Powered By Blogger

Selasa, 11 September 2012

BM PAN Gowa Total ke IA


MAKASSAR, FAJAR--Organisasi sayap bertai berlambang matahari terbit, Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN), total dan bertekad memenangkan Ilham Arief Sirajuddin-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di kandang Syahrul Yasin Limpo, Gowa.
BM PAN yang lahir dari rahim reformasi ini siap bekerja dan berjuang memenangkan IA. Pengurus BM PAN Gowa bahkan berikrar untuk memenangkan semangat baru di pilgub Sulsel mendatang, saat menggelar musyawarah daerah (musda) BM PAN Gowa di Wisma Tulip akhir pekan lalu.
Tekad untuk total mendukung ini ini setelah BM PAN bersama beberapa pengurus DPW dan DPP menghadiri deklarasi IA di lapangan Karebosi lalu. Saat ini, mereka sudah mulai tancap gas, bekerja untuk pemenangan IA.  Dukungan ke IA tersebut berdasarkan penjelasan dari fungsionaris DPP PAN, Bima Arya bahwa belum ada dukungan resmi PAN ke kandidat tertentu di Sulsel. Sementara, Amien Rais, pendiri PAN sudah terang-terangan dukung IA.
Dalam musda BM PAN, Ketua BM PAN Gowa, Ihsan Karim Sultan meminta kader maksimal memenangkan IA di basis Sayang ini. "Kami jajaran BM PAN Gowa siap memenangkan Ilham-Aziz. Ini sudah menjadi komitmen kami," tegas Ketua Panitia, Dzulkarnain Syarifuddin, saat membacakan ikrar kesiapan memenangkan IA di Gowa.
Tekad BM PAN memenangkan pasangan IA di Gowa karena itu sudah menjadi keputusan DPP BM PAN. Selain itu, Amien Rais juga sudah menyatakan kesiapannya memenangkan IA, bahkan siap menjadi juru kampanye. "Jika pendiri partai saja sudah terang-terangan ke IA, apalagi yang jadi alasan untuk tidak mendukung IA," tambahnya.
Dalam musda tersebut,  surat pribadi Amien Rais yang meminta kader-kader PAN tegas mendukung dan memenangkan IA juga dibagi-bagi. Surat tersebut bagi mereka sudah sangat kuat bagi kader PAN untuk menjadi dasar penentuan dukungan dan pilihan pada pilgub 22 Januari 2013. (hamsah umar)

