Powered By Blogger

Selasa, 08 Mei 2012

Cabup Golkar Takalar Mengambang


MAKASSAR, FAJAR--Saat sejumlah partai politik sudah menetapkan cabupnya yang akan diusung pada pemilukada Takalar Oktober mendatang, partai Golkar sebagai pemenang pemilu di daerah ini masih belum mau merilis cabupnya.
Situasi ini membuat cabup yang akan didukung Golkar Takalar mengambang bahkan menyisakan banyak pertanyaan publik, apakah mendukung Ketua DPD Golkar Takalar, Natsir Ibrahim alias Nojeng atau fungsionaris Golkar Sulsel, Burhanuddin Baharuddin. DPP Golkar sejauh ini belum mengambil keputusan kendati beredar isu kalau partai ini akan mendukung Nojeng.
Bocoran yang diperoleh menyebutkan, keinginan DPP Golkar mencalonkan Nojeng di pemilukada Takalar ini tinggal menunggu persetujuan Aburizal Bakrie. Sejauh ini, Golkar Sulsel mengaku kalau tim pilkada DPP Golkar belum melakukan rapat penentuan cabup yang akan didukung di Takalar.
"Saya pastikan belum ada yang ditentukan Golkar untuk Takalar, karena sampai saat ini tim pilkada DPP belum memanggil kita untuk melakukan rapat. Padahal sebelum ditetapkan, kita pasti diundang untuk rapat bersama," tandas Ketua Tim Pilkada DPD Golkar Sulsel untuk pemilukada Takalar, Arfandi Idris, Senin, 7 Mei.
Sikap hati-hati Golkar menentukan cabup di Takalar cukup beralasan mengingat dua kadernya memiliki popularitas dan elektabilitas tertinggi di antara calon yang ada. Ini menjadi rumit karena Nojeng dan Burhanuddin sama-sama ngotot maju sebagai calon bupati. Situasi ini diduga menjadi alasan Golkar menetapkan cabupnyadi detik-detik terakhir, sekaligus mengantisipasi kader yang tidak diusung maju melalui partai lain.
Di Takalar, setidaknya sudah ada dua cabup yang pasti bertarung di daerah ini. Mereka adalah politisi PKS Sulsel, Syamsari Kitta. Dia didukung PKS, PDIP, PKB, dan Gerindra. Begitu juga wakil bupati Takalar, Makmu A Sadda yang telah mendapat dukungan dari PDK, PPP, dan PKNU. Kedua figur ini tinggal menunggu jadwal pendaftaran di KPU serta mencari calon pendamping. (hamsah umar)    

Pembatasan Harus Ada Regulasi


MAKASSAR, FAJAR--Kebijakan pemerintah pusat untuk membatasi kegiatan plesiran ke Jakarta, tidak terlalu dipersoalkan pejabat daerah di Sulsel. Namun kebijakan itu harus dibarengi dengan regulasi untuk mengaturnya.
Regulasi ini penting sehingga para pejabat di daerah memiliki dasar untuk melakukan pembatasan perjalanan dinas aparatnya. Selain regulasi, pemerintah pusat juga yang perlu lebih mendukung untuk kebijakan tersebut. Pasalnya, plesiran yang dilakukan PNS daerah ke Jakarta selama ini diklaim atas undangan pusat.
"Jujur saja kami sangat mendukung apa yang diinginkan pusat. Cuma kalau itu mau dilakukan harus dimulai dari pusat dulu. Kalau pusat sendiri tidak mendukung, tentu perjalanan dinas ini sulit kita hindari," tandas Bupati Maros, Hatta Rahman.
Dia mencontohkan, kegiatan plesiran yang dilakukan pejabat Maros ke Jakarta selama ini tidak lepas dari undangan dari pemerintah pusat. Dalam satu kementerian misalnya, kadang semua dirjen mengundang pejabat daerah untuk melakukan koordinasi dan semacamnya. Ketika diundang, Hatta mengaku daerah sulit untuk menolak atau tidak menghadirinya. Dan ini merupakan salah satu yang memakan biaya perjalanan dinas.
"Persoalan diklat misalnya, terkadang harus dilakukan di Jakarta. Coba misalnya kalau peserta diklatnya itu dari Sulsel dilakukan saja di Makassar atau daerah sehingga tidak perlu lagi kita ke Jakarta. Tapi yang terjadi selama ini, diklat-diklat yang dilakukan pusat yang pesertanya dari sini, harus dilakukan di Jakarta," ujar Hatta.
Solusi lain yang bisa ditawarkan terkait pembatasan perjalanan dinas adalah pemanfaatan teknologi misalnya melalui teleconference, atau penggunaan alat komunikasi lain seperti email. "Jadi yang salah selama ini juga pusat karena semua kegiatan harus dilakukan di sana," tambah Hatta.
Soal pembatasan perjalanan dinas, Hatta mengaku kalau di daerah yang dipimpinya ini, dia sudah memberlakukan pembatasan perjalanan dinas aparatnya. Jika sifatnya tidak urgen perjalanan dinas tersebut tidak perlu ada.  Bahkan SKPD di daerah ini hanya dibolehkan melakukan perjalanan dinas maksimal tiga kali dalam setahun.
Terkecuali pejabat SKPD tertentu yang memang membutuhkan koordinasi intens dengan pusat masih diberi kelonggaran. Seperti Dinas Pengelolaan Keuangan, Dinas Pekerjaan Umum, dan Bappeda. "SKPD ini kita beri ruang melakukan perjalanan dinas setiap bulan. Ini kan menyangkut bagaimana kita mendapatkan anggaran serta program," kata Hatta. (hamsah umar)  

