Powered By Blogger

Kamis, 12 April 2012

Abaikan JK, Ancaman Bagi Kubu Syahrul

MAKASSAR, FAJAR--Keputusan DPD Golkar Sulsel mengabaikan ketokohan dan kharisma Jusuf Kalla (JK), dengan tidak memunculkan namanya sebagai calon presiden Golkar bakal berimplikasi negatif bagi kubu Syahrul Yasin Limpo di pilgub Sulsel 2013 mendatang.
    Sosok JK sebagai tokoh Sulsel menjadi alasan kuat suara Golkar di pilgub Sulsel bakal berpengaruh. Apalagi, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) baik tingkat DPW Sulsel maupun DPP sudah memunculkan JK sebagai capres di partai berlambang Kakbah ini. Ketika Ical dan JK diduelkan di Golkar baik melalui konvensi maupun survei, Ical--begitu Aburizal Bakrie akrab disapa bakal dikalahkan JK.
    Pengamat Politik UIN Makassar, Dr Firdaus Muhammad menyatakan sikap Golkar Sulsel yang hanya memunculkan nama Ical sebagai capres Golkar tanpa memperhitungkan JK bisa berdampak buruk di kubu Golkar termasuk di pilgub. "Suara Golkar bisa menurun. Bagaimanapun bagi masyarakat Sulsel, JK adalah sosok legenda yang masih diinginkan jadi presiden," kata Firdaus.
    Mestinya, Golkar Sulsel realistis terhadap sosok JK yang juga masih bagian dari Golkar, terlebih lagi kader senior Golkar, Akbar Tandjung sudah lebih awal memberi sinyal kepada JK.  Masyarakat Sulsel bisa mengukur kinerja JK tidak tidak sekadar pernyataan tapi tindakan nyata.
    "Golkar Sulsel mestinya memunculkan nama JK sebagai capres dari Golkar, dan menjadikan penilaian Syafii Maarif bahwa JK The Real President," tandas Firdaus.
    Penilaian yang sama disampaikan pengamat politik Unhas, Dr Hasrullah. Dalam demokrasi ketokohan dan kharisma menjadi modal utama memenangkan pertarungan, sementara organisasi seperti partai berada pada urutan kedua. "Ketokohan dan kharisma itu yang dimiliki JK, sementara Ical tergambar di masyarakat sebagai sosok yang banyak kasus," kata Hasrullah.
    Jika dibanding-bandingnya, JK bisa menjadi faktor penentu bagi Golkar pada pilpres 2014 mendatang.  Bahkan kalau JK maju melalui partai lain seperti PPP dan partai lain, ini menjadi ketakutan Golkar yang sesungguhnya. Makanya ada manuver yang dilakukan kubu Ical yang terkesan kekirian.
    Di skala Sulsel, JK tidak sekadar jadi lambang bagi masyarakat Sulsel tapi memiliki ikatan emosional. Sehingga ketika Golkar Sulsel berani abaikan JK, antipati warga Sulsel terhadap partai ini bisa saja muncul apalagi mereka yang selama ini inginkan JK menjadi presiden.
    Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, HM Roem menyatakan bahwa wacana mengenai capres Golkar masih akan dibahas rapimnas Golkar mendatang. Makanya dia menepis kalau Golkar Sulsel mengabaikan sosok JK. "Tidak seperti itu, ini kan masih akan berproses di rapimnas," tandas Roem.
    Ketua DPD Golkar Maros, Husain Rasul terpisah berpendapat pleno dukungan Golkar Sulsel terhadap Ical bukan berarti sudah sepenuhnya mencapreskan Ical. "Saya kira tetap terbuka kepada tokoh lain. Apalagi persoalan capres itu dibahas di rapimnas," tandas Husain.
    Hasil rapimnas ini akan ditindaklanjuti Golkar daerah dalam bentuk rapimda, tapi sebatas mempertegas dukungan. "Tapi suara kita tetap ada. Yang pasti apapun yang jadi keputusan, Golkar di daerah akan selalu solid," tandas Husain. (hamsah umar)    

