Powered By Blogger

Jumat, 04 Januari 2013

Pelayanan Kesehatan Gratis di Kampanye Garuda-Na


MAKASSAR, FAJAR--Kampanye cagub Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) dikemas kreatif. Salah satunya, dilakukan pelayanan kesehatan gratis pada masyarakat.
Di setiap kampanye, Garuda-Na akan melibatkan setidaknya enam mobil ambulans untuk melakukan pelayanan kesehatan. Layanan kesehatan gratis ini akan melibatkan empat dokter baik dari DPP Kesehatan Indonesia Raya (Kesira), maupun Kesira kabupaten/kota.
"Ini juga merupakan salah satu kegiatan kita untuk memperkenalkan resolusi putih atau membiasakan diri minum susu," kata juru bicara Garuda-Na, Nasrullah Mustamin, Jumat, 4 Januari.
Selain kampanye melibatkan enam mobil ambulans dalam rangka pelayanan kesehatan gratis, Garuda-Na juga akan mengandalkan mobil magic boks yang berfungsi sebagai mobil kampanye. Mobil magic boks ini berisi iklan Garuda-Na, atribut kampanye  dan semacamnya.
Mobil magic boks inilah yang akan menjadi pengganti Garuda-Na bersosialisasi di daerah kecamatan, utamanya yang tidak sempat dijangkau berkampanya pasangan ini. Apalagi, Rudi-Nawir akan mengfokuskan diri melakukan kampanye di pusat ibu kota kabupaten.
Di Bone misalnya, pasangan ini hanya akan menggelar kampanye di standion, sedang untuk wilayah kecamatan, pasangan urut 3 ini hanya mengandalkan tim pemenangan kecamatan dan desa. Untuk kampanye hari pertama ini, Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto langsung hadir. Dia dijadwalkan tiba di Makassar hari ini.
"Dari Makassar rombongan menuju Sinjai. Pagi harinya baru berangkat ke Bone untuk menggelar kampanye," tambah Nasrullah.
Untuk kampanye, Garuda-Na akan mengusung program dengan menyesuaikan potensi lokal di wilayah masing-masing. Tapi pada dasarnya, program tersebut sudah disusun dalam 12 program strategis Garuda-Na ketika terpilih gubernur mendatang. (hamsah umar)