PPP Mulai Sosialisasikan JK


*Capres 2014

MAKASSAR, FAJAR--Dukungan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel terhadap Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla (JK) cukup serius. Partai berlambang Kakbah ini bahkan sudah mulai menyosialisasikan JK sebagai calon presiden (capres) pada pemilu 2014 mendatang.
Partai ini memang sudah komitmen untuk mencalonkan JK pada pilpres mendatang sebagaimana hasil musyawarah nasional (munas) PPP beberapa waktu lalu. Keputusan munas ini menjadi salah satu alasan partai ini untuk segera menyosialisasikan JK sebagai capres.
Sebagai langkah awal, partai yang dipimpin Suryadharma Alie ini telah menginstruksikan kader PPP di 24 kabupaten/kota di Sulsel untuk bersosialisasi pencapresan JK dari partai ini. "Kita sudah berikan instruksi kepada kader di daerah untuk menyosialisasikan JK sebagai capres kita," tandas Sekretaris PPP Sulsel, Aras, Senin, 7 Mei.
Sebagai partai yang telah menyatakan dukungan terhadap JK di munas, Aras menegaskan bahwa menjadi kewajiban bagi semua kader PPP di Sulsel untuk menyosialisasikan keputusan tersebut, termasuk menyakinkan masyarakat Sulsel bahwa PPP akan mencalonkan wakil presiden (wapres) 2004-2009 ini.
Di Sulsel, sejumlah partai politik (parpol) telah menyatakan dukungan terhadap JK untuk menjadi capres pada pemilu mendatang. Namun dukungan partai seperti Demokrat, PBB, PKB dan partai lainnya ini masih harus berurusan dengan pusat atau masih akan diperjuangkan di DPP. Ini sangat berbeda dengan PPP sudah sejak awal sudah mendorong JK capres mulai tingkat bawah hingga DPP.
Sehingga ketika partai lain baru mewacanakan dukungan, PPP sudah melangkah dengan menyosialisasikan aset Sulsel ini sebagai capres. Dukungan terhadap JK menjadi presiden di pemilu 2014 mendatang ini cukup mendasar bagi masyarakat Sulsel. Kontribusi besar JK saat menjadi wapres selama lima tahun sangat dirasakan manfaatnya utamanya dalam peningkatan infrastruktur jalan di daerah ini.
Tapi bagi PPP, dukungan terhadap JK bukan sekadar jasanya yang besar di Sulsel tapi juga kedekatan JK dengan partai berbasis Islam ini. Aras berharap, keinginan PPP mencalonkan JK di pemilu mendatang bisa terwujud kendati partai besar seperti Golkar coba menjegalnya. (hamsah umar)              

