Powered By Blogger

Kamis, 26 April 2012

Palaguna Tepis Isu Opsi Karteker

MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP Sulsel, HZB Palaguna menepis isu adanya opsi DPP PDIP untuk menunjuk karteker di Sulsel, hanya karena adanya usulan reposisi kader.
    Sebelumnya diperoleh bocoran bahwa DPP PDIP menyiapkan opsi menunjuk karteker di Sulsel sebagai salah satu opsi penyelesaian ribut-ribut kasus pencopotan Sekretaris DPD PDIP, Rudi Pieter Goni. Setahu mantan gubernur Sulsel ini, DPP belum pernah melakukan pleno apalagi memunculkan opsi karteker. "Rapat DPP seperti itu tidak ada. Untuk jelasnya hubungi DPP," kata Palaguna melalui pesan singkatnya, Rabu, 25 April.
    Sebelumnya diperoleh bocoran bahwa Ketua DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri menyiapkan dua karteker masing-masing  Ketua Bidang Pemerintahan Daerah DPP PDIP, Komarudin Waetubun, serta Ketua Bidang Pendidikan dan Agama sekaligus Ketua Bamusi, Hamka Haq jika opsi terakhir disepakati.   
    Dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Hamka Haq yang disebut-sebut disiapkan menjadi karteker mengaku tidak tahu menahu soal opsi tersebut. Sejauh ini, DPP PDIP belum melakukan pleno untuk menentukan sikap soal usul reposisi kader di PDIP Sulsel. "Kalau ada opsi seperti itu pasti diputuskan melalui rapat pleno. Megawati saya kira tidak pernah mengambil keputusan tanpa melibatkan pengurus dalam rapat pleno," kata Hamka.
    Kalau pun ada wacana di tingkat bidang misalnya, Hamka menegaskan bahwa hal tersebut bukan sebuah keputusan karena setiap keputusan harus melalui pleno. Bagi Hamka sendiri, opsi karteker seperti yang berkembang adalah hal yang mustahil kalau sekadar berpatok pada usulan reposisi pengurus.     
    Yang memungkinkan DPP menunjuk karteker ketika pimpinan partai terbukti melakukan pelanggaran AD/ART, diproses hukum karena perbuatan pidana, melakukan tindakan amoral seperti terlibat narkoba atau perselingkuhan, begitu juga ketika kepengurusan partai tidak aktif. "Kalau tidak aktif dilakukan pembekuan menyeluruh kemudian menunjuk plt. Jadi kalau hanya karena usulan reposisi saya kira sangat mustahil ada opsi karteker," tandas Hamka.
    Begitu juga opsi Rudi diganti sebagai sekretaris namun penggantinya ditunjuk oleh Rudi sendiri. "Tidak pernah ada keputusan partai ditolak atau ditentukan oleh pengurus dibawahnya. Yang bisa menolak atau menentukan adalah Megawati ketika itu keputusan DPD," jelas Hamka.
    Untuk pleno masalah reposisi kader, Hamka memperkirakan akan dilakukan dalam waktu dekat. Biasanya, DPP melakukan pleno setiap pekan pada Kamis dan Jumat. Usul reposisi Rudi menjadi terkesan bermasalah karena dianggap dicopot. "Tidak ada masalah sebenarnya, cuma diberitakan dicopot sehingga ada kesan masalah. Padahal hanya direposisi untuk jabatan lain," katanya.
    Bagi Hamka, yang terbaik untuk usul reposisi Rudi adalah menempatkan Rudi pada posisi strategis. Misalnya saja sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu, sehingga bisa membantu Palaguna dari bidang lain.
    Tidak boleh kata dia, Rudi direposisi pada jabatan yang tidak strategis atau terkesan dibuang dari pengurus. Dan untuk posisi pemenangan pemilu, Hamka melihat posisi tersebut cukup strategis. (hamsah umar) 

