MAKASSAR, FAJAR -- Organisasi massa (ormas) yang berada di bawah naungan partai Golkar, diimbau tidak perlu berspekulasi seputar calon pendamping Syahrul Yasin Limpo (SYL) di pilgub Sulsel 2013.
Setidaknya ada tiga ormas Golkar yang sedang berperang wacana terkait cawagub yang paling pantas mendampingi SYL. Ketiganya adalah Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), dan Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro).
Baik Kosgoro, Soksi, maupun MKGR sama-sama mengajukan kadernya mendampingi SYL dengan berbagai keunggulan. Soksi misalnya menawarkan ketuanya, Agus Arifin Nu'mang karena cukup berhasil mendampingi SYL empat tahun terakhir. Ketua Soksi Makassar Andi Hasir bahkan terang-terangan menyebut dukungan Soksi bisa pecah, utamanya di wailayah Ajatappareng, jika bukan Agus yang digandeng.
MKGR tak mau kalah mengampanyekan ketuanya yang juga Sekprov Sulsel, Andi Muallim. Muallim adalah figur berpengalaman. Kesuksesan SYL bukan hanya karena ditopang Agus, tapi tak lepas dari kepiawaian Muallim mengendalikan pamong di pemprov Sulsel.
Nah, Kosgoro tidak mau kalah dengan mendorong HM Roem sebagai satu-satunya kader Golkar tulen. Bahkan, di kalangan Kosgoro mulai muncul reaksi bagi kader yang terkesan mendukung calon lain selain dari Kosgoro. Ormas terbesar di Golkar ini hanya sreg dengan Roem sebagai kader paling pantas.
Sebagai K
etua DPRD Sulsel, peran Roem menyeimbangkan stabilitas eksekutif dan legislatif tidak kecil. Berkat tangan dingin Roem, gejolak internal parlemen tidak nampak. Walhasil, pemerintahan SYL bisa berjalan kondusif.
Melihat spekulasi itu, legislator Golkar DPRD Sulsel Hoist Bachtiar minta kader dari ormas Golkar berhenti berpolemik mengenai cawagub SYL. "Karena semuanya sudah jelas. Pak Syahrul sendiri sudah tegaskan cagubnya ditetapkan berdasarkan survei," kata Hoist.
Sekalipun tidak bermaksud menghalangi kader menyampaikan aspirasinya, Wakil Bendahara Golkar Sulsel ini minta Soksi, MKGR, Kosgoro berhenti bicara soal cawagub SYL. Sekalipun banyak yang berspekulasi dengan berbagai alasan, SYL tidak akan terpengaruh dalam menentukan pendampingnya.
"Biar ngomong apa, kalau Pak Syahrul sendiri yang sudah katakan by survei, ya akan seperti itu. Cawagub ini sebenarnya sederhanya tinggal kita menunggu mekanisme yang ada di Golkar," tandas Hoist.
Mekanisme survei penentuan cawagub SYL juga ditegaskan Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu Golkar Sulsel, Ajiep Padindang. "Itu hak mereka untuk berbicara siapa pun itu. Tapi semuanya kembali ke survei," tandas Ajiep. (hamsah umar)
Setidaknya ada tiga ormas Golkar yang sedang berperang wacana terkait cawagub yang paling pantas mendampingi SYL. Ketiganya adalah Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), dan Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro).
Baik Kosgoro, Soksi, maupun MKGR sama-sama mengajukan kadernya mendampingi SYL dengan berbagai keunggulan. Soksi misalnya menawarkan ketuanya, Agus Arifin Nu'mang karena cukup berhasil mendampingi SYL empat tahun terakhir. Ketua Soksi Makassar Andi Hasir bahkan terang-terangan menyebut dukungan Soksi bisa pecah, utamanya di wailayah Ajatappareng, jika bukan Agus yang digandeng.
MKGR tak mau kalah mengampanyekan ketuanya yang juga Sekprov Sulsel, Andi Muallim. Muallim adalah figur berpengalaman. Kesuksesan SYL bukan hanya karena ditopang Agus, tapi tak lepas dari kepiawaian Muallim mengendalikan pamong di pemprov Sulsel.
Nah, Kosgoro tidak mau kalah dengan mendorong HM Roem sebagai satu-satunya kader Golkar tulen. Bahkan, di kalangan Kosgoro mulai muncul reaksi bagi kader yang terkesan mendukung calon lain selain dari Kosgoro. Ormas terbesar di Golkar ini hanya sreg dengan Roem sebagai kader paling pantas.
Sebagai K
etua DPRD Sulsel, peran Roem menyeimbangkan stabilitas eksekutif dan legislatif tidak kecil. Berkat tangan dingin Roem, gejolak internal parlemen tidak nampak. Walhasil, pemerintahan SYL bisa berjalan kondusif.
Melihat spekulasi itu, legislator Golkar DPRD Sulsel Hoist Bachtiar minta kader dari ormas Golkar berhenti berpolemik mengenai cawagub SYL. "Karena semuanya sudah jelas. Pak Syahrul sendiri sudah tegaskan cagubnya ditetapkan berdasarkan survei," kata Hoist.
Sekalipun tidak bermaksud menghalangi kader menyampaikan aspirasinya, Wakil Bendahara Golkar Sulsel ini minta Soksi, MKGR, Kosgoro berhenti bicara soal cawagub SYL. Sekalipun banyak yang berspekulasi dengan berbagai alasan, SYL tidak akan terpengaruh dalam menentukan pendampingnya.
"Biar ngomong apa, kalau Pak Syahrul sendiri yang sudah katakan by survei, ya akan seperti itu. Cawagub ini sebenarnya sederhanya tinggal kita menunggu mekanisme yang ada di Golkar," tandas Hoist.
Mekanisme survei penentuan cawagub SYL juga ditegaskan Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu Golkar Sulsel, Ajiep Padindang. "Itu hak mereka untuk berbicara siapa pun itu. Tapi semuanya kembali ke survei," tandas Ajiep. (hamsah umar)