Powered By Blogger

Kamis, 15 November 2012

Netralitas KPU Patut Dicurigai


MAKASSAR, FAJAR--Netralitas KPU dalam menjalankan amanah sebagai penyelenggara pilgub Sulsel 2013 patut dicurigai. Ini menyusul adanya usulan beberapa kabupaten melakukan penambahan TPS dalam jumlah besar.
Usul penambahan TPS saat tahapan verifikasi daftar pemilih sementara (DPS) pilgub Sulsel, juga mencerminkan kalau kinerja KPU tersebut sangat tidak cermat dan asal-asalan dalam menetapkan jumlah TPS pilgub beberapa waktu lalu. Pasalnya, penetapan jumlah TPS oleh KPU Sulsel ini sudah melewati kajian dan estimasi jumlah pemilih dari masing-masing KPU kabupaten/kota di Sulsel.
Sehingga, sekiranya ada KPU yang mengusul tambahan TPS dengan jumlah besar, kinerja KPU tersebut layak dipertanyakan publik. Tidak cermat dan terkesan asal menetapkan jumlah TPS. Belum lagi, penyelenggara pemilih ini sudah pernah melewati proses pemilu seperti pemilukada di kabupaten. Belum lagi, penetapan TPS tersebut sebelumnya sudah mengaju jumlah penduduk yang telah diperoleh dari pemerintah setempat.
Kisruh mengenai ketidakprofesionalan KPU dalam menetapkan jumlah TPS ini terus berlanjut. Kemarin, Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi (AMPD) Sulsel kembali melakukan demo di kantor KPU Sulsel. Mereka mendesak KPU Sulsel memperketat verifikasi faktual jumlah pemilih pada setiap desa/kelurahan utamanya wilayah yang diusulkan ada penambahan TPS.
"KPU Sulsel jangan coba bermain curang dengan melakukan penambahan TPS tidak rasional. KPU harus melakukan verifikasi faktual terhadap jumlah daftar pemilih di daerah yang diusulkan itu sebelum mengakomodir usulan KPU kabupaten/kota," ujar Koordinator Lapangan AMPD Sulsel, Onche.
AMPD juga mendesak KPU Sulsel untuk melakukan investigasi terhadap kinerja KPU kabupaten/kota yang mengusul penambahan TPS dalam jumlah besar. Dari 12 kabupaten yang usul penambahan TPS, Gowa dan Luwu Timur mengajukan penambahan terbesar yakni 42 dan 19 TPS. Aliansi mahasiswa ini mengancam akan menduduki KPU Sulsel jika apa yang jadi tuntutan mereka tidak direspons dengan baik.
Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten yang tidak mengajukan penambahan TPS menyebut bahwa kendati jumlah pemilih di pilgub Sulsel ada peningkatan dibanding pemilukada Bulukumba lalu, daerah ini tetap bertahan dengan jumlah TPS pemilukada sebelumnya.
"Kami tidak ada penambahan TPS karena penetapan TPS oleh KPU Sulsel sudah sesuai dengan usulan kita sebelumnya. Saya tidak tahu bagaimana kebijakan teman-teman di daerah lain sehingga harus mengajukan TPS tambahan. Tapi memang undang-undang tidak menjelaskan berapa angka minimum dalam satu TPS, yang ada adalah angka maksimun," kata Ketua KPU Bulukumba, Arum Spink.  (hamsah umar)

