Powered By Blogger

Senin, 23 Januari 2012

Ilham-Azis Warning bagi SYL


MAKASSAR, FAJAR--Pilihan Ketua Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin menggandeng anggota DPD asal Sulsel, Azis Kahar Mudzakkar pada pilgub 2013 menjadi kekuatan besar dan menjadi ancaman bagi incumbent, Syahrul Yasin Limpo.
Makanya, sikap politik SYL yang segera menggarab habis-habisan Tana Luwu sejak Minggu, 22 Januari kemarin, menunjukkan kalau SYL merespons cepat paket tersebut dengan memainkan strategi politik di basis Azis. Apalagi, paket Ilham-Azis ini dinilai sebagai peringatan bagi Syahrul di pilgub 2013.
Menurut Alhamid, 2012 ini memang menjadi momen politik karena tahapan politik terus berjalan. "Makanya, dengan jelasnya pilihan IAS (Ilham Arief Sirajuddin) menggandeng Azis, menjadi sebuah peringatan bagi SYL untuk persiapkan diri memantapkan strategi politik. Salah satunya adalah dengan menggarap tana Luwu saat ini," kata Alhamid malam tadi.
Strategi politik yang diperankan SYL dengan menggarap tana Luwu ini, mengingat wilayah ini memberikan kontribusi suara yang cukup signifikan di antara beberapa kabupaten/kota di Sulsel. SYL galang dukungan dengan tetap menyakinkan Andi Mudzakkar (Ketua Golkar Luwu) untuk tetap solid ke Golkar.  Di pihak lain, IAS sudah pasti akan mengandalkan Azis maupun keluarga yang mendukung penuh Azis di pilgub.
"Jadi tidak salah kalau SYL saat ini memerankan strategi politik di Luwu, karena tana Luwu itu bisa menjadi rebutan kedua kekuatan politik di Sulsel ini. Keduanya pasti ingin yakinkan masyarakat luwu dengan strategi masing-masing," tambah Alhamid.
Mengenai rekomendasi Pemprov Sulsel atas wacana pemekaran Luwu Tengah yang sudah diberikan, Alhamid menilai situasi tersebut bukan tidak mungkin akan banyak berpengaruh. Apalagi masyarakat sejauh ini memang inginkan pembentukan Luwu Tengah, sehingga mereka yang dianggap memberikan perhatian akan mendapat dukungan. Dan itu juga sudah pernah menjadi jualan politik Ilham dengan berjanji memperjuangkan pemekaran itu.
"Tapi, masy luwu harus cerdas jangan sampai hanya jadi komoditi politik saja, isu pemekaran sesuatu hal yang mungkin sulit terwujud. Apalagi DPR sekarang ada moratorium pemekaran wilayah. Jadi selama 2012-1013 tidak ada provinsi dan kabupaten/kota dimekarkan," kata Alhamid.
Makanya, isu pemekaran di Luwu atau pun rekomendasi yang diberikan pemprov  merupakan suatu hal yang tidak gensi untuk menjadi jualan politik, jika merujuk adanya kesepakatan pemerintah bahwa tidak ada provinsi atau kabupaten/kota yang dimekarkan hingga  pertengahan 2013.
Pengamat politik lainnya, Prof A Muin Pahmal menilai masih sangat jauh untuk menilai gerakan politik yang saat ini terjadi di tana Luwu. "Tapi siapa saja bisa menggarap untuk melakukan propaganda. Bukan tidak mungkin juga Ilham atau Azis akan melakukan pendekatan dengan keluarga Syahrul," kata Muin.
Soal rekomendasi pemekaran Luwu Tengah, Muin menilai bahwa siapa pun gubernur memiliki kewajiban untuk memberi rekomendasi terhadap daerah yang minta pemekaran jika memang memenuhi syarat.
"Tentu ini akan memberi pengaruh tersendiri, kendati itu baru bisa diukur di atas kertas. Jadi itu boleh dikatakan sebuah poin, tapi bukan suatu yang dipastikan," kata Muin. (hamsah umar) 

