MAKASSAR, FAJAR--Isu negatif yang memojokkan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di pilgub Sulsel, membuat kader PDK Sulsel tidak nyaman.
PDK diketahui sebagai salah satu partai pengusung cagub petahana Sulsel ini, sehingga wajar ketika pasangan ini dipojokkan dengan berbagai isu negatif, kader PDK merasa tidak nyaman. "Terus terang kader PDK Sulsel tidak nyaman tentang isu yang memojokkan Sayang. Seperti misalnya dianggap berjanji kosong, melakukan pembodohan pendidikan dan kesehatan gratis," kata Wakil Ketua Bappilu DPP PDK Sulsel, Emil Surya, Rabu, 24 Oktober.
Terhadap program pendidikan dan kesehatan gratis di Sulsel, Emil menyatakan realitas di lapangan kedua program ini dinikmati masyarakat Sulsel. "Sekali pun ada yang lebih awal mencetuskan itu, tapi gaungnya tidak seperti ketika ini diprogramkan Sayang," lanjut Emil.
Emil berharap, isu-isu negatif yang dihembuskan lawan politik Sayang baiknya dihentikan, karena hal tersebut bukan menjadi contoh berdemokrasi yang baik. Dia menjamin, di pilgub Sulsel ini PDK sebagai pengusung Sayang tidak akan memojokkan kandidat lain.
Terpisah jubir Sayang, Alamsyah Demma juga menanggapi asumsi lawan politik Sayang yang menyebut program pendidikan dan kesehatan gratis yang dicanangkan Sayang merupakan program nasional. Penilaian itu menurutnya sangat keliru.
"Karena program pendidikan dan kesehatan gratis di Sulsel ini lebih dulu diterapkan. Inilah yang kemudian ditarik ke pusat sehingga lahir pendidikan wajib sembilan tahun," kata Alamsyah.
Mengenai banyaknya selebaran yang terus beredar dan memojokkan Sayang, Alamsyah menyebutkan bahwa tim dan relawan Sayang saat ini akan melawan dengan meningkatkan posko utamanya di malam hari. Relawan Sayang ini berharap pengedar selebaran yang sering memojokkan Sayang ini bisa tertangkap tangan dan diserahkan kepada pihak berwajib.
"Kami melakukan posko untuk mengungkap penyebar isu negatif itu karena kami tidak memiliki tipe seperti itu. Kalau itu kami mau lakukan, saya kira banyak orang yang mau memberikan data kepada kita, tapi kami katakan tidak perlu," lanjutnya. (hamsah umar)