Powered By Blogger

Jumat, 18 Januari 2013

Saatnya Perempuan Jadi Penentu


MAKASSAR, FAJAR--Kaum perempuan di Sulsel sudah saatnya sadar dan kritis dalam menentukan pemimpin ke depan. Sudah saatnya perempuan menjadi penentu kemenangan di pilgub Sulsel, Selasa, 22 Januari.
Harapan agar perempuan Sulsel memilih pemimpin yang bisa memperjuangkan hak-hak perempuan ini, mengemuka dalam acara Tudang Sipulung Perempuan yang digelar Solidaritas Perempuan Anging Mammiri di Anjungan Pantai Losari, Kamis, 17 Januari. Diskusi ini dihadiri tim pemenangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), Indah, dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), Wahidah.  
Tadinya diskusi ini juga mengundang tim pemenangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), namun hingga acara berlangsung tidak ada seorang pun perwakilan tim Sayang yang datang. Begitu juga dari penyelenggara pemilu yakni KPU dan Panwaslu Sulsel.
Ketua Badan Eksekutif Nasional Solidaritas Perempuan, Wahidah Rustam saat membuka acara tudang sipulung perempuan dilakukan agar kepentingan perempuan yang selama ini tidak diperhatikan pengambil kebijakan, ke depan bisa diperhatikan.  "Ibu-ibu  jangan tinggal di rumah, tapi harus bersuara sampai kepentingan mereka diakomodasi," imbuh Wahidah kepada seratusan perempuan yang hadir.
Ketua SP Anging Mammiri, Hajar Djunaid menambahkan aspirasi perempuan harus didengar oleh pengambul kebijakan. Dia mengajak kaum perempuan agar dalam menggunakan hak politiknya menggunakan kesadaran. "Makanya, kami intens melakukan pendidikan politik hingga kabupaten/kota di Sulsel. Tujuannya agar di pilgub Sulsel ini perempuan memilih calon yang bisa mengakomodasi kepentingannya," kata Hajar.
Indah tim pemenangan IA memaparkan bahwa pasangan ini memiliki kepedulian terhadap perempuan yang tercermin dari programnya. "Sembilan bebas yang ditawarkan IA itu banyak yang menyentuh kepentingan perempuan. Seperti di bidang kesehatan yakni bebas bersaling," kata Indah.
Adapun tim Garuda-Na, Wahidah menyatakan bahwa pasangan ini akan mewujudkan pembangunan yang adil bagi seluruh rakyat Sulsel termasuk perempuan. Salah satu program pemberdayaan perempuan yang ditawarkan adalah industri rumah tangga. "Yang terpenting perempuan juga harus bisa pengaruhi regulasi," kata Wahidah. (hamsah umar)

Polair Ikut Kawal Logistik


MAKASSAR, FAJAR--Distribusi logistik pilgub Sulsel untuk wilayah tertentu turut mendapat pengawalan dari Polair. Di Sinjai, pengiriman logistik ke Kecamatan Pulau Sembilan juga melibatkan pengawalan dari Polair Polda Sulsel.
Distribusi logistik ke kecamatan di Sinjai ini mulai dilakukan, Kamis, 17 Januari kemarin. Pelepasan dilakukan Sekkab Sinjai, Taiyeb A Mappasere, disaksikan Kapolres Sinjai, AKBP Totok Triwibowo dan unsur muspida. Distribusi ke pulau Sembilan ini menggunakan kapal rakyat. "Khusus distribusi ke Pulau Sembilan, selain dari Polres Sinjai juga Satuan Polair Polda," kata Totok.
Anggota KPU Sinjai, Jaenu mengatakan, logistik untuk Sinjai ini sudah sampai di kantor kecamatan. Dia berharap, distribusi ke tingkat kelurahan/desa sudah bisa dilakukan mulai hari ini. "Kita harap tetap sesuai jadwal tiba di TPS masing-masing," kata Jaenu.
Sementara distribusi logistik ke lima pulau terluar di Selayar juga sudah mulai didistribusikan kemarin. Distribusi logistik di daerah itu serentak untuk 11 kecamatan. Seperti diberitakan, untuk pulau terluar Selayar, menggukan Helikopter Super Puma Mi-17 milik TNI AD. Helikopter ini dapat memuat 8 orang dengan kemanpuan loading sampai 2 ton. "Untuk lima kecamatan kepulauan dilakukan 2 trip, dengan waktu terbang 5 jam untuk mecamatan Pasilambena dan Pasimarannu," kata Ketua KPU Selayar, Zulfinas Indra.
Trip kedua untuk Kecamatan Pasimarannu, Pasimasunggu, dan Pasimasunggu Timur. Pelepasan pendistribusian logistik di daerah ini dihadiri langsung anggota KPU Sulsel, Nusra Aziz, Asisten Operasional Kodam VII/Wirabuana, Kolonel Inf Tandyo Budi, Bupati Kepulauan Selayar, Syahrir Sahib, panwaslu dan unsur muspida. "Kami berterima kasih pada Pangdam VII/Wirabuana atas partisipasinya membantu kami," kata Zulfinas. (hamsah umar)

