Powered By Blogger

Selasa, 31 Juli 2012

Ketua Bawaslu: Tertibkan PNS Tidak Netral


MAKASSAR, FAJAR--Mobilisasi PNS oleh calon gubernur Sulsel tertentu dalam kegiatan politik tampaknya sudah disampaikan kepada Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu). Anggota Panwaslu Sulsel dan kabupaten/kota pun diinstruksikan bertindak tegas dan menertibkan PNS yang cenderung berpihak itu.
Penegasan ini disampaikan Ketua Bawaslu RI, Dr Muhammad Alhamid saat pelantikan anggota panwaslu kabupaten/kota se-Sulsel, di Gedung Training Centre UIN Makassar, Senin, 30 Juli. Alhamid menginstruksikan jajarannya untuk tinggal diam atau ambil alasan bahwa saat ini belum ada calon yang ditetapkan oleh KPU. Sekiranya Panwaslu bekerja, tanpa ada cagub yang ditetapkan KPU panwaslu bisa bertindak.
"Saya ini sudah mendapat banyak laporan mengenai mobilisasi aparat dan PNS, begitu juga PNS yang membranding mobilnya ini semua perlu ditertibkan. Karena itu saya minta semua anggota panwaslu untuk mengambil tindakan. Kalau belum bisa ditindak karena calon tidak ada, lakukan pendekatan secara persuasif. Kalau mereka tidak mau mendengar, umumkan kepada media bahwa inilah PNS yang tidak netral nanti masyarakat yang menghakimi dan memberinya sanksi sosial," terang Alhamid.
Pilgub Sulsel yang oleh pemerintah pusat diberi bintang atau pilgub yang rawan terjadi kecurangan, gesekan, dan konflik harus sukses kalau perlu tanpa harus berakhir di Mahkamah Konstitusi (MK). Sulsel yang merupakan daerah kelahiran Alhamid bahkan akan menjadi perhatian khusus Bawaslu.
"Saya juga akan mengawal langsung pilgub Sulsel ini karena saya ingin pemilukada di daerah ini sukses. Sukses pilgub juga menjadi sukses panwaslu sebagai salah satu penyelenggara pemilu," tandas Alhamid.
Karena tugas pengawasan cukup berat, Alhamid mengimbau seluruh anggota panwaslu se-Sulsel untuk bekerja serius dan tidak menciderai netralitas panwaslu. Anggota panwaslu yang coba tidak netral akan diberi sanksi pemecatan. Karena itu, masyarakat diminta untuk pro aktif mengawasi gerak-gerik anggota panwaslu. Bahkan Bawaslu telah bekerja sama dengan Badan Inteligen Negara (BIN) untuk mengawasi anggota panwaslu. Sehingga bisa jadi ada tukang becak yang menjadi tangan kanan BIN untuk mengawasi panwaslu atau pun pemilu.
"Kalau dalam peradilan dua bukti baru bisa menjadi alat bukti, Bawaslu tidak butuh dua bukti. Bawaslu cukup satu bukti dan benar maka SK saudara akan kita terbitkan. Pilgub Sulsel ini singkat sehingga tidak ada waktu bagi Bawaslu untuk membina saudara yang tidak netral dalam menjalankan tugas," kata Alhamid.
Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang yang hadir dalam pelantikan panwaslu ini menyatakan, sekiranya penyelenggara pemilu baik KPU dan panwaslu bekerja normal, maka separuh dari agenda pilgub bisa dianggap sudah tuntas. Makanya, Agus juga berharap pelaksanaan pilgub Sulsel ini berjalan dengan baik. (hamsah umar)                            