Minggu, 09 September 2012

Penyerahan Rekomendasi PAN Tanpa DPP


MAKASSAR, FAJAR--Tiga parpol besar pengusung Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) bersamaan akan menyerahkan rekomenadsi, Sabtu, 8 September. Ketiganya yakni PAN, PDIP, dan PPP.
Berdasarkan agenda yang ditetapkan, PDIP akan menyerahkan SK dukungan ke Sayang di Hotel Swiss Bell Inn sekira pukul 10.00 Wita, PPP di sekretariat DPW PPP Sulsel pukul 15.30 Wita, serta PAN di Makassar Golden Hotel pukul 16.00 Wita. Elit DPP PDIP yang dipastikan hadir dalam penyerahan rekomendasi ke Sayang salah satunya adalah Hamka Hak, sedang PPP antara Ketua Umum PPP Suryadharma Ali atau Suharso.
Sementara Ketua Umum DPP PAN, Hatta Rajasa yang sejak awal diharapkan menyerahkan langsung rekomendasi PAN ke Sayang, dipastikan tidak datang. Pasalnya, Hatta ada dinas keluar negeri. Makanya penyerahan rekomendasi PAN ke Sayang ini dipastikan tanpa elit DPP PAN. Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi membenarkan kalau sampai saat ini belum ada konfirmasi siapa yang akan mewakili Hatta. "Kalau Pak Ketua tidak bisa datang karena dia akan ke Rusia, kita belum tahu apakah ada dari DPP atau tidak," ujar Kahfi, Jumat, 7 September.
Kahfi menyebut, penyerahan rekomendasi ini dihadiri oleh seluruh pengurus DPC PAN Sulsel. Agenda ini juga dirangkaikan dengan rapat koordinasi dalam rangka persiapan verifikasi partai politik di KPU.  
Korwil Sulawesi DPP PAN, Andi Yuliani Paris yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya juga mengaku tidak tahu adanya orang DPP PAN yang hadir dalam penyerahan rekomendasi yang diagendakan DPW PAN Sulsel. "Setahu saya tidak ada orang DPP, mungkin Pak Kahfi sendiri yang mau serahkan," kata Yuliani.
Sekretaris DPW PPP Sulsel, Muh Aras menyatakan penyerahan rekomendasi PPP ke Sayang juga dirangkaikan dengan rapat koordinasi dengan pengurus DPC se-Sulsel, itu juga terkait dengan kesiapan kader di daerah menghadapi verifikasi faktual partai politik. Untuk penyerahan SK ini, PPP Sulsel masih menunggu kehadiran pengurus DPP PPP.
"Ini kan sudah sekalian menunggu jadwal deklarasi pasangan Sayang keesokan harinya. Meski belum ada kepastian, tapi selama ini Pak Suharso yang sudah pernah memastikan akan hadir dalam penyerahan SK. Tapi itu tergantung siapa yang diutus hadiri deklarasi," kata Aras.
Ketua Bappilu DPD PDIP Sulsel, Iqbal Arifin menyatakan sejumlah elit DPP PDIP akan menghadiri proses penyerahan rekomendasi kepada Sayang. "Salah satunya itu adalah Pak Hamka Haq," kata Iqbal. (hamsah umar)  

Pendidikan dan Kesehatan Maish Andalan Sayang


MAKASSAR, FAJAR--Program andalan calon gubernur petahana, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) sebagai pendongkrak indeks pembangunan manusia (IPM) Sulsel, masih tetap mengandalkan pendidikan gratis dan kesehatan gratis.  
Layanan pendidikan dan kesehatan gratis yang menjadi salah satu andalan utama Sayang dalam memperbaiki IPM ini, karena yang menjadi barometer dalam pembangunan IPM ini juga menyangkut masalah pendidikan dan kesehatan seperti angka harapan hidup, lama sekolah, dan melek huruf. Apalagi, tingkat kepuasan masyarakat Sulsel terhadap program pendidikan dan kesehatan gratis ini cukup tinggi.
"Saya kira pendidikan dan kesehatan gratis tetap menjadi salah satu penopan utama dalam dongkrak pembangunan IPM di Sulsel. Survei juga menunjukkan bahwa tingkat kepuasaan masyarakat terhadap kedua program ini sangat tinggi," kata Jubir Sayang, Maqbul Halim, Jumat, 7 September.
Program andalan Sayang dibidang pendidikan dan kesehatan gratis ini memang menjadi program utama pasangan ini pada pilgub 2007 lalu. Dalam berbagai sosialisasi yang dilakukan, Syahrul memang kerap kali mengajak masyarakat Sulsel untuk melanjutkan program pendidikan dan kesehatan gratis, termasuk bagaimana tetap meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi di daerah ini.
Namun, pendidikan dan kesehatan gratis ini bukan satu-satu program Sayang yang bisa mendongkrak IPM Sulsel yang saat ini berada di peringkat 19. Maqbul menyebut, masih ada program lain yang saat ini sedang digodok tim visi misi Sayang. "Saat ini kan kita masih menggodok visi misi, tentu akan ada program-program prioritas dalam visi misi itu," sebut Maqbul.
Kendati sebagian besar masyarakat Sulsel saat ini melihat IPM Sulsel berada pada posisi rendah, Maqbul menyatakan bahwa berdasarkan standar PBB, IPM Sulsel tidak berada pada kategori rendah melainkan kategori menengah. Bahkan dia menyebut, trend peningkatan IPM Sulsel sangat positif dari sebelumnya berada di peringkat 23. "Orang kan hanya melihat dari peringkatnya, padalah kalau melihat dari trend, Sulsel termasuk daerah yang peningkatan IPM-nya pada posisi trend positif," sebut Maqbul.
IPM Sulsel belakangan ini menjadi sorotan publik karena ada anggapan yang melihat pembangunan IPM Sulsel gagal, kendati pemerintah sudah melakukan program pendidikan dan kesehatan gratis. Makanya, ada harapan agar kandidat gubernur Sulsel punya program lebih terarah lagi dalam meningkatkan IPM Sulsel di masa mendatang.  (hamsah umar)
 

