Powered By Blogger

Senin, 19 Maret 2012

Syamsari Intens Lobi Rudiyanto

MAKASSAR, FAJAR--Merasa mendapat restu dari Bupati Sinjai, Andi Rudiyanto Asapa,  Calon bupati Takalar, Syamsari Kitta terus mengintensifkan lobi politik dengan Ketua DPD Gerindra Sulsel ini.
    Syamsari bahkan menfasilitasi pertemuan Sekretaris Jenderal DPP PKS, Anis Matta dengan Rudiyanto--calon gubernur Sulsel di pilgub 2013 mendatang. Di sini, Syamsari coba mencari simpati lebih besar dari Gerindra Sulsel terkait keinginannya maju di pemilukada Takalar Oktober mendatang.
    Pertemuan Rudiyanto, Anis Matta dan Syamsari ini berlangsung akhir pekan lalu di Grand Hyaty Plaza Indonesia Jakarta. Sebelumnya, anggota DPRD Sulsel ini mengklaim sudah mendapat restu dari Gerindra Sulsel untuk mengendarai partai yang didirikan Prabowo Subianto di pemilukada Takalar.
    "SK (Syamsari Kitta) serius berkomunikasi dengan Rudiyanto dalam rangka mendapat rekomendasi Gerindra di pemilukada Takalar. Lobi di Jakarta ini merupakan tindak lanjut pertemuan di rujab Sinjai beberapa waktu lalu," kata Tim Media DPD PKS Takalar, Hairil Anwar, Minggu, 18 Maret.
    Dalam pertemuan yang berlangsung santai dan penuh keakraban itu, Rudiyanto mengapresiasi langkah politik yang dilakukan Syamsari termasuk komunikasi intensif terhadap Gerindra. Rudiyanto mengungkap, rekomendasi mengencai calon bupati Takalar yang akan diusung Gerindra dalam waktu dekat sudah direkomendasikan ke DPP.
    Sebelumnya, DPD Gerindra Sulsel sudah melakukan fit and propert test kepada sejumlah cabup yang mendaftar di Gerindra Takalar. Hasil uji kelayakan inilah yang sementara dikaji tim pilkada DPD Gerindra Sulsel sebelum memutuskan mengusul sejumlah nama ke DPP. (hamsah umar)
                          
         

Musda BM PAN Rampung Juni

MAKASSAR, FAJAR-- Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) di 24 kabupaten/kota se-Sulsel ditargetkan rampung bulan Juni 2013.
    Target merampungkan musda DPD BM PAN se-Sulsel ini diputuskan dalam rapat harian pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) BM PAN Sulsel akhir pekan lalu. Untuk merampungkan musda sesuai target itu, BM PAN Sulsel membentuk tim musda yang beranggotakan delapan orang.
    Ketua BM PAN Sulsel, Ilham Rifurio mengatakan, tim ini nantinya akan merumuskan panduan musda di 24 kabupaten/kota. "Kami akan memberi ruang kepada siapa pun yang punya semangat dan kemampuan untuk membesarkan BM PAN di kabupaten/kota di Sulsel," kata Ilham.
    Sekertaris BM PAN Sulsel, Aswan Ahmad, menambahkan, kandidat ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) BM PAN   akan ditarget menyelesaikan pelaksanaan musyawarah cabang di tingkat kecamatan enam bulan setelah terpilih.
    "Sudah ada beberapa daerah yang menyatakan diri siap menggelar musda. April 2012 tim musda sudah mengantongi jadwal musda 24 kabupaten/kota," jelas Aswan.
    Jika ada daerah yang tidak mampu melaksanakan musda sesuai dengan jadwal yang ditargetkan, DPW BM PAN mengancam akan menunjuk pelaksana tugas (plt) di daerah tersebut. Plt inilah yang akan bertugas melaksanakan musda di daerah yang tidak bisa menggelar musda.
    Ditambahkan, DPP BM PAN telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) kepngurusan DPW BM PAN Sulsel Periode 2012-2017 pekan lalu. Dalam waktu dekat, susunan pengurus BM PAN Sulsel ini akan dilantik yang diperkirakan akan berlangsung Juli mendatang. (hamsah umar) 