Cagub Harus Siap Menerima Hasil


*Husni Ingatkan Netralitas KPU Sulsel

MAKASSAR, FAJAR--Ikran cagub Sulsel untuk mewujudkan pilgub damai, tidak cukup hanya dengan menyatakan siap menang dan siap kalah. Yang diperlukan adalah siap menerima pilihan rakyat atau hasil pilgub.
Tiga pasangan cagub Sulsel masing-masing Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) sama-sama berikrar mewujudkan pilgub damai, melalui deklarasi pilgub damai ditandai penandatanganan prasasti di kantor KPU Sulsel, Jumat, 4 Januari.
Ikrar pilgub damai ini dihadiri Ketua KPU RI Husni Kamil Manik, Ketua Bawaslu RI Muhammad Alhamid, Dirjen Kesbangpol Tanrobali Lamo, Kapolda Sulsel Irjen Mudji Waluyo, Pangdam VII Wirabuana Mayjen Mohammad Nizam, ketua-ketua KPU se-Sulsel, panwaslu Sulsel, dan sejumlah pihak terkait lainnya.
"Mari siap menang, siap kalah, juga siap menerima hasil. Umumnya, yang banyak terjadi tidak bisa menerima hasil sehingga harus ke Mahkamah Konstitusi (MK). Semua harus hormati siapa pun yang menang dan kalah," ajak mantan pejabat gubernur Sulsel 2007, Tanribali Lamo.
Semua pihak lanjut Tanribali harus memiliki komitmen mematuhi aturan yang ada, kalau perlu menjadikan Sulsel contoh pilgub demokratis pada 2013 ini. Sehingga demokrasi yang diharapkan benar-benar terwujud.
Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik pilgub Sulsel merupakan cara memilih pemimpin secara demokratis. Semua pihak ada kewajiban menjaga dan memelihara cara memilih pemimpin demokratis melalui pemilihan umum. Dia juga harap pilgub Sulsel tidak dibawa ke mana-mana. "Kandidat harus kendalikan timnya agar pilgub tidak tercederai, sehingga pilgub tidak perlu ke MK. Walau proses ke MK adalah hak calon, tapi kita mau yang kalah legowo dan yang menang tidak sombong," imbuh Husni.
Sikap legowo menerima kekalahan ini harus dibudayakan sebagai salah satu wujud demokrasi di Sulsel. Tiga cagub Sulsel ini harus menyadari bahwa menjadi gubernur sudah ditakdirkan dan tidak seorang pun yang bisa menghalangi ketika itu sudah digariskan.
Secara khusus, Husni mengingatkan KPU Sulsel menjaga netralitas. "Jangankan terang-terangan, sembunyi-sembunyi pun tidak boleh. Kalau KPU sudah tidak netral itu akan menjadi sumber konflik. Kalau penyelenggara menjadi sumber konflik, maka itu akan berkepanjangan," ujar Husni.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menyatakan eskalasi pilgub Sulsel sangat dinamis tapi tidak saling cederai. " Itu karena sinergitas kita semua yang begitu baik dengan pasangan calon dan lainnya. Deklarasi pilgub damai ini momen sebelum masuk kampanye. Saya harap tiga calon patuhi aturan dan menggarap wilayah dan waktu yang telah ditentukan," imbuh Jayadi.
Terhadap ikrar pilgub damai ini, ketiga calon usai menandatangani prasasti juga memiliki harapan yang sama dengan Dirjen Kesbangpol dan KPU. Ketiganya ingin tidak ada calon atau tim yang melakukan pelanggaran aturan yang bisa mencerai kesepakatan yang telah dilakukan. Baik IA, Sayang, dan Garuda-Na juga terlihat sangat bersahabat satu sama lain, baik pada saat sebelum deklarasi dilakukan maupun setelah ikrar berlangsung.
Terkait deklarasi pilgub damai ini, Ketua Umum Forum Pascasarjana Unhas, Anas Raja Andi menilai ikrar untuk mewujudkan pilgub damai itu sangat baik bagi demokrasi di Sulsel ketika komitmen tersebut dipenuhi. Namun, dia khawatir deklarasi yang merupakan komitmen cagub untuk melahirkan pilgub demokratis, damai, dan aman bisa saja hanya sandiwara politik yang dipertontonkan ketika calon ini.
"Kenapa saya katakan seperti itu karena sejak tahapan pilgub berjalan, kita sudah sering dipertontonkan oleh insiden yang mengarah pada kriminalitas pilgub. Saya tidak yakin kesepakatan itu bentul-betul menjadi komitmen moral untuk pilgub damai," kata Anas.
Insiden yang merupakan perwujudan tidak adanya komitmen kandidat mewujudkan pilgub damai seperti penyerangan mobil kandidat yang dilempari dan dirusak, pelemparan bom ke arah kandidat, isu black campaign seperti korupsi dan narkoba.
"Kampanye negatif yang ditujukan ke lawan politik adalah bentuk tidak adanya komitmen pilgub damai, oleh semua pasangan calon sehingga seremoni hari ini adalah sandiwara politik belaka," tambah Anas. (hamsah umar)  

