Powered By Blogger

Selasa, 01 Mei 2012

Survei Ulang Masih Pilihan Golkar

MAKASSAR, FAJAR--Dua kali gagal dalam melakukan survei cabup Takalar oleh DPP Golkar tidak membuat partai ini menyerah. Golkar masih menjadikan survei sebagai pilihan menentukan cabup di Takalar.
    Survei yang dilakukan sebelumnya dimana dua kali mengunggulkan fungsionaris Golkar Sulsel, Burhanuddin Baharuddin kemudian sekali menjagokan Ketua DPD Golkar Takalar, Natsir Ibrahim alias Nojeng hanya sekadar jadi pertimbangan partai. Golkar belum yakin tiga survei terdahulu itu memiliki validitas yang baik untuk menentukan kandidat yang akan diusung.
    PT Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang memilih menarik diri dari Takalar karena mendapat intervensi aparat, tetap menjadi pilihan Golkar untuk melakukan survei ulang. Golkar yakin, survei akan tetap berjalan baik ketika dilakukan dengan metode yang baik dan benar.
    Kendati dua survei yang unggulkan Burhanuddin dianggap tidak memiliki cacat, namun Golkar tetap melihat survei yang ada saat ini di DPP masih ada masalah. "Jadi survei ulang tetap dilakukan DPP menggunakan lembaga yang sama. Cuma mungkin metodenya yang diubah," tandas Ketua Tim Pilkada DPD Golkar Sulsel untuk pemilukada Takalar, Arfandi Idris, Senin, 30 April.
    Golkar berharap, dengan menggunakan metode baru dalam melakukan survei di Takalar ini, hasil survei terakhir yang dilakukan Golkar ini benar-benar valid dan dapat dipercaya oleh Golkar. "Validitas survei menjadi harapan terbesar Golkar, karena kalau surveinya tidak valid maka itu akan berpotensi membuat Golkar salah dalam menentukan calon," ujar Arfandi.
    Ketika ini terjadi, Golkar memastikan akan berpengaruh pada upaya tim pemenangan Golkar di pemilukada Takalar Oktober mendatang. Makanya, partai ini tidak ingin gegabah menetapkan calon ditengah situasi survei yang tidak memungkinkan dipercaya.
    Arfandi berharap, penetapan cabup Takalar ini sudah bisa dilakukan pada bulan ini. Adapun isu yang menyebutkan DPP sudah memanggil Burhanuddin Baharuddin, Arfandi mengaku tidak tahu mengenai hal ini. "Itu kan sudah menjadi domain DPP. Sejauh ini kita belum tahu apakah sudah ada yang dipanggil," kata Arfandi. (hamsah umar)                        

Daftar di PDIP Cukup Bayar Rp6.000

MAKASSAR, FAJAR--Instruksi DPP agar DPD PDIP Sulsel melakukan penjaringan cagub-cawagub untuk pilgub Sulsel mendatang, akhirnya dijalankan partai ini. Partai berlambang moncong putih ini membuka pendaftaran mulai Rabu, 2-9 Mei nanti.
    Jadwal pendaftaran cagub-cawagub ini dibagi dua sesi. Sesi pertama yakni pengambilan formulir Rabu-Sabtu sedang pengembalian formulir Senin-Rabu. Keputusan membuka pendaftaran cagub-cawagub ini diputuskan setelah pengurus partai melakukan rapat kemarin.
    Ketua Tim Penjaringan Cagub-Cawagub PDIP Sulsel, Dan Pontasik menegaskan bahwa penjaringan cagub-cawagub PDIP ini tidak dipungut biaya. Kalau pun ada biaya yang ditanggung kandidat cukup Rp6.000 untuk kepeluan materai. Biaya materai itu pun diberikan kepada panitia ketika calon yang mengambil formulir di PDIP tidak menyiapkan materai sendiri.
    "Materai ini diperlukan untuk lebih mengformalkan serah terima pendaftaran. Serah terima pendaftaran inilah yang akan bermaterai, jadi tidak sekadar tanda kandidat telah mendaftar dan diterima pendaftarannya, tapi ini lebih bagaimana memberikan pendidikan politik di tengah masyarakat," jelas Pontasik, Senin, 30 April.
    Adapun syarat lain cukup umum. Namun kandidat yang ingin mengendarai PDIP Sulsel setidaknya harus melengkapi belasan syarat yang diperlukan. Beberapa syarat tersebut seperti surat pernyataan bertakwa kepada Tuhan YME, setiap pada pancasila, UUD 1945, setia pada cita-cita proklamasi, setia pada keutuhan NKRI, siap kembangkan PDIP, tidak melakukan perbuatan tercela dan syarat lainnya.
    "Yang juga penting adalah harus ada keterangan sehat dari dokter, begitu juga dari pengadilan bahwa yang bersangkutan tidak dicabut hak politiknya," tambah sekretaris tim penjaringan, Iin Manaba.
    Sebelumnya, di internal PDIP Sulsel sempat mencuat penentuan cagub PDIP Sulsel diserahkan ke Ketua DPD PDIP Sulsel, HZB Palaguna. Namun keinginan ini belakangan bermasalah karena adanya kader lain yang inginkan mekanisme partai tetap harus berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini lah yang menjadi salah satu alasan DPP menginstruksikan setiap DPD melakukan penjaringan. (hamsah umar)                      