Partisipasi Pemilih Berpotensi Dicurangi


MAKASSAR, FAJAR--Angka partisipasi pemilih dalam satu kabupaten/kota di Sulsel punya potensi jadi objek kecurangan. Caranya mendongkrak atau melakukan penggelembungan suara yang melibatkan penyelenggara.
Daerah yang patut menjadi perhatian kandidat adalah kabupaten/kota yang dianggap basis calon tertentu, dengan memaksimalkan saksi pada setiap TPS. Meski dari sisi angka partisipasi pemilih yang tinggi ini juga bisa dianggap sebagai wujud sukses KPU dalam mengajak warganya menyalurkan hak pilihnya.
Belajar dari pilgub 2007 lalu, dari 23 kabupaten/kota (sekarang 24), Takalar dan Gowa berada di urutan teratas angka partisipasi pemilihnya. Gowa mencapai 85,36 persen dan Takalar 81,10 persen. 21 kabupaten lainnya hanya bermain pada angka rata-rata 53-78 persen.
Takalar yang baru saja menggelar pemilihan bupati Oktober lalu hanya mampu mencapai angka partisipasi pemilih hingga 75 persen meski target yang ditetapkan KPU sebesar 80 persen, atau jauh dari angka partisipasi pemilih di pilgub lalu. Padahal, pada pemilukada lalu setidaknya ada tujuh pasangan calon yang bekerja keras untuk mengajak masyarakat datang memilih di TPS.
Di pilgub 2013 mendatang, KPU Takalar menargetkan partisipasi pemilih mencapai 80 persen. "Sebenarnya banyak yang pengaruhi partisipasi bisa meningkat. Kalau di Takalar salah satunya karena para nelayan yang keluar dalam waktu lama sudah tidak ada lagi," kata anggota KPU Takalar, Jusalim Sammak, Rabu, 14 November.
Jusalim menyebut, angka partisipasi pemilih yang lebih besar dibanding pemilukada tidak hanya terjadi pada pilgub 2007 lalu, juga terjadi pada pilpres dan pileg yang juga berada di atas angka 80 persen. Makanya, dia menepis kalau tingginya angka partisipasi pemilih itu karena adanya penggelembungan partisipasi pemilih yang menguntungkan calon tertentu.
"Itulah fakta yang ada di Takalar. Kita selalu berada di rangking dua partisipasi pemilih baik di pileg, pilpres maupun pilgub. Menurut kami, tidak ada penggelembungan pemilih," sebut Jusalim.
Menjelang pilgub 2013, KPU Takalar mengaku akan memetakan wilayah dan desa yang selama ini partisipasi masyarakatnya rendah, untuk kemudian dikaji apa yang menjadi penyebab partisipasi di daerah itu rendah.  "Kalau sudah kita petakan, baru kita genjot sosialisasi di wilayah itu agar mereka ikut menyalurkan hak suaranya. Karena kita sama sekali tidak pernah  berpikir daerah kita partisipasinya rendah," lanjut Jusalim. (hamsah umar)

Rekap Pemilih Tambahan Baru di PPS-PPK


MAKASSAR, FAJAR--Berapa jumlah daftar pemilih tambahan (DPTB) pilgub Sulsel 2013 belum bisa diketahui publik Sulsel. Saat ini, rekap DPTB baru di tingkat panitia pemungutan suara (PPS) dan panitia pemilihan kecamatan (PPK).
Sesuai tahapan yang telah ditetapkan KPU Sulsel, pencatatan dan penetapan pemilih tambahan di tingkat PPS-PPK ini akan berlangsung hingga 16 November. Sedang untuk penetapan DPT di PPS dan PPK dijadwalkan berlangsung 18-19 November.
"Kalau untuk tingkat KPU kabupaten/kota, penetapan DPT dijadwalkan berlangsung 23 November sedang untuk KPU Sulsel akan digelar 27 November," kata Ketua Devisi Teknis Pilkada KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari, Rabu, 14 November.
Terhadap pemilih tambahan, KPU Sulsel menyarankan kepada kandidat maupun timnya untuk melakukan koordinasi langsung dengan penyelenggara di tingkat KPU kabupaten/kota maupun PPK dan PPS. Ini untuk memudahkan seperti apa jumlah pemilih tambahan pada setiap kabupaten di Sulsel. KPU Sulsel sejauh ini belum memiliki data berapa banyak jumlah pemilih tambahan di 24 kabupaten/kota, termasuk jumlah pemilih tambahan dari kabupaten/kota yang telah mengajukan TPS tambahan.
Ziaur menyebut, hingga tahapan rekapitulasi pemilih tambahan di tingkat PPS-PPK berlangsung, belum ada tahapan yang bergeser. Sehingga KPU Sulsel yakin tahapan pilgub yang telah dirancang KPU ini akan berjalan sesuai jadwal yang sudah ada.
Memang, daerah yang mengajukan TPS tambahan harus direpotkan dengan penataan ulang daftar pemilih di desa/kelurahan yang akan ditambah TPS-nya. Namun, hal ini tidak akan menghambat kerja penyelenggara pemilih dalam merampungkan daftar pemilih tambahan untuk kemudian ditetapkan menjadi DPT.
Untuk penetapan DPT pilgub Sulsel yang akan digelar 27 November mendatang, Ziaur menyebut KPU Sulsel akan melibatkan tiga cagub Sulsel untuk menghadiri pleno terbuka penetapan DPT Sulsel ini.
Ketua KPU Bulukumba, Arum Spink yang dikonfirmasi terpisah mengakui kalau jumlah pemilih tambahan di daerah ini belum diketahui secara pasti karena masing-masing PPS dan PPK baru sementara melakukan rekap. Dia juga optimis proses penetapan DPT sesuai yang dijadwalkan KPU tidak akan bergeser di daerah ini.
"Yang merepotkan kita di KPU kabupaten karena kita harus bekerja ganda. Selain harus melakukan verifikasi faktual partai politik calon peserta pemilu, proses verifikasi DPS dan rekap DPTB juga kita kerjakan. Tapi semua itu tetap berjalan sebagaimana mestinya," sebut Arum Spink. (hamsah umar)

