Powered By Blogger

Minggu, 16 September 2012

Yuliani: Mayoritas Kader PAN ke IA


MAKASSAR, FAJAR--Dukungan PAN ke pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di pilgub Sulsel 2013 mendatang, dipastikan membuat kader PAN terpecah.
Koordinator Wilayah (Korwil) Sulawesi DPP PAN, Andi Yuliani Paris bahkan menyebut mayoritas kader PAN di Sulsel utamanya yang ada di daerah (DPC) lebih simpati kepada pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA).
"Mayoritas kader PAN lebih memilih pasangan Ilham-Aziz. Makanya, kehadiran saya di sini (IA), untuk mengayomi suara kader yang ada di akar rumput," kata Yuliani di kediaman orang tua Ilham, Jalan Maipa Makassar.
Yuliani datang bergabung dengan sejumlah partai pengusung IA menggunakan baju warna biru lengkap dengan atribut PAN, bahkan ikut mengantar Ilham mendaftar di KPU Sulsel. Selain Yuliani, sejumlah kader PAN juga terlihat hadir mengenai jas PAN termasuk membawa bendera PAN.
"Saya melihat dinamikanya ternyata masyarakat Sulsel lebih menginginkan adanya perubahan di daerah ini. Demikian pula konstituen PAN dari kalangan cendikiawan muslim maupun akademisi, semua menginginkan pasangan IA, jadi PAN mestinya memperhatikan suara konstituennya,” lanjutnya.
Bagi mantan legislator DPR RI ini, Sulsel tidak mengalami banyak kemajuan. Ini bisa di ukur dari Indeks Pembangunan Manusia  (IPM) yang masih berada di posisi 19 nasional. "IPM kita jelek sekarang. Padahal kalau ingin melihat indikator keberhasilan pemimpin, lihat IPM-nya. IPM merupakan elaborasi dari tingkat daya beli, harapan hidup, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan rakyatnya," jelasnya.
Padahal, dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki Sulsel, IPM Sulsel tidak semestinya serendah saat ini. "Seandainya kinerja pemimpinnya baik, pastinya IPM akan baik, tapi ini kan tidak,“ ujarnya.
Yuliani menilai warga Sulsel saat ini sangat menantikan perubahan. Pasangan  IA dianggap mampu mengayomi keinginan masyarakat akan perubahan yang lebih baik, serta pemerataan ekonomi yang lebih bagus, demikian pula komitmennya untuk  menghadirkan masyarakat religius yang memang sangat mendesak.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura, Akbar Faisal menitipkan sejumlah harapan kepada pasangan IA jika terpilih sebagai pemimpin baru sulsel. "Sebagai salah satu partai pengusung, kami menitipkan ke pasangan IA agar lebih mengedepankan kepentingan rakyat pada berbagai pengambilan keputusan termasuk segera melakuklan perbaikan di semua  sektor. Kita pilih IA karena kita ingin pembangunan lebih cepat dan pesat, mengingat Sulsel ini gerbang Indonesia Timur. Jangan lagi kalah dengan propinsi lain," urai Akbar.
Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Usman Lonta minta kader PAN Sulsel untuk menghargai keputusan partai yang mengusung pasangan Sayang di pilgub mendatang. Salah satunya tidak membawa-bawa atribut partai ketika ada kegiatan yang dilakukan pasangan IA. "Kami tidak setuju kalau ada kader PAN yang mendukung IA kemudian membawa-bawa partai. Ini tidak dibenarkan," tegas Usman Lonta. (hamsah umar)  

