Powered By Blogger

Kamis, 13 September 2012

Ambo Dalle Didukung 17 DPC


Rahman Halid Dicekal

MAKASSAR, FAJAR--Koordinator Daerah (Korda) Sulsel DPP Hanura, Ambo Dalle berpeluang besar terpilih sebagai Ketua DPD Hanura Sulsel pada musyawarah daerah luar biasa (musdalub) Hanura 13-14 September.
Informasi yang diperoleh dari tim Ambo Dalle, kandidat ketua yang mendapat dukungan penuh dari DPP menakhodai Hanura Sulsel ini sudah mengantongi 17 dukungan dari DPC Hanura se-Sulsel. Ketua Fraksi Hanura Sulsel ini sudah resmi mendaftar di DPD Hanura Sulsel kemarin.
"Memang dari tim sudah ada beberapa dukungan DPC yang kita peroleh, tapi itu tidak etis untuk saya ungkap berapa banyak DPC yang mendukung saya. Namun kalau ditanya mengenai kesiapan dan optimisme terpilih sebagai Ketua DPD Hanura Sulsel, saya tentu ada pemikiran seperti itu. Saya kira teman-teman DPC Hanura juga siap mendukung," tandas Ambo Dalle, Rabu, 12 September.
Sampai saat ini, setidaknya ada tiga kader Hanura Sulsel yang telah menyatakan kesiapan maju di musdalub. Dua lainnya yakni Nasrullah Arsyad dan Rahman Halid. Sayangnya, Rahman tidak mendapat restu dari DPP Hanura untuk memimpin partai ini di Sulsel. Panitia musdalub DPD Hanura Sulsel pun mencekal atau tidak mau menerima berkas pendaftaran Rahman sebagai salah satu calon ketua partai.
"Rahman Halid dianggap tidak refresentatif untuk jadi ketua dan itu menjadi perintah dari Korwil DPP Hanura, Chaeruddin Ismail. Sebenarnya, pelarangan Rahman menjadi ketua Hanura Sulsel sejak musda di Bogor lalu dan itu menurut kami masih berlaku sampai sekarang. Kalau Rahman mau maju, kita siap saja menerima tapi harus koordinasi ke korwil dulu," kata panitia musdalub Hanura Sulsel, Arifuddin Mane.
Meski pelarangan Rahman maju di musdalub Hanura Sulsel hanya dalam bentuk lisan, panitia tetap berkesimpulan bahwa pelarangan tersebut tetap harus jadi acuan panitia. Apalagi dalam SK ditegaskan bahwa panitia musdalub harus koordinasi dengan korwil.
Sebelumnya, Rahman Halid menyatakan tetap akan maju di musdalub sepanjang tidak ada pelarangan dalam bentuk tertulis. "Sebenarnya kalau saya dilarang maju saya juga tidak mau ngotot untuk maju. Tapi kita mau pelarangan itu disampaikan dalam bentuk tertulis," imbuh Rahman. (hamsah umar)                  

Pendukung Anarkis, Kandidat Tercoreng


MAKASSAR, FAJAR--Tiga pasangan calon gubernur Sulsel perlu mengorganisir massa pendukung dengan baik dan tertib baik saat pendaftaran, pencabutan nomor undian, debat kandidat atau pun tahapan pilgub lainnya. Kalau pendukung anarkis, maka yang tercoreng kandidat itu sendiri.
Itu karena citra buruk massa pendukung calon juga akan menjadi citra buruk bagi kandidat yang akan bertarung. Lebih penting lagi, kepentingan masyarakat Sulsel dan pendidikan politik yang baik tetap harus dikedepankan. Harapan ini menjadi tuntutan Aliansi Pemuda Mahasiswa Sulsel Mengawal Pilgub Damai saat menggelar aksi damai di KPU Sulsel, Rabu, 12 September.
Aliansi pemuda ini tergabung dari berbagai ormas pemuda dan mahasiswa seperti PPI Sulsel, HMI Makassar Timur, HMI Korkom UIN, IMM Makassar, KAMMI Makassar, GMKI Makassar, dan PMKRI Makassar.
Koordinator Lapangan, Anwar ajang pilgub Sulsel yang saat ini sudah mulai memanas tidak sekadar menjadi momen untuk memilih seorang gubernur dan wakilnya, tapi menjadi momentum untuk memilih pemimpin yang baik dan mampu memberikan perubahan untuk Sulsel lima tahun ke depan. "Yang penting dari perhelatan pilgub ini adalah untuk perubahan warga Sulsel," kata Anwar.
Makanya, aliansi pemuda ini mengajak kandidat utamanya tim dan pendukungnya untuk bersama-sama melahirkan pendidikan politk yang baik di Sulsel, dengan mengedepankan gerakan simpati di tengah masyarakat bukan malah melakukan provokasi kepada masyarakat sehingga terjadi benturan.
"Jangan sampai karena pilgub Sulsel yang kita hadapai ini terjadi konflik di tengah masyarakat. Tidak boleh ada langkah yang dilakukan kandidat hingga mengakibatkan masyarakat mengalami ketakutan. Ini penting kami sampaikan karena kita melihat kondisi sosial di masyarakat. Di sini diperlukan ada kesadaran kandidat untuk tidak adu arogansi," sebutnya.
Anggota KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari menyatakan peran pemuda dalam mengawal proses pilgub sangat dibutuhkan. "Tapi tidak hanya pada saat pendaftaran yang banyak dikhawatirkan, tapi masih ada tahapan berikutnya yang juga perlu dikawal seperti pemutakhiran DP4, pengumuman DPS, hingga tahapan lainnya," kata Ziaur Rahman.
Adapun Nusra Azis menyatakan bahwa yang perlu dikedepankan dalam proses pilgub Sulsel ini adalah pendidikan politik yang baik. Pilgub bukan sekadar proses memilih pemimpin tapi proses demokrasi. Apa yang terjadi saat ini sangat menentukan Sulsel lima tahun ke depan. "Pencerdasan pemilu harus dilakukan sekarang. Ajakan pemuda agar pilgub damai bisa jadi pencerahan proses demokrasi di Sulsel," kata Nusra. (hamsah umar)
                   

