Powered By Blogger

Senin, 17 September 2012

Ilham Torehkan 145 Penghargaan


*Refreshing di Bugis Water Park

MAKASSAR, FAJAR--Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin genap berusia 47 tahun. Diusia yang tergolong masih muda ini, Ilham telah menorehkan 145 penghargaan untuk rakyat selama dua periode menjabat wali kota Makassar.
Ilham merayakan ultahnya di rujab Anging Mammiri secara sederhana dan dihadiri ratusan kolega, baik dari pegawai pemkot, kerabat, maupun teman-teman dekat Ilham. "Terima kasih untuk semua masyarakat, teman-teman semua. Penghargaan ini saya persembahkan untuk kalian semua sebagai aparat pemerintah dan masyarakat, andalah yang lebih pantas dan berhak karena ini adalah jerih payah kalian," kata Ilham penuh haru.
Suasana tambah haru ketika Aliayah Mustika bersama kedua putrinya, Hera dan Lisa datang memeluk memberikan support. Seniman Sulsel, Ram Prapanca mempersembahkan sebuah puisi, disusul persembahan lagu ayah tercinta dari kedua putrinya. Pada ultah ini Ilham persembahkan video dokumenter detik-detik pendaftaran IA ke KPU kepada hadirin.
Momentum ultah IA juga dirayakan dengan rekreasi bersama seluruh tim pejuang IA di arena bermain Bugis Water Park. Ilham berterima kasih kepada seluruh keluarga Tim IA yang selama ini telah ikut menjadi bagian dalam perjuangan memenangkan IA sebagai gubernur Sulsel.
" Kami tahu banyak yang terpaksa harus meninggalkan istri dan anak di rumah selama berhari - hari demi berjuang untuk kemenangan IA. Ini bukan pengorbanan yang sedikit, tapi sebuah pengabdian yang begitu gigih akan sebuah keyakinan yang dianggap benar," tandas Ilham.
Makanya, IA berharap momen berkumpul bersama ini harus jadi ajang untuk saling menguatkan persaudaraan, semakin meneguhkan tekad untuk menjadikan Sulsel jauh lebih baik.
Seperti diketahui, pasangan ini baru saja mendaftar di KPU Sulsel Jumat pekan lalu. Ilham dan Aziz bersama keluarga menikmati akhir pekan sekaligus menghilangkan kepenatan. "Refreshing bersama keluarga dan tim untuk menghilangkan kepenatan," kata organizing committe, Hendra Sirajuddin.
Di arena bermain itu, digelar aneka lomba buat anak-anak seperti lomba nyanyi lagu Assalamu Alaikum, lomba mewarnai, dan lomba puzzle buat keluarga.
Peraih penghargaan Bidang Toleransi dan Apresiasi Keagamaan ini mengharapkan semoga usia yang bertambah makin menambah pula semangat untuk mengabdi untuk rakyat Sulsel tanpa ada sekat-sekat. (hamsah umar)

