Powered By Blogger

Rabu, 05 Desember 2012

Vertual Parpol Sedot Perjalanan Dinas KPU


MAKASSAR, FAJAR--Proses verifikasi faktual (vertual) 18 parpol yang sebelumnya dinyatakan tidak lolos, memaksa biaya perjalanan dinas KPU korban.
Untuk vertual yang akan dilakukan, Rabu, 5-18 Desember mendatang, KPU akan menggunakan sisa biaya perjalanan dinas kabupaten ke kecamatan. Penggunaan sisa biaya perjalanan dinas untuk vertual ini, guna menalangi biaya vertual 18 parpol susulan tersebut. Pasalnya, KPU hanya menyediakan anggaran verifikasi parpol untuk 15 hari kerja, dan itu telah digunakan pada verifikasi tahap awal lalu.
Sebenarnya, KPU RI akan menyiapkan anggaran untuk vertual susulan ini. Namun, penyediaan anggaran untuk KPU kabupaten/kota itu membutuhkan revisi dan itu harus terlebih dahulu dikonsultasikan ke Departemen Keuangan (Depkeu). "Kalau itu yang harus ditunggu kan tidak mungkin karena ini saja sudah sangat mendesak," kata Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari, Selasa, 4 Desember.
Mengacu surat edaran KPU RI, KPU provinsi dan kabupaten/kota diminta agar vertual terhadap 18 parpol ini sedapat mungkin menghemat anggaran. Makanya, meski biaya vertual parpol sudah tidak ada lagi, KPU se-Sulsel tetap komitmen bekerja maksimal tanpa anggaran tambahan.
Upaya lain untuk mentaktisi terbatasnya anggaran verifikasi ini, anggota KPU yang dibantu staf komisioner diharapkan memaksimalkan waktu yang tersedia. Kalau pada vertual sebelumnya setiap tim melakukan verifikasi keabsahan KTA dalam sehari, maka pada vertual tahap kedua ini KPU dituntut memverifikasi 50 KTA dalam satu tim.
Belum adanya anggaran yang disiapkan KPU untuk verifikasi susulan ini, dipastikan akan berimplikasi besar pada KPU yang memiliki geografis yang sulit diakses seperti biaya kepulauan. "Tentu itu akan dirasakan teman-teman di kabupaten/kota. Persoalan anggaran saya kira tidak boleh jadi kendala," kata Ziaur Rahman.
Hal lain yang membuat KPU harus bekerja keras karena penyelenggara pemilu ini juga sudah harus mempersiapkan diri mendistribusikan logistik pilgub Sulsel, serta persiapan pembuatan tempat pemungutan suara (TPS).
Ketua KPU Bulukumba, Arum Spink menyatakan tidak terlalu menyoal persoalan anggaran dalam rangka verifikasi 18 parpol susulan ini. "Kita di daerah sangat optimis bisa bekerja sesuai jadwal yang telah ditentukan. Soal anggaran saya kira menjadi urusan KPU pusat," kata Arum Spink. (hamsah umar)

Daftar Pemilih Bisa Diakses Online


MAKASSAR, FAJAR--Masyarakat Sulsel utamanya yang merasa sudah memiliki hak pilih pada pilgub Sulsel, 22 Januari 2013 sudah bisa memastikan terdaftar atau tidak melalui akses internet.
KPU Sulsel sudah menyiapkan alamat website www.kpud-sulsel.com. Melalui alamat web ini, warga Sulsel bisa mencari tahu sudah terdaftar atau tidak. Begitu juga yang ingin memastikan dimana tempat pemungutan suara (TPS) tempatnya mencoblos.
Untuk mengakses daftar pemilih ini, masyarakat bisa menggunakan pencarian dengan cara mengetik nama atau Nomor Induk Kependudukan (NIK). Warga tinggal menentukan kabupaten/kota, kecamatan, dan desa untuk selanjutnya mengetik nama yang dicari. Cara lain yakni melalui layanan SMS, 0823 4958 8555.
Saat rapat koordinasi KPU dengan kabupaten/kota, website KPU ini juga disampaikan kepada KPU kabupaten/kota untuk disosialisasikan kepada masyarakat di wilayahnya. "Jadi ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mengecek sudah terdaftar atau tidak. Begitu juga kalau hanya sekadar ingin tahu lokasi (TPS) tempat kita mencoblos," kata Asrar, Selasa, 4 Desember.
Sekadar diingatkan, jumlah pemilih tetap di pilgub Sulsel mendatang mencapai 6.279.350 orang, yang akan memilih di 15.601 TPS di 24 kabupaten/kota di Sulsel. Daftar nama sebanyak inilah yang bisa diakses melalui website milik KPU ini. Sayangnya, akses online yang disiapkan KPU ini sulit dimanfaatkan kandidat untuk mencari tahu lebih jauh mengenai daftar pemilih ini karena harus dicari satu persatu, bukan dalam bentuk list.  
Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Makassar, Izzdin Idrus mengajak warga Makassar untuk memastikan terdaftar atau sekadar ingin tahu TPS tempat mencoblos. "Silahkan buka website resmi KPU Sulsel untuk mengetahui di TPS mana terdaftar," kata Izzdin. (hamsah umar)