Giliran Buhari Mesra dengan Ilham


MAKASSAR, FAJAR--Perbedaan politik dalam keluarga besar Azis Kahar Mudzakkar pascakeputusan Azis berpaket dengan Ilham Arief Sirajuddin mulai terlihat. Bupati Luwu, Andi Mudzakkar kukuh mendukung Syahrul Yasin Limpo, sementara Buhari Kahar Mudzakkar mulai memperlihatkan kedekatannya dengan Ilham.
       Ini terlihat saat Wali Kota Makassar, Ilham mengikuti Peringatan Hari Perlawanan Rakyat Luwu di Taman Makam Pahlawan Panaikan. Sekretaris DPW PAN Sulsel ini terlihat mesra dengan Ilham yang dipastikan menggandeng saudara kandungnya di pilgub 2013 mendatang kendati Buhari sejauh ini belum memberikan dukungannya secara nyata.
Sehari sebelumnya, Syahrul terlihat sangat mesra dengan Andi Mudzakkar  yang juga Ketua DPD Golkar Luwu. Syahrul dan Cakka-sapaan akrab Andi Mudzakkar terlibat salam komando usai pengukuhan gelar kebangsawanan kerajaan Luwu kepada cucu Syahrul di Istana Kedatuan 12 Luwu.     
       Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Dr Firdaus Muhammad yang dimintai tanggapannya menyatakan bahwa ada baiknya keluarga besar Azis tidak mempertontonkan perilaku politik yang bertentangan dengan keluarga.  Tapi bagaimana keluarga Azis ini memetingkan politik ukhuwah dan berangkat dari spirit persaudaraan.
       Dosen Komunikasi Politik Islam UIN ini menambahkan, menambahkan bahwa keluarga Azis jangan terjadi tarik menarik yang mencerminkan terjadinya perpecahan. Apalagi kalau perpecahan keluarga ini dilakukan oleh elit politik. Karena menurut dia, realitas yang terjadi melalui media, indikasi perpecahan di tubuh keluarga memang sudah mulai tercermin.
       Padahal menurut Firdaus, yang menjadi jualan politik Azis adalah
moralitas. "Nilai jual sosok Azis itu ada pada moralitasnya. Dia itu
memiliki moral di mata masyarakat yang bisa dijadikan teladan. Saya
kira, sosok Azis ini yang harus dilihat keluarga besarnya," imbuh
Firdaus.
       Meski realitas menyebutkan Buhari dan Cakka berbeda pilihan politik pada pilgub, Firdaus lagi-lagi meminta keduanya mengedepankan politik ikhuwah dengan cara tidak mempertajam perbedaan politik yang ada. Pasalnya jika kondisi itu terus dipertontonkan bukan tidak mungkin akan berpengaruh pascapilgub nanti.
       "Ini bukan soal kalah dan menang, tapi bagaimana ukhuwah sesama keluarga apalagi yang memiliki hubungan daerah harus tetap solid. Jangan karena kepentingan politik sehingga menunjukkan fragmentasi keluarga. Intinya bagaimana keluarga Azis ini mengedepankan politik ukhuwah," jelas Firdaus. (hamsah umar)