Senin, 30 Juli 2012

IA Ingatkan Tim Tidak Terprovokasi


*Baliho IA Dirusak

MAKASSAR, FAJAR--Aksi perusakan baliho calon gubernur di kota Makassar yang dilakukan dengan sengaja makin marak. Dua baliho pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di rusak di Jalan Gunung Latimojong, dirusak Minggu, 29 Juli dini hari.
Perusakan baliho IA ini ditengarai dilakukan dengan sengaja. Pasalnya, selain di robek juga dirubuhkan. Dua baliho ini berdekatan sementara baliho yang ada di sekitar lokasi perusakan tidak diganggu. Sebelumnya, baliho pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) juga dirusak di Makassar dengan cara di robek dan disemprot menggunakan cat hitam.  
Terjadinya aksi perusakan baliho yang dipastikan dilakukan dengan sengaja oleh oknum tertentu ini dikecam pasangan IA. Apalagi, informasi yang diperoleh, Kantor Camat Makassar yang berada tidak jauh dari lokasi baliho yang dirusak ini juga dilempari. "Perusakan baliho ini jelas disengaja bahkan terkesan dilakukan karena kebencian. Karena setelah di robek, baliho itu kemudian dirubuhkan," kata Jubir IA, Syamsu Rizal.
Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal tidak mau menuduh siapa pelaku dibalik perusakan baliho ini termasuk menuduh kompetitornya. "Kami tidak mau sembarangan menuduh. Biarakan polisi yang mencari tahu apalagi kantor camat ikut dilempari. Tim hukum IA sudah kita minta untuk melaporkan itu ke polisi," kata Ical.
Terhadap tim dan pendukung IA, Ical meminta agar seluruh komponen pendukung di Makassar tidak terpancing dan terprovoksi dengan ulah oknum tidak bertanggung jawab tersebut. Apalagi, tim IA tidak mau berbuat onar dan tindakan kekerasan lainnya. "Kami cuma mau ingatkan pelaku untuk tidak mengulangi perbuatannya," imbuh Ical.
Bagaimana dengan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), pasangan ini mengaku kalau sejauh ini baliho miliknya masih aman-aman. "Kalau pun ada yang rusak, itu kelihatannya masih murni karena angin. Kan bisa ji dibedakan mana yang dirusak angin dan dirusak orang," kata jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin.
Perusakan baliho ini bersamaan saat Ilham bersama istri, Aliyah Mustika melaksanakan umrah di tanah suci Mekah. Karena suasana Ramadan, Ilham dan istrinya harus menjalankan ibadah puasa selama 20 jam karena menyesuaikan waktu berbuka puasa di Madinah.
Di Mekah, Ilham mendapat kesempatan mencium hajar aswad meski harus melalui perjuangan keras, semangat dan keteguhan hati. Sempat terdesak dan kesulitan menerobos jamaah lainnya, Ilham akhirnya berhasil mencium hajar aswad setelah beberapa kali berebutan dengan jamaah lainnya. Dia berhasil mencium Hajar Aswad dan keluar dengan senyuman yang bahagia. Keringat bercucuran dan membasahi baju gamis warna coklat yang dipakainya. Sementara Ustad Rahman Qayyum dan Saad Iranda Dollar yang menemani Ilham, gagal menembusnya.
"Luar biasa padat dan desak-desakannya. Saya lihat ada yang mundur. Tapi saya sudah niat harus mencium Hajar Aswad sampai berhasil. Makanya saya tidak mundur," tutur Ilham. Sebelum mencium Hajar Aswad, Ilham melaksanakan salat Dhuha di Hijir Ismail, tepat di bawah shower emas, Kakbah. Selanjutnya mencium Rukun Yamani dan mencium Hajar Aswad.
Sajadah berwarna biru yang bertuliskan nama Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) terbentang di antara sajadah di Masjidil Haram saat shalat tarawih kesembilan. Sajadah ini digunakan oleh Ustadz Rahman Qayyum yang menjadi imam salat tarwih. (hamsah umar)