JS Cari Simpati Korban Kebakaran

Makassar, FAJAR--Calon wali kota Makassar, Jafar Sodding (JS) coba mencari simpati warga dari korban kebakaran Jalan Bajiminasa, Kelurahan Tamarunang Mariso Makassar, Rabu, 25 April.
    Cawali yang populer dengan tagline mantap mentong ini menyalurkan bantuan kepada para korban kebakaran. JS bahkan rela berada di tengah-tengah puing kebakaran untuk membantu warga ini.
    Sedikitnya 113 kepala keluarga yang menjadi korban mendapat bantuan dari JS. Bantuan berupa kebutuhan pokok sehari-hari serta dalam bentuk uang tunai. "Walau tidak besar,mudah-mudahan bisa meringankan dan membantu para korban kebakaran," kata JS.
    Penyerahan  bantuan korban kebakaran ini disaksikan Ketua RW 001 dan RW 002, ketua Rt dan tokoh masyarakat setempat. "Tapi mohon maaf, jangan terlalu dinilai harganya. Kepedulian kami untuk membantu para korban kebakaran itu nomor satu bagi kami," tambah JS.
    Sebagai wakil rakyat di DPRD Sulsel, JS memang punya kewajiban untuk melihat warganya yang sedang dilanda kesusahan. Apalagi wakil rakyat dari kader PKS selalu peduli kepada masyarakat, apalagi yang tertimpa musibah seperti para korban kebakaran.
    Bantuan kepada korban kebakaran itu sebagai wujud kepedulian dan kesetiakawanan sosial JS. Warga yang menjadi korban kebakaran pun terlihat cukup gembira dengan uluran tangan legislator PKS Sulsel ini. (hamsah umar)

Luthfi Motivasi Ilham Kelola Pemerintahan

MAKASSAR, FAJAR--Staf ahli wakil presiden RI, Luthfi A Mukti berbincang akrab dengan calon gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin. Keakraban kedua putra Sulsel ini terlihat disela-sela peringatan otonomi daerah di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu, 25 April.
    Dalam pertemuan itu juga terlihat wakil bupati Lutra, Indah Putri Indriani. Banyak hal yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut, apalagi Ilham saat ini sebagai cagub Sulsel berpasangan dengan putra Luwu, Aziz Qahhar Mudzakkar.
    Luthfi yang berhasil membawa kemajuan di Lutra semasa menjabat bupati di daerah itu, bahwa memberikan motivasi khusus kepada Ilham utamanya dalam mengelola pemerintahan khususnya ketika terpilih menjadi gubernur mendatang. Luthfi berharap Ilham bisa menghadirkan pemerintahan yang amanah dan profesional.
    "Memang Pak Ilham dan Luthfi melakukan pertemuan di sela peringatan otonomi daerah. Mantan bupati Lutra yang saat ini menjadi staf ahli wapres itu bahkan memotivasi Ilham," kata Ketua Bidang Komunikasi dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsu Rizal.
    Suasana keakraban Ilham dengan Luthfi maupun Indah terlihat dengan jelas. Saat itu, Ilham mengenakan seragam dinas begitu juga Indah, sementara Lufhfi mengenakan kemeja putih.
    Terkait pilgub Sulsel yang diagendakan Januara 2013 mendatang, Luthfi sebenarnya pernah mengutarakan niatnya bertarung, bahkan beberapa baliho miliknya sempat beredar. Saat ini, dia juga masih disebut-sebut bakal menjadi calon pendamping Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa. Namun sejauh ini belum ada sikap resmi Luthfi apakah benar akan maju atau tidak.
    Luthfi sempat mengutarakan niatnya bertarung saat Aziz Qahhar Mudzakkar gencar membangun komunikasi dengan Ilham. Sayang belakangan gerakan Luthfi berkurang. Komunikasi dengan Rudiyanto pun sejauh ini belum ada kejelasan sejauh mana.
    Ilham sendiri yang akan berpasangan dengan Aziz cukup beralasan membangun komunikasi dengan Luthfi sebagai mantan bupati yang masih diperhitungkan di wilayah Lutra bahkan Luwu Raya. Bahkan ketika Luthfi jadi mendampingi Rudiyanto di pilgub, suara pasangan Ilham-Aziz bakal terpecah di Luwu Raya. (hamsah umar)
     
          

