Powered By Blogger

Jumat, 23 November 2012

Pemecatan Said Tidak Rugikan IA di Bone


MAKASSAR, FAJAR--Keputusan Demokrat melakukan penonaktifan Said Pabokori sebagai Ketua DPC Demokrat Bone, dipastikan tidak akan berpengaruh atau merugikan perolehan suara pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di pilgub Sulsel, 22 Januari 2013.
"Saya kira apa yang dilakukan terhadap Ketua DPC Demokrat tidak sampai merugikan apalagi sampai mengganggu dukungan masyarakat Bone terhadap Ilham-Aziz di pilgub," kata Sekretaris DPD Demokrat Sulsel, Irwan Patawari, Kamis, 22 November.
Irwan menyebut, SK penonaktifan Said Pabokori bernomor 2523 A/SK/DPP/PD/IX/2012, yang ditandatangani Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjen Demokrat. PD Demokrat juga menunjuk Korda Bosowa DPD Demokrat Sulsel, Sulhan Hasan sebagai pelaksana tugas. Irwan mengaku penonaktifan Said ini sebagai bentuk penegakan disiplin organisasi.
Demokrat khawatir, jika Said Pabokori tetap dipertahankan sebagai Ketua DPC Demokrat, kerja-kerja politik dalam rangka memenangkan pasangan IA di Bone terkendala termasuk bagaimana Demokrat menghadapi pemilu 2014 mendatang. Ada indikasi, proses verifikasi administrasi dan faktual DPC Demokrat beberapa waktu lalu tidak berjalan sesuai harapan sehingga menjadi salah satu alasan Demokrat menonaktifkan Said Pabokori.
"Saya ini juga dipercaya Demokrat Sulsel sebagai penanggung jawab untuk mengawal verifikasi Demokrat dalam menyongsong pemilu 2014. Bagi kami, persoalan verifikasi ini sangat penting bagi kami semua di Demokrat. Dan itu sejak awal sudah diinfokan kepada semua DPC untuk mengawal dengan baik proses verifikasi partai," jelas Irwan.
Irwan mengaku Demokrat Bone harus tetap bekerja tidak hanya menyambut pilgub Sulsel, juga pemilu 2014 mendatang. Yang jelas, alasan utama sehingga Demokrat menonaktifkan Said Pabokori karena alasan pengawalan verifikasi parpol dan disiplin organisasi. Khusus disiplin organisasi, Demokrat telah merekomendasikan Said mencalonkan sebagai bupati, namun dia memilih menjadi cawabup mendampingi Andi Mappamadeng Dewang. (hamsah umar)  
 