Rabu, 12 September 2012

Sulsel Berpeluang Dapat Reward


*Setelah Dapat Penghargaan WTP

MAKASSAR, FAJAR--Pemprov Sulsel kembali menerima penghargaan nasional. Kali ini  dari Departemen Keuangan setelah Sulsel meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dua kali berturut-turut.
Penghargaan WTP ini diterima Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang dari wapres, Boediono, Selasa, 11 September di Jakarta. Bagi pemprov, penghargaan ini dianggap sebagai untuk mendapatkan reward dari pemerintah pusat.  "Apresisasinya bisa mendapatkan obligasi dari pemerintah pusat. Karena itu Sulsel ajukan pinjaman ke PIP Rp500 miliar," tutur Agus, dalam rilis yang disampaikan pemprov ke FAJAR tadi malam.
Mantan Ketua DPRD Sulsel ini mengatakan, usulan pinjaman tersebut sudah dimasukkan ke DPR. Secara teknis, penggunaan uang sudah disiapkan terutama ruas jalan provinsi yang akan diperbaiki.
"Budget jalan hanya Rp300 miliar. Sementara jalan 1.270 kilometer dengan biaya pemeliharaan Rp300 miliar. Jika dana ini cair, tentunya akan mempercepat perbaikan jalan," katanya.
Agus menyebutkan jika selama 10 tahin terkahir ini masih  ada jalan yang tidak pernah tersentuh. Dengan adanya pinjaman itu, pekerjaan bisa dipercepat. "Kalau punya Rp300 miliar kita bisa perbaiki. Tahun depan jalan bisa lebih mulus," tegasnya.
Predikat WTP merupakan penilaian Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas pengelolaan keuangan daerah. Sulsel mampu meraih predikat tersebut terhitung 2011 lalu.
"Beberapa provinsi seperti Riau yang meraih WTP lalu tahun ini tidak dapat. Karena itu, predikat yang diraih Sulsel harus terus dijaga agar opini WTP bisa dipertahankan," harapnya.
Untuk predikat tahun anggaran 2012, lanjut Agus, pihak Pemprov Sulsel tetap terus berusaha untuk mempertahankan predikat WTP. Kendati ada event pilgub, tidak akan terjadi penurunan kinerja karena  didukung sistem yang sudah baku. BPK bisa melakukan pemeriksaan secara periodik dan mengetahui pagu anggaran. BPK tahu jika ada yang terlambat melakukan tender dan mengajukan teguran.  (hamsah umar)

Tafa'dal Usung Tiga Program Unggulan


MAKASSAR, FAJAR--Pascadeklarasi dan pendaftaran di KPU Bone, pasangan calon bupati Bone, Andi Fahsar Padjalangi-Ambo Dalle (Tafa'dal) mulai konsen menjual program andalan yang ditawarkan bagi masyarakat di daerah berjuluk Bumi Arung Palakka.
Pasangan yang diusung koalisi Golkar, PPP, PKS serta parpol nonparlemen ini mengusung setidaknya tiga program andalan. Program andalan ini nantinya akan masuk dalam visi misi pasangan ini. Ketiga program andalan yang ditawarkan Tafa'dal adalah membuat sehat masyarakat melalui kesehatan gratis yang berkualitas, mencerdaskan masyarakat, serta membuka lapangan kerja baru bagi 5.000 pekerja dalam satu periode pemerintahannya.
"Sebenarnya ada beberapa program yang menjadi hal-hal yang akan dilakukan pasangan ini ketika terpilih menjadi bupati periode mendatang. Namun tiga program ini menjadi gagasan utama," tandas Wakil Ketua DPD Golkar Bone, Akbar Yahya.
Kendati hanya mengusung tiga program unggulan, pasangan ini juga tetap memberikan perhatian pada peningkatan ekonomi masyarakat, pertanian, perikanan, serta pemberdayaan masyarakat yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan. Pasangan yang cukup diunggulkan memenangkan pertarungan ini siap menciptakan perubahan besar bagi masyarakat Bone.
Apalagi pasangan ini memang mengusung harapan baru untuk Bone yang lebih baik lima tahun mendatang. Melalui program yang ditawarkan pasangan ini optimis mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Bone, utamanya dalam penanganan masalah penggangguran di daerah ini.
Adik kandung Fahsar, Yagkin Padjalangi menandaskan untuk memenangkan pasangan ini di pemilukada Bone, Golkar bersama parpol pengusung bertekad untuk all out untuk membuktikan bahwa pasangan ini adalah pasangan yang paling pantas menakhodai Bone lima tahun ke depan. Pasangan ini bahkan optimis bisa menang satu putaran apalagi Golkar di daerah ini sangat mengakar di masyarakat utamanya di pedesaan.
"Selain mengandalkan jaringan partai Golkar dan parpol pengusung yang lain, kita juga telah membentuk tim militan hingga pedesaan dan dusun. Melalui kerja keras jaringan ini, pasangan ini yakin memenangkan pertarungan," kata Yagkin.  (hamsah umar)