Prabowo Boyong Artis


MAKASSAR, FAJAR--Masyarakat Sulsel dalam beberapa pekan ke depan tampaknya bakal terhibur sejumlah artis ibukota. Itu karena pasangan calon gubernur Sulsel akan menghadirkan artis saat kampanye terbuka yang dimulai Minggu, 6 Januari.
Pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi juga memastikan akan menghadirkan artis ibu kota, guna menyelingi orasi politik cagub ini saat kampanye. Sehingga selain masyarakat akan disuguhkan dengan program dan visi misi Garuda-Na, pendukung pasangan urut 3 ini juga akan dihibur dengan arti ibu kota.
Siapa saja arti yang akan dihadirkan Garuda-Na, pasangan ini belum memastikan karena saat ini juga masih sementara dalam penggodokan. Artis yang akan dihadirkan dalam kampanye Garuda-Na juga ditangani oleh DPP Gerindra. Sehingga artis ini akan datang bersama dengan Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto.
Kendati belum sepenuhnya diketahui siapa saja artis yang akan dihadirkan Garuda-Na, juru bicara Garuda-Na, Nasrullah Mustamin menyebut salah satu artis yang dipastikan hadir pada kampanye pasangan ini adalah Tessa Mariska, seorang artis dangdut bertubuh seksi.
Yang pasti, artis yang akan dihadirkan Garuda-Na ini semuanya dari artis dangdut. Kendati artis dangdut banyak yang dikenal betubuh seksi, Garuda-Na tidak mau sembarangan mendatangkan artis dangdut dalam kampanyenya. Pasangan ini tetap akan mempertimbangkan budaya dan asumsi masyarakat Sulsel, sehingga tidak sembarang artis akan didatangkan.
Ditemui di Media Centre Garuda-Na, Jalan Adyaksa Baru Makassar kemarin, cagub Andi Rudiyanto Asapa menyebut persiapan masa kampanyenya sudah 90 persen rampung. Khusus untuk juru kampanye nasional, bupati Sinjai dua periode ini menyatakan 100 persen sudah siap, termasuk Prabowo Subianto.
Beberapa jurkam nasional Garuda-Na seperti Prabowo, Permadi, Adnan Buyung Nasution, juga ada wakil bupati DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga akan hadir. Namun Ahok baru akan datang di kampanye Garuda-Na saat pasangan ini kampanye di Makassar.
Terhadap deklarasi pilgub sulsel damai yang akan digelar KPU Sulsel hari ini, Jumat, 4 Januari, Rudi berharap deklarasi itu tidak sekadar ikrar tiga pasangan calon untuk menghadirkan pemilu damai. "Kalau sekadar ikrar capek juga kita, sementara kecurangan tetap terjadi," kata mantan Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar ini.
Rudi berharap, deklarasi pilgub damai ini perlu ada klausal bahwa ketika ada calon yang melakukan pelanggaran atau kecurangan, maka KPU harus memberi sanksi tegas seperti mendiskualifikasi sebagai calon gubernur. (hamsah umar)