KPU Tolak Usul Garuda-Na


MAKASSAR, FAJAR--Kendati usul Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) sangat cemerlang dan konstruktif agar pembatalan debat diganti dengan penegasan komitmen damai tiga cagub, KPU Sulsel tetap pada keputusan awal yakni menambah masa kampanye terbuka hingga hari ini.
KPU Sulsel beralasan, tidak elok ketika penyelenggara pemilu ini begitu sering melakukan perunahan kebijakan, apalagi ada kandidat yang sudah menyiapkan berbagai kegiatan untuk hari terakhir masa kampanye ini. Sehingga ketiga pasangan cagub ini tetap dipersilahkan menggelar kampanye di zona terakhir masing-masing.
"Pada dasarnya kita respons baik apa yang diusulkan oleh Garuda-Na, tapi kita sydah mengeluarkan edaran kepada masing-masing calon soal jadwal tambahan kampanye di zona masing-masing, sehingga tidak baik kalau itu ditarik kembali. Tidak baik juga kalau KPU keseringan mengubah keputusannya," kata anggota KPU Sulsel, Samsir Rahim, Kamis, 17 Januari.
Pertimbangan lain, karena dua pasangan cagub Sulsel yakni Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) dan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) sudah menjadwalkan melakukan berbagai kegiatan kampanye hari ini, sehingga hal ini juga menjadi pertimbangan khusus. IA misalnya sudah mengagendakan melakukan kegiatan atau kunjungan ke beberapa kecamatan di Makassar, begitu juga Sayang di Zona II.
Soal usull Garuda-Na itu, Samsir menyebut ketiga pasangan ini bisa saja melakukan pertemuan pada masa tenang, misalnya melalui ngopi bersama dan kegiatan lainnya. "Intinya kan kita ingin pilgub Sulsel ini damai dan aman," tambahnya.
Jubir Garuda-Na, Marwan R Hussein menyatakan menghargai apa yang menjadi keputusan KPU karena itu menjadi kewenangan mereka. Garuda-Na kata dia hanya pada posisi memberikan tawaran untuk Sulsel yang damai. "Tapi saya kira KPU juga tidak dalam kapasitas menolak usul Garuda-Na, tapi itu saya kira imbas dari pernyataan calon hari ini bahwa mereka sudah banyak jadwal," kata Marwan. (hamsah umar)      

Adu Strategi Konsultan Politik


MAKASSAR, FAJAR--Tahapan pilgub Sulsel sudah akan memasuki masa tenang (19-21) Januari. Tiga hari terakhir sebelum pencoblosan ini, kandidat akan tetap memainkan strategi guna memastikan kemenangan berpihak padanya.
Paling tidak, masa tenang ini akan menjadi adu strategi masing-masing konsultan politik di masa injure time. Tiga cagub yakni Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) adalah kandidat yang selama ini sudah didampingi konsultan politik ternama.
Pasangan Ilham-Aziz yang dikawal konsultan politik seperti Celebes Research Centre (CRC), Indo Barometer, dan Batu Putih Sindicate adalah pengarah strategi pasangan nasionalis-religius ini. Di masa tenang, para konsultan politik IA ini pun sudah menyiapkan strategi kendati lebih banyak sifatnya ke internal.
"Konsultan politik kita di masa tenang lebih banyak pada evaluasi. Selama ini kan mereka melakukan kegiatan monitoring ke daerah-daerah. Hasil monitoring inilah yang akan dievaluasi seperti apa hasilnya, untuk selanjutnya menentukan langkah berikutnya," kata jubir IA, Selle KS Dalle.
Namun, masa tenang ini lebih fokus pada penguatan tim pemenangan IA utamanya saksi-saksi di tingkat TPS. Dalam hal ini bagaimana saksi IA bisa menyakinkan akan bekerja sama dengan baik dengan pasangan ini. Peran saksi di TPS sangat istimewa karena mereka mewakili pasangan calon di hari H. Hanya mereka yang bisa mengatasnamakan kandidat karena memiliki mandat saksi.
Selle menyebut, salah satu masukan konsultan politik IA adalah bagaimana menguatkan tim utamanya saksi di TPS sehingga bisa bekerja dengan baik. Bukan tidak mungkin, ada saksi yang kurang bekerja maksimal dan tidak mengawal suara dari semua tingkatan. "Selain itu, konsultan kita lebih pada diskusi dengan tim," tambahnya.
Sama dengan IA, pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) juga demikian. Selama masa tenang ini, konsultan politik Garuda-Na masing-masing Cyrus Institute dan The Insert Institute melakukan persiapan menghadapi hari pencoblosan.
Salah satunya adalah merapikan tim pasangan Garuda-Na hingga tingkat paling bawah. Kekuatan tim merupakan kekuatan utamanya sehingga tidak boleh kendur sedikit pun. "Selama ini sudah kampanye sehingga kita tinggal rapikan tim dan semangat mereka dipertahankan," kata
Direktur Eksekutif Insert Institute, Muhammad Aris.
Begitu juga beberapa kegiatan lain tetap berjalan sebagai mana mestinya. Kendati begitu, konsultan politik Garuda-Na ini tidak ada persiapan khusus dalam masa tenang terkecuali penguatan tim. (hamsah umar)