Nurdin: Golkar Bisa Diistimewakan JK


MAKASSAR, FAJAR--Sikap keras DPP Golkar menghadapi Jusuf Kalla (JK) berangsur melunak. Golkar mulai memberi ruang JK maju sebagai calon presiden pada pemilu 2014 mendatang sekalipun bukan melalui pintu Golkar.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Golkar, Nurdin Halid yang ditemui saat menghadiri buka puasa bersama Tim Pemenangan Kadir Halid di Jalan Bau Mangga, Minggu, 29 Juli menegaskan Golkar tidak pernah berpikir untuk memecat JK sebagai kader Golkar. Bahkan menurut dia, Golkar sangat mendukung sikap politik JK ketika ingin mencalonkan diri sebagai capres pada pemilu 2014 mendatang.
"Jadi kita di Golkar itu sangat mendukung sebenarnya, dan mempersilahkan JK maju. Yang jelas, tidak ada sampai sekarang ada niat untuk memecat JK. Kalau pun saat ini ada isu yang berkembang, itu saya kira hanya permainan politik saja," kata Nurdin.
Mengenai penegasan elit DPP Golkar untuk memecat kader yang tidak mendukung keputusan partai sesaat setelah Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie sebagai capres tunggal Golkar, Nurdin lagi-lagi menepis asumsi bahwa ancaman tersebut ditujukan kepada JK. Kalau pun dalam aturan partai tidak boleh ada kader maju ketika sudah ada yang ditetapkan partai, Golkar untuk seorang JK bisa saja mendapat perlakukan khusus.
Namun itu juga sangat bergantung dengan hak prerogatif Ical-sapaan akrab Aburizal Bakrie sebagai pimpinan partai. Namun bagi Nurdin, JK pantas mendapatkan perlakuan khusus Golkar apalagi pernah menjadi Ketua Umum DPP Golkar. "Bisa saja JK diperlakukan khusus tergantung ketua umum, karena kita tidak pernah berniat memecatnya," kata Nurdin.
Yang pasti menurut Nurdin, ketika JK tampil sebagai capres pada pilpres 2014 mendatang, mayoritas masyarakat Sulsel dipastikan akan memilih JK. Apalagi JK di mata warga Sulsel, JK cukup berjasa dalam meningkatkan pembangunan di Sulsel.
Sementara terhadap partai politik yang selama ini menyatakan dukungan terhadap JK, Nurdin minta agar parpol tersebut segera mendeklarasikan JK sebagai capres yang akan diusung partainya. Pasalnya, Nurdin khawatir JK sekadar dijadikan permainan politik oleh parpol yang coba meningkatkan kepercayaannya di mata masyarakat. "Kita persilahkan, tapi jangan JK diombang-ambingkan dan hanya jadi alat politik," imbuh Nurdin.    
Sejauh ini, JK memang banyak dilirik partai politik untuk diusung sebagai capres kendati belum secara resmi. Parpol yang sudah memunculkan JK capres adalah PPP. Partai berbasis Islam ini bahkan menggadang-gadang JK sebagai capres melalui munas PPP beberapa waktu lalu. Partai lain seperti Nasional Demokrat juga melirik JK untuk capres, sementara Gerindra mengincar JK sebagai wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Terhadap pilgub Sulsel dimana Golkar akan mengusung Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), Nurdin minta semua kader Golkar solid mendukung calon yang diusung partai. utamanya ketika calon tersebut sudah didaftarkan ke KPU. "Kader yang ditemukan tidak mendukung, tentu akan kita pertimbangkan," tandas Nurdin.
Bahkan ketika ada kader yang coba-coba mendukung calon lain, partai kata dia tidak segan-segan untuk memberikan sanksi tegas berupa pemecatan. "Bahkan kalau ada bupati dari Golkar yang tidak mendukung calon Golkar, juga akan kita beri sanksi," sebut Nurdin. (sah)  
 (hamsah umar)    

