MAKASSAR, FAJAR--Anggota DPRD Sulsel asal Golkar, Burhanuddin Baharuddin menyatakan siap berpaket dengan Ketua Golkar Takalar, Natsir Ibrahim alias Nojeng pada pemilukada Takalar Juli mendatang. Bahkan, wacana itu bisa memastikan Golkar meraih kemenangan.
"Saya dukung keinginan itu. Karena kader Golkar termasuk saya tidak pernah bermusuhan dengan kader lain. Jadi sesama kader berduet tidak ada masalah, bahkan itu akan lebih bagus," kata Burhanuddin.
Hanya saja menurutnya, DPP dan DPD Golkar Sulsel harus betul-betul menempatkan hasil survei sebagai patokan, serta tidak ada rekayasa terhadap hasil survei. "Harus berdasar hasil survei yang dilakukan DPP. Kalau survei yang dilakukan kandidat, saya tentu sangat meragukan objektivitasnya," kata Burhanuddin.
Meski mengaku siap berduet dengan Nojeng, Burhanuddin bersikap hati-hati ketika ditanya kesiapannya tampil sebagai wakil, mengingat Nojeng sudah menegaskan bahwa calon bupati adalah harga mati. "Saya belum tahu seperti apa hasil survei yang dilakukan DPP. Jadi saya belum terlalu jauh menanggapi. Saya cuma berkeyakinan bahwa survei saya lebih tinggi," kata Burhanuddin.
Sebagai kader, Burhanuddin mengaku tunduk dan lebih mengedepankan kepentingan partai, dalam hal ini membesarkan Golkar di Takalar. "Jadi saya percaya betul dengan mekanisme partai. Saya kira partai tidak akan mengambil keputusan yang tidak sesuai mekanisme," tambahnya.
Soal rencana akan diundang ke DPP Golkar pada 21 Februari nanti, Burhanuddin mengaku belum mendapat pemberitahuan atau pun undangan. Sebagaimana ditegaskan Korwil Takalar DPD Golkar Sulsel, Hoist Bachtiar, dua figur yang memiliki survei tinggi akan diundang DPP pada 21 Februari dalam rangka penetapan calon dan membicarakan kesepakatan mengenai duet Golkar tersebut. (hamsah umar)
"Saya dukung keinginan itu. Karena kader Golkar termasuk saya tidak pernah bermusuhan dengan kader lain. Jadi sesama kader berduet tidak ada masalah, bahkan itu akan lebih bagus," kata Burhanuddin.
Hanya saja menurutnya, DPP dan DPD Golkar Sulsel harus betul-betul menempatkan hasil survei sebagai patokan, serta tidak ada rekayasa terhadap hasil survei. "Harus berdasar hasil survei yang dilakukan DPP. Kalau survei yang dilakukan kandidat, saya tentu sangat meragukan objektivitasnya," kata Burhanuddin.
Meski mengaku siap berduet dengan Nojeng, Burhanuddin bersikap hati-hati ketika ditanya kesiapannya tampil sebagai wakil, mengingat Nojeng sudah menegaskan bahwa calon bupati adalah harga mati. "Saya belum tahu seperti apa hasil survei yang dilakukan DPP. Jadi saya belum terlalu jauh menanggapi. Saya cuma berkeyakinan bahwa survei saya lebih tinggi," kata Burhanuddin.
Sebagai kader, Burhanuddin mengaku tunduk dan lebih mengedepankan kepentingan partai, dalam hal ini membesarkan Golkar di Takalar. "Jadi saya percaya betul dengan mekanisme partai. Saya kira partai tidak akan mengambil keputusan yang tidak sesuai mekanisme," tambahnya.
Soal rencana akan diundang ke DPP Golkar pada 21 Februari nanti, Burhanuddin mengaku belum mendapat pemberitahuan atau pun undangan. Sebagaimana ditegaskan Korwil Takalar DPD Golkar Sulsel, Hoist Bachtiar, dua figur yang memiliki survei tinggi akan diundang DPP pada 21 Februari dalam rangka penetapan calon dan membicarakan kesepakatan mengenai duet Golkar tersebut. (hamsah umar)