All Out di Kampanye Terakhir


MAKASSAR, FAJAR--Tiga pasangan cagub Sulsel tampil all out di kampanye akbar terakhir kemarin. Selain unjuk kekuatan massa, mereka juga menghadirkan juru kampanye dalam jumlah besar.
Seperti diketahui, tiga pasangan cagub ini mengakhiri kampanye akbar di zona masing-masing. Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di Lapangan Karebosi Makassar, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di Bone, dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi di Sidenreng Rappang (Sidrap).
Di Makassar, massa IA memacetkan sejumlah ruas jalan utama utamanya di sekitar Karebosi. Puluhan ribu massa bahkan seratusan ribu massa cagub ini tumpah di Karebosi. Selain memperlihatkan kekuatan massa di wilayah yang menjadi basis pasangan ini, IA juga menghadirkan sejumlah jurkam nasional.
Jurkamnas IA seperti Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) DPP PAN, Amien Rais, Korwil Sulawesi DPP PAN Andi Yuliani Paris, Ketua BM PAN Sulsel Ilham Rifurio Hadi, Ketua Umum DPP Hanura Wiranto, Korwil Sulawesi DPP Hanura Chaeruddin Ismail, politisi Hanura Senayan, Akbar Faizal, Ketua Umum DPP Demokrat Anas Urbaningrum, Sekjen DPP Demokrat Edhy Baskoro Yudhoyono alias Ibas, dan fungsionaris DPP Demokrat, Jafar Hafsah. Juga hadir kyai kharismatik Sulsel, KH Jamaluddin Amin.
Jurkamnas lain yang dihadirkan IA yakni Menteri Koperasi dan UKM, Syarif Hasan, Sekjen DPP PKS Anis Matta, politisi senayan PKS Andi Rahmat, anggota DPD RI AM Fatwa, serta sejumlah jurkam provinsi. Di kampanye terakhir IA ini, bendera PAN dan PPP juga terlihat berkibar di antara bendera pengusung IA lainnya. Padahal PAN dan PPP adalah pendukung Sayang.
Dalam orasinya, Ilham sedikit menyinggung tentang isu korupsi. "Silahkan menilai  siapa yang korupsi. Karebosi yang begitu banyak bermanfaat untuk masyarakat Sulsel ada yang bilang dijual, padalah apa yang ada di Karebosi ini banyak memberikan perubahan dan kesejahteraan," kata Ilham.
Dia juga menilai Sulsel tidak mengalami kemajuan berarti, terkhusus ketika ditinjau dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana Sulsel masih tetap berada di urutan 19. "Kartu Semangat Baru akan mewujudkan itu. Kalau masyarakat suka KSB, berarti sudah termasuk orang yang cinta perubahan," tandas Ilham.
Sementara Aziz menambahkan bahwa program 9 IA bebas adalah kontrak politik bukan sebuah janji. "Pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan, sosial kemasyarakat semua adalah dalam KSB. Kalau ada yang belum dapat, silahkan cari di rumah rakyat," imbuh Aziz.
Tokoh reformasi, Amien Rais dalam orasinya mengajak masyarakat Sulsel bersatu mendukung dan memilih duet Ilham-Aziz yang bertagline Semangat Baru Peduli Rakyat ini.  "Mari doakan Ilham-Aziz menang. Doakan kandidat yang curang semoga mendapat balasan dan dilaknat Allah Swt," kata Amien Rais.
Mantan ketua MPR RI ini menambahkan, Ilham-Aziz diharapkan dapat menyusul para tokoh Sulsel yang menasional bahkan mendunia seperti Jenderal Jusuf, BJ Habibie, dan Jusuf Kalla dengan menjadi gubernur Sulsel. "Sulsel itu gudangnya tokoh nasional, mudah-mudahan IA susul mereka," kata Amien Rais.
Adapun AM Fatwa yang menyusul Amien orasi menyatakan, sebagai putra Sulsel dia mendukung sepenuhnya IA melakukan perubahan di Sulsel. Dia menyebut revitalisasi Karebosi menjadi bukti Ilham memiliki karya. Begitu juga pembangunan masjid terapung yang merupakan satu-satunya di Indonesia.
