan dan seterusnya tidak terlalu jauh belok. Makanya, pas di pertigaan, pengendara langsung mengambil jalan Somba Opu.
Belum diketahui sampai kapan proses penutupan jalan tersebut akan dilakukan. Namun informasi yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum menyebutkan bahwa proses perbaikan jalan yang ambles ini diperkirakan membutuhkan waktu satu bulan. Panjang jalan yang ambles tersebut mencapai 22 meter dengan lebar hingga 7 meter.
Terkait proses perbaikan jalan yang ambles ini, Hidayat berharap Dinas Pekerjaan Umum Makassar melakukan penutupan area jalan yang akan dibenahi, untuk menghindari adanya kejadian yang tidak diharapkan. Tidak sekadar mengandalkan rambu atau penutupan yang dilakukan oleh Satlantas Polrestabes Makassar.       Sebagaimana dilansir sebelumnya, Jalan Penghibur Makassar tiba-tiba ambles Minggu malam. Salah seorang warga, Daeng Sibali mengaku menyaksikan langsung kejadian ini, apalagi saat itu dia sedang makan pisang epe di sekitar lokasi. Sepeda motor miliknya bahkan dipalang untuk menghindari pengendara melewati jalan tersebut. (hamsah umar)         
                

Minggu, 08 Januari 2012

Hujan Pengaruhi Kemacetan Lalu Lintas


MAKASSAR, FAJAR--Kelancaran arus lalu lintas di kota Makassar beberapa pekan terakhir, selalu diwarnai kemacetan dan gangguan di beberapa titik. Salah satu penyebabnya adalah faktor musim hujan yang melanda daerah ini.
Titik jalan seperti Jalan AP Pettarani, Perintis Kemerdekaan dan sejumlah titik lainnya di Makassar yang dilandar banjir menjadi salah satu penyebab kemacetan lalu lintas di kota ini. Selain itu, kondisi pohon yang tumbang maupun sekadar patah ranting juga menjadi salah satu pemicu macetnya arus lalu lintas di kota ini.
Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Muh Hidayat Minggu, 8 Januari menjelaskan bahwa cuaca ekstrem atau musim penghujan seperti yang terjadi saat ini, sangat berpengaruh pada kelancaran arus lalu lintas. Kondisi ini diperparah karena daerah ini sudah dikenal dengan kepadatan lalu lintasnya.
"Tidak hujan saja  kemacetan di kota Makassar sudah terjadi setiap hari pada titik tertentu. Apalagi setelah memasuki musin hujan, yang memang merupakan salah satu penyebab kemacetan. Pada musim hujan ini, banyak titik jalan tergenang banjir yang bisa mengakibatkan kendaraan harus jalan pelan, belum lagi kendaraan yang mogok," kata Hidayat.
Selain banjir, pohon tumbang yang terjadi di dalam kota Makassar, juga mewarnai kemacetan lalu lintas belakangan ini. Makanya, dia berharap pohon yang ada di media jalan yang kondisinya membahayakan untuk dipangkas untuk menghindari terjadinya musibah di tengah jalan. Pada musim hujan kata dia, penyebab utama kemacetan lalu lintas adalah banjir dan pohon tumbang.
Untuk mengantisipasi persoalan itu, Hidayat mengaku telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pertanaman, dan sejumlah instansi terkait lainnya. "Kita sudah menyurati semua instansi mengantisipasi kondisi lalu lintas pada musim hujan, utamanya ketika terjadi banjir dan pohon tumbang," jelas Hidayat.
Makanya, Hidayat menyebut sebelum terjadi kemacetan pihaknya sudah melakukan berbagai langkah. Sementara saat terjadi kemacetan, petugas Satlantas selalu berada di lokasi melakukan pengaturan arus lalu lintas. "Begitu juga setelah penanganan pohon tumbang dan banjir selesai, kita juga tetap mengatur lalu lintas sampai kondisi normal," katanya.
Terhadap personel Satlantas, dia mengakatan bahwa pihaknya telah melengkapi petugas Lantas dengan berbagai peralatan seperti jas hujan, senter, maupun alat yang bisa digunakan melakukan pengaturan lalu lintas saat musim hujan. (hamsah umar)