Calon Golkar Dinanti di Takalar


MAKASSAR, FAJAR--Figur calon bupati yang akan diusung Golkar pada pemilukada Takalar 2012, menjadi hal menarik dan dinanti masyarakat Takalar. Penantian ini menarik karena ada dua figur kuat Golkar yang saat ini sama-sama optimis maju sebagai cabup.
Persepsi ini disampaikan akademisi Unismuh Arqam Azikin dalam diskusi yang digelar Poros Pemuda Indonesia (PPI) Sulsel dan Puspolhankam FISIP Unismuh, di warkop Cappo, Senin, 23 Januari. Diskusi tentang Kualitas Pemilukada Takalar dan Peran Pembangunan Daerah ini menghadirkan akademisi UNM, Dr Ahyar Anwar serta Herman Heizer dari Lembaga Survei Indonesia (LSI).
"Isu yang menarik dan ditunggu-tunggu rakyat Takalar saat ini adalag calon Golkar. Itu karena Golkar merupakan satu-satunya parpol yang memenuhi syarat mengusung calon. Apalagi ada beberapa figurnya," kata Arqam.
Sebagai parpol yang memiliki mekanisme dalam penentuan calon, Arqam berpendapat Golkar tidak boleh mengabaikan mekanisme di partainya sendiri, jika tidak ingin menderita kekalahan. Mekanisme dimaksud yakni penentuan calon berdasarkan hasil survei. Komitmen untuk menaati mekanisme yang ada juga dapat dilihat sebagai bagian dari pendidikan politik yang juga akan menentukan kualitas pemilukada dan pascapemilukada.
"Ketika survei  mengatakan Burhanuddin yang unggul  kemudian yang diusung Golkar di bawahnya, saya berani katakan Golkar bakal menderita kekalahan pada pemilukada. Apalagi survei lembaga-lembaga serta LSI sampai hari ini mengunggulkan Burhanuddin," kata Arqam.
Koordinator LSI Wilayah Sulsel, Herman Heizer dalam diskusi publik ini menyebut Burhanuddin dan Natsir Ibrahim bersaing sebagai kandidat yang paling populer.               Terhadap pemilukada Takalar, Herman menyebutkan hal yang akan menentukan kualitas pemilukada Takalar yakni proses pelaksanaannya, rekruitmen calon yang diusung partai politik, pelaksanaan pemilukada yang komitmen pada aturan, serta kandidat yang terpilih bisa berikan yang terbaik bagi masyarakat bukan sekadar janji politik.
"Soal pemilukada Takalar, 75 persen masyarakat mengaku sudah mengetahuinya. Selain itu, 80 persen masyarakat masih tetap inginkan pemilukada langsung, dan hanya sekitar 5 persen yang inginkan pemilukada dikembalikan melalui mekanisme dewan," kata Herman.
Masyarakat Takalar juga inginkan figur yang mau memperhatikan pembangunan ekonomi yang lebih baik. "Ini merupakan salah satu persoalan di masyarakat pada aspek ekonomi, dimana menurutnya tidak ada kemajuan signifikan," kata Herman.
Sementara Ahyar menyebut bahwa kualitas pemilukada Takalar baru bisa dikatakan berkualitas, jika masyarakat mampu memainkan peran atau menjadi patrol dalam wacana pemilukada. "Kualitas pemilukada tidak bisa diukur kalau masyarakat tidak mampu menjadi patrol," katanya. (hamsah umar)   
           
   