Awal Baik Pilgub Damai

MAKASSAR, FAJAR--Proses pendaftaran dua kandidat gubernur Sulsel di KPU Sulsel berjalan damai dan sukses. Proses pendaftaran kedua pasangan ini cukup tenang, termasuk puluhan ribu massa pendukung yang mengawalnya.
Kekhawatiran terjadinya gesekan massa pendukung cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) dan massa Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) dapat dihindari, apalagi setelah perubahan jadwal pendaftaran Sayang. Proses awal tahapan pilgub yang berjalan damai ini harus terus dipertahankan pada tahapan berikutnya, agar pilgub Sulsel betul-betul bisa menjadi percontohan pilgub damai di negeri ini. 
Selain pergerakan massa kedua pendukung ini yang terbilang tertib, suhu di kota Makassar juga sangat bersahabat. Setelah beberapa bulan dilanda kemarau, tiba-tiba berkah berupa hujan turun saat pasangan ini akan mendaftar di KPU Sulsel. Sejak massa pendukung IA mulai berdatangan di depan KPU Sulsel, langit Makassar yang tadinya terik langsung berawan.
Sekira pukul 15.00 Wita, hujan ringan mulai mewarnai proses pendaftaran IA di KPU Sulsel. Puluhan ribu pendukung IA yang memenuhi Jalan AP Pettarani dari dua arah harus rela basah kuyub, namun hujan ini tidak membuat mereka patah semangat. Massa pendukung IA tetap setia menanti kedatangan jagoannya yang sementara dalam perjalanan.
Hujan ringan yang turun ini langsung reda begitu pasangan ini sudah sampai di depan kantor KPU Sulsel. Turunnya hujan secara tiba-tiba yang mengiringi pendaftaran IA ini banyak menjadi bahan cerita sejumlah pihak yang menanti IA di KPU baik dari aparat keamanan, staf KPU, termasuk kalangan wartawan yang menjadikan bahan cerita. Ada yang menyebut hujan ringan yang turun saat IA mendaftar di KPU ini pertanda pasangan ini diberkahi dan berpeluang besar memenangkan pertarungan.     
Bagi Ilham sendiri, hujan ringan yang mengiringi dirinya mendaftar di KPU Sulsel pertanda kalau proses pilgub Sulsel yang dikhawatirkan banyak pihak berjalan panas bahkan konflik itu akan berjalan sejuk. "Suasana sejuk dengan turunnya hujan ini pertanda pilgub akan berjalan sejuk, dan Insya Allah akan antar IA gubernur," kata Ilham mengawali keterangan pers usai pendaftaran.                
Sebagaimana diketahui, pasangan Sayang datang di KPU Sulsel dikawal puluhan ribu pendukungnya sebelum salat Jumat berlangsung, kemudian pasangan Ilham-Aziz yang tiba di KPU Sulsel kurang lima menit pukul 16.00 Wita. Pasangan yang mengusung Semangat Baru ini sebenarnya sudah bergerak dari kediaman orang tua Ilham di Jalan Maipa sekira pukul 14.00 Wita. 
Namun, banyaknya massa pendukung IA serta antusias warga Makassar menyaksikan iring-iringan pasangan ini datang mendaftar ke KPU Sulsel, membuat pasangan ini harus menempuh perjalanan satu jam lebih untuk sampai di KPU Sulsel. Belum lagi, begitu sampai di Jalan AP Pettarani, pasangan ini tidak begitu mudah berjalan ke KPU karena rapatnya massa pendukung IA.
Di depan kantor KPU Sulsel sendiri, pasangan nasionalis-religius ini bahkan harus menunggu sekira 10 menit untuk bisa masuk ke kantor KPU, itu karena antusias massa pendukung IA yang ingin menyapanya dan menyalaminya. "Begitu besar antusias warga Makassar sehingga kami harus menempuh perjalanan 1 jam 40 menit untuk sampai di tempat ini. Sepanjang jalan ada begitu banyak orang yang mencintai kami," kata Ilham.