Ilham Layani Tamu, Aziz Pengangum Qahhar


*Jelang Deklarasi Ilham-Aziz

AKTIVITAS pasangan calon gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) pada detik-detik deklarasi bersama partai pengusung tetap berjalan seperti biasa.
Ilham yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Makassar mengawali harinya dengan melakukan wawancara dengan Metro TV sekitar 30 menit. Pada kesempatan ini, Ilham banyak mengupas tentang pembangunan yang ada di kota Makassar. Setelah itu, Ilham tidak lupa dengan tugasnya sebagai wali kota Makassar dengan tetap masuk kantor hingga pukul 14.00 Wita.
"Sebenarnya tidak ada yang berbeda dari hari-hari biasa, berjalan seperti biasanya seperti melaksanakan tugas sebagai wali kota, kemudian salat jumat, dan menerima tamu dari kementerian dan kegiatan formal lainnya," kata Jubir Ilham-Aziz, Syamsu Rizal.
Begitu pukul 14.00 Wita, Ilham mulai sibuk meladeni tokoh-tokoh politik yang menjadi pengusungnya di pilgub Sulsel 2013 mendatang. Ilham dan parpol pengusungnya melakukan pertemuan di Hotel Sahid Makassar mulai dari DPP, PDW/DPD, hingga DPC. Pertemuan dengan delegasi pengusung IA ini berlangsung hingga pukul 16.30 Wita.
Sejumlah tokoh parpol seperti Sekjen DPP Demokrat Edi Baskoro Yudhoyoni, MS Ka'ban, Yasin serta elit parpol lainnya sudah terlihat. Pertemuan di Hotel Sahid ini juga sekaligus rapat koordinasi parpol pengusung IA di pilgub Sulsel 2013. Yang menarik, karena dalam pertemuan ini, sejumlah tokoh partai politik sangat antusias untuk tampil memberikan orasi atau sepatah kata mengenai strategi maupun trik untuk memenangkan pertarungan.
Karena banyak tokoh parpol yang ingin menyampaikan pemikiran dalam rangka pemenangan IA, tentu saja tidak semua bisa memberikan pandangan. "Tokoh-tokoh partai yang hadir berlomba untuk bicara bagaimana memenangkan pilgub," lanjut Rizal.
Para tokoh parpol ini juga utamanya dari daerah juga membeber janji untuk bekerja keras dalam rangka memenangkan pasangan Ilham-Aziz, dengan memaparkan parameter yang bisa mendukung kemenangan pasangan ini.
Begitu juga dengan Aziz Qahhar Mudzakkar. Sebagai pengelola pesantren, Aziz juga tetap melayani para santri termasuk menerima berbagai tamu dari daerah di pondok pesantren yang dikelolanya di Bumi Tamalanrea Indah (BTP). Tamu yang diterima Aziz di pondok ini bahkan sudah berdatangan sejak subuh. Aziz juga memilih salat Jumat di Masjid Ulil Albab di Politeknik Negeri Makassar.
Setelah itu, Aziz juga mengikuti rakor dengan parpol pengusung di Hotel Sahid Makassar. Dari Sahid, Aziz masih tetap sibuk melayani tamu dari berbagai daerah seperti Maros, Pangkep, Wajo, Soppeng, dan beberapa daerah lainnya. "Tamu yang datang itu banyak dari kalangan yang selama ini mengangumi Pak Qahhar Mudzakkar (orang tua Aziz)," sebut asisten Aziz, Irfan Yahya.
Untuk persiapan ke lokasi Deklarasi yakni lapangan Karebosi, Ilham-Aziz bersama keluarga berkumpul di rujab Anging Mammiri. Dari sini, Ilham-Aziz berangkat bersama ke Karebosi untuk melakukan deklarasi bersama parpol pengusung. (hamsah umar)  