Musdalub PAN Bone Harga Mati

*Ashabul Klarifikasi DPD-MPP Bone

MAKASSAR, FAJAR--Kisruh yang mendera DPD PAN Bone cukup serius. Pemegang hak suara bahkan menjadikan wacana musyawarah daerah luar biasa (musdalub) harga mati.
    Pascadeadlock rapat pleno diperluas MPP PAN Bone Minggu lalu, desakan agar musdalub PAN Bone semakin kencang. Adanya indikasi pelanggaran AD/ART yang dilakukan Ketua DPD PAN Bone, Andi Wahyudi Taqwa menjadi alasan kuat DPC PAN Bone mendesak dilakukannya musdalub.
    Desakan musdalub ini bahkan sudah disampaikan sejumlah DPC jauh sebelum rapat MPP digelar di kediaman Ketua MPP PAN Bone, Muh Naim. Bahkan keinginan DPC agar dilakukan musdalub ini tidak sekadar desakan lisan tapi sudah dalam bentuk tertulis. Setidaknya ada 20 DPC dari 27 DPC di Bone yang sudah menyatakan dukungan digelarnya musdalub.
    Fakta ini diungkap Ketua DPC Dua Boccoe, Aziz dan Ketua DPC Libureng, Arkam Takdir Nur saat memberikan keterangan di Warkop Sija Makassar, Senin, 30 April. "Wacana musdalub itu sudah menjadi desakan kita yang telah diaspirasikan ke MPP. Dan itu memang menjadi keinginan kami untuk menyelesaikan persoalan di DPD PAN Bone," tandas Aziz dan Arkam.
    Aziz mengungkap beberapa alasan sehingga ada keinginan DPC mendesak musdalub. Salah satunya DPD PAN Bone tidak transparan dalam mengelola keuangan partai setelah satu tahun dilantik.
    "Yang membuat kami sangat kecewa karena hak DPC dilangkahi oleh DPD. Salah satunya DPD membentuk DPC tanpa ada koordinasi dengan ketua DPC. Atau dengan kata lain mengganti DPC tanpa ada alasan jelas. Ini jelas-jelas suatu intervensi yang memang melanggar mekanisme," tandas Aziz.
    Kasus seperti ini kata Aziz terjadi di DPC Libureng, DPC Dua Boccoe, DPC Barebbo, DPC Tonra, DPC Sibulue, dan DPC Tellu Siattingge. "Atas indikasi pelanggaran inilah sehingga kami dari DPC bersurat ke MPP mengeluhkan sikap DPP yang kemudian kita rekomendasikan digelar musdalub," tandas Arkam.
    Terkait kisruh pada saat rapat di MPP, Aziz dan Arkam menepis kalau rapat tersebut dibubarkan paksa. Memang terjadi kisruh karena anak pihak yang ingin mengacaukan rapat dengan melakukan provoksi. Makanya rapat sempat diskorsing kemudian dilanjutkan kembali.
    Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi yang dikonfirmasi terpisah menandaskan kisruh DPD PAN Bone ini segera disikapi DPW. PAN akan melakukan klarifikasi terhadap DPD dan MPP PAN Bone terkait kisruh yang terjadi ini. Selain akan melakukan klarifikasi terhadap pihak yang terkait di dalamnya, DPW PAN Sulsel juga menunggu laporan resmi dari DPD dan MPP.
    "Sampai saat ini saya belum mendapat laporan tertulis seperti apa sebenarnya persoalan yang terjadi di Bone. Kita tentu akan melakukan klarifikasi terhadap pihak-pihak yang terkait," tandas Ashabul.
    Ashabul berharap, kisruh yang terjadi di Bone ini bisa diselesaikan dengan baik dalam waktu singkat. "Kita berharap persoalan ini diselesaikan secara internal dengan baik," harapnya. (hamsah umar)    
          