Hanura Janji Kerja Keras Menangkan IA


MAKASSAR, FAJAR--Sebagai salah satu partai besar yang mengusung Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di pilgub Sulsel, 22 Januari 2013, DPD Hanura Sulsel bertekad untuk bekerja keras memenangkan pasangan urut 1 ini.
"Saya sudah memberikan instruksi dan penekanan pada pengurus DPC, PAC, ranting, dan seluruh kader Hanura untuk bekerja keras memenangkan IA di pilgub," tandas Ketua DPD Hanura Sulsel, Ambo Dalle, Selasa, 4 Desember.
Dalam satu pekan ini, DPD Hanura Sulsel memang intens melakukan konsolidasi dalam bentuk road show ke pengurus DPC Hanura se-Sulsel. Beberapa kabupaten/kota yang telah dikunjungi tahap II seperti Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, Bone, Soppeng, Sengkang, dan Luwu. Dari road show ke daerah itu, Ambo Dalle menandaskan bahwa kader Hanura Sulsel sangat solit terhadap pasangan nasionalis-religius ini.
Sedang untuk hari ini, rombongan pengurus DPD Hanura Sulsel yang terdiri 20 orang hadir di Palopo, Luwu Utara, Luwu Timur, dan terakhir akan mengunjung Toraja Utara, Tana Toraja dan Enrekang. Selain Ambo Dalle road show juga diikuti Sekretaris Hanura, Andi Waris Halid, Bendahara Muhayyang dan kader lainnya.
Dokus utama kunjungan kali ini adalah konsolidasi dan sosialisasi pemenangan Ilham-Asiz, termasuk menyosialisasikan sejumlah program IA utamanya IA Bebas. (hamsah umar)