Respons masyarakat Makassar yang sangat besar terhadap pasangan ini menjadi tanda awal kalau pasangan ini bakal mendapat dukungan mayoritas di ibukota berpenduduk 1,7 juta jiwa ini. "Respons masyarakat ini hal positif dan mudah-mudahan bisa mengantar kami gubernur 2013," sebut Ilham.
Pasangan cagub ini didukung sedikitnya 20 parpol pengusung. Salah satu partai pengusung Sayang yakni PDS ternyata juga memberikan dukungan ke pasangan ini. Dualisme dukungan PDS ini bisa dipahami karena partai ini juga dualisme baik tingkat provinsi hingga DPP. Dukungan ganda juga dari sejumlah partai nonparlemen yang ternyata juga mendukung pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na).
Ilham orasinya menyatakan bahwa pendaftaran pasangan IA di KPU sebagai kandidat gubernur, adalah proses awal untuk membawa Sulsel sebagai provinsi yang sejahtera, adil, bermartabat, dan lebih maju di masa mendatang. Untuk mewujudkan semua cita-cita itu, Sulsel membutuhkan nakhoda yang mampu bawa Sulsel berorientasi kerakyatan  berlandaskan nilai-nilai keagamaan.
IA mengajak masyarakat Sulsel untuk memilih pemimpin yang bisa membawa Sulsel sesuai harapan. Indikator ketertinggalan Sulsel menjadi salah satu alasan pasangan ini terdorong maju di Sulsel. "Insya Allah kepemimpinan IA bisa mengantar Sulsel lebih berkembang," lanjutnya.
Tokoh politik nasional yang mendampingi IA mendaftar seperti Ketua Bappilu DPP PAN, Andi Yuliani Paris, legislator Hanura Akbar Faizal, Andi Timo Pangerang, sementara pimpinan parpol pengusung seperti Akmal Pasluddin, Abu Djaropi, Sjaiful Kasim, Ambo Dalle, dan sejumlah pimpinan parpol pengusung lainnya turut mendampingi.
Usai mendaftar di KPU, Ilham-Aziz juga menyempatkan waktu orasi politik di depan puluhan ribu pendukungnya Jalan AP Pettarani. Sama dengan Syahrul, Ilham juga naik ke mobil trailer untuk berorasi. Sebelum pendaftaran, beberapa elit parpol pengusung IA juga menyempatkan orasi politik termasuk seruang bagi kadernya untuk total mendukung IA di pilgub mendatang. 
Ketua KPU Sulsel Jayadi Nas didampingi empat anggota KPU masing-masing Ziaur Rahman Mustari, Lomba AS, Syamsir Rahim Toran, dan Nusra Azis menyebut KPU Sulsel akan menutup pendaftaran pada Sabtu, 15 September pukul 24.00 Wita. "Kita tetap bukan hingga memasuki 16 September," kata Jayadi.
Jayadi menyebut, berdasar jadwal yang ditetapkan komisioner KPU sudah mulai melakukan verifikasi surat pencalonan tiga pasangan kandidat gubernur pada Minggu, 16 September. Verifikasi awal ini akan dilakukan selama tujuh hari kerja. Anggota KPU ini dipastikan harus terbang ke Jakarta untuk mengecek dukungan sah parpol pengusung.
"Setelah proses verifikasi awal selesai, kita beri kesempatan kepada kandidat untuk melakukan perbaikan selama tujuh hari kerja. Setelah itu kita kembali melakukan verifikasi untuk kemudian menetapkan pasangan calon," jelas Jayadi.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Erwin Triwanto mengungkapkan kebanggaannya atas proses pendaftaran tiga cagub Sulsel yang berjalan lancar dan damai. "Berkat kerja sama yang baik sehingga masing-masing kandidat bisa mengendalikan massa mereka dengan baik, sehingga apa yang selama ini dikhawatirkan tidak terjadi. Ini tentu saja menjadi awal yang baik mewujudkan pilgub Sulsel damai," kata Erwin.
Kalau selama ini mabes Polri menempatkan Sulsel berada di garis merah dalam hal kerawanan pelaksanaan pilgub, dengan tuntasnya proses pendaftaran cagub Sulsel tanpa kekerasan ini, Erwin berharap garis merah Sulsel bisa berubah menjadi garis putih. (hamsah umar)             
 