SYL Tetapkan Dua Agenda Penting

MAKASSAR, FAJAR--Pascadeklarasi deklarasi dan pernyataan resmi maju di pilgub Sulsel 2013, calon gubernur Sulsel incumbent, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mulai menyusun dua agenda penting yang akan dilakukan.
    Kedua agenda penting yang akan dilakukan SYL setelah deklarasi Sabtu, 17 Maret lalu itu yakni pembentukan tim terstruktur yang diibaratkan sebuah kapal induk, serta agenda komunikasi intensif dengan partai politik.   
    Adik kandung SYL, Irman Yasin Limpo menyatakan bahwa tim terstruktur ini terdiri dari beberapa bagian dan memiliki peran masing-masing. Namun Irman belum memastikan kapan tim terstruktur tersebut akan terbentuk. "Seperti yang dikatakan Pak Syahrul sendiri, tim ini adalah sebuah wadah yang diibaratkan kapal induk. Di sini tim akan berkumpul cuma yang bedakan ada tugas dan fungsinya," jelas Irman, Minggu, 18 Maret.
    Sementara agenda komunikasi politik, Irman menegaskan bahwa partai politik yang menjadi prioritas untuk digalang adalah partai yang memiliki kursi di DPRD Sulsel. "Jadi semua partai yang punya kursi kami akan prioritaskan," tambah Irman.   
    Begitu juga, partai yang memiliki basis massa yang ril, serta partai yang memiliki visi dan misi yang sama dengan Syahrul sendiri. Salah satu visinya adalah membangun Sulsel lebih baik dengan memperkuat basis kemasyarakatan.   
    "Khususnya dalam membangun ekonomi lebih maju. Karena persoalan ekonomi sangat berpengaruh pada pendidikan dan kesehatan. Kalau ekonomi sudah bagus, maka masalah pendidikan masyarakat jauh akan menjadi lebih baik," tegas Irman.
    Ketua Harian DPD Golkar Makassar, Haris Yasin Limpo menegaskan adanya pernyataan resmi SYL akan maju di pilgub Sulsel, maka pembentukan tim pemenangan dengan sendirinya akan dilakukan dalam waktu dekat. "Selama ini belum terbentuk karena memang belum ada sikap resmi dari Syahrul akan maju," kata Haris. (hamsah umar)
          
 

