MAKASSAR, FAJAR--Ketua Yayasan Dana Islamic Centre (Yasdic) IMMIM, Ridwan Abdullah intens membangun jaringan untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya. Dosen Fakultas Teknis Unhas ini ingin bertarung di pemilukada Enrekang mendatang.
"Kurang lebih delapan bulan saya sosialisasi dan bertatap muka dengan masyarakat. Selain sebagai langkah meningkatkan popularitas dan elektabilitas, juga merekam rapat masyarakat sehingga bisa memperkaya visi misi dan program yang akan kita tawarkan," kata Ridwan.
Sebagai akademisi, dia mengaku rela pulang kampung karena ada keinginan kuat menjadikan Enrekang sebagai kabupaten yang unggul utamanya dalam bidang pembangunan, masyarakat sejahtera, dan pemerintahan yang baik. Setidaknya sudah ada empat partai politik yang intens didekati untuk memuluskan niatnya bertarung di daerah ini. "Tapi belum saatnya kami sampaikan partai-partai yang kami harap memberikan dukungan. Tapi keempat partai ini memiliki 9 kursi di dewan," katanya.
Salah satu yang ingin diwujudkan ketika terpilih bupati Enrekang adalah menjadikan Enrekang sebagai kabupaten agroindustri utamanya dalam pengelolaan potensi alamnya seperti sayuran "Saat ini kan kita baru menjadi daerah agrobisnis. Kita ingin lebih ditingkatkan lagi," kata Ridwan.
Sosialisasi yang intens juga dilakukan Korwil VI (Sidrap, Pinrang, Enrekang, dan Toraja) DPD Golkar Sulsel, Ian Latanro. Di Golkar sendiri, sejumlah nama yang menguat mengendarai Golkar seperti Nurhasan, Andi Nasir, Ridwan Abdullah, Mustamin Amir, Suwandi