                 
                       

Sebelas Parpol Beri Dukungan Ganda


MAKASSAR, FAJAR--Kerja keras KPU Sulsel di tahap awal pilgub Sulsel sedang menunggu. Setelah pendaftaran calon gubernur berakhir, komisioner KPU Sulsel bakal disibukkan untuk melakukan verifikasi dukungan ganda partai politik.
Tugas berat KPU untuk melakukan verifikasi mengingat banyaknya parpol baik parlemen maupun nonparlemen yang terindikasi memberikan dukungan ganda. Berdasar daftar pengusung pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-a) yang telah didaftar ke KPU Sulsel, setidaknya ada sebelas partai politik yang terindikasi memberikan dukungan ganda.
Parpol yang ditengarai mengeluarkan rekomendasi ganda itu seperti PPIB, PPI, PPPI, Partai Buruh, PPRN, PPDI, PDP, PNI Marhaenisme, Pelopor, dan PPD, serta PDS. Sebelas parpol tersebut juga diklaim pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA). Dari sebelas parpol yang memberikan dukungan ganda itu, tiga diketahui terjadi dualisme kepengurusan yakni PDS, PPRN, dan Kedaulatan.
Pasangan Semangat Baru ini bahkan lebih awal mendapat rekomendasi dari sebelas parpol tersebut, bahkan telah ikut deklarasi bersama di lapangan Karebosi beberapa waktu lalu.  
  Anggota KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari menambahkan, verifikasi berkas cagub ini meliputi surat pencalonan dan lampiran-lampirannya, termasuk di dalamnya berkas administrasi pasangan calon mulai ijazah dan semacamnya. "Kalau surat dukungan sudah kita verifikasi, kita juga akan lihat apakah kepengurusannya sah atau tidak," tambah Ziaur Rahman.
Proses verifikasi dukungan parpol yang ganda ini nantinya akan berlangsung selama tujuh hari kerja setelah pendaftaran berakhir. Dengan masa kerja yang hanya tujuh hari ini, KPU Sulsel tentu bakal direpotkan dalam melakukan verifikasi di DPP parpol yang ganda ini.
Direktur Eksekutif DPD Partai Demokrat Sulsel, Sukman Baharuddin yang juga terlihat di KPU Sulsel beberapa saat setelah pasangan Garuda-Na mendaftar mengakui beberapa parpol yang didaftar Garuda-Na ini juga ada memberikan rekomendasi ke pasangan Ilham-Aziz. Makanya, adanya indikasi dukungan ganda ini akan segera dibahas di tim pasangan nasionalis-religius ini.
Sukman mengaku tidak tahu bagaimana sehingga parpol tersebut juga memberikan dukungan kepada Garuda-Na padahal ada kontrak politik yang disepakati sehingga muncul rekomendasi untuk IA. "Sampai hari ini kita tentu menghormati apa yang menjadi realitas sekarang ini, begitu juga apa yang telah dilakukan beberapa partai politik," kata Sukman.
Tim IA kata Sukman tentu akan mengambil langkah dengan cara khas dan elegan untuk menyelesaikan dukungan ganda kandidat ini.  "Banyak hal yang dimungkinkan apakah langkah politik yang dilakukan itu sudah benar atau bagaimana. Soal validitas semua boleh mengklaim itu," lanjut Sukman.
Jubir Garuda-Na, As'ad Aziz menyatakan Garuda-Na mendaftar dengan penuh keyakinan. Makanya, dalam proses ini, dia berharap KPU bermoral dan memiliki integritas tinggi dan tidak melakukan tindakan yang bisa mencoreng pilgub. "KPU harus menjadi pendorong dan pendobrak demokrasi Sulsel yang lebih baik, karena banyak parpol yang tidak melakukan proses demokrasi yang baik," jelas As'ad. (hamsah umar)      
 

Ketua Hanura Barru Terancam Dipecat


MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPD Hanura Sulsel, Ambo Dalle mulai menebar ancaman terhadap kader partai yang kurang mendukung kebijakan partai. Sehari setelah terpilih sebagai ketua, Ambo Dalle mengancam memberi sanksi tegas terhadap Ketua DPC Hanura Barru, Ilham Iskandar.
Ancaman sanksi terhadap Ilham ini, karena ketua partai di Barru ini mangkir dari acara musyawarah daerah luar biasa (musdalub) DPD Hanura Sulsel, 13 September lalu. Dari 24 DPC Hanura se-Sulsel, satu-satunya DPC yang tidak hadir dalam acara ini adalah DPC Hanura Barru.
Ambo Dalle yang ditemui di kantor KPU Sulsel menyebutkan, pihaknya dalam waktu dekat segera melakukan rapat untuk membahas sanksi Ketua DPC Hanura Barru atas sikapnya mangkir dari acara musdalub. "Kita tentu akan melakukan pleno untuk membahas persoalan itu. Pastinya, ketidakhadiran dia dalam acara musdalub ini akan berbuah sanksi," kata Ambo Dalle.
Seperti apa sanksinya, Ketua Fraksi Hanura DPRD Sulsel ini menegaskan bahwa penentuan sanksi baru akan dilakukan setelah ada kejelasan dan hasil pleno Hanura mendatang. Ilham tetap akan dimintai klarifikasi terlebih dahulu mengenai alasan sehingga memilih mangkir dari musdalub.  Sekiranya alasan yang disampaikan tidak rasional, Hanura memastikan akan memberi sanksi pemecatan terhadap Ilham.
Hanura Sulsel mengaku sangat menyesalkan sikap DPD Hanura Barru yang tidak ada sama sekali pengurusnya yang hadir. Padahal kalau sekiranya ketua berhalangan dengan alasan yang penting, bisa diwakili oleh pengurus lain. "Padahal semua kabupaten ada. Ini yang kita sesalkan tidak hadir tanpa ada informasi," katanya.
Kekecewaan Hanura Sulsel ini makin bertambah karena informasi yang berkembang menyebutkan kalau Ilham berada di Makassar pada saat musdalub berlangsung. "Kalau dia ada di Makassar lebih tidak bisa lagi ditolerir. Sanksinya sudah bisa dipastikan pemecatan," tambah Ambo Dalle. (hamsah umar)  