Ilham Jual Program Unggulan

MAKASSAR, FAJAR--Setelah cukup banyak melakukan sosialisasi ke daerah, Ilham Arief Sirajuddin mulai menjual program unggulannya yang akan ditawarkan pada rakyat Sulsel saat terpilih jadi gubernur Sulsel 2013-2018.
    Salah satu program unggulan yang dijabarkan dari program peningkatan SDM adalah pemberian subsidi penuh untuk pendidikan SMA sederajat di Sulsel. SDM yang berkualitas tidak terlepas dari masalah pendidikan pada semua tingkatan. Program unggulan yang ditawarkan Ilham ini saat orasi politik di hadapan 10 ribu simpatisan di acara pelantikan pengurus DPC Demokrat Pinrang di Lapangan Lasinrang, Rabu, 11 April. llham disambut ribuan kendaraan bermotor menuju lokasi pelantikan Ketua Demokrat Pinrang, Andi Irwan Hamid.
    "Saat ini, pendidikan tingkat SD sampai SMP sudah dibiayai negara dengan anggaran Rp260 triliun untuk mendukung wajib belajar 9 tahun. Jadi tidak ada itu yang gratis-gratis sekarang," kata Ilham disambut pekik ribuan warga.
    Program lain seperti peningkatan pelayanan kesehatan, dimana tidak boleh ada warga ditolak di rumah sakit karena tidak mampu. Haram hukumnya rumah sakit menolak pasien karena alasan biaya. Ilham yang berpasangan Aziz Qahhar Mudzakkar ini hadir untuk membantu masyarakat kecil yang membutuhkan uluran tangan pemerintah.
    "Kami ingin dekat dengan rakyat makanya kami bangun rumah rakyat. Tidak perlu kapal besar, tapi di dalam rumah rakyat kita bangun perahu Pinisi untuk membantu rakyat kecil," kata Ilham disambut teriakan Ilham gubernur.
    Program unggulan yang ditawarkan Ilham ini sebagai manivestasi  dari visi-misinya yakni ekonomi berbasis kerakyatan dan peningkatan kapasitas SDM. "Saya tidak akan meninabobokkan masyarakat dengan janji-janji," katanya.
    Untuk peningkatan ekonomi berbasis kerakyatan, Ilham akan menggelontorkan dana segar atau dana bergulir kepada warga paling tidak setelah setahu terpilih. Untuk tahun pertama pemerintahannya, Ilham menjanjikan Rp150 miliar untuk 300 desa/kelurahan di Sulsel. Di Sulsel, setidaknya ada 664 desa dan kelurahan.
    Ketua Dewan Pembina DPC Demokrat Pinrang, Hatta P Biri minta simpatisan Demokrat untuk memilih pemimpin muda, tidak berkuasa, bukan yang kaya, dan bukan yang ternama. Tapi pilih yang berkarya dan dipercaya rakyat yaitu Ilham-Aziz.
    Membeludaknya pendukung Ilham-Aziz di Pinrang ini membuat sejumlah ruas jalan di daerah ini macet.  "Kami mohon maaf kepada rakyat Pinrang yang terganggu dengan kemacetan di jalan raya," kata imbuh Ketua DPC Demokrat Pinrang, Irwan.
    Ribuan warga ini berasal dari 12 kecamatan dan 104 desa di daerah ini.Mereka adalah simpatisan yang memiliki hubungan emosional dengan partai, dan cagubnya.
    "Sekadar penyampaian Pak Ilham, yang hadir ini betul-betul murni hadir tanpa rekayasa karena mencintai saya. Mereka ini pun siap memilih Ilham-Aziz," kata Irwan bersemangat.
    Kepada simpatisannya, Irwan mengingatkan agar tidak takut dengan intimidasi kekuasaan yang bisa merusak demokrasi dan prilaku politik yang primitif dan tidak dewasa. "Ilham tidak memposisikan diri sebagai komandan bagi rakyat karena rakyat tidak butuh dikomandani tapi butuh dilayani dan diayomi," imbuh Irwan. (hamsah umar)