Oktober, Garuda-Na Baru Bentuk Tim Pemenangan


MAKASSAR, FAJAR--Tertinggal dari pasangan lain, tidak membuat Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) buru-buru membentuk tim pemenangan. Pasangan ini baru akan membentuk tim pemenangan Oktober mendatang.
Pasangan ini baru akan membentuk tim pemenangan bersama dengan parpol pengusung setelah KPU Sulsel melakukan penetapan calon. "Memang kita sudah susun agenda-agenda yang akan dilakukan dalam proses pencalonan ini. Tim pemenangan di kabupaten/kota baru kita bentuk setelah penetapan calon oleh KPU," kata juru bicara Garuda-Na, Nasrullah Mustamin.
Nasrullah yang juga Wakil Ketua DPD Gerindra Sulsel ini menegaskan pasangan yang menjadi pelopor pendidikan dan kesehatan gratis ini, tidak merasa ketinggalan dari calon lain. Bahkan, pembentukan tim setelah penetapan juga merupakan strategi pasangan ini menghadapi pilgub Sulsel.
Pada Oktober, tim advance Garuda-Na yang khusus didatangkan DPP Gerindra dari Jakarta juga sudah dipastikan ada di Sulsel. Tim advance ini khusus membentu tim pemenangan Garuda-Na menyusun strategi dan kerja politik dalam rangka memenangkan pertarungan. "Jadi ada tim advance dari Jakarta yang sudah disiapkan partai. Tim inilah yang menyusun strategi pemenangan termasuk mengarahkan tim pemenangan seperti apa bekerja di lapangan," tandas Nasrullah.
Selama ini, Garuda-Na baru melibatkan tim dalam struktur partai bekerja di lapangan. Sosialisasi Garuda-Na di daerah ini juga lebih banyak pada pelantikan pengurus DPC dan PAC Gerindra. "Termasuk tadi (kemarin) kita memperkuat penggalangan dukungan di Kecamatan Tamalate dan Rappocini Makassar. Di dua kecamatan ini kita melantik pengurus PAC," kata Nasrullah.
Namun, pelantikan ini tidak dihadiri langsung oleh Rudiyanto karena tiba-tiba diminta menghadap ke Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto. Pasangan ini juga tadinya akan melakukan kunjungan ke beberapa media dalam rangka silaturahmi, namun terpaksa batal karena ada panggilan dari Prabowo.
Terhadap partai pengusung yang ternyata juga mendukung pasangan Ilham-Aziz, Nasrullah optimis dukungan parpol yang diserahkan ke KPU Sulsel saat pendaftaran lalu tidak akan berubah. "Kita kan pemegang SK terakhir. Kita yakin itu tidak akan ada perubahan," tandas Nasrullah. (hamsah umar)    

Golkar Bidik Ketua PAN Enrekang


*Survei Cabup

MAKASSAR, FAJAR--Popularitas dan elektabilitas Ketua DPD PAN Enrekang, Muslimin Bando sebagai cabup Enrekang cukup menjadi alasan tokoh ini menjadi incaran partai politik, tidak terkecuali partai Golkar.
Informasi yang diperoleh, Golkar saat ini mulai memetakan tokoh-tokoh yang selama ini muncul untuk bertarung pada pemilukada Enrekang 2013 mendatang. Pemetaan tokoh ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan survei awal terhadap kandidat bupati di daerah itu.
Selain tokoh internal Golkar sendiri, partai ini juga tetap memasukkan tokoh yang ada diluar partai untuk masuk daftar survei. Tokoh-tokoh yang disiapkan Golkar untuk disurvei seperti Nurhasan, Andi Nasir, Chaerul Latanro, Amiruddin, dr Iriany, Suwandi Mahendra, Ian Latanro, Mustamin Amir, Masrur Makmur, Ridwan Abdullah, Roem Latunrung, Rahman Pina, serta Muslimin Bando.
Dalam menentukan calon yang akan diusung, Golkar masih tetap mempertimbangkan hasil survei. Namun demikian, kader yang memiliki potensi untuk memenangkan pertarungan tetap menjadi priortitas untuk diusung. Untuk kepentingan survei, partai berlambang pohon rimbung ini tetap membuka diri bagi kader eksternal.
Koordinator Pemenangan Golkar Enrekang, Ian Latanro yang dikonfirmasi mengaku belum tahu menahu siapa saja tokoh yang bakal disurvei Golkar. Namun, untuk kepentingan survei awal, partai ini dipastikan dalam waktu dekat akan mulai melakukan survei. "Kalau surveinya mungkin dalam waktu dekat sudah dilakukan, tapi siapa saja yang akan kita survei masih dalam tahap penjajakan," kata Ian Latanro.
Untuk tokoh eksternal, Ian menyebut Golkar selalu memberi ruang. "Kita ini partai terbuka. Jadi siapa pun itu bisa saja masuk dalam daftar survei kita, termasuk misalnya Pak Muslimin," imbuh Ian Latanro.
Ian menyebut, banyaknya kader Golkar yang ingin bertarung di Enrekang menjadi bukti bahwa partai ini memiliki banyak kader potensial untuk menjadi seorang pemimpin termasuk kader muda. Dengan potensi itu, Golkar Enrekang berharap tetap mampu memenangkan pertarungan kendati persaingan di pemilukada Enrekang ini akan lebih berat. (hamsah umar)                  

