Powered By Blogger

Minggu, 19 Februari 2012

PPP Ragu Bertarung di Pilwalkot


MAKASSAR, FAJAR--Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih ragu-ragu menampilkan kadernya bertarung sebagai calon wali kota pada pilwalkota Makassar mendatang. Tiga figur yang sempat didorong PPP maju di Makassar sampai saat ini terkesan masih ragu, bahkan mulai menjajaki figur ekternal seperti Fatimah Kalla.
    Kader yang sempat mencuat di internal PPP yang didorong maju di Makassar seperti Arifuddin Lewang, Burhanuddin Baso Tika, dan H Aras. PPP sebenarnya memiliki banyak kader baik yang saat ini duduk di DPRD Makassar maupun DPRD Sulsel. Namun kader tersebut belum begitu percaya diri untuk tampil atau sekadar bersosialisasi sebagai calon wali kota.
    di DPRD Sulsel tercatat ada lima orang kader PPP sementara di DPRD Makassar tiga orang. "Tapi kami melihat kecenderungan masyarakat arahnya kemana. Apalagi saat ini banyak sekali figur yang akan maju sementara popularitas dan elektabilitasnya cukup tinggi. Di Makassar ini banyak figur yang bergerak, jadi tidak perlu coba-coba," kata Sekretaris PPP Sulsel, H Aras.
    Aras menyebut, kader PPP tidak sekadar mau coba-coba mengusung kadernya bertarung, namun yang menjadi pertimbangan harus memiliki peluang untuk memenangkan pertarungan. Kendati untuk posisi cawali berat, namun untuk posisi wakil, PPP tetap berharap ada salah satu kader PPP nantinya yang bisa didorong.
    Menurut Aras, banyak indikator yang harus dipertimbangkan kader jika ingin bertarung di pilwalkot Makassar, sekalipun salah satu indikatornya adalah berdasar hasil survei independen.   
    Melihat kader internal belum cukup memiliki kemampuan untuk bertarung dengan sejumlah figur yang mencuat sekarang ini, PPP saat ini mencoba mendorong kader eksternal seperti Fatimah Kalla untuk maju sebagai calon wali kota. "Kalau beliau bersedia maju, PPP akan berada di belakangnya," kata Aras.
    Sayangnya kata dia, Fatimah sejauh ini belum mau mengungkapkan kesiapannya maju di pilwalkot Makassar, dan masih memilih perkembangan yang ada. (hamsah umar)