Syahrul: Kritikan None Dinamika Demokrasi

*Roem Terima Pendaftaran SYL

MAKASSAR, FAJAR--Dikritik adik kandungnya Irman Yasin Limpo, cagub petahana Syahrul Yasin Limpo tetap santai serta berkelakar bersama pengurus DPD Golkar Sulsel.
    Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo ini  akhirnya bersuara menyikapi kritikan adik kandungnya itu dengan menyebut kritikan itu sebagai bagian dari dinamika yang terjadi di internalnya, namun  bukan berarti gambaran itu karena telah terjadi perpecahan di kapal induk.
    "Golkar itu partai besar, dan itu adalah dinamikan suatu partai. Saling kritik itu bisa saja dan menurut saya bagian dari demokrasi," jelas Syahrul di kantor DPD Golkar Sulsel saat mengambil formulir pendaftaran cagub pada partai yang dipimpinnya, Rabu, 11 April.
    Kendati yang mengeritik adalah None--sapaan akrab Irman Yasin Limpo, Syahrul menegaskan di Golkar maupun timnya tidak ada keluh kesah. Kalau pun ada dinamika seperti  kritikan dari internal sendiri, tidak lebih sebuah dinamika bukan sebuah perpecahan atau pun disharmonisasi.
    "Tidak masalah ada kritikan, yang penting jelas tujuannya, siapa tahu itu juga bagian dari strategi. Momentum politik itu adalah aktualisasi dan itu harus dibuat," kata Syahrul.
    Sebelumnya, pengamat politik Unhas, Dr Hasrullah menegaskan kritikan yang dilakukan None terhadap Golkar atau Syahrul sendiri pertanda telah terjadi keretakan di tubuh Golkar maupun dalam  keluarga Syahrul sendiri. Namun wacana yang ditangkap pengamat atau pun masyarakat itu dengan tegas ditepis oleh Syahrul.
    Sore kemarin, Syahrul sudah resmi mengambil formulir sebagai cagub di Partai Golkar. Pengambilan formulir di Golkar sendiri mendadak karena tidak ada pemberitahuan kepada tim pilkada. Syahrul langsung mampir ke DPD Golkar usai menghadiri outbond FKPPI di Pakkatto. Rencananya, Syahrul baru akan mengembalikan formulir atau mendaftar resmi di Golkar pada 15 April  mendatang.
    Kendati dia sudah pasti diusung oleh Golkar, Syahrul menyatakan terbiasa dengan mekanisme. "Saya terbiasa dengan  mekanisme baku. Karena Golkar sudah membuka pendaftaran saya ikut mendaftar," kata Syahrul.
    Mengenai larangan bagi calon yang mendaftar di partai lain menjadi calon di Golkar, Syahrul mengiyakan hal itu. Tapi boleh mendaftar di partai lain setelah mendaftar terlebih dahulu di Golkar. "Yang tidak boleh mendaftar dulu di partai lain baru ke Golkar. Saya juga tidak pernah mendaftar ke partai lain karena memang empat partai pendukung saya tidak buka  pendaftaran," tandas Syahrul.
    Syahrul mengklaim, empat parpol (PDK, PDIP, PAN, PDS) pengusungnya di pilgub 2007 masih solid mendukungnya. Bagi Syahrul, dia siap  mengikuti mekanisme yang ada di partai tersebut termasuk jika harus mendaftar. Formulir pendaftaran Syahrul sendiri diserahkan kepada Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, HM Roem.
    Ketua Tim Pilkada DPD Golkar Sulsel, Ajiep Padindang menyatakan verifikasi berkas Syahrul baru akan dilakukan tim setelah jadwal pendaftaran sudah ditutup pada 17 April  mendatang. "Kita tidak membatasi calon gubernur mendaftar di Golkar. Sepanjang memenuhi syarat kita akan usul ke DPP," tandas Ajiep. (hamsah umar)
             

KKP Dukung JS, Ariady Bentuk Direct Selling

MAKASSAR, FAJAR--Calon wali kota Makassar, Jafar Sodding (JS) mulai mendapat dukungan luas masyarakat menjadi wali kota Makassar 2013 mendatang. Dukungan mengalir dari warga Pinrang di Makassar yang bernaung di Kerukunan Keluarga Pinrang (KKP).
    Dukungan dari KKP Pinrang ini terkhusus di wilayah Biringkanaya. Namun bukan tidak mungkin warga Pinrang diluar kecamatan tersebut juga mendukung Jafar Sodding. Dukungan terhadap JS ini disampaikan pengurus KKP Mustafa, saat JS melakukan silaturahmi dan pengajian warga Pinrang di BTN Tirasa Makassar, Rabu, 11 April.
    KKP bahkan berjanji akan turut menyosialisasikan sosok JS sebagai cawali Makassar 2013. Apalagi calon yang satu ini merupakan salah satu kandidat dari rumpung keluarga Pinrang. Sehingga KKP memandang perlu mendukung JS sebagai wali kota Makassar apalagi dia termasuk pemimpin berkarakter, bersih, religius dan menghargai kebhinekaan di Makassar. "Sosok tersebut bisa ditemukan dalam diri Jafar Sodding," tandas Mustafa.
    Komunitas Warga Pinrang di Makassar cukup besar populasinya. Dari sisi pengaruh, masyarakat Pinrang di Makassar memiliki peran dan pengaruh penting di ibukota Sulsel ini. Sehingga warga Pinrang terhadap JS ini dipastikan cukup signifikan.
    Tokoh masyarakat BTN Tirasa, Andi Muh Takdir juga memuji sosok JS yang bersih, peduli, dan profesional.Tiga hal tersebut merupakan modal penting bagi semua calon pemimpin.
    "Kami memandang baik Pak Jafar Sodding yang telah banyak memberi pengaruh positif bagi perkembangan Kota Makassar, khususnya kecamatan Biringkanaya saat masih menjabat wakil ketua DPRD Kota Makassar," tandasnya.
    Mendapat dukungan dari KKP ini, JS mengapresiasi dukungan yang diberikan. Dia pun berharap warga Pinrang di Makassar bisa memberikan kontribusi positif terkait keinginannya bertarung di pilwalkot Makassar mendatang. "Ini adalah kepercayaan yang baik dan dukungan ini akan menjadi semangat saya lebih percaya diri bertarung di Makassar,' tandas JS.

