Rahman Halid Dicekal
MAKASSAR, FAJAR--Koordinator Daerah (Korda) Sulsel DPP Hanura, Ambo Dalle berpeluang besar terpilih sebagai Ketua DPD Hanura Sulsel pada musyawarah daerah luar biasa (musdalub) Hanura 13-14 September.
Informasi yang diperoleh dari tim Ambo Dalle, kandidat ketua yang mendapat dukungan penuh dari DPP menakhodai Hanura Sulsel ini sudah mengantongi 17 dukungan dari DPC Hanura se-Sulsel. Ketua Fraksi Hanura Sulsel ini sudah resmi mendaftar di DPD Hanura Sulsel kemarin.
"Memang dari tim sudah ada beberapa dukungan DPC yang kita peroleh, tapi itu tidak etis untuk saya ungkap berapa banyak DPC yang mendukung saya. Namun kalau ditanya mengenai kesiapan dan optimisme terpilih sebagai Ketua DPD Hanura Sulsel, saya tentu ada pemikiran seperti itu. Saya kira teman-teman DPC Hanura juga siap mendukung," tandas Ambo Dalle, Rabu, 12 September.
Sampai saat ini, setidaknya ada tiga kader Hanura Sulsel yang telah menyatakan kesiapan maju di musdalub. Dua lainnya yakni Nasrullah Arsyad dan Rahman Halid. Sayangnya, Rahman tidak mendapat restu dari DPP Hanura untuk memimpin partai ini di Sulsel. Panitia musdalub DPD Hanura Sulsel pun mencekal atau tidak mau menerima berkas pendaftaran Rahman sebagai salah satu calon ketua partai.
"Rahman Halid dianggap tidak refresentatif untuk jadi ketua dan itu menjadi perintah dari Korwil DPP Hanura, Chaeruddin Ismail. Sebenarnya, pelarangan Rahman menjadi ketua Hanura Sulsel sejak musda di Bogor lalu dan itu menurut kami masih berlaku sampai sekarang. Kalau Rahman mau maju, kita siap saja menerima tapi harus koordinasi ke korwil dulu," kata panitia musdalub Hanura Sulsel, Arifuddin Mane.
Meski pelarangan Rahman maju di musdalub Hanura Sulsel hanya dalam bentuk lisan, panitia tetap berkesimpulan bahwa pelarangan tersebut tetap harus jadi acuan panitia. Apalagi dalam SK ditegaskan bahwa panitia musdalub harus koordinasi dengan korwil.
Sebelumnya, Rahman Halid menyatakan tetap akan maju di musdalub sepanjang tidak ada pelarangan dalam bentuk tertulis. "Sebenarnya kalau saya dilarang maju saya juga tidak mau ngotot untuk maju. Tapi kita mau pelarangan itu disampaikan dalam bentuk tertulis," imbuh Rahman. (hamsah umar)