Agus Tinggal Persetujuan Syahrul

MAKASSAR, FAJAR--Teka-teki siapa pendamping Syahrul Yasin Limpo (SYL) di pilgub Sulsel sepertinya tidak butuh lagi perdebatan.
    Cawagub petahana, Agus Arifin Nu'mang bisa dipastikan menjadi pendampingi SYL di pilgub Sulsel 2013 mendatang. Itu jika berpatok pada mekanisme yang dianut DPD Partai Golkar Sulsel. Pasalnya, hingga pendaftaran cawagub Golkar ditutup Rabu, 25 April, hanya Agus yang melamar atau siap mendampingi SYL.
    Dengan demikian, kepastian Agus sebagai pendamping SYL tinggal menunggu persetujuan Syahrul sendiri dan DPP Golkar. Dalam menentukan cawagub, peran cagub lebih menentukan dibanding survei atau faktor lainnya. Dalam juklak Golkar, cagub Golkar memiliki kewenangan mengajukan calon pendampingnya ke DPP.
    Ketua Tim pilkada DPD Golkar Sulsel, HM Roem menyatakan dalam juklak disebutkan setelah DPP menetapkan cagub, kandidat tersebut kemudian diminta untuk mengusulkan calon pendampingnya maksimal tiga orang ke DPP atau minimal 1 orang. Syahrul bisa saja hanya mengusulkan Agus untuk mendapatkan persetujuan DPP apalagi hanya figur ini yang serius.
    Pleno penetapan cawagub DPD Golkar untuk pilgub 2013 kemarin telah menetapkan Agus satu-satunya cawagub dari Golkar yang akan diusulkan namanya ke DPP. Rencananya, berkas Agus sebagai cawagub sudah akan dikirim tim pilkada Golkar ke DPP Kamis, 26 April.
    "Setelah cagub ditetapkan DPP, calon kepala daerah bersangkutan akan diminta untuk mengusulkan calon pendampingnya sendiri bisa satu sampai tiga nama," kata Roem.
    Yang pasti, di internal Golkar saat ini paket Sayang II sudah tidak diragukan lagi, karena hanya Agus yang mau melewati mekanisme yang ada di Golkar. "Agus itu juga representasi dari Golkar juga," kata Arfandi Idris.
    Setelah penjaringan cagub/cawagub Golkar berakhir, tim pilkada saat ini mulai memikirkan pembentukan tim pemenangan khusus Golkar. Rekomendasi pembentukan tim pemenangan segera diajukan ke Syahrul untuk  mendapatkan persetujuan. Berdasar kesepakatan di internal Golkar, Arfandi Idris diusulkan sebagai Ketua Tim Pemenangan Syahrul di Golkar. "Sebenarnya belum, tapi saat rapat memang saya yang diinginkan," kata Arfandi.
    Tim pemenangan ini nantinya yang akan bekerja memperjuangkan SYL dan pasangannya di pilgub termasuk melakukan pencitraan. Begitu juga melakukan serangan balik terhadap upaya yang dilakukan calon lain. "Kita siapkan counter attack," kata Arfandi.
    Terhadap iklan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar yang saat ini beredar di televisi, Roem maupun Arfandi menilai kalau iklan tersebut kurang beretika, karena ada kesan menyerang cagub petahana. "Tapi kita tidak terlalu persoalkan. Cuma saya katakan tidak beretika. Mari kita sama-sama memberikan pendidikan politik yang baik di masyarakat," kata Roem. (hamsah umar)       
                         

Asriadi: Rakyat Wajo Sudah Cerdas

MAKASSAR, FAJAR --Mantan Ketua DPRD Wajo, Andi Asriadi Mayang tidak terpengaruh dengan survei yang dilansir lembaga tertentu, yang melansir popularitas dan elektabilitas figur calon bupati Wajo, apalagi ketika survei tersebut adalah pesanan calon tertentu.
    "Tapi rakyat Wajo saya kira sudah sangat cerdas utamanya dalam menentukan calon pemimpinnya 2014-2019 mendatang. Apalagi, warga Wajo itu sudah memiliki pengalaman, begitu juga sudah tahu siapa calon pemimpin yang layak jadi bupati," kata Asriadi Mayang, Rabu, 25 April.
    Sikap Asriadi ini menyikapi survei yang dilansir Insert Institute dimana dia dtempatkan pada posisi empat di bawah Andi Burhanuddin Unru, Amran Mahmud, dan Sanusi Karateng dengan tingkat popularitas mencapai 48,44 persen, dengan elektabilitas  7,78 persen.
    Asriadi sebenarnya tidak melihat surveinya rendah. Sebaliknya dia menyebut angka popularitas tersebut cukup tinggi bilang dibandingkan dengan tingkat sosialisasi yang dilakukannya. "Bahkan saya merasa belum melakukan apa-apa. Kalau pun ada baliho yang sudah kita pasang, itu baru tapi juga baru sebatas pesan-pesan moral," tandas Asriadi.
    Karenanya, tingkat popularitas yang mencapai 48,44 persen ini akan menjadi modal berharga bagi Asriadi untuk bertarung di pemilukada Wajo. Pengalaman sebagai mantan anggota DPRD Wajo cukup menyakinkannya maju. Di Demokrat, selain Asriadi, juga ada kader lain yang akan maju yakni Sanusi Karateng dan sejumlah figur lainnya. (hamsah umar)