Bentuk Direct Selling
    Sementara, Ariady Arsal yang juga cawali Makassar membentuk tim direct selling untuk mengukur popularitas, elaktabilitas sekaligus untuk menyosialisasikan Ariady sebagai cawali di Makassar.  "Tim direct selling mulai berjalan, kebanyakan anggotanya adalah mahasiswa dan akan dibentuk di 14 kecamatan," kata Ariady.
    Di tengah kesibukannya sebagai anggota DPRD Sulsel, Ariady tetap gencar bersosialisasi. Ada saja agenda pertemuan dengan masyarakat kota Makassar.Cawali dengan tagline A+ I Love Makassar ini mulai menjual program banjir no, macet no, dan Makassar yang bernilai A+. (hamsah umar)        

Plt Hanura Dituding Ulur Musdalub

MAKASSAR, FAJAR--DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) didesak melihat secara realistik desakan musyawarah daerah luar biasa (musdalub) DPD Hanura Sulsel, dengan mendengar semua elemen yang ada di Sulsel.
    "DPP Hanura harus realistis hadapi kemelut DPD Hanura Sulsel jangan hanya mau mendengar laporan sepihak. Karena semua DPC, Pemuda Hanura, Srikandi Hanura dan lainnya sudah menginginkan musdalub," ujar Wakil Ketua Pemuda Hanura Sulsel, Anshar Ilo, Rabu, 11 Maret.
    Pemuda Hanura Sulsel melihat adanya kesan jejaran pelaksana tugas (plt) Hanura Sulsel sengaja mengulur-ulur waktu, agar proses musdalub tidak berjalan dalam waktu dekat. Ada indikasi plt Hanura Sulsel memberikan laporan ke DPP yang tidak sesuai dengan realitas yang sesungguhnya, termasuk mengenai keinginan DPC se-Sulsel yang bulat menginginkan musdalub secepatnya.   
    Ada informasi yang berkembang bahwa apa yang dilaporkan plt Hanura Sulsel ke DPP, menggambarkan bahwa Hanura Sulsel saat ini sudah tidak ada masalah lagi, padahal realitas yang sesungguhnya mereka tetap mendesak agar segera dilakukan musdalub sebagaimana tuntutan semua ke DPP. Makanya, DPP Hanura diminta untuk melihat secara jelas konflik Hanura Sulsel untuk mendapat penyelesaian yang tepat.
    "SK plt itu sudah melebihi 60 hari, tapi sampai saat ini belum ada kejelasan kapan musdalub dilakukan. Mestinya agenda musdalub sudah ada kepastian karena semua kader sepakat untuk itu. Jadi saya melihat plt saat ini hanya coba mengulur musdalub," tandas Anshar.
    Sekretaris Dewan Pembina Gerakan Muda Hanura Sulsel, Syahrul Maulana menambahkan, keberadaan plt Hanura Sulsel tidak menyelesaikan konflik yang terjadi. Karenanya, DPP Hanura didesak segera menentukan agenda musdalub di Sulsel tidak sekadar berpatokan pada laporan jajaran plt saat ini.
    Plt Wakil Ketua Hanura Sulsel, Asrullah Awing yang dikonfirmasi membantah ada upaya plt Hanura Sulsel untuk mengulur-ulur musdalub Hanura Sulsel. Dia juga menepis kalau laporan yang disampaikan ke DPP berbeda dengan hasil pertemuan atau konsolidasi dengan DPC se-Sulsel. "Tidak benar itu kalau ada yang berbeda antara yang diinginkan DPC dengan laporan kita," tandas Asrullah. (hamsah umar)