Minggu, 16 September 2012

Yuliani: Mayoritas Kader PAN ke IA


MAKASSAR, FAJAR--Dukungan PAN ke pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di pilgub Sulsel 2013 mendatang, dipastikan membuat kader PAN terpecah.
Koordinator Wilayah (Korwil) Sulawesi DPP PAN, Andi Yuliani Paris bahkan menyebut mayoritas kader PAN di Sulsel utamanya yang ada di daerah (DPC) lebih simpati kepada pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA).
"Mayoritas kader PAN lebih memilih pasangan Ilham-Aziz. Makanya, kehadiran saya di sini (IA), untuk mengayomi suara kader yang ada di akar rumput," kata Yuliani di kediaman orang tua Ilham, Jalan Maipa Makassar.
Yuliani datang bergabung dengan sejumlah partai pengusung IA menggunakan baju warna biru lengkap dengan atribut PAN, bahkan ikut mengantar Ilham mendaftar di KPU Sulsel. Selain Yuliani, sejumlah kader PAN juga terlihat hadir mengenai jas PAN termasuk membawa bendera PAN.
"Saya melihat dinamikanya ternyata masyarakat Sulsel lebih menginginkan adanya perubahan di daerah ini. Demikian pula konstituen PAN dari kalangan cendikiawan muslim maupun akademisi, semua menginginkan pasangan IA, jadi PAN mestinya memperhatikan suara konstituennya,” lanjutnya.
Bagi mantan legislator DPR RI ini, Sulsel tidak mengalami banyak kemajuan. Ini bisa di ukur dari Indeks Pembangunan Manusia  (IPM) yang masih berada di posisi 19 nasional. "IPM kita jelek sekarang. Padahal kalau ingin melihat indikator keberhasilan pemimpin, lihat IPM-nya. IPM merupakan elaborasi dari tingkat daya beli, harapan hidup, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan rakyatnya," jelasnya.
Padahal, dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki Sulsel, IPM Sulsel tidak semestinya serendah saat ini. "Seandainya kinerja pemimpinnya baik, pastinya IPM akan baik, tapi ini kan tidak,“ ujarnya.
Yuliani menilai warga Sulsel saat ini sangat menantikan perubahan. Pasangan  IA dianggap mampu mengayomi keinginan masyarakat akan perubahan yang lebih baik, serta pemerataan ekonomi yang lebih bagus, demikian pula komitmennya untuk  menghadirkan masyarakat religius yang memang sangat mendesak.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura, Akbar Faisal menitipkan sejumlah harapan kepada pasangan IA jika terpilih sebagai pemimpin baru sulsel. "Sebagai salah satu partai pengusung, kami menitipkan ke pasangan IA agar lebih mengedepankan kepentingan rakyat pada berbagai pengambilan keputusan termasuk segera melakuklan perbaikan di semua  sektor. Kita pilih IA karena kita ingin pembangunan lebih cepat dan pesat, mengingat Sulsel ini gerbang Indonesia Timur. Jangan lagi kalah dengan propinsi lain," urai Akbar.
Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Usman Lonta minta kader PAN Sulsel untuk menghargai keputusan partai yang mengusung pasangan Sayang di pilgub mendatang. Salah satunya tidak membawa-bawa atribut partai ketika ada kegiatan yang dilakukan pasangan IA. "Kami tidak setuju kalau ada kader PAN yang mendukung IA kemudian membawa-bawa partai. Ini tidak dibenarkan," tegas Usman Lonta. (hamsah umar)  

