Powered By Blogger

Jumat, 15 Juni 2012

PKS Mulai Survei Cawali


MAKASSAR, FAJAR--Meski pilwalkot Makassar masih cukup lama, DPW PKS Sulsel mulai memetakan tingkat popularitas dan elektabilitas kader PKS yang ingin bertarung di pilwalkot Makassar. Partai ini mulai melakukan survei popularitas dan elektabilitas kader tahap awal.
Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Sulsel, Ariady Arsal menyebutkan survei dilakukan untuk melihat trend dan kerja-kerja politik yang telah dilakukan kader PKS selama beberapa bulan terakhir. Apakah ada peningkatan positif atau kerja politik yang dilakukan selama ini tidak berpengaruh sama sekali.
"Juni ini survei kita sudah berlangsung. Surveinya menggunakan lembaga profesional sehingga hasilnya betul-betul objektif dan tidak sekadar memuji-muji. Kalau perlu, survei ini bagaimana mengeritik kita sehingga ada upaya perbaikan lebih baik," kata Ariady, Kamis, 14 Juni.
Untuk pilwalkot Makassar, kader PKS yang ingin bertarung cukup banyak. Mereka antara lain Ariady Arsal dengan tagline I Love Makassar, Iqbal Djalil (Ije), Jafar Sodding (JS), Asriadi Samad, Mudzakkir Ali Djamil, Irwan, dan kader lainnya. Kendati baru Ariady, Ije, dan JS yang selama ini cukup aktif bersosialisasi. Kendati survei akan dilakukan Juni ini, Ariady merahasiakan lembaga yang digunakan dan kapan waktu surveinya.
Mengenai survei ini, Ariady yakin popularitas dan elektabilitasnya akan mengalami kemajuan. Apalagi survei timnya menunjukkan dirinya mampu bersaing dengan figur wali kota yang dulu ikit bertarung baik sebagai cawali maupun cawawali. "Pelan-pelan tapi tetap memberikan peluang positif," tandas Ariady.
Sementara itu, Humas DPW PKS Sulsel, EZ Muttaqien menegaskan bahwa PKS Sulsel saat ini terus melakukan strategi untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap PKS. Salah satunya adalah membentuk desa binaan yang direncanakan ada di seluruh desa di Sulsel.
"Itu dimaksudkan agar target kita mencapai 2 besar pemenang pemilu di Sulsel mendatang bisa dicapai, begitu juga dengan perolehan kursi di DPRD yang kita harapkan dua kali lipat," tandas Muttaqien. (hamsah umar)

IA Jangan Over Convidence


*Soal Penundaan Rekomendasi PAN

MAKASSAR, FAJAR--Walau disebut-sebut diberi kesempatan khusus meningkatkan elektabilitasnya sehingga DPP PAN menunda rekomendasinya untuk Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), pasangan semangat baru Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) tidak perlu over convidence.
Pasalnya, bukan hanya IA yang merasa mendapat angin segara dan berpeluang memanfaatkan situasi di PAN tersebut, tapi harapan itu juga datang dari pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na). Bagi Garuda-Na setiap peluang selalu ingin dimanfaatkan untuk mendapat dukungan partai berlambang matahari terbit ini.
"Semua pelung tentu kita akan manfaatkan. Tapi sekali lagi saya ingin tegaskan bahwa urusan partai pengusung saya dan Nawir hanya menunggu. Karena sejak awal saya katakan bahwa komunikasi dengan partai pendukung dikoordinir langsung oleh Pembina Gerindra, Prabowo Subianto," tandas Rudi, Kamis, 14 Juni.
Rating survei Prabowo sebagai capres 2014 mendatang menjadi magnet tersendiri Gerindra untuk menggalang koalisi di pemilukada daerah. Partai yang bakal meliriknya di pilpres mendatang, akan mempertimbangkan membangun koalisi sejak awal dengan Gerindra melalui pemilukada. "Prabowo tentu sudah ada partai yang dipegang untuk kepentingan pilpres. Ini yang coba direkatkan sejak pemilukada," tambah Rudi.
Garuda-Na yakin, komunikasi Prabowo dengan partai yang dijanjikan di pilgub Sulsel dipastikan tetap berjalan, termasuk dengan DPP PAN. "Saat deklarasi sebenarnya sudah ada wakil ketua DPP PAN yakni Ahmad Muntaz Rais, yang juga putra pendiri PAN Amin Rais datang dideklarasi kita. Cuma memang terlambat karena pesawatnya delai," tambah Rudi.
Kendati sampai hari ini baru Gerindra yang dianggap pasti mengusung Garuda-Na, Rudi tidak memusingkan kondisi itu. Apalagi, Prabowo hanya memintanya untuk bersosialisasi untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya. "Jadi saya dan Pak Nawir tinggal fokus sosialisasi, soal partai urusan DPP," tandasnya.
Terpisah, Sekretaris DPW PAN Sulsel Buhari Kahar Mudzakkar menyatakan bahwa keputusan untuk menunda rekomendasi PAN untuk pilgub Sulsel ini, semuanya atas kepentingan DPP PAN. "Mungkin juga pengumuman siapa yang akan diusung akan dilakukan DPP. Siapa pun yang direkomendasi, itulah yang jadi," kata Buhari. (hamsah umar)              