Desember, Garuda-Na Masuk Kota


MAKASSAR, FAJAR--Setelah keluar masuk desa, penantang petahana di pilgub Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), beralih menggarah perkotaan.
Selama Desember, pasangan urut 3 ini bakal konsentrasi menggarap ibu kota baik ibu kota provinsi, maupun kabupaten/kota. Langkah Garuda-Na ini dilakukan untuk memaksimalkan dukungan masyarakat dari kalangan masyarakat pemilih cerdas di Sulsel, pada pilgub 22 Januari 2013 mendatang.      
"November lalu kan kita sudah bergerilya dengan cara keluar masuk desa utamanya diluar Makassar. Makanya, pada Desember ini kita masuk di wilayah perkotaan," kata jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin, Selasa, 4 Desember.
Pasangan ini bertekad ingin mengintensifkan sosialisasi program dengan memanfaatkan waktu yang tersisa. Selain sosialisasi, pasangan ini tetap memperbanyak simpul pemenangan untuk ibu kota kabupaten/kota di Sulsel. Beberapa tim yang sudah dibentuk Garuda-Na juga aktif bergerak menyosialisasikan pasangan ini seperti KotakKotakNa, pejuang Garuda-Na, Laskar Garuda-Na, Laskar Tampan, serta beberapa tim yang sudah terstruktur.
Ibu kota pertama yang jadi sasaran Garuda-Na setelah banyak bergerak di pedesaan adalah Makassar, Gowa, dan Maros. Selama ini, Garuda-Na melakukan sosialisasi di Makassar terbatas pada wilayah pesisir, dan jarang melakukan kunjungan ke pasar-pasar di Makassar seperti dua kandidat lainnya.
Terpisah, tim pemenangan Garuda-Na, Anwar Hussein terus mengkritik petahana Sulsel yang dianggap gagal mewujudkan targetnya di daerah ini. Makanya, Anwar melihat pasangan petahana ini perlu melakukan review kembali terhadap program yang dijanjikan kepada warga Sulsel pada kampanye pilgub 2007 lalu, maupun program yang masuk dalam RPJMD.
"Kenapa sampai hari ini dia hanya mengandalkan program pendidikan dan kesehatan gratis, itu karena dia sulit menggagas program baru. Bagaimana mau membuat program baru kalau program lima tahun lalu yang dijanjikan saja tidak tercapai. Bahkan pendidikan dan kesehatan gratis juga belum bisa dikatakan gratis, setelah melihat IPM Sulsel jauh dari harapan," kata Anwar.
Anwar melihat, ada kesan cagub petahana sulit menggagas program baru karena khwatir malah menjadi kritikan masyarakat setelah target 10 besar pelayanan dasar masyarakat di Sulsel gagal. "Akhirnya hanya pendidikan dan kesehatan gratis yang jadi andalan, yang konong program yang sudah sejak lama digagas Pak Rudi di Sinjai," papar Anwar. (hamsah umar)  

DPRD Sulsel Dipastikan 85 Kursi


MAKASSAR, FAJAR--Jumlah kursi DPRD Sulsel yang akan diperebutkan calon legislatif (caleg) pemilu 2014 dipastikan jadi 85 kursi. Data Agregat Kependudukan per-Kecamatan (DAK2) Sulsel memastikan angka di atas 9,2 juta jiwa.
DAK2 untuk pileg 2014 mendatang ini, rencananya akan diserahkan Pemprov Sulsel ke KPU Sulsel dan 24 KPU kabupaten/kota di Sulsel, di Rujab Gubernur Sulsel, Kamis, 6 Desember. Sebelumnya, DAK2 tersebut diserahkan Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) ke pemprov beberapa waktu lalu.
Kepala Biro Pemerintahan Umum Pemprov Sulsel, Andi Hasbi Nur yang dikonfirmasi membenarkan rencana penyerahan DAK2 pileg 2014 ini ke KPU se-Sulsel. "Angka pastinya saya tidak hapal, tapi jumlahnya di atas 9,2 juta jiwa," kata Hasbi Nur.
Hasbi menyebut, penyerahan DAK2 untuk pemilu 2014 ini dilakukan serentak, termasuk rincian per kabupaten. Rekapitulasi DAK2 dari 24 kabupaten/kota di Sulsel akan diserahkan pemprov ke KPU Provinsi, begitu juga DAK2 kabupaten/kota di serahkan masing-masing perwakilan pemerintah daerah ke KPU kabupaten.
Rencananya, penyerahan DAK2 pemprov Sulsel ke KPU ini akan diserahkan langsung gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo ke KTU KPU Sulsel, Jayadi Nas pukul 13.00 Wita. "Tapi penyerahan ini tidak harus dilakukan oleh gubernur kalau misalnya berhalangan," lanjutnya.
Dengan kepastian jumlah DAK2 pemprov Sulsel sebesar 9,2 juta jiwa ini, jumlah kursi di DPRD Sulsel bertambah sepuluh. "Kalau memang angkanya di atas 9 juta yang diserahkan nanti, sudah pasti jumlah kursi dan dapil di Sulsel akan mengalami perubahan pada pemilu 2014. Nanti kita lihat lah berapa besar DAK2 yang diserahkan pemprov," kata Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari.
Dia juga membenarkan, penyerahan DAK2 Sulsel ini akan dihadiri oleh semua ketua KPU se-Sulsel. Saat ini, para pimpinan komisioner KPU kabupaten/kota di sudah berada di Makassar setelah sebelumnya mengikuti rapat koordinasi rencana verifikasi faktual 18 parpol di Sulsel. (hamsah umar)