Lomba: Kasihan Kalau KPU Diatur


MAKASSAR, FAJAR--Pengerahan massa pendukung calon gubernur saat pendaftaran di KPU Sulsel perlu dibatasi. Meski tidak ada larangan dalam mengerahkan massa demi tertibnya proses pendaftaran.
"Dalam undang-undang maupun peraturan KPU, tidak diatur mengenai pengerahan massa. Yang ada hanya jadwal pendaftaran sehingga kita tidak bisa melarang cagub dan timnya mengerahkan massa. Kewajiban kita sebatas mengimbau calon untuk bagaimana membatasi massa yang dikerahkan," jelas anggota KPU Sulsel, Lomba Sultan, Jumat, 7 September.
KPU Sulsel sudah mengeluarkan imbauan kepada cagub Sulsel membatasi massa pendukung saat pendaftaran, kalau ingin menciptakan pendaftaran pilgub Sulsel ini damai. Sebagai penyelenggara pemilu, Lomba menegaskan komisioner hanya melaksanakan undang-undang maupun peraturan yang ada. KPU tidak bisa keluar dari aturan yang ada.
Soal banyaknya masukan elemen masyarakat utamanya kalangan pengamat politik agar proses pendaftaran Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) dan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) digelar terpisah atau diluar KPU demi menjaga agar tidak terjadi gesekan massa pendukung, Lomba menilai masukan dan kekhawatiran itu adalah hal yang wajar. "Jadi silahkan pengamat memberikan masukan seperti itu, tapi KPU ini adalah sebuah lembaga," kata Lomba.
Karena KPU adalah sebuah lembaga, Lomba menegaskan KPU tidak bisa dibawa kemana-mana, terkecuali kalau dalam kondisi darurat, bisa jadi ada alasan bagi KPU untuk menerima pendaftaran kandidat diluar KPU. Sementara, yang terjadi di Sulsel saat ini hanya asumsi dan kekhawatiran akan terjadi gesekan saat pendaftaran.
"Kasihan kalau baru seperti ini KPU Sudah mau diatur-atur. Kalau kita melakukan sesuatu yang diluar petunjuk yang ada, khawatirnya kita malah dicap melanggar kode etik. Jadi kita harus melalu mengaju pada undang-undang dan peraturan KPU yang dibuat pusat, KPU di daerah tidak bisa membuat aturan sendiri," lanjut Lomba.
Dia menegaskan, sekiranya Sayang dan IA serta tim suksesnya komitmen untuk mewujudkan pilgub damai di Sulsel, KPU yakin tidak akan terjadi gesekan. Pengerahan massa pendukung sangat bergantung bagaimana manajemen kandidat dan tim suksesnya dalam mengerahkan massa. Kalau niatnya semata-mata ingin mengawal calonnya, tidak akan terjadi gesekan. "Massa pendukung cagub juga susah tidak ketemu apakah itu saat pengundian nomor urut, debat kandidat hingga kampanye. Jadi kalau hanya karena dikhawatirkan terjadi seteru kalau bertemu, lantas bagaimana saat pengundian, debat dan kampanye," urai Lomba. (hamsah umar)