Kadir Kumpul Tim, A+ Temu Konstituen


MAKASSAR, FAJAR--Calon wali kota Makassar, Kadir Halid mulai memperlihatkan kekuatannya dengan mengumpulkan sekaligus buka puasa bersaa Tim Pemenangan Kadir Halid di Jalan Bau Mangga Makassar, Minggu, 29 Juli.
Sedikitnya ada seratusan Tim Pemenangan Kadir dikumpulkan sambil buka puasa bersama. Buka puasa tim ini juga dihadiri Ketua Bappilu DPP Golkar, Nurdin Halid, wakil gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang, ustadz ternama Sulsel, Arifuddin Lewa serta sejumlah tokoh lainnya. Arifuddin yang tampil membawakan pengantar buka puasa beberapa kali menyemangati tim Kadir dengan menyebut pemimpin baru seperti Kadir diperlukan di Makassar.
"Kalau tim mau melihat Kadir Halid memimpin Makassar, perbanyak zikir. Insya Allah akan lahir pemimpin baru di daerah ini," kata Arifuddin menyemangati tim pemenangan Kadir Halid.  "Saya tidak tahu kenapa tiba-tiba Pak Ustadz tahu keinginan saya maju di Makassar padalah tidak pernah saya sampaikan," kata Kadir menanggapi.
Untuk pilwalkot Makassar, Kadir mengaku memiliki kesiapan untuk bertarung, termasuk bersaing mendapatkan dukungan partai. Apalagi menurut dia, acuan utama Golkar dalam menentukan calonnya adalah melalui mekanisme survei. Dia yakin, survei popularitas dan elektabilitasnya bisa bersaing dengan kader lain yang lebih awal muncul.
"Yang jelas survei di Golkar menjadi ukuran utama. Siapa pun nanti yang memiliki survei tertinggi dan ditetapkan oleh partai, itulah yang harus kita dukung karena mekanisme di Golkar seperti itu. Pastinya, saya juga punya berbagai program yang akan ditawarkan kepada masyarakat kalau diberi kepercayaan untuk bertarung," kata Kadir.
Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Sulsel, Ariady Arsal tidak sekadar rajin sosialisasi di Makassar, tapi juga konstituennya di daerah. Sebagai anggota DPRD Sulsel, Ariady merasa bertanggung jawab untuk menemui konstituen sebagaimana yang dilakukan di Makassar. Kemarin A+ menemui konstituen di Bulukumba dan mengajak meneladani Nabi Yusuf. "Salah satu yang bisa kita contoh adalah gaya kepemimpinan Nabi Yusuf." kata Ariady.
"Nabi Yusuf adalah pemimpin yang punya visi yang jelas, punya pesona pribadi dan siap menghadapi intrik dan godaan politik," lanjutnya. (hamsah umar)

Muslimin Bando Buka Diri untuk Wakil


MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPD PAN Enrekang, Muslimin Bando mulai membuka ruang komunikasi bagi tokoh di Enrekang yang ingin bertarung di pemilukada Enrekang mendatang. Tidak hanya terhadap tokoh yang bisa menjadi wakilnya, tapi juga semua kandidat yang menyatakan keinginannya maju di Enrekang.
Kendati penentuan wakil tetap mengacu survei, Muslimin yang saat ini menempati survei teratas mengaku ingin lebih awal mengenal karakter semua tokoh yang akan maju di Enrekang, baik sebagai calon bupati maupun calon wakil bipati. Apalagi, sejumlah tokoh yang akan maju di daerah ini sebagian masih ada hubungan keluarga dan kerabat.
"Hampir semua calon yang muncul tetap kita bangun komunikasi, karena memang banyak dari keluarga dan teman dekat. Tapi komunikasi ini bukan untuk mengajaknya menjadi wakil saya karena PAN sendiri belum ada calonnya. Yang pasti, secara pribadi saya terbuka kepada kepada siapa pun, karena yang jadi ukuran kita tetap survei," kata Muslimin, Minggu, 29 Juli.
Di PAN sendiri, Muslimin menjadi kader partai yang dijagokan bertarung di pemilukada Enrekang. Bahkan peraih suara hingga 30 persen di pemilukada sebelumnya ini menjadi andalan PAN untuk memenangkan pemilukada Enrekang mendatang, kendati sejauh ini PAN belum memastikan kapan akan memulai menjaring calon bupati/cawabup untuk Enrekang.
"Kita belum ada petunjuk dari DPW PAN Sulsel untuk menjaring calon. Pastinya, PAN bisa mengusung pasangan calon. Sebagai kader partai, saya juga tentu siap jika diberi kepercayaan PAN untuk bertarung nantinya," kata Muslimin.
Saat ini, setidaknya sudah berkisar 20 tokoh yang sudah menyatakan kesiapannya bertarung di pemilukada Enrekang seperti Andi Natsir, Mustamin Amir, Chaerul Tahir, Nurhasan, Amiruddin, Chaerul Latanro, Rahman Pina, Arfah Rauf, dan sejumlah tokoh lainnya.
Selama Ramadan ini, Muslimin banyak melakukan buka puasa bersama dengan masyarakat termasuk tarawih keliling. Bahkan, hampir setiap hari, dia menggelar tarawih keliling untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat dan pendukungnya. "Begitu juga dengan partai. Kader-kader partai juga banyak menggelar kegiatan seperti ini. Ini kan memang momen kita untuk lebih banyak menggelar pertemuan di masyarakat," katanya. (hamsah umar)