Jumat, 14 September 2012

Sayang-IA Belum Steril


MAKASSAR, FAJAR--Puncak pendaftaran pasangan calon gubernur Sulsel berlangsung pagi hingga sore hari ini. Dua pasangan yang diunggulkan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) dan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) mendaftar bersamaan.
Pasangan petahana, Sayang dijadwalkan mendaftar di KPU Sulsel antara pukul 09.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita, selanjutnya pasangan nasionalis-religius Ilham-Aziz menyusul mendaftar pukul 14.00 Wita. Sebelumnya ada perubahan jadwal, pasangan ini hanya selisih satu jam yakni pukul 13.00 Wita untuk Sayang dan pukul 14.00 Wita untuk IA.
Kendati cagub petahana berbesar hati memajukan jadwal pendaftarannya sebelum salat Jumat, bukan berarti potensi gesekan pada proses pendaftaran ini sudah steril, apalagi pasangan Sayang tetap baru akan meninggalkan KPU setelah salat Jumat di Masjid HM Asyik atau diperkirakan sekitar KPU baru bersih pukul 13.30 Wita. Massa pendukung Sayang dan IA tentu saja masih berpotensi terjadi gesekan utamanya ketika terjadi pertemuan iring-iringan massa pendukung di jalanan.
Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah menyatakan timnya tetap melakukan langkah antisipasi guna mewaspadai gesekan yang mungkin terjadi di lapangan. Makanya, untuk mewaspadai kemungkinan itu, tim IA telah menginstruksikan timnya untuk berkumpul pada titik tertentu setelah salat Jumat.
"Harap teman-teman yang lebih awal mendaftar di KPU sudah pulang semua setelah pukul 14.00 Wita. Kita juga baru akan bergerak setelah pukul 14.00 Wita dengan asumsi tidak ada lagi pertemuan massa pendukung di lapangan. Kalau pun ada pertemuan massa, kita sudah instruksikan teman-teman, tim utamanya dari kader partai untuk menjadi leader ketika ada potensi keributan," kata Ni'matullah.
Kader Demokrat, partai pengusung, dan tim relawan sudah diminta untuk tidak saling mengejek tapi bagaimana memberi contoh yang baik dengan masyarakat. Kalau perlu ketika bertemu di lapangan, massa pendukung harus sebisa mungkin saling menyapa satu sama lain.  "Kalau ada ketegangan pengurus partai diminta segera ambil peran untuk menenangkan, sudah disepakati dengan rapat koordinasi, banyak relawan dan simpatisan, partai jadi perekat untuk ajak yang baik supaya tidak terjadi ketegagang," jelasnya.
Dengan sikap Sayang yang memilih memajukan jadwal pendaftaran, Ni'matullah menyebut potensi konflik relatif lebih aman dibanding ketika tidak ada perubahan jadwal. Tim Sayang sendiri saat ini sudah mempersiapkan diri dengan matang jelang pendaftaran, termasuk menggelar zikir bersama di Masjid Al-Aqsa, Jalan Maipa Makassar.
Sore kemarin, Ilham menggelar apel siaga relawan dan simpatisan di lapangan sepak bola Emmy Saelan, Jalan Hertasning Makassar. Panitia Apel Siaga, Firman Zulkadri menyebut apel siaga yang diikuti seribuan orang ini terdiri dari perwakilan tim kelurahan, laskar merah putih (LMP), dan tim pejuang pemenangan (TPP IA), majelis taklim. relawan mediasi, perumnas commnuty, dan simpatisan se-Kecamatan Rappocini.
Penasihat spiritual Dr Rahman Qayyum meminta seluruh simpul pemenangan se-Rappocini harus siaga satu dan menolak pemberian atau iming-iming apa pun bentuknya, termasuk rokok, sembako, dan lainnya untuk memilih kandidat tertentu. Namun tetap bersikukuh mendukung dan memenangkan Ilham-Aziz. "Kalau ada yg bawa sembako tengah malam maupun subuh, ambil saja sembokanya tapi jangan pilih orangnya," kata pinta Rahman disambut pekik takbir para relawan.
Apel siaga ini digelar jelang sehari sebelum pendaftaran IA di KPU Sulsel. Ilham mengharapkan semua simpul pemenangan mulai hari ini melakukan sosialisasi, komunikasi dan menyampaikan  pesan kepada keluarga bahwa sosok Ilham memiliki karya yang dinikmati dan dirasakan masyarakat sehingga patut diberikan kepercayaan yang lebih besar
Dia mencontohkan, Lapangan Karebosi dan pusat pembelanjaan Karebosi Link di bawahnya kerap diganggu oknum tertentu. Padahal, masyarakat Sulsel sudah menikmatinya termasuk sekitar 5 ribu tenaga kerja hidup dari hasil pembangunan itu.
Begitu juga anjungan Pantai Losari yang menjadi ruang publik gratis bagi masyarakat dan masjid terapung sebagai ikon baru Sulawesi Selatan patut dijaga. "Jadi jangan  cemburu kalau tidak bisa berkreasi. Bikin juga," kata Ilham.
Antisipasi terhadap potensi bentrok juga tetap dilakukan Sayang. Tim pasangan ini bahkan sudah mengintruksikan kepada pendukungnya untuk tidak keluar dari instruksi Sayang yang ingin melihat pilgub Sulsel tetap berjalan damai, tanpa tercederai dengan aksi tidak terpuji.
"Dari awal kita memang sudah minta tim, relawan sampai pendukung agar dalam proses pendaftaran nanti yang diikuti massa pendukung, tidak boleh ada yang melakukan tindakan yang tidak terpuji. Itu sudah menjadi komitmen kita di tim sejak lama," kata Koordinator Pendaftaran Sayang, Rahmansyah.
     