Ilham serba lengkap. "Bapaknya dari Bone dan mantan Bupati Gowa dua periode, ibunya dari Massenrempulu, mertuanya asal Luwu, sedang Ilham Wali Kota Makassar dua periode," kata Fatwa di depan puluhan ribu massa.
"Sedang Aziz,  rekan saya sebagai senator di senayan, putra pejuang Qahhar Mudzakkar, pejuang kemerdekaan, juga ajudan Bung Karno. Jadi mari kita padukan semangat baru untuk Sulsel baru," imbuh Fatwa.
Elit PAN lain yang menyampaikan orasi politik yakni Yuliani Paris. "Pilih Ilham bukan hanya hebat di Indonesia tapi juga dunia. Mau jadikan Sulsel terhebat pilih Ilham-Aziz. Pak Ilham itu tidak ada korupsi, jadi kalau ada yang sebut itu adalah fitnah," kata Yuliani.
Sedang Ketua BM PAN Sulsel, Ilham Rifurio mengajak kaum muda Sulsel memilih, menjaga, mengawal IA gubernur mendatang. Ilham Juga dianggap sukses membangun ekonomi di Sulsel, dimana 41 persen pertumbuhan ekonomi Sulsel disumbang oleh Makassar. "Pemilihan gubernur itu adalah memilih pemimpin, bukan memilih komandan," tegas Akbar Faizal.
Ketua Umum DPP Demokrat, Anas Urbaningrum menandaskan Sulsel adalah provinsi besar sehingga tantangannya juga sangat besar. Karena itu butuh pemimpin yang berpengalaman. "Masyarakat Sulsel banyak yang miskin sehingga perlu pemimpin yang merakyat, peduli, mengayomi, berkarakter, religius, dan berani berdialog langsung dengan masyarakatnya," kata Anas.
Selain Anas, Ibas juga mengajak warga Sulsel menyatukan tekad dan hati untuk memilih pemimpin yang baik. "Ajak sanak keluarga, tetangga untuk memilih pasangan ini," imbuhnya.
Sedang Menteri Koperasi dan UKM, Syarief Hasan menegaskan bahwa sudah saatnya warga Sulsel dipimpin Ilham-Aziz. Dia optimis, Sulsel akan bangkit dari provinsi lain dan menjadi pioneer untuk pembangunan di Indonesia Timur.
Adapun pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) yang mengakhiri kampanye di Sidrap menandaskan pasangan ini bertekad untuk menghadirkan satu bidan satu dusun, dan satu desa satu dokter. Di kampanya terakhirnya, Garuda-Na bahkan meneken MoU dengan Ikatan Mahasiswa Perawat Indonesia (Ikmapi) Sulsel terkait program di bidang kesehatan itu.
Ketua Ikmafi Sulsel, Akbar S Ujon bertekad mengawal Garuda-Na mewujudkan pelayanan kesehatan paripurna dan komitmen memberdayakan tenaga perawat di setiap dusun. Rudi menyebut, pelayanan kesehatan belum merata merata dan belum bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat karena kurangnya tenaga medis di tingkat bawah.
Karenanya, lulusan keperawatan akan diprioritaskan menjadi PNS ketika ada penerimaan. "Kami sudah melakukan roadshow dan melihat bagaimana tenaga kesehatan kurang diperhatikan. Garuda-Na kami lihat lebih konsisten dalam masalah kesehatan termasuk terhadap tenaga kesehatan," kata Akbar.
Pendamping Rudi, Andi Nawir Pasinringi mengatakan untuk mewujudkan program yang ditawarkan pasangan ini, masyarakat Sulsel tidak perlu ada kontrak politik atau kartu karena cukup KTP warga Sulsel akan mendapatkan pelayanan itu. "Cukup pakai KTP, tidak perlu pakai kartu bebas," ujar Nawir.
Di kabupaten penghasil beras ini, Nawir menyatakan bahwa salah satu program andalan Garuda-Na di sektor pertanian adalah bantuan 23 ribu handtraktor serta pembangunan 1.000 irigasi di Sulsel. Melalui berbagai program utamanya program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, Garuda-Na berharap Sulsel lima tahun ke depan akan menjadi provinsi terdepan, mandiri dan mapan. (hamsah umar)