Powered By Blogger

Jumat, 27 Juli 2012

Yagkin Janji Menangkan Tafa'dal


MAKASSAR, FAJAR--Adik kandung Andi Baso Fahsar Padjalangi, Yagkin Padjalangi punya misi besar memenangkan kakak kandungnya di pemilukada Bone mendatang. Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel ini berjanji all out memenangkan pasangan Fahsar-Ambo Dalle (Tafa'dal) di bumi berjuluk Arung Palakka.
Yagkin bahkan telah membentuk Cappo Community untuk bekerja memperjuangkan kemenangan pasangan Tafa'dal di daerah ini. Cappo Community ini akan bekerja secara terstruktur mulai tingkay kabupaten, kecamatan hingga desa. Saat ini Cappo Community sudah memiliki banyak relawan yang siap bekerja untuk Tafa'dal. Apalagi pasangan ini memiliki kapasitas dan kemampuan untuk memimpin Bone lebih baik ke depan.
"Jadi tidak hanya sebagai kader Golkar, tentu sebagai keluarga pasti akan berusaha bekerja untuk memenangkan pasangan ini. Apalagi pasangan ini adalah pasangan yang resmi didukung oleh partai, sehingga tidak ada alasan untuk tidak bekerja dan memenangkannya," tandas Yagkin.
Selain disiapkan untuk memenangkan Tafa'dal di pemilukada Bone, Cappo Community juga akan all out untuk memenangkapan pasangan cagub petahana Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Aguas Arifin Nu'mang (Sayang).        
Selain didukung komunitas yang dibentuk oleh Yagkin, pasangan yang diusung Golkar serta sejumlah koalisi partau termasuk partai nonparlemen ini, Tafa'dal juga didukung beberapa komunitas di daerah ini. Salah satu tim sukses ternama pasangan ini adalah Iyana'E. Tim sukses keluarga ini memang dibentuk Fahsar sejak mendeklarasikan diri menjadi cabup Bone di daerah ini.
"Selain didukung struktu partai hingga pelosok desa, tim dari berbagai komunitas juga memiliki jaringan hingga pelosok desa. Tim yang ada ini tanpa diarahkan terus bekerja dan menyosialisasikan pasangan Fahsar-Ambo Dalle," kata juru bicara Tafa'dal, Sugirman. (hamsah umar)
             

Ije, JS, A+ Kewalahan Ceramah


MAKASSAR, FAJAR--Momen Ramadan bagi tokoh religius yang akan maju di pilwalkot Makassar semakin memberikan kesibukan berdakwah. Calon wali kota dari PKS yang dikenal sosok ustadz bahkan kewalahan dengan banyaknya permintaan untuk menjadi penceramah di masjid-masjid.
Latar belakang sebagai ustadz yang melekat pada ketiga cawali PKS ini membuatnya semakin banyak diundang tampil ceramah tarawih, apalagi setelah menyatakan keinginannya untuk bertarung di pilwalkot Makassar. "Kita ini kan dari dulu sebenarnya sudah menjadi pekerjaan ceramah dari masjid ke masjid. Karena saat ini Ramadan, memang kami semakin sibuk untuk menghadiri undangan untuk berdakwah," kata Jafar Sodding.
Bahkan, JS yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Dewan Syariah DPW PKS Sulsel mengaku dalam satu malam terkadang ceramah lebih dari satu masjid, untuk memenuhi semua undangan konstituen dan pendukungnya. Selain ceramah di masjid-masjid, JS juga tetap melakukan silaturahmi dengan elemen masyarakat begitu juga buka puasa bersama.
"Apalagi bagi kader PKS, bulan puasa ini adalah bulan untuk lebih peduli dengan sesama. Tentunya, agenda-agenda politik pada waktu luang tetap berjalan sebagaimana yang telah direncanakan," kata JS.
Kesibukan yang sama juga dialami  Ketua Bidang Keumatan Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Makassar, Iqbal Djalil. Ije yang merupakan alumni Pesantren Gombara ini juga sibuk keliling ceramah, termasuk di lingkungan pesantren sendiri. "Kegiatan keagamaan selama Ramadan ini tentu semakin padat, diluar Ramadan saja kita sudah banyak keliling ceramah," kata Ije.
Pengurus Pesantren Darul Aman Gombara ini terus membangun komunikasi dengan elemen masyarakat Makassar. Ije memiliki optimisme tinggi untuk bisa bertarung di pilwalkot mendatang. Dukungan komunitas pesantren menjadi salah satu andalan Ije. "Apalagi Pak Aziz tadi menyempatkan diri silaturahmi di pesantren. Ini tentu saja menjadi magnet tersendiri," kata Ije.
Begitu juga dengan Ketua MPW PKS, Ariady Arsal. Selain ceramah tarawih, Ariady juga banyak mengisi ceramah untuk salat subuh. "Dakwah bagi kita sudah sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan, karena sejak dulu seperti itu," katanya. (hamsah umar)                            