Puji Sayang
Sementara Forum lintas agama di Sulsel memberikan apresiasi besar dan ungkapan salutnya terhadap langkah yang ditempuh pasangan cagub-cawagub Sulsel, Sayang yang telah rela dan berbesar hati menggeser waktu pendaftarannya menjadi pukul 11.00 Wita, demi menghindari gesekan dengan massa Ilham-Aziz.
Sebelumnya, tim Sayang ngotot dengan jadwal pukul 13.00 pascasalat Jumat, sedangkan IA juga ngotot mendaftar sejam pasca Sayang yakni di pukul 14.00 Wita. Perbedaan 1 jam ini dinilai sangat rawan gesekan massa yang berujung pada bentrok massa pendukung.
"Tapi setelah kami melakukan negosiasi dan meminta kepada tim Sayang untuk megubah jadwal pendaftaran ternyata mereka menerimanya. Ya, terima kasih. Ini membuktikan bahwa kandidat Sayang punya niat besar untuk menghindari potensi chaos," kata Prof Rahim Yunus perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, Kamis, 13 September.
Rahim Yunus yang juga pengurus Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) mengaku sempat ragu dengan usulannya ke Sayang.  "Kami sangat apresiasi itu, dan mengucapkan terima kasih. Ini bukan untuk kepentingan siapa-siapa, tapi ini untuk kepentingan Sulsel ke depan," kata Rahim.
Hal yang sama juga dikatakan Ketua Walubi Sulsel, Yonggris. Dia mengatakan, keikhlasan Sayang untuk mengubah jadwal pendaftaran ini menjadi tanda-tanda bahwa Pilgub Sulsel akan berjalan damai hingga Januari 2013 mendatang.
"Memang forum lintas agama melakukan lobi dulu ke Sayang. Rencananya, jika Sayang gagal menerima usulan kami, maka kami ke IA. Tapi kita tidak perlu ke IA lagi karena ternyata Sayang sudah menerima usulan kami," kata Yonggris. (hamsah umar)