Ilham Diteror di Basis SYL

MAKASSAR, FAJAR--Situasi politik di Sulsel mulai memanas. Calon gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin yang berpasangan Aziz Qahhar Mudzakkar diadang massa di Porong Limbung, Kecamatan Bontonompo, Gowa, Minggu, 18 Maret. 
    Insiden yang diduga ada kaitannya dengan keinginan IA maju di pilgub Sulsel 2013 ini, terjadi saat Ilham dan timnya baru saja menggelar silaturahmi dengan salah seorang tokoh masyarakat di Kelurahan Taman Laeng, Syamsu Rijal. Tokoh masyarakat yang cukup berpengaruh di wilayahnya itu merupakan mantan wali kota Makassar semasa kepemimpinan Baso Amiruddin Maula.
    Tidak hanya mengadang rombongan Ilham, massa yang diperkirakan ratusan orang itu juga merusak salah satu mobil yang ada dalam iring-iringan tersebut. Pengadangan Ilham di basis calon gubernur incumbent, Syahrul Yasin Limpo ini terjadi sekitar 1 kilometer dari kegiatan silaturahmi yang dilakukan Ilham.   
    Peristiwa pengadangan ini ditengarai terencana. Pasalnya, massa yang menyerang dalam jumlah banyak serta fasilitas hiburan di lokasi kejadian. Ironisnya, aparat kecamatan setempat diduga berada di lokasi kejadian, namun tidak ada upaya menghentikan aksi massa yang brutal. Di lokasi kejadian ada semacam bakti sosial yang dilakukan pemerintah setempat.
    Bahkan di lokasi kejadian, juga ada petugas kepolisian. Tapi karena jumlahnya terbatas, mereka tidak sanggup menghalau aksi massa yang melakukan penyerangan. Belum diketahui siapa saja yang melakukan penyerangan ini, tapi kasus tersebut saat ini dalam pengusutan aparat Polres Gowa. 
    Kasus penyerangan terhadap cagub Sulsel ini bisa mencederai proses demokrasi di Sulsel, yang menginginkan pilgub damai, aman, tertib, dan bermartabat. Massa yang menyerang rombongan Ilham ini sebelumnya berkumpul di salah satu posko kandidat gubernur tertentu di daerah ini. Begitu melihat iring-iringan Ilham, massa langsung melakukan penyerangan.
    Pelaku penyerangan menggunakan batu seukurang kepalan tangan, kursi plastik, bahkan ada yang terlihat membawa senjata tajam. Mobil Alpard DD 224 MB yang dikemudikan Jufri menjadi sasaran amuk massa, begitu juga mobil logistik dan mobil tim media. Namun cagub yang dicari tidak berada di dalam mobil yang dirusak tersebut, sehingga Ilham luput dari aksi tidak beretika ini.
    "Untung Bapak sudah mendapat feeling, sehingga formasi iring-iringan tidak seperti biasanya . Mobil Alphard B I45 ACO yang ditumpangi pindah  ke urutan empat, padahal selama ini selalu berada di urutan kedua," kata Jufri.
    Dalam aksi ini, beberapa tim Ilham sempat berusaha menenangkan massa, tapi massa bukannya berhenti tapi semakin brutal dan mengeluarkan makian yang ditujukan kepada Ilham. Belum diketahui apa yang menjadi alasan sehingga massa tersebut bermaksud menyerang cagub yang mengusung tagline Semangat Baru ini.
    Terkait peristiwa ini, Ilham yang menawarkan pemerintahan bersih, ekonomi kerakyatan, dan masyarakat relius meminta pendukung, simpatisan, timnya serta seluruh rakyat Sulsel tidak terprovokasi dengan kejadian itu.
    "Saya selaku calon gubernur Sulsel sekaligus korban dalam peristiwa ini, meminta agar rakyat Sulsel tetap tenang dan tidak terpancing atas peristiwa penyerangan ini. Memang ini sangat mencederai demokrasi damai yang kita agung-agungkan, namun saya minta semua termasuk keluarga saya untuk tetap tenang dan sabar. Mari kita serahkan semua proses ini secara hukum,"  imbuh Ilham.
    Meski diteror melalui pengadangan ratusan massa, Ilham menegaskan tidak akan mengendorkan motivasinya menghadapi pilgub 2013, termasuk terus bersosialisasi di masyarakat termasuk Gowa. "Ini memang memprihatinkan. Apapun motivasinya demi kebenaran yang kami perjuangkan, semangat kami tidak akan kedur, " lanjut Ilham.
    Dia pun berharap agar Polres Gowa profesional dan mengusut tuntas kasus penyerangan ini dan menangkap pelakunya. Apalagi, tim Ilham sudah menyerahkan foto dan rekaman terhadap pelaku yang melakukan penyerangan.
    Sebelum bersilaturahmi dengan Syamsu Rijal dan petani setempat, Ilham pada Minggu dini hari, sempat menyaksikan baliho Semangat Baru berukuran 2x3 meter yang dirusak orang tak bertanggungjawab. Baliho itu dipasang Fahruddin Dg Romo.
    "Pengrusakan  baliho tidak perlu disikapi secara berlebihan, Hadapi saja semua semoga semakin banyak tekanan semakin besar ridho Allah terhadap kita, utamanya dalam memperjuangkan keyakinan yang kita anggap benar. Jadikan ini ujian kesabaran karena kesabaran adalah kemenangan bagi kita semua," kata Ilham kepada pendukungnya.
    Kapolres Gowa, AKBP Totok Lisdiarto yang sempat menerima dan berbincang dengan tim Ilham di Polres Gowa berjanji untuk mengusut tuntas kasus penyerangan berbau teror kepada calon gubernur Sulsel ini. Kapolres juga sudah menyaksikan barang bukti berupa mobil yang telah dirusak oleh pelaku penyerangan.
    Ketua Devisi Komunikasi dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsur Rizal menyesalkan penyerangan yang dilakukan massa terhadap Ilham. "Yang kami sesalkan juga karena ada camat Alimuddin Tiro, tapi tidak menghalangi warganya melakukan penyerangan,"kata Syamsur Rizal.
    Dia menambahkan, selain mendesak aparat Polres Gowa untuk mengusut tuntas dan menangkap pelakunya, tim Ilham juga akan mendesak Kapolda Sulsel, Irjen Mudji Waluyo proaktif dengan kasus penyerangan ini. "Besok kami akan ke Polda untuk menyampaikan desakan kepada polisi," tegas Syamsu Rizal.

Irman: Bukan Pendukung SYL
    Tim keluarga calon gubernur incumbent Syahrul Yasin Limpo, Irman Yasin Limpo yang dimintai tanggapannya mengenai peristiwa ini memastikan pelaku penyerangan terhadap Ilham bukan simpatisan atau pendukung SYL.  "Kalau benar itu ada terjadi, itu bukan pendukung Syahrul. Karena Syahrul sendiri sudah meminta timnya untuk bersama-sama mengawal pemilu damai dan aman. Bahkan pendukung dilarang bersikap sombong," jelas Irman.
    Makanya, dia mendukung langkah tim Ilham-Aziz melaporkan kasus itu kepada aparat kepolisian untuk diproses secara hukum. "Jadi silahkan aparat kepolisian mengusutnya," imbuh Irman.
    Atas kejadian itu, Irman mengajak semua pihak untuk mawas diri dengan mencari tahu penyebab penyerangan tersebut terjadi. Pihaknya juga kata dia akan mempelajari informasi mengenai kejadian itu karena sejauh ini belum ada informasi yang lengkap. "Yang perlu dicari tahu kenapa ada pelemparan seperti itu. Menurut saya, tidak mungkin masyarakat melakukan aksi seperti itu kalau tidak ada penyebab atau pemicunya," kata Irman.
    Kendati memastikan pelaku penyerangan bukan merupakan pendukung Syahrul, Irman juga mengimbau pendukung, simpatisan, maupun yang bersimpati kepada Syahrul untuk tidak melakukan tindakan yang melanggar norma dan aturan yang ada. (hamsah umar)