Niat Baik Persembahkan Pemimpin Terbaik


MAKASSAR, FAJAR--Publik Sulsel utamanya akademisi dan pengamat wajar mengkhawatirkan proses pendaftaran cagub di KPU Sulsel. Tapi tim kandidat punya pandangan sendiri bahwa proses penting ini berjalan damai dan tidak mengganggu kepentingan publik.
Alasannya sederhana, kandidat dan tim memiliki arah tujuan yang sama mendaftar di KPU dengan cara baik-baik, bukan dengan maksud melakukan gerakan yang bisa memicu perselisihan. "Kita tidak ke KPU untuk berkelahi, tapi akan mendaftar dengan cara baik-baik," kata Presiden of campaign IA, Syamsul Bahri Sirajuddin, Selasa, 11 September.
Dua hari jelang pendaftaran, tim pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang dan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) sudah sibuk menyusun strategi bagaimana mengerahkan massa dengan tertib dan tidak mengganggu kepentingan umum yang justru memperburuk citra pasangan itu sendiri.
Dari tim IA misalnya, mulai memetakan titik-titik rawan terjadi keributan massa pendukung pasangan ini dengan pihak lain. Titik rawan dimana bisa berpotensi ada penyusup itu seperti di perempatan jalan, dekat pasar, kompleks padat penduduk dan titik lainnya. "Ini kita petakan titik yang rawan. Karena kita ingin koordinasi betul dengan aparat kepolisian karena kita ingin membantu petugas menjaga situasi damai," kata Jubir IA, Selle KS Dalle.
Pemetaan titik rawan ini mulai dari star hingga KPU maupun setelah kembali dari KPU. Tim IA berjanji untuk mengantisipasi secara bersama agenda pendaftaran yang diprediksi banyak pihak bakal menjadi preseden buruk demokrasi Sulsel.
"Ini adalah tanggung jawab kita semua untuk menepis kekhawatiran yang berkembang itu. Banyak memang pihak yang katakan ini potensi terjadi benturan, namun harus dipahami bahwa niat baik untuk persembahkan pemimpin terbaik," lanjut Selle.
Tim IA sejauh ini belum menentukan apakah menggunakan manajemen pergerakan massa menggunakan jenderal lapangan atau sekadar koordinator lapangan saja. Itu yang sementara dibahas tim IA karena menurutnya jendral lapangan baru muncul ketika situasi genting. "Makanya masih kita bahas opsinya, apakah pakai jenderal lapangan atau korlap. Ada beberapa opsi pola pengawalan dan pengerahan massa dalam rangka pendaftaran," tambahnya.
Kalau Tim IA masih belum menentukan jenderal lapangan atau korlapnya, tim Sayang jauh hari sebelumnya sudah menunjuk Hermansyah sebagai koordinator lapangan saat Sayang mendaftar di KPU.
Rahmansyah sebelumnya menegaskan tim Sayang juga berkewajiban menjaga  ketertiban dan keamanan saat pendaftaran. Caranya dengan melakukan penyadara pada tim agar tidak melakukan atau terprovokasi aksi-aksi yang dapat mencederai proses demokrasi. Sayang ingin sukses di pilgub dengan cara terhormat.
Pendaftaran yang berlangsung bersamaan kata dia semestinya tidak perlu sampai menimbulkan suasana mencekam, karena yang harus dikedepankan adalah pendidikan politik bagi masyarakat. Semua harus menunjukkan bahwa proses demokrasi berjalan pada koridornya.
Soal jadwal pendaftaran ini, sempat berkembang kalau Sayang siap bergeser demi terciptanya proses pendaftaran yang damai. Namun, informasi tersebut ditepis Jubir Sayang, Maqbul Halim. "Tidak ada pergeseran, untuk lebih jelasnya tanya ke Ibu Tenri Olle," kata Maqbul. (hamsah umar)