Keturunan Raja Perjuangkan IA


MAKASSAR, FAJAR--Jumlah dukungan yang mengalir ke pasangan cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di pilgub Sulsel mendatang makin bertambah. Salah satunya dari keluarga keturunan raja-raja di Sulsel.
Para keturunan raja di Sulsel itu menyatakan siap mendukung dan memperjuangkan IA di pilgub mendatang. Pernyataan dukungan keturunan keluarga kerjaan ini disampaikan saat memperingati isra mikraj nabi Muhammad Saw di kediaman Andi Bau Sawa Mappanyukki, Jalan Kumala Makassar, Rabu malam.
Pernyataan dukungan ini disampaikan keturunan Raja Gowa Andi Maddusila Andi Idjo. Di tempat ini juga hadir keturunan raja Toraja,  Salahuddin Annar Sampetoding, keturunan raja Bone Andi Abdullah Bau Sawa Mappanyukki, keturunan raja Tallo dan keturunan Raja Palembang Dian Lesmana yang juga masih mempunyai darah Datu Luwuk, serta keturunan Raja Fakfak yang menjadi tamu undangan.
Maddusila mengimbau keturunan raja-raja di Sulsel untuk memilih calon pemimpin yang mau menghargai orang lain, sebab menurutnya ada calon pemimpin yang sama sekali tidak memberikan penghargaan utamanya kepada keturunan raja-aja yang masih ada.
"Saya hanya mendukung calon pemimpin yang santun dan menghargai orang lain, utamanya keturunan raja-raja. Sebab pemimpin yang selalu mengangkat diri sendiri. Padahal sejatinya bangsawan itu tidak perlu mengangkat-angkat diri, dia akan terangkat sendiri oleh perilaku dan penghargaan dari masyarakat," kata Maddusila.
Mendapat dukungan itu, Ilham siap menyambut dukungan tersebut demi perbaikan Sulsel yang lebih baik ke depan. "Kita tidak melepaskan jati diri sebagai bagian dari  kerajaan masa lalu, yang telah memberikan kontribusi bagi berdirinya negara. Dengan dukungan dari semua pihak, Insya Allah saya dan Ustad Azis akan mewakafkan diri bagi pengabdian untuk kesejahtraan masyarakat Sulsel, jika diberi ruang mengabdi di pilgub 2013 mendatang," kata Ilham. (hamsah umar)

Melawan, KPU Tunda PAW Ince


MAKASSAR, FAJAR--Kendati KPU Sulsel sudah menetapkan Arfandi Idris sebagai calon pengganti antar waktu (PAW) Ince Langke di DPRD Sulsel, Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas belum mau mendorong nama pengganti tersebut ke DPRD Sulsel.
Jayadi memilih menunda menandatangani penetapan Arfandi sebagai calon pengganti Ince Langka. Penyebabnya, Ince kembali melakukan perlawanan ke Golkar dengan mengajukan gugatan ke Mahkamah DPP Golkar atas pemecatan dirinya sebagai kader. Selain menggugat Golkar ke mahkamah partai, Ince juga melayangkan surat pembelaan diri ke DPP.
Sebelumnya, anggota KPU Sulsel sudah menyepakati dan menetapkan Arfandi sebagai pengganti Ince yang kemudian diajukan ke Ketua KPU untuk ditetapkan. Tapi karena KPU mendapat penyampaian dari Ince bahwa dirinya melakukan gugatan, proses pengusulan PAW Ince sementara terhenti.
"Jadi belum saya setujui itu, karena ternyata Ince Langke masih melakukan gugatan ke partainya. Ini yang kita akan tunggu dulu sampai ada kejelasan dari upaya itu. Karena kalau merujuk undang-undang, proses tidak bisa dilakukan kalau yang akan di PAW masih melakukan gugatan," jelas Jayadi kepada wartawan, Kamis, 14 Juni.
Di tengah upaya Golkar melengserkan Ince Langke dari DPRD Sulsel, berembus isu yang menyebutkan bahwa usul PAW Ince Langke tidak pernah dibahas di DPRD Sulsel, padahal berdasar tata tertib DPRD anggota dewan yang akan diusulkan di PAW terlebih dahulu dibahas di fraksi-fraksi DPRD sebelum dewan meminta nama pengganti ke KPU.
Terpisah, Ince Langke mengakui bahwa dirinya telah mengajukan gugatan ke mahkamah DPP Golkar serta pembelaan diri ke DPP pascamenerima SK pemecatan dirinya. "Aturan organisasi memang mengatur tentang hak kader melakukan gugatan ke mahkamah partai kalau sanksi yang diberikan partai tidak diterima. Tahapan ini masih ada di atasnya yaitu pembelaan melalui munas," tandas Ince Langke.
Ince menilai bahwa putusan partai yang memberi sanksi kadernya baru bisa dianggap final kalau telah diputuskan di arena munas. Itu pun kader yang dipecat tidak bisa begitu saja dihilangkah haknya ketika putusan munas juga tidak diterima, atau digugar melalui pengadilan. "Cuma dengan adanya SK pemecatan itu, saya tidak bisa dilibatkan dalam berbagai kegiatan partai," tandas Ince. (hamsah umar)
             