IA Berbasis Keunggulan, Garuda-Na Pemberdayaan


*Program Cagub Sektor Ekonomi

MAKASSAR, FAJAR--Tiga pasanga cagub yang bertarung di pilgub Sulsel, telah merancang berbagai program yang akan ditawarkan sekaligus dilakukan ketika terpilih gubernur, 22 Januari 2013 mendatang.
Hampir semua cagub ini menawarkan program yang sama. Yang berbeda hanya bagaimana mereka membangun berbagai sektor kehidupan utamanya yang paling mendasar di tengah masyarakat. Di sektor ekonomi misalnya, ketiga calon ini punya cara masing-masing membangun ekonomi Sulsel. Konsep pembangunan yang ditawarkan itu tentu saja telah didasarkan berbagai kajian, termasuk kemampuan APBD yang dimiliki daerah ini.
Pasangan urut 1, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) yang secara garis besar mengusung ekonomi kerakyatan telah menyiapkan berbagai langkah dalam membangun ekonomi Sulsel. Salah satu konsep penting dalam mengembangkan ekonomi Sulsel ke depan adalah melalui pembangunan berbasis pada keunggulan yang dimiliki masing-masing  kabupaten/kota di Sulsel.
Pengembangan ekonomi berbasis keunggulan daerah ini dilakukan untuk mencapai kualitas pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang merata antar daerah. "Sehingga semua daerah bertumbuh dan berkembang secara bersama-sama dengan cluster berdasarkan keunggulan daerah," kata Ilham.
Peningkatan kualitas pembangunan ekonomi Sulsel yang digagas Ilham-Aziz ini, bukan sekadar pertumbuhan yang tinggi, juga mempertimbangkan kualitas kesejahteraan (indeks kualitas pembangunan daerah).
Dari skala mikro, pembangunan ekonomi akan dilakukan dengan melipatgandakan produksi pada semua sektor ekonomi baik pertanian, perikanan, maupun industri. begitu juga PDRB serta pendapan masyarakat dengan meningkatkan akses kepemilikan lahan. Di sektor pertanian ini, Ilham menawarkan sertifikat lahan produktif secara gratis kepada petani, sehingga dengan adanya kepemilikan lahan yang sah ini, petani bisa dengan mudah mendapatkan kredit perbankan.
"Begitu juga, pemberdayaan ekonomi desa melalui pemberdayaan badan usaha desa, mendorong peningkatan aksesibilitas ke pasar dan sentra produksi, menjaga ketersediaan bahan baku dan jaminan birokrasi pemerintahan daerah selaku mendukung (bersih dan amanah)," urai Ilham.
Dalam membangun sektor ekonomi, Ilham termasuk salah satu wali kota yang sukses membangun ekonomi selama memimpin Makassar dua periode. ini bisa dilihat dari grafik pertumbuhan ekonomi Makassar dari tahun ke tahun. Makassar bahkan pernah mencatat angka pertumbuhan ekonomi terbaik nasional pada 2008 dengan mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 10,52 persen.
Pada 2006 angka pertumbuhan ekonomu Makassar berada pada 8,09 persen, kemudian naik 8,11 persen (2007), 10,52 persen (2008), 9,20 persen (2009), 9,83 persen (2010), dan 9,82 persen (2011).
Adapun pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), program ekonomi yang ditawarkan juga nyaris sama dengan apa yang ditawarkan pasangan Ilham-Aziz. Pasangan urut 3 ini juga menawarkan pengembangan ekonomi berbasis kerakyatan. Caranya dengan memberdayakan masyarakat dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya.
Salah satu program ekonomi kerakyatan berbasis pemberdayaan yang ditawarkan Garuda-Na, yakni melakukan pembinaan terhadap ibu rumah tangga (IRT) utamanya dari kalangan ekonomi lemah seperti di wilayah pinggiran kota, ibu-ibu petani, ibu nelayan dan kaum perempuan lainnya.
Rudi menawarkan pengembangan industri rumah tangga, sehingga ibu rumah tangga yang selama ini lebih banyak menghabiskan waktunya pada kegiatan tidak produktif untuk, bisa diarahkan memperkuat ekonomi rumah tangga.
Misalnya saja, ibu nelayan yang selalu ditinggal suami karena kegiatan melaut hingga berhari-hari, bisa memanfaatkan waktunya dengan memanfaatkan industri rumah tangga.  "Industri rumah tangga ini akan memanfaatkan potensi yang ada di sekitarnya. Sehingga mereka mampu membantu membangun penghasilan keluarga," kata Rudi.
Untuk memastikan produk industri rumah tangga ini memiliki akses pasar, Garuda-Na akan membangun komunikasi dengan pengembang industri modern, pasar modern, pengembang bisnis ritel agar bersedia menjual produk yang dihasilkan industri rumah tangga. Bahkan, untuk menggaransi produk olahan industri rumah tangga ini, pasangan ini akan mengsyaratkan kalangan bisnis modern ini untuk menjual produk lokal.
Hal lain yang menjadi cita-cita besar pasangan Garuda-Na adalah melahirkan pengusaha muda yang tangguh. Rudi-Nawir ingin memperkokoh perekonomian Sulsel dengan menciptakan sejuta enterpreneur muda. Dengan melahirkan enterpreneur muda itu, Rudi yakin pengembangan ekonomi pada semua sektor kehidupan di Sulsel akan seiring dengan pembentukan pengusaha muda, baik pada sektor pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, industri dan sektor ekonomi lainnya.
Rudi menyebut, dengan melahirkan sejuta enterpreneur muda di Sulsel, pergerakan ekonomi masyarakat Sulsel akan semakin maju. Untuk melahirkan pengusaha muda itu, Garuda-Na akan menyiapkan modal usaha bergulir bagi masyarakat.
"Bahkan kalau memungkinkan, pemerintah provinsi akan menjadi personal garansi untuk menjamin pengusaha yang ingin mendapatkan pinjaman di perbankan," lanjutnya.
Begitu juga, pasangan ini akan mengupayakan peningkatan produksi pertanian di Sulsel melalui berbagai langkah. Di sektor pertanian misalnya, Rudi-Nawir akan membantu petani mempersiapkan 23 ribu traktor sehingga petani bisa lebih cepat menggarap lahan pertanian mereka. Langkah ini akan didukung dengan pembangunan sejuta irigasi baru di 24 kabupaten/kota di Sulsel.
Sama dengan pasangan Ilham-Aziz, dalam membangun Sulsel ke depan, Garuda-Na juga akan mempertimbangkan asas pemerataan di setiap kabupaten kota, baik pembangunan yang menyangkut peningkatan ekonomi, infrastruktur, maupun pembangunan di sektor lainnya. Apalagi menurut dia, berbagai macam pembangunan yang dilakukan secara merata dan adil itu muaranya tertuju pada peningkatan ekonomi masyarakat Sulsel secara menyeluruh. (hamsah umar)                