PPI Lebarkan Sayap ke Daerah


MAKASSAR, FAJAR--DPW Poros Pemuda Indonesia (PPI) Sulsel mulai melebarkan sayapnya ke daerah, dengan membentuk kepengurusan di kabupaten/kota. Saat ini, DPW PPI Sulsel sedang mempersiapkan pembentukan pengurus PPP kabupaten/kota di Sulsel.
Beberapa daerah yang sedang digodok yakni Gowa, Jeneponto, Takalar, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, Bone, Soppeng, Wajo, Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Sidrap, dan Tana Toraja. Daerah ini dianggap potensial untuk dibentuk PPI, apalagi beberapa pemuda di daerah itu yang meminta untuk dibentuk PPI.
PPI Sulsel cukup eksis dalam melakukan berbagai kegiatan termasuk diskusi menyoroti permasalahan bangsa yang ada meliputi, sosial, ekonomi, politik, budaya dan pesoalan hukum.
Menjelang pemilihan kepalah daerah, PPP merasa cukup menarik untuk melakukan kajian terutama daerah yang mempunyai  calon pemimpin dari kaum muda seperti Bone, Parepare, Makassar, dan Takalar. Sebut saja di Takalar Syamsari Kitta, di Bone Zakir Sabara, dan Andi Fadly, Makassar Ariady Arsal, Parepare Arqam Azikin.
Di pare-pare PPI telah melakukan kajian yang layak dipertimbangkan untuk maju di pilwalkot Parepare Arqam Azikin sebagai cawali dan AbdRahman Saleh cawawali. Figur ini dianggap mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang sangat kompleks di kota Parepare jika dipaketkan. Seperti persoalan korupsi, pendidikan, jasa dan niaga dan peningkatan ekonomi kerakyatan.
"Tantangan permasalahan inilah menjadi indikator yang membutuhkan figur muda yang memiliki integritas yang tinggi, kompetensi, keberanian melakukan perubahan dan tidak berkompromi dengan korupsi," ujar Presidium PPI Sulsel,  Andi Aswadi.
Beberapa kabupaten kota juga sementara dalam tahap proses kajian figur yang tepat memimpin di beberapa kabupaten kota di sulsel. (hamsah umar)

Mantap Cawali, ARA Fokus Menangkan IA


MAKASSAR, FAJAR--Kendati sudah mantap bahkan sudah intens sosialisasi dengan menyebar atribut, calon wali kota (cawali) Makassar, Adi Rasyid Ali (ARA) tidak ingin menggiring perhatiannya pada pilwalkot semata. Ketua DPC Demokrat Makassar ini tetap fokus memenangkan cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar.
Sikap untuk terlebih dahulu fokus di pilgub Sulsel cukup mendasar karena pilwalkot Makassar masih cukup lama, sementara pilgub Sulsel tinggal sembilan bulan lagi. Target memenangkan Demokrat di Makassar pada pilgub mendatang juga menjadi salah satu target yang harus diperjuangkan ARA selaku pimpinan partai di Makassar.
"Untuk agenda pilwalkot tetap kita jalan, namun fokus kita adalah bagaimana memenangkan pilgub. Jadi ini yang ingin dulu kita perjuangkan sehingga calon yang kita usung memenangkan pilgub mendatang," tandas ARA, Senin, 7 Mei.
Yang pasti, untuk agenda pilwalkot Makassar, ARA siap bersaing dengan beberapa kader Demokrat yang saat ini sudah bermunculan seperti misalnya Andry Arief Bulu, Andi Idris Manggabarani, serta sejumlah kader partai lain yang ingin maju di Makassar.
Untuk wilayah Makassar, ARA menegaskan bahwa dirinya dan partainya menargetkan kemenangan minimal 60 persen di pilgub. Target ini merupakan syarat mutlak Demokrat Makassar jika ingin mengantar IA sebagai pemenang di pilgub Sulsel. "Apakah dia head to head atau ada tiga pasangan calon, target minimal kita adalah 60 persen," tandasnya.
Target ini menurut ARA bukan suatu hal yang mustahil dicapai partai ini. Apalagi, Makassar merupakan salah satu basis pasangan Semangat Baru. Apalagi, struktur partai saat ini sudah bekerja hingga tingkat ranting. Belum lagi relawan yang sudah dibentuk sudah sangat banyak.
Makanya, anggota DPRD Makassar ini minta agar seluruh kader Demokrat di Makassar bekerja keras untuk memenangkan Ilham-Aziz di pilgub Sulsel. Bukan tidak mungkin, ketika pasangan ini memenangkan pilgub, peluang untuk memenangkan pilwalkot Makassar oleh Demokrat juga akan berpengaruh lebih besar. (hamsah umar)