IA Ajak Tim Pikirkan Sulsel


*Janji Buat Perda Transparansi

MAKASSAR, FAJAR--Mewujudkan masyarakat Sulsel lebih baik dan maju menjadi komitmen pasangan cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) saat terpilih gubernur Sulsel periode 2013-2018.
Namun untuk mewujudkan obsesi itu, tidak cukup kalau hanya dipikirkan oleh pasangan nasionalis-religius ini, tapi mesti menjadi pemikiran bersama masyarakat Sulsel. Makanya, tim pejuang yang tergabung di rumah rakyat diminta untuk bersama-sama memikirkan kemajuan Sulsel di masa mendatang.
Caranya, tim sukses IA harus pro aktif dan bekerja dalam kebersamaan untuk memenangkan pasangan ini di pilgub Sulsel mendatang. "Komitmen kebersamaan masyarakat Sulsel yang kita inginkan adalah masyarakat maju, semua sejahtera, semua merasakan keadilan dan pemerataan. Karena itu, tim harus sama-sama memikirkan Sulsel yang lebih baik," imbuh Ilham, saat pengukuhan dan pengkaderan tim pejuang di Hotel Valentino, Kamis, 14 Juni.
Ilham berharap, tim yang bergabung di IA baik tim pejuang, tim pejuang perempuan, tim batu putih, maupun tim sukses lainnya harus terpanggil melalui hati nurani guna berjuang memenangkan pasangan ini. Semangat panggilan hati nurani inilah yang harus ditanamkan pada tim, sehingga visi misi yang ingin diwujudkan IA di Sulsel dapat dilakukan.
Sementara cawagub Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar menegaskan bahwa komitmennya menciptakan pemerintahan yang bersih harus mendapat dukungan masyarakat Sulsel. Sebagai wujud komitmennya, dia berjanji akan membuat peraturan daerah tentang transparansi.
"Insya Allah, perda pertama yang akan kami lahirkan jika terpilih yakni perda transparansi. Ini adalah komitmen saya dengan Ilham menjadikan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi," tandas Aziz.
Aziz juga menegaskan bahwa pasangan semangat baru ini maju di pilgub Sulsel bukan karena pendekatan kekuasaan dan materi, tapi lebih karena keinginan untuk mewujudkan pemerintahan dan kepemimpinan yang baik di Sulsel. "Saya tidak berobsesi jadi penguasa, tapi kami berobsesi menjadi pemimpin yang selalu menuntun rakyatnya ke jalan yang benar," tandas Aziz.
Pemimpin yang baik menurut Aziz adalah pemimpin yang mampu menjadi pemimpin bagi anak-anaknya, atau mampu membentuk anaknya sebagai pribadi yang baik dan terdepan dalam memberi contoh bagi masyarakat.     Di tempat ini, IA mengukuhkan ratusan tim pejuang perempuan IA dari 24 kabupaten/kota. Selain dikukuhkan, mereka juga diberi orientasi tentang bagaimana membangun aliansi dengan kelompok strategis, sosial keagamaan, budaya, olahraga, LSM, mahasiswa, majelis taklim, kelompok profesional, serta komunitas lainnya. (hamsah umar)