Aziz Buka Turnamen Sepak Bola di Luwu


MAKASSAR, FAJAR--Mendekati hari pencoblosan pilgub Sulsel 22 Januari 2013, cawagub Sulsel, Aziz Qahar Mudzakkar kembali melakukan silaturahmi di kampung halamannya, Luwu.
Aziz membuka turnamen sepak bola yang digelar Camat Bupon, Hasman R Djano. Pertandingan sepak bola bernama Camat Bupon Cup II ini digelar di kampung Noling, Kelurahan Noling, Kecamatan Bupon, Rabu, 14 November.
Puluhan klub sepak bola yang ada di Luwu ambil bagian dalam turnamen Camat Bupon Cup II ini. Kegiatan olahraga paling populer ini digelar di lapangan Andi Tadde, Luwu. Saat pembukaan berlangsung, Camat Bupon, Hasman setia mendampingi Aziz membuka turnamen tersebut.
"Saya hadir di sini sebagai orang Luwu yang pulang kampung. Jujur saya sangat senang dengan semangat kalian. Saya pun sangat mencintai olahraga sepak bola. Bahkan tidak jarang saya ikut begadang menyaksikan siaran langsung pertandingan  liga Eropa, baik itu liga Inggris, Italia, lebih - lebih liga Spanyol. Saya sangat menyukai Lionel Messi," ujar Aziz Qahar saat memberikan sambutan.
Aziz Qahar mengakui, sejak kecil dirinya menyukai olahraga, termasuk sepak bola. "Saya dulu selalu main bola. Tapi sekarang lebih sering main futsal. Tadi pagi di Belopa (ibu kota Luwu ), saya menyempatkan main futsal bersama tim Ilham -Aziz, " jelasnya.  
Dalam pembukaan turnamen sepak bola ini, sejumlah tokoh masyarakat Luwu hadir dalam acara ini. Istri Aziz Qahar, Sabriati yang juga merupakan orang Luwu hadir mendampingi Aziz. (hamsah umar)

Rabu, 14 November 2012

Anggaran Pembuatan TPS Dikhawatirkan Telat Cair


MAKASSAR, FAJAR--Proses penetapan APBD 2013 oleh DPRD Sulsel perlu diporsir demi kepentingan pilgub. Sedikit telat saja, anggaran pembuatan tempat pemungutan suara (TPS) dipastikan akan telat cair.
Kalau mengacu pada jadwal pelaksanaan pilgub Sulsel 2013, 22 Januari 2013, KPU Sulsel dan jajarannya sudah akan mempersiapkan pembuatan TPS pertengahan Januari 2013. Itu artinya, dana untuk pembuatan TPS tersebut sudah harus cair awal Januari atau paling lambat pertengahan Januari mendatang.
"Sementara, administrasi normal saja sepertinya belum ada pencairan belanja tidak langsung pada Januari kecuali belanja langsung seperti gaji pegawai," kata Ketua Komisi A DPRD Sulsel, Ajiep Padindang, Selasa, 13 November.
Padahal, pada APBD pokok 2013 ini, dana pilgub yang dialokasikan adalah anggaran pelaksanaan seperti pembuatan TPS, honor KPPS, operasional dan belanja pelaksanaan pilgub lainnya. Makanya, Komisi A DPRD Sulsel akan memanggil KPU, Panwaslu maupun petugas keamanan untuk membahas anggaran pilgub ini mengingat pembahasan APBD 2013 segera dilakukan.
Dewan tadinya akan menggelar rapat koordinasi dengan KPU, Panwaslu dan kepolisian terkait anggaran pilgub, tapi karena anggota KPU Sulsel sedang berada di luar kota sehingga agenda pertemuan tersebut ditunda.
"Salah satu yang akan kita bahas tentu bagaimana antisipasi anggaran pelaksanaan pilgub ini. Tentu kalau dari DPRD akan mempercepat APBD pokok 2013. Karena 5 Januari 2013 itu sudah mulai masa kampanye," sebut Ajiep.
Ajiep menambahkan, dewan akan evaluasi bagaimana proses penggaran pilgub sehingga saat pelaksanaan nanti tidak ada kendala. (hamsah umar)