Demokrat Optimalkan Mesin Partai


MAKASSAR, FAJAR--Disokong belasan partai politik di pilgub Sulsel mendatang,  DPD Demokrat Sulsel tetap ingin bekerja keras untuk memenangkan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di pilgub Sulsel mendatang.
Partai berlambang Mercy ini terus mengoptimalkan mesin partai khususnya tingkat DPC hingga ranting. Untuk memaksimalkan kinerja partai tingkat DPC ini, Demokrat Sulsel bahkan telah membentuk tim 12 yang ditugaskan untuk melakukan kontrol dan melihat sejauh mana pengurus DPC Demokrat di kabupaten/kota di Sulsel dalam bekerja dan memperjuangkan pasangan IA di Sulsel.
"Kita sudah menurunkan tim 12 untuk mengevaluasi dan melihat sejauh mana partai di tingkat daerah melakukan kerja politik, khususnya dalam memenangkan pasangan IA di pilgub. Tim ini pada dasarnya bekerja untuk mengoptimalkan kinerja partai yang ada hingga tingkat paling bawah," kata Ketua Devisi Publikasi dan Komunikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsu Rizal, Rabu, 25 Juli.
Kalau selama ini ada pengurus partai yang kurang semangat bekerja memenangkan pasangan IA, dengan adanya evaluasi kinerja ini, semua struktur partai yang ada di daerah bisa lebih mengoptimalkan mesin partainya khususnya dalam menyosialisasikan pasangan IA sebagai pasangan cagub-cawagub Sulsel.
Selain mengoptimalkan mesin partai di daerah, Demokrat juga mendorong anggota legislatif Demokrat yang duduk di DPRD kabupaten/kota untuk meningkatkan konsolidasi utamanya dengan konstituennya. "Kalau semua bergerak sesuai yang diarahkan oleh partai, saya kira apa yang menjadi target kita bersama akan mudah kita capai. Makanya, kita terus menyemangati teman-teman kader untuk bekerja sesuai yang telah diarahkan," imbuh Syamsu Rizal.
Rizal menegaskan bahwa kerja politik yang dilakukan pasangan nasionalis-religius selama ini cukup memberikan hasil yang menggembirakan dimana tingkat elektabilitasnya terus bergerak naik. "Inilah yang ingin kita terus tingkatkan dengan memaksimalkan mesin partai termasuk pergerakan teman-teman partai pendukung," kata Rizal. (hamsah umar)