Senin, 30 April 2012

Pakar Pangan Bulukumba Dukung Rudiyanto

MAKASSAR, FAJAR--Kendati sebagian besar koalisi nonparlemen sudah memastikan  mendukung pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar di pilgub Sulsel 2013, dukungan terhadap Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa tetap mengalir dari daerah.
    Salah satu partai yang tergabung dalam koalisi nonparlemen yang menyatakan mendukung Rudiyanto adalah DPC Pakar Pangan Bulukumba. Partai ini dengan terang-terangan mendukung bupati Sinjai dua periode itu kendati hingga saat ini DPW Pakar Pangan Sulsel belum memastikan dukungannya.
    Ketua DPC Pakar Pangan Bulukumba, Zainal Basrun menandaskan bahwa Rudiyanto sangat pantas dipertaruhkan di pilgub Sulsel. Kapasitas mantan pengacara ini tidak bisa diragukan baik dari gagasan pemerintahannya, termasuk dukungan masyarakat Sulsel. Apalagi, beberapa program yang dilakukan Pemprov Sulsel, Sinjai lebih awal menerapkannya seperti kesehatan dan pendidikan gratis.
    "Pak Rudiyanto itu adalah sosok pemimpin yang sangat berhasil memimpin Sinjai selama dua periode. Jadi menurut saya, cagub tersebut layak kita dukung di pilgub Sulsel. Pakar Pangan Bulukumba sendiri akan mendukung calon ini," tandas Zainal, kemarin.
    Selain itu, Rudiyanto di mata Pakar Pangan Bulukumba adalah sosok pemimpin yang luwes, tidak birokratis, serta ramah dan selalu mengedepankan sosok kesederhanaannya. "Makanya, saya di Bulukumba siap menjadi tim sukses untuk Rudiyanto Asapa," tandas Zainal.
    Sejauh ini, DPW Pakar Pangan Sulsel yang tergabung dalam koalisi nonparlemen belum memastikan dukungan. Sejauh ini belum ada juga rekomendasi DPP soal siapa cagub yang akan didukung. Kendati begitu, DPC Pakar Pangan Bulukumba siap menyuarakan dukungan terhadap Rudiyanto. "Tapi saya tetap menunggu perkembangan dan keputusan resmi dari DPP. Untuk saat ini saya mendukung Rudiyanto," tandasnya. (hamsah umar)                   

PPP Tetap Komunikasi Ilham-Aziz

MAKASSAR, FAJAR--Instruksi Ketua DPP PPP, Suryadharma Alie kepada kader PPP di Sulsel untuk mendukung petahana, Syahrul Yasin Limpo tidak serta merta memutus komunikasi dengan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar.
    Elit DPW PPP Sulsel tetap intens membangun komunikasi dengan Ilham-Aziz, termasuk dengan Ketua DPW PPP Sulsel, Amir Uskara yang dikenal dekat dengan Syahrul. Selain komunikasi melalui telepon, Amir juga sering melakukan pertemuan dengan Ilham kendati tidak secara formal.
    "Saya dengan Pak Ilham tetap sering komunikasi. Kadang-kadang juga melakukan pertemuan namun sifatnya tidak formal. Jadi komunikasi PPP dengan Ilham tetap ada selama ini," kata Ketua DPW PPP Sulsel, Amir Uskara, Minggu, 29 April.
    Adapun pertemuan resmi PPP dengan Ilham-Aziz, sejauh ini belum bisa terlaksana karena berbagai alasan. Kondisi makin sulit karena Ilham-Aziz semakin sibuk dengan berbagai agenda sosialisasi baik di Makassar maupun ke daerah. Namun, PPP tetap berharap pertemuan resmi dengan pasangan Semangat Baru ini tetap bisa terlaksana sebelum agenda musyawarah kerja wilayah khusus DPW PPP yang sampai saat ini belum diagendakan.
    Amir berdalih, pertemuan dengan Ilham-Aziz belum terwujud karena waktu yang tidak terkaper. "Kita masih mencari waktu supaya konek satu sama lain. Karena kadang kalau dia ada waktu, saya lagi ada kegiatan diluar. Begitu juga ketika saya ada waktu sebaliknya Ilham-Aziz yang berhalangan. Saya yakin sebelum mukerwilsus akan ada pertemuan resmi," kata Amir Uskara.
    Sebelumnya, Sekretaris DPW PPP Sulsel, Aras menegaskan bahwa mukerwilsus DPW PPP Sulsel kemungkinan besar dilakukan setelah Syahrul menentukan calon pendampingnya. Itu karena PPP ada keinginan mendorong kadernya, Andi Jamaro Dulung mendampingi Syahrul. Tapi saat ini kondisinya berbeda karena Syahrul hampir pasti mengambil Agus Arifin Nu'mang sebagai cawagubnya.   
    Selain hanya dia yang mendaftar cawagub di Golkar, Agus juga dianggap cukup sukses dan mampu bekerja sama dengan baik bersama Syahrul selama empat tahun terakhir.
    Bagi Amir Uskara sendiri, PPP tidak terpengaruh dengan sikap Syahrul atau pun kepastian Agus akan dipilih menjadi pendamping incumbent di pilgub Sulsel. Dia berdalih, mukerwilsus sampai saat ini belum terlaksana karena sejauh ini belum ada waktu luar Suryadharama Ali untuk hadir di arena mukerwilsus.
    "Saya tidak terpengaruh dengan Syahrul. Yang saya tunggu sekarang ada restu dari ketua umum. Kalau sudah ada restu dan kesiapannya untuk menghadiri mukerwilsus, kita segera menjadwalkan mukerwilsus. Karena keinginan teman-teman memang bagaimana ketua hadir," tandas Amir Uskara. (hamsah umar)