Giliran Buhari Mesra dengan Ilham



MAKASSAR, FAJAR--Perbedaan politik dalam keluarga besar Azis Kahar Mudzakkar pascakeputusan Azis berpaket dengan Ilham Arief Sirajuddin mulai terlihat. Bupati Luwu, Andi Mudzakkar kukuh mendukung Syahrul Yasin Limpo, sementara Buhari Kahar Mudzakkar mulai memperlihatkan kedekatannya dengan Ilham.
       Ini terlihat saat Wali Kota Makassar, Ilham mengikuti Peringatan Hari Perlawanan Rakyat Luwu di Taman Makam Pahlawan Panaikan. Sekretaris DPW PAN Sulsel ini terlihat mesra dengan Ilham yang dipastikan menggandeng saudara kandungnya di pilgub 2013 mendatang kendati Buhari sejauh ini belum memberikan dukungannya secara nyata.
Sehari sebelumnya, Syahrul terlihat sangat mesra dengan Andi Mudzakkar  yang juga Ketua DPD Golkar Luwu. Syahrul dan Cakka-sapaan akrab Andi Mudzakkar terlibat salam komando usai pengukuhan gelar kebangsawanan kerajaan Luwu kepada cucu Syahrul di Istana Kedatuan 12 Luwu.     
       Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Dr Firdaus Muhammad yang dimintai tanggapannya menyatakan bahwa ada baiknya keluarga besar Azis tidak mempertontonkan perilaku politik yang bertentangan dengan keluarga.  Tapi bagaimana keluarga Azis ini memetingkan politik ukhuwah dan berangkat dari spirit persaudaraan.
       Dosen Komunikasi Politik Islam UIN ini menambahkan, menambahkan bahwa keluarga Azis jangan terjadi tarik menarik yang mencerminkan terjadinya perpecahan. Apalagi kalau perpecahan keluarga ini dilakukan oleh elit politik. Karena menurut dia, realitas yang terjadi melalui media, indikasi perpecahan di tubuh keluarga memang sudah mulai tercermin.
       Padahal menurut Firdaus, yang menjadi jualan politik Azis adalah moralitas. "Nilai jual sosok Azis itu ada pada moralitasnya. Dia itu memiliki moral di mata masyarakat yang bisa dijadikan teladan. Saya
kira, sosok Azis ini yang harus dilihat keluarga besarnya," imbuh Firdaus.
       Meski realitas menyebutkan Buhari dan Cakka berbeda pilihan politik pada pilgub, Firdaus lagi-lagi meminta keduanya mengedepankan politik ikhuwah dengan cara tidak mempertajam perbedaan politik yang ada. Pasalnya jika kondisi itu terus dipertontonkan bukan tidak mungkin akan berpengaruh pascapilgub nanti.
       "Ini bukan soal kalah dan menang, tapi bagaimana ukhuwah sesama keluarga apalagi yang memiliki hubungan daerah harus tetap solid. Jangan karena kepentingan politik sehingga menunjukkan fragmentasi keluarga. Intinya bagaimana keluarga Azis ini mengedepankan politik ukhuwah," jelas Firdaus. (hamsah umar)

Pelantikan Demokrat Makassar-Gowa Bersamaan


*Inginkan Deklarasi Ilham-Azis

MAKASSAR, FAJAR--Setelah dipastikan mulur, proses pelantikan ketua dan pengurus DPC Demokrat Makassar tetap dihadiri Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum beserta jajaran pengurus dan politisi Demokrat senayan. Pelantikan dipastikan baru terlaksana Februari nanti.
"Komunikasi kita dengan Pak Anas, ternyata jadwalnya sangat padat hingga 4 Februari, sehingga pelantikan baru bisa dilakukan setelah itu. Sementara jadwalnya sendiri belum kita tentukan karena belum ada dari Ketua DPP," kata Sekretaris Demokrat Sulsel, Zulkarnain Paturungi, Senin, 23 Januari.
Untuk agenda pelantikan pengurus DPC Demokrat di Makassar ini, Anas meminta agar proses pelantikan pengurus dilakukan bersamaan dengan pelantikan pengurus DPC Gowa. Pemilihan Ketua DPC Gowa sendiri sudah berlangsung beberapa bulan  lalu, namun hingga saat ini belum dilantik.
"Dia minta kita agar pelantikan DPC Makassar bersamaan dengan DPC Gowa. Saya kira itu sudah tidak ada masalah lagi, tinggal jadwal dia yang belum ada," kata Zulkarnain.
Untuk agenda pelantikan Demokrat ini, kader Demokrat Makassar masih tetap berharap agar calon gubernur yang akan diusung pada pilgub  2013 mendatang, Ilham Arief Sirajuddin juga dideklarasikan saat pelantikan pengurus Demokrat Makassar dan Gowa. Apalagi, Ketua Demokrat Sulsel ini sudah menemukan pendampingnya, Azis Kahhar Mudzakkar.
"Sejak awal kita inginkan deklarasi Ilham sebagai calon gubernur dilakukan saat pelantikan Demokrat Makassar. Tapi sampai saat ini belum ada jawaban yang diberikan dari Pak Anas. Kita tetap berharap rencana ini tetap terwujud," kata Zulkarnain. (hamsah umar)