Rabu, 25 Juli 2012

Dekati Keluarga Datu Pasamula


MAKASSAR, FAJAR--Belum memastikan kendaraan untuk maju bertarung di pilgub Sulsel, tidak membuat pasangan cagub Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) surut sosialisasi. Pasangan yang punya pengalaman sebagai bupati dua periode ini tidak kalah intens menyapa warga di daerah.
Tadi malam, pasangan ini melakukan roadshow ke Kabupaten Wajo. Salah satu kecamatan yang jadi sasaran adalah Belawa. Di tempat ini, Rudi-Nawir melakukan silaturahmi ke keluarga besar Datu Pasamula. Keluarga Datu Pasamula merupakan salah satu tokoh masyarakat keturunan datu yang dikenal memiliki pengaruh di daerah penghasil sutera ini.
"Silaturahmi dengan sejumlah tokoh masyarakat di Belawa termasuk keluarga besar Datu Pasamula ini merupakan, agenda yang disusun oleh teman-teman pengurus PAC Gerindra Kecamatan Belawa. Kami memang masih lebih banyak mengandalkan struktur partai dan jaringan keluarga untuk melakukan sosialisasi di masyarakat," kata Juru Bicara Garuda-Na, Nasrullah Mustamin, Rabu, 25 Juli.
Di Wajo, Garuda-Na juga menggelar buka puasa bersama dengan masyarakat di Desa Wele, Kecamatan Belawa. Bahkan yang menjadi tuan rumah dalam acara buka puasa ini adalah Kepala Desa Wele, Ambo Asse.
Nasrullah menyebutkan, pasangan Garuda-Na akan melakukan roadshow ke 24 kabupaten/kota di Sulsel selama Ramadan, dengan memanfaatkan kegiatan yang digelar struktur partai. Pada kesempatan ini, Rudi mengajak masyarakat Wajo untuk memilih pemimpin yang memiliki komitmen baik dalam menjalankan roda pemerintahan utamanya yang berkaitan langsung dengan pelayanan masyarakat. (hamsah umar)  
     

Aziz: Perlu Konsisten Tidak Politisasi Masjid


MAKASSAR, FAJAR--Calon Wakil Gubernur Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar mengajak seluruh kandidat gubernur untuk konsisten tidak mempolitisasi masjid selama proses pilgub bergulir utamanya saat Ramadan.
"Artinya jangan memperalat masjid untuk kepentingan politik murahan.Jadi saya sepakat jika masjid jangan dipolitisasi. Artinya jangan pasang spanduk di masjid kemudian meminta yang lain untuk tidak mempolitisasi masjid itu tidak konsisten namanya," urai Aziz saat berkunjung di pesantren Darul Aman, Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya, Rabu, 25 Juli.
Senator RI ini melanjutkan bahwa mempolitisasi masjid berbeda ketika bicara politik di masjid. Bahkan tidak ada masalah karena ajaran Islam  meliputi seluruh aspek kehidupan baik sosial, ekonomi, budaya, hukum, pemerintahan, kepemimpinan, serta politik. Itu semua ada di dalam Alquran dan Hadits.
"Yang tidak benar jika ustadz menceramahkan politik di masjid, misalnya langsung mengatakan pilih si A, itu tidak benar, tapi ketika menjelaskan tentang  keadilan, kepemimpinan yang banyak diulas dalam Alquran dan Hadits tidak salah karena murni menyampaikan ajaran islam," lanjutnya.
  Ketua Komite Penegakan Syariat Islam ini membeberkan bahwa dirinya sejak dulu, sejak berpuluh puluh tahun yang lalu pekerjaannya keluar masuk masjid. Ceramah ajaran Islam, apakah itu terkait politik, politik keadilan, kepemimpinan serta syariat Islam lain. "Sejak dulu saya ceramah begitu, tidak ada perubahan dalam materi ceramah saya.  Apalagi sejak 12 tahun jadi Ketua KPPSI yang saya sampaikan soal syariat. Syariat itu kan banyak,  mulai masuk wc hingga masuk PBB ( Perserikatan Bangsa – Bangsa) itu  ada semua," katanya.
Begitu juga aktivitas Aziz selama Ramadan ini tidak banyak berubah yakni dari masjid ke masjid menemui umat, begitu juga di pasar ataupun di pesantren. Ramadan harus lebih meningkatkan ibadah, lebih banyak baca Alquran, ibadah malam, shalat malam, lebih bernuansa spiritual.
Saat bersilaturrahmi di Pesantren Darul Aman, Aziz diterima sejumlah pengurus pesantren, termasuk  Pembina Pondok Pesantren Kyai H Munawar, yang juga merupakan mantan anggota DPRD Sulsel. Sebelumnya Aziz tauziyah duhur di masjid Pasar Daya. Di tempat ini, Aziz bercengkrama dengan ratusan pedagang dan pengunjung pasar. Juga ceramah di Madrasah Tsanawiyah An-Nashar dan menyumbangkan  sarung kepada siswa yang tidak mampu. (hamsah umar)