Empat Kursi Bupati Diincar PAN

MAKASSAR, FAJAR--Kepercayaan politik Partai Amanat Nasional (PAN) menghadapi 13 pemilukada di Sulsel sepanjang 2012-2013 membesar. Saat ini, sudah ada empat kursi bupati yang menjadi incaran dan berpotensi dimenangkan oleh PAN.
    Keempat kursi bupati yang berpeluang direbut PAN itu yakni Enrekang, Wajo, Sinjai, dan Bone. Dari wilayah ini, peluang terbesar ada di Enrekang dan Wajo. Di Enrekang, PAN mengandalkan Ketua DPD PAN Enrekang, Muslimin Bando sebagai figur kuat untuk diusung PAN di pemilukada Enrekang mendatang.
    Kekuatan figur ini sudah cukup teruji. Saat menantang incumbent pada pemilukada lalu, Muslimin memang menempati urutan kedua jumlah perolehan suara di pemilukada di daerah itu. Makanya, dengan pengalaman tersebut, Muslimin diharapkan bisa meraih kemenangan pada pemilukada Enrekang mendatang.
    "Enrekang kita sudah lebih fokus ke Muslimin. Peluangnya memenangkan pemilukada Enrekang besar. Sebagai pensiunan guru, dia tentu memiliki pengabdian yang luar biasa di Enrekang, utamanya dalam memajukan dunia pendidikan," kata Sekretaris PAN Sulsel, Buhari Kahar Mudzakkar.
    Peluang cukup besar juga dimiliki Ketua DPD PAN Wajo, Amran Mahmud. Apalagi saat ini dia berstatus sebagai wakil bupati Wajo. Figur muda yang dimiliki Amran menjadi salah satu jualan politik apalagi sosok pemimpin muda menjadi salah satu harapan masyarakat di daerah penghasil sutera ini. Kepedulian terhadap dunia pendidikan utamanya pendidikan eksternal menjadi nilai tambah bagi Amran.
    Apalagi, sudah banyak generasi muda yang berhasil dan berprestasi yang ditelurkannya melalui lembaga pendidikan yang dibinanya, jauh sebelum menjadi wakil bupati. "Tapi itu masih akan dilihat apakah calon bupati atau calon wakil. Tapi peluangnya tentu ada kalau mau menjadi calon bupati," katanya.
    Adapun di Bone, PAN saat ini mempersiapkan anggota DPR RI, Andi Taufan Tiro sebagai figur calon bupati. Namun peluang Taufan ini tentu saja beda dengan yang ada di Enrekang dan Wajo. Pasalnya, di Bone saat ini ada beberapa figur kuat seperti Fashar, Irsan Idris Galigo, Andi Mangungsidi dan beberapa figur lainnya.
    Sementara di Sinjai, PAN mendorong Muchlis Panaungi sebagai figur calon bupati. Calon PAN ini sudah mulai melakukan sosialisasi, namun hasilnya belum bisa menjamin target PAN merebut kursi bupati di daerah ini akan mulus.  "Makanya, kita lihat perkembangan dan kesiapan figur memenangkan pemilukada," kata Buhari.
    Pada pemilu 2012 dan 2013, setidaknya ada 13 kabupaten/kota yang akan menggelar pemilukada dari 24 daerah yang ada di Sulsel. Daerah tersebut yakni Makassar, Parepare, Palopo, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Sinjai, Bone, Wajo, Sidrap, Enrekang, Pinrang, dan Luwu.  Khusus di Makassar, PAN masih mengandalkan Busrah Abdullah.
    "Sementara beberapa daerah lain seperti Jeneponto, Sidrap, Luwu, Pinrang, dan Bantaeng belum ada yang muncul. Mungkin setelah pilgub ini baru kita bisa melihat kembali daerah mana saja yang bisa kami targetkan kemenangan. Kita cuma minta semua kader daerah bersosialisasi," jelas legislator Sulsel ini. (hamsah umar)
   

Syamsari Kitta Dekati Nojeng

*Komunitas Nelayan Beri Dukungan

MAKASSAR, FAJAR--Anggota DPRD Sulsel asal Takalar, Syamsari Kitta tampaknya mulai membuka komunikasi dengan putra mahkota Takalar, Natsir Ibrahim untuk berpaket pada pemilukada Takalar Juli mendatang. Syamsari mengaku intens berkomunikasi dengan Nojeng.
    Selain dengan Nojeng, komunikasi juga dilakukan dengan Ahmad De'de, Sirajuddin Sese, Indar Jaya, dan Mayo Talli, dan sejumlah figur lainnya. Begitu juga berusaha keras mencukupkan koalisi untuk menggenapkan kursinya. Selain PKS, Syamsari sudah dipastikan akan diusung oleh PKB.
    Seperti dilansir sebelumnya, Golkar dipastikan akan dikendarai Burhanuddin Baharuddin sebagai calon bupati, sementara Nojeng hanya akan ditempatkan sebagai wakil bupati. Kalau pun tidak bersedia, Nojeng disiapkan menjadi Ketua DPRD Takalar. Sebelumnya, Nojeng berkeras bahwa posisi bupati di pemilukada Takalar adalah harga mati.
    Sikap keras kepala inilah yang dilihat sebagai peluang figur lain untuk membangun komunikasi dengan Nojeng. Informasi yang berkembang, Syamsari siap berpaket dengan Nojeng jika memilih maju dari luar Golkar. PKS Takalar sendiri sudah menyatakan akan all out mendukung Syamsari pada pemilukada mendatang.
    "Di daerah Polut dan Pattalassang ada Salma Hasyim yang siap menggalang suara, sedang dari dapil III ada Hairil Anwar. Intinya, anggota dewan dari PKS di Takalar serta kader PKS  siap membantu sepenuhnya," kata Ketua DPD PKS Takalar, Muh Aksin Suarno.
    Syamsari sendiri terus mendapat dukungan dari beberapa komunitas warga di daerah ini seperti pemuda kapak, kalangan majelis taklim, dan komunitas nelayan beba. "Komunitas nelayan beba ini adalah yang terbesar di Takalar yang ada di Galesong," tambahnya. (hamsah umar)         
                    