Kader Kakbah Protes Instruksi SDA

*Dinilai Langgar AD/ART Partai

MAKASSAR, FAJAR--Instruksi Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Surya Dharma Ali kepada kader partai mulai tingkat DPW hingga ranting, menuai protes dari sebagian kader partai berlambang kakbah ini.
    Mereka menilai, sikap dan instruksi untuk mendukung calon gubernur Sulsel incumbent, Syahrul Yasin Limpo pada pilgub 2013 dinilai sebagai pelanggaran konstitusi partai utamanya Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART PPP).
    "Instruksi SDA selama PPP ini didirikan adalah pelanggaran terbesar yang pernah ada. Padahal kita sendiri di DPW belum ada proses. Jadi mekanisme di partai kita sendiri yang diinjak-injak," kata Ketua Majelis Pertimbangan DPW PPP Sulsel, Noer Namry Noor saat pertemuan mendadak di kantor DPW PPP Sulsel, Minggu, 18 Maret.   
    Pertemuan ini dihadiri Wakil Ketua DPW PPP Sulsel, Andi Mariattang, wakil ketua DPW PPP Sulsel, Muliaty Mastura Yusuf, Ketua Majelis Pertimbangan, Noer Namry Noor, Ketua Majelis Syariah KH M Suwarna, Ketua Majelis Pakar HM Syukri A Rahim dan sejumlah pengurus lainnya. Pertemuan juga dihadiri Ketua DPW PPP Amir Uskara dan Sekretaris DPW PPP, Aras kendati keduanya datang setelah pertemuan berlangsung.   
    Sebagai partai yang sudah terbilang tua, PPP semestinya menjalankan mekanisme partai sebagaimana mestinya tidak lantas mendukung calon tertentu terlebih dahulu, kemudian mengabaikan mekanisme partai yang semestinya dijalankan. Mekanisme dimaksud adalah melalui penggodokan di DPW kemudian diusulkan ke DPP PPP.
    "Jadi begitu mekanismenya. Kita memproses dulu di DPW kemudian mengusulkan minimal dua nama ke DPP. Nanti DPP yang menentukan salah satu dari yang kita usulkan. Jadi bukan persoalan siapa yang kita dukung, tapi mekanisme partai yang harus kita jaga," tegas Noer.
    Mariattang menambahkan, sebagai kader PPP dirinya bahkan beberapa kader PPP lainnya merasa kaget dengan instruksi SDA untuk mendukung SYL. "Itu sama saja mengabaikan proses demokrasi di DPW PPP Sulsel. Padahal pembicaraan dengan Bappilu DPP PPP, kami disuruh menunggu juklak," kata Mariattang.
    Dia menegaskan, PPP sebagai organisasi politik memiliki manajemen bersifat kolegial dan kolektif. Sehingga menurutnya setiap keputusan harus berdasar keputusan bersama untuk menghindari subjektifitas serta individu memainkan partai sendiri.                      
    "Siapa pun yang diusung kami siap menerima sepanjang pengusungnya sesuai prosedur. Tapi yang terjadi di DPW PPP Sulsel mekanisme partai itu sudah tidak ada lagi," kata Mariattang.
    Muliaty menambahkan, pimpinan PPP mestinya menerapkan pola berorganisasi bijak dan sehat. "Apa artinya kita bertekad merekrut kader 12 juta kalau di internal saja pecah. Mekanisme partai mestinya dihargai bukan menerapkan sistem main tunjuk," tandas Muliaty.
    Ketua DPW PPP Sulsel, Amir Uskara menyatakan bahwa instruksi itu baru sebatas keinginan SDA dukung SYL. "Tapi sebagai Ketua DPW PPP instruksi ini tentu akan kita teruskan ke kader. Namun kita juga punya mekanisme dan itu akan kita lalui," kata Amir Uskara.
    Amir Uskara menilai bahwa instruksi SDA tersebut bukan suatu kesalahan karena menurutnya baru sebatas pernyataan lisan. "Ini belum berupa keputusan sehingga bukan suatu kesalahan. Yang namanya keputusan itu harus dalam bentuk tertulis," tambahnya. (hamsah umar)