Jayadi Sesalkan Komisioner KPU Pinrang


MAKASSAR, FAJAR--Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menyesalkan arogansi salah seorang komisioner KPU Pinrang, Hasjuddin yang melakukan pemukulan terhadap staf sekretariat KPU Pinrang, Kamis, 22 Januari sekira pukul 01.00 Wita.
Tindakan pemukulan terhadap operator KPU yang bertugas melakukan input data pemilih ini semestinya tidak perlu terjadi, jika komisioner KPU tersebut bisa menahan diri.  "Kejadian itu tentu sangat kita sesalkan dilakukan komisioner terhadap staf kita di Pinrang," kata Jayadi, Kamis, 22 November.
Informasi yang diperoleh, salah seorang staf KPU yang sehari-hari sebagai operator di KPU Pinrang ditampar Hasjuddin di sekretariat KPU. Ironisnya, korban dipukul hingga dua kali yakni di tempat parkir dan dalam ruang kerja staf KPU. Tidak diketahui apa yang menjadi penyebab sehingga korban dipukul. Namun sebelum terjadi pemukulan itu, Hasjuddin dan bendahara KPU Pinrang dilaporkan terlibat adu mulut.
Jayadi menyebut, komisioner KPU mestinya fokus memikirkan tahapan pemilu yang harus dituntaskan. Kendati kasus ini terkait pidana, KPU Sulsel tetap akan melakukan klarifikasi terhadap anggota KPU Sulsel maupun staf yang menjadi korban.                      
"Pada prinsipnya, kita serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian karena laporan yang kami terima kasus ini sudah dilaporkan ke pihak berwajib. Dalam waktu dekat kita juga akan panggil untuk klarifikasi," ucap Jayadi.
KPU Sulsel berharap kasus pemukulan yang dilakukan komisioner KPU ini tidak berefek pada pelaksanaan pemilu utamanya di Pinrang. Jayadi menyebut, Sekretaris KPU Pinrang, Amir Tahir sudah memberikan laporan sementara atas kejadian ini. Namun, Jayadi mengaku peristiwa persisnya belum diketahui. (hamsah umar)

Kekayaan Cagub Bisa Bertambah


MAKASSAR, FAJAR--Angka pasti besarnya kekayaan tiga pasangan cagub Sulsel, baru akan diketahui publik, Jumat, 23 November. Masing-masing tim akan menyampaikan jumlah kekayaan calonnya di kantor KPU Sulsel.
Kendati dari tiga calon yang ada, predikat Andi Rudiyanto Asapa sebagai cagub terkaya dan Aziz Qahhar Mudzakkar sebagai cawagub termiskin dipastikan tidak bergeser. Itu jika berdasar laporan harta kekayaan yang dilaporkan masing-masing kandidat ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Tapi kan apa nilai dari daftar kekayaan yang dilaporkan ke KPK itu akan sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh KPU. Jadi bisa saja jumlah kekayaan calon ini bertambah atau sebaliknya setelah diteliti oleh KPK," kata Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari, Kamis, 22 November.
Seperti informasi yang berkembang, kekayaan Rudiyanto mencapai Rp33 miliar, Syahrul 12 miliar, dan Ilham 11 miliar. Namun sekali lagi, jumlah tersebut bisa saja bertambah setelah dilakukan penelitian KPK. Misalnya saja mengenai harga tanah yang terus meningkat nilainya, yang memungkinkan nilai harta kekayaan cagub ini akan bertambah.
Pastinya, KPU Sulsel belum berani menyebut angka pasti kekayaan ketiga cagub Sulsel ini. Kendati sudah ada di tangan, namun KPU tidak mau membuka daftar kekayaan tiga pasangan cagub itu. "Ini juga menyangkut citra KPU di mata kandidat. Mereka yang kita undang untuk membacakan sendiri jumlah kekayaan calonnya, sehingga tidak mungkin kita yang buka lebih awal," kata Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas.
Sesuai rencana, KPU Sulsel akan memfasilitas masing-masing tim cagub untuk mengumumkan daftar kekayaan calonnya di kantor KPU Sulsel, Jumat, 23 November pukul 14.00 Wita. "Sehingga berapa angka pastinya nanti besok baru kita tahu," lanjut Jayadi. (hamsah umar)              