Jumat, 17 Februari 2012

Kursi Sulsel di Senayan Berkurang

Anis Matta / int
*PKS Bentuk Tim 20

MAKASSAR, FAJAR--Persaingan politisi Sulsel menuju kursi di senayan pada pemilu legislatif 2014 semakin ketat. Selain faktor figur yang akan bersaing, persaingan ketat juga akan terjadi karena berkurangnya kuota kursi dari Sulsel.
    Kalau pada pemilu legislatif lalu, kuota Sulsel di senayan sebanyak 24 kursi, maka pada pileg 2014 mendatang dipastikan hanya menjadi 19 kursi atau berkurang lima kursi. Kemungkinan berkurangnya kuota kursi politisi Sulsel di senayan ini disampaikan Wakil Ketua DPR RI, Anis Matta di arena rapat koordinasi nasional (rakornas) PKS se-KTI di Clarion Hotel & Convention, Jumat, 17 Februari.
    Kepastian berkurangnya kuota kursi untuk Sulsel ini tinggal menunggu perampungan undang-undang pemilu yang baru. Sekretaris Jenderal DPP PKS ini menjelaskan bahwa berkurangnya kuota kursi Sulsel di Senayan pada pemilu mendatang, karena hitungan kuota 24 pada pemilu 2009 lalu masih termasuk Sulawesi Barat.   
    "Mestinya 2009 lalu sudah berkurang. Meski kuota kursi kemungkinan berkurang namun jumlah dapil di Sulsel tetap tiga," kata Anis Matta.
    Dia mengakui, berkurangnya kuota kursi Sulsel di senayan ini akan meningkatkan persaingan politisi Sulsel menuju senayan semakin ketat. Namun PKS kata dia tetap optimis, perolehan kursi di senayan dari Sulsel akan tetap meningkat atau minimal bertahan pada tiga kursi. Makanya sejak awal kata dia, struktur PKS tetap berbenah menghadapi pemilu 2014 termasuk pilpres. Saat ini sudah ada beberapa nominasi capres PKS seperti presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, Sekjen PKS Anis Matta, dan Tifatul Sembiring.
    Untuk pilpres sendiri, PKS kata dia saat ini sudah membentuk tim 20 yang bertugas menjaring figur calon presiden yang memenuhi kriteria diusung PKS di pilpres 2014. "Tim ini yang akan menentukan kriteria capres PKS baik itu yang dijaring dari internal PKS, maupun yang dijaring dari eksternal," katanya.       
    Menghadapi pemilu 2014 nanti, PKS memasang target masuk tiga besar partai pemenang pemilu, makanya rakornas se-KTI yang digelar di Makassar menjadi salah satu langkah mematangkan strategi pemenangan. "Kalau di Sulsel, kita kan sudah berada pada urut 3. Ke depan kita berharap bisa naik peringkat ke nomor 2," kata Anis.
    Dalam mendukung pengaruh PKS di Sulsel, Luthfi dan Anis rela menghabiskan waktunya selama beberapa hari di Makassar. Baik Luthfi maupun Anis melakukan beberapa pertemuan. Kemarin, rombongan menggelar salat Jumat bersama di masjid Al Markaz Al-Islami. Anis bahkan tampil sebagai khatib dalam acara jumat ini.
    Usai salat Juma, elit PKS ini kembali melakukan pertemuan dengan pengurus masjid yang dibangun mantan wapres, Jusuf Kalla. "Kami melakukan diskusi dengan pengurus. Pada intinya, kami mendukung semua program yang dilakukan pengurus Al-Markaz utamanya program pembinaan anak dan generasi muda," kata Anis Matta.
    Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq mengatakan bahwa penguatan PKS yang dilakukan menghadapi pilpres maupun pemilukada, adalah menggelar rakornas yang dibagi dalam empat Zona yakni Makassar, Surabaya, Jakarta, dan Bandung.
    Menurut Luthfi, rakornas yang digelar di daerah ini menjadi salah satu ukuran melihat solidaritas partai yang ada di daerah. "Termasuk bagaimana kita mencari aspirasi dari bawah," katanya.
    Ketua DPW PKS Sulsel, Akmal Pasluddin menegaskan bahwa hasil rakornas yang dihasilkan di Makassar akan ditindaklanjuti pada rakornas di Medan Maret mendatang. Salah satu rekomendasi yang disiapkan dalam rakornas ini adalah adanya figur capres yang diinginkan dari wilayah KTI. (hamsah umar)        
   