Konsultan Bisa Pengaruhi Netralitas Komisioner


MAKASSAR, FAJAR--Pilihan KPU Sulsel menunjuk konsultan hukum Pemprov Sulsel sebagai konsultan hukum KPU, memunculkan kekhawatirkan netralitas komisioner KPU Sulsel terpengaruh.
Asumsinya sederhana bahwa konsultan hukum KPU ini sudah sejak tahapan berlangsung sudah ditunjuk, sehingga tidak hanya mendampingi KPU dalam hal sengketa akhir pilgub. Kerawanan konsultan hukum mempengaruhi netralitas komisionar ada pada persoalan black campaign, administrasi, regulasi dan hal lainnya.
Bisa jadi, keputusan yang dilahirkan KPU ada setting untuk menguntungkan calon gubernur tertentu, sehingga pada wilayah inilah netralitas KPU dikhawatirkan terpengaruh karena pendampingan konsultan hukum yang tidak independen. "Saya kira kalau konsultan yang mendampingi KPU terkontaminasi dengan calon tertentu, sangat memungkinkan mempengaruhi independensi penyelenggara," kata pengamat hukum pidana UMI, Prof Hambali Thalib, Kamis, 3 Januari.
Idealnya, KPU Sulsel tidak melibatkan konsultan hukum apakah di tahapan atau dalam proses sengketa untuk menghindari asumsi negatif masyarakat utamanya pasangan calon. Bisa jadi, pilihan KPU Sulsel menggunakan konsultan hukum pemprov Sulsel, Mappinawang sebagai konsultan KPU akan melahirkan kecurigaan besar bahwa KPU Sulsel sudah terkontaminasi dengan calon tertentu.
Sebagai lembaga independen, Hambali menyatakan KPU Sulsel sebaiknya melibatkan konsultan atau ahli hukum yang betul-betul independen, sehingga tidak melahirkan pro kontra seperti sekarang ini. Hambali mengatakan pengalaman tidak harus menjadi pertimbangan utama KPU dalam menunjuk konsultan hukum.
Yang lebih penting diperhatikan KPU dalam menunjuk konsultan hukum adalan independensi, integritas, dan profesionalisme keilmuan. Di Sulsel masih banyak ahli hukum yang memiliki pengalaman dan tidak terkontaminasi dengan calon tertentu. Bagaimana pun, konsultan yang sudah terkontaminasi calon tertentu bisa menimbulkan resistensi.
"Malah ini sebenarnya bisa mencederai proses pilgub Sulsel, karena konsultan yang ditunjuk sudah terkontaminasi dengan calon tertentu. Apa yang menjadi keputusan KPU ini saya kira sudah kekeliruan," sebut Hambali.
Posisi KPU Sulsel kata Hambali masih beruntung karena calon gubernur belum menyoal posisi konsultan yang berafiliasi dengan calon tertentu. "Sekiranya ada calon gubernur atau tim hukumnya yang mempersoalkan itu, bukan tidak mungkin Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) akan turun tangan. Dan menurut saya, ada hak calon di sini melayangkan protes ke KPU dengan konsultannya itu," tandas Hambali. (hamsah umar)

Di Kampanye, IA Perjelas Program 9 Bebas


*Perdana di Lutim

MAKASSAR, FAJAR--Masa kampanye menjadi momentum tepat calon gubernur menjelaskan secara detail isi program yang ditawarkan. Apa yang kurang jelas di masyarakat selama ini akan dibuat terang berderang.
Ini pula yang akan dilakukan pasangan cagub urut 1, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), untuk memberi penjelasan sedetail mungkin mengenai sembilan (9) program IA bebas. Kalau selama ini masyarakat hanya tahu ada sembilan program bebas, maka dimasa kampanye akan diperjelas satu demi satu.
"Selama ini, program IA masih dibungkus rapi isinya. Nah, pada masa kampanye, itu akan dibuka dan dijelaskan kepada masyarakat seperti apa IA bebas itu, sehingga masyarakat memahami dan makin yakin untuk memilih Ilham-Aziz. Mereka yang tadinya belum tahu bisa beralih memilih IA ketika sudah tahu betul program itu," kata juru bicara IA, Syamsu Rizal.
Salah satu yang penting dijelaskan dari Kartu Semangat Baru yang sudah berada di tangan besar keluarga di Sulsel ini seperti mekanisme penggunaan, dan skema programnya. "Jadi seperti apa kartu itu akan kita jelaskan semua," lanjut Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal.
Cagub yang banyak didukung kalangan ulama, ormas Islam, keluarga pesantren ini sendiri akan memulai kampanye di zona III meliputi Sidrap, Luwu, Luwu Utara, Lutim, Palopo, Enrekang, Tana Toraja, dan Toraja Utara. Untuk hari pertama kampanye terbuka, pasangan ini memilih kampanye di Luwu Timur.
Di Luwu Timur tambah Ical, tim IA sudah ada beberapa titik kampanye yang ditetapkan Campaign Organizer Ilham-Aziz. Baik untuk kampanye dialogis maupun untuk kampanye akbar terbuka. "Untuk kampanye akbar terbuka itu direncanakan di Lapangan Burau," ujar Ical.
Pilihan untuk melakukan kampanye akbar sambil kampanye dialogis ini dilakukan tim IA agar apa yang ditawarkan IA bisa dicerna dengan baik masyarakat hingga level paling bawah. Bahkan, tim IA juga menyiapkan kampanye yang sifatnya tertutup. (hamsah umar)