Lebih Penting IA Bebas Daripada Penghargaan


*Tanggapan Warga Terhadap Kartu Semangat Baru

MAKASSAR, FAJAR--Sambutan masyarakat Sulsel terhadap Kartu Semangat Baru terus berdatangan. Warga bahkan mulai memberikan penilaian terhadap kartu yang berisi sembilan program IA Bebas lima tahun ke depan.
Sejumlah warga yang sudah mendapatkan kartu IA Bebas ini bahkan mengaku lebih penting daripada penghargaan yang didapatkan pejabat pemerintahan. Mereka berasumsi program tersebut lebih bisa dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat terumata warga miskin, utamanya yang berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat.
Mereka bahkan terang-terangan kalau mereka tidak membutuhkan predikat adipura dan sederet penghargaan yang diberikan kepada pejabat yang memerintahnya. "Kebutuhan dasar masyarakat lebih penting ketimbang adipura bagi warga seperti kami," kata Arsyad Rauf, seorang pensiunan guru beralamat di Jalan Tamalate, Kelurahan Kassi-Kassi Makassar, Kamis, 22 November.
Senada dengan Mardiana Sriwati, ibu rumah tangga di Jalan Rappocini Lr 9 mengaku kalau Kartu Semangat Baru ini akan sangat bermanfaat khususnya warga miskin. "Karena itu, jika masyarakat menginginkan manfaat kartu IA Bebas, mari ramai-ramai mendukung pasangan Ilham-Aziz sebagai gubernur Sulsel 2013 mendatang," ajak perempuan  kelahiran 1970  ini.
Amir Kemal menambahkan, bebas memuat program kebutuhan dasar masyarakat, dan beberapa item di antaranya sudah terealisasi di kota Makassar. Tanggapan sama disampaikan Jamila yang menyebut nilai program IA Bebas bagi masyarakat ini bisa mencapai ratusan juta ketika masyarakat memanfaatkannya.
"Belum banyak orang yang mengetahui informasi ini. Saya akan bantu sebarkan informasi kepada tentangga dan keluarga agar mereka datang mengambil kartu ini. Insya Allah besok pasti lebih ramai lagi. Tidak ada mi program calon gubernur yang lebih baik dari ini," tambah Rahmatiah yang datang bersama putrinya.
Ketua DPP Hanura, Akbar Faisal takjub dengan program IA bebas yang ditawarkan Ilham-Aziz di Sulsel."Saya sudah melihat dan memegang kartu itu, dan ini sungguh merupakan program cerdas yang dimiliki Ilham-Aziz, yang menawarkan suatu yang memang menjadi kebutuhan masyarakat sejak dulu. Inilah sebenarnya tugas dasar pemerintah yang harusnya diwujudkan sejak dulu," kata tokoh Sulsel yang berkiprah di Senayan ini.
Sembilan layanan dasar masyarakat merupakan esensi dari kewajiban pemerintah. "Itulah makanya jika ada pemerintahan yang tidak melaksanakan sembilan poin penting ini, saya pertanyakan apakah pemerintah itu bekerja atau tidak. Saya bersyukur karena ada kandidat yang memperlihatkan komitmen untuk peduli dengan menerbitkan kartu ini. Inilah hebatnya pasangan Ilham-Aziz," lanjutnya.
Terkait dengan adanya pihak yang menyebutkan bahwa sembilan program IA bukan menjadi domain kerja pemerintahan di tingkat propinsi, Akbar Faisal menyesalkan penilaian tersebut.
"Siapa yang mengatakan tidak, itu salah besar. Saya jamin ini bagian dari kewajiban utama pemerintah provinsi karena saya di Komisi II DPR yang membawahi  pemerintahan dalam negeri," katanya. (hamsah umar)