                             

Abdullah Plt, Ambo Dalle Korda Sulsel

MAKASSAR, FAJAR--Sikap DPP Hanura atas kisruh yang terjadi di pengurusan DPD Hanura Sulsel akhirnya terjawab. Dalam pertemuan yang dipimpin langsung Ketua Umum Hanura Wiranto, Hanura memutuskan menunjuk mantan Penasehat Hanura, Abdullah Pase sebagai pelaksana tugas (plt) Hanura Sulsel.
    Sementara, Ketua Dewan Pembina Hanura Sulsel, Ambo Dalle yang selama ini disebut-sebut ditunjuk sebagai plt, malah ditunjuk sebagai Koordinator Daerah (Korda) Hanura Sulsel. "Yang jadi plt itu adalah Abdullah Pase sedangkan saya korda untuk Sulsel," kata Ambo Dalle malam tadi.
    Dengan adanya keputusan yang diambil melalui pertemuan dengan DPP itu berarti Abbas Selong sudah resmi dinonaktifkan. Menurut rencana, SK pengangkatan plt dan korda Sulsel ini akan diambil AmboDalle dan Abdullah hari ini. "Besok SK baru kita ambil. Kebetulan tadi SK belum siap sehingga belum kita ambil sampai sekarang," kata Ambo Dalle.
    Selain penunjukan plt dan korda, DPP Hanura juga mengintruksikan plt dan korda segera melakukan konsolidasi dengan pengurus Hanura di Sulsel, sebelum dilakukan musyawarah luar biasa (musdalun). Hanura kata Ambo Dalle belum ada ancang-ancang kapan musdalub akan dilakukan setelah diterima SK diterima.
    "Nanti setelah kita melakukan konsolidasi dengan semua DPC, baru kita akan tentukan kapan diadakan musdalub. Yang pasti, plt dan korda diminta segera mengorganisasi dan mempersiapkan musdalub," tambahnya.
    Dalam pertemuan itu, Hanura memberi kesempatan kepada siapa saja kader Hanura untuk mencalonkan diri sebagai calon ketua di musdalun mendatang. Bahkan tidak ada juga larangan bagi mereka yang membuat partai berkisruh termasuk Abbas Selong.
    "Tapi secara nurani dan psikologi, kendati tidak ada larangan untuk mencalonkan diri, saya kira Pak Abbas tidak mungkin mau maju lagi. Yang jelas saya selaku korda di musdalub nanti tidak akan menghalang-halangi siapa saja yang mau maju. Yang dilarang maju hanya plt," kata Ambo Dalle.         Dia berharap, setelah musdalub mendatang, kisruh yang terjadi di Hanura Sulsel ke depan tidak terulang kembali. Apalagi, kisruh kepengurusan yang terjadi di daerah ini berlangsung cukup lama. (hamsah umar)