Awal Baik Pilgub Damai

MAKASSAR, FAJAR--Proses pendaftaran dua kandidat gubernur Sulsel di KPU Sulsel berjalan damai dan sukses. Proses pendaftaran kedua pasangan ini cukup tenang, termasuk puluhan ribu massa pendukung yang mengawalnya.
Kekhawatiran terjadinya gesekan massa pendukung cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) dan massa Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) dapat dihindari, apalagi setelah perubahan jadwal pendaftaran Sayang. Proses awal tahapan pilgub yang berjalan damai ini harus terus dipertahankan pada tahapan berikutnya, agar pilgub Sulsel betul-betul bisa menjadi percontohan pilgub damai di negeri ini. 
Selain pergerakan massa kedua pendukung ini yang terbilang tertib, suhu di kota Makassar juga sangat bersahabat. Setelah beberapa bulan dilanda kemarau, tiba-tiba berkah berupa hujan turun saat pasangan ini akan mendaftar di KPU Sulsel. Sejak massa pendukung IA mulai berdatangan di depan KPU Sulsel, langit Makassar yang tadinya terik langsung berawan.
Sekira pukul 15.00 Wita, hujan ringan mulai mewarnai proses pendaftaran IA di KPU Sulsel. Puluhan ribu pendukung IA yang memenuhi Jalan AP Pettarani dari dua arah harus rela basah kuyub, namun hujan ini tidak membuat mereka patah semangat. Massa pendukung IA tetap setia menanti kedatangan jagoannya yang sementara dalam perjalanan.
Hujan ringan yang turun ini langsung reda begitu pasangan ini sudah sampai di depan kantor KPU Sulsel. Turunnya hujan secara tiba-tiba yang mengiringi pendaftaran IA ini banyak menjadi bahan cerita sejumlah pihak yang menanti IA di KPU baik dari aparat keamanan, staf KPU, termasuk kalangan wartawan yang menjadikan bahan cerita. Ada yang menyebut hujan ringan yang turun saat IA mendaftar di KPU ini pertanda pasangan ini diberkahi dan berpeluang besar memenangkan pertarungan.     
Bagi Ilham sendiri, hujan ringan yang mengiringi dirinya mendaftar di KPU Sulsel pertanda kalau proses pilgub Sulsel yang dikhawatirkan banyak pihak berjalan panas bahkan konflik itu akan berjalan sejuk. "Suasana sejuk dengan turunnya hujan ini pertanda pilgub akan berjalan sejuk, dan Insya Allah akan antar IA gubernur," kata Ilham mengawali keterangan pers usai pendaftaran.                
Sebagaimana diketahui, pasangan Sayang datang di KPU Sulsel dikawal puluhan ribu pendukungnya sebelum salat Jumat berlangsung, kemudian pasangan Ilham-Aziz yang tiba di KPU Sulsel kurang lima menit pukul 16.00 Wita. Pasangan yang mengusung Semangat Baru ini sebenarnya sudah bergerak dari kediaman orang tua Ilham di Jalan Maipa sekira pukul 14.00 Wita. 
Namun, banyaknya massa pendukung IA serta antusias warga Makassar menyaksikan iring-iringan pasangan ini datang mendaftar ke KPU Sulsel, membuat pasangan ini harus menempuh perjalanan satu jam lebih untuk sampai di KPU Sulsel. Belum lagi, begitu sampai di Jalan AP Pettarani, pasangan ini tidak begitu mudah berjalan ke KPU karena rapatnya massa pendukung IA.
Di depan kantor KPU Sulsel sendiri, pasangan nasionalis-religius ini bahkan harus menunggu sekira 10 menit untuk bisa masuk ke kantor KPU, itu karena antusias massa pendukung IA yang ingin menyapanya dan menyalaminya. "Begitu besar antusias warga Makassar sehingga kami harus menempuh perjalanan 1 jam 40 menit untuk sampai di tempat ini. Sepanjang jalan ada begitu banyak orang yang mencintai kami," kata Ilham.
Respons masyarakat Makassar yang sangat besar terhadap pasangan ini menjadi tanda awal kalau pasangan ini bakal mendapat dukungan mayoritas di ibukota berpenduduk 1,7 juta jiwa ini. "Respons masyarakat ini hal positif dan mudah-mudahan bisa mengantar kami gubernur 2013," sebut Ilham.
Pasangan cagub ini didukung sedikitnya 20 parpol pengusung. Salah satu partai pengusung Sayang yakni PDS ternyata juga memberikan dukungan ke pasangan ini. Dualisme dukungan PDS ini bisa dipahami karena partai ini juga dualisme baik tingkat provinsi hingga DPP. Dukungan ganda juga dari sejumlah partai nonparlemen yang ternyata juga mendukung pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na).
Ilham orasinya menyatakan bahwa pendaftaran pasangan IA di KPU sebagai kandidat gubernur, adalah proses awal untuk membawa Sulsel sebagai provinsi yang sejahtera, adil, bermartabat, dan lebih maju di masa mendatang. Untuk mewujudkan semua cita-cita itu, Sulsel membutuhkan nakhoda yang mampu bawa Sulsel berorientasi kerakyatan  berlandaskan nilai-nilai keagamaan.
IA mengajak masyarakat Sulsel untuk memilih pemimpin yang bisa membawa Sulsel sesuai harapan. Indikator ketertinggalan Sulsel menjadi salah satu alasan pasangan ini terdorong maju di Sulsel. "Insya Allah kepemimpinan IA bisa mengantar Sulsel lebih berkembang," lanjutnya.
Tokoh politik nasional yang mendampingi IA mendaftar seperti Ketua Bappilu DPP PAN, Andi Yuliani Paris, legislator Hanura Akbar Faizal, Andi Timo Pangerang, sementara pimpinan parpol pengusung seperti Akmal Pasluddin, Abu Djaropi, Sjaiful Kasim, Ambo Dalle, dan sejumlah pimpinan parpol pengusung lainnya turut mendampingi.
Usai mendaftar di KPU, Ilham-Aziz juga menyempatkan waktu orasi politik di depan puluhan ribu pendukungnya Jalan AP Pettarani. Sama dengan Syahrul, Ilham juga naik ke mobil trailer untuk berorasi. Sebelum pendaftaran, beberapa elit parpol pengusung IA juga menyempatkan orasi politik termasuk seruang bagi kadernya untuk total mendukung IA di pilgub mendatang. 
Ketua KPU Sulsel Jayadi Nas didampingi empat anggota KPU masing-masing Ziaur Rahman Mustari, Lomba AS, Syamsir Rahim Toran, dan Nusra Azis menyebut KPU Sulsel akan menutup pendaftaran pada Sabtu, 15 September pukul 24.00 Wita. "Kita tetap bukan hingga memasuki 16 September," kata Jayadi.
Jayadi menyebut, berdasar jadwal yang ditetapkan komisioner KPU sudah mulai melakukan verifikasi surat pencalonan tiga pasangan kandidat gubernur pada Minggu, 16 September. Verifikasi awal ini akan dilakukan selama tujuh hari kerja. Anggota KPU ini dipastikan harus terbang ke Jakarta untuk mengecek dukungan sah parpol pengusung.
"Setelah proses verifikasi awal selesai, kita beri kesempatan kepada kandidat untuk melakukan perbaikan selama tujuh hari kerja. Setelah itu kita kembali melakukan verifikasi untuk kemudian menetapkan pasangan calon," jelas Jayadi.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Erwin Triwanto mengungkapkan kebanggaannya atas proses pendaftaran tiga cagub Sulsel yang berjalan lancar dan damai. "Berkat kerja sama yang baik sehingga masing-masing kandidat bisa mengendalikan massa mereka dengan baik, sehingga apa yang selama ini dikhawatirkan tidak terjadi. Ini tentu saja menjadi awal yang baik mewujudkan pilgub Sulsel damai," kata Erwin.
Kalau selama ini mabes Polri menempatkan Sulsel berada di garis merah dalam hal kerawanan pelaksanaan pilgub, dengan tuntasnya proses pendaftaran cagub Sulsel tanpa kekerasan ini, Erwin berharap garis merah Sulsel bisa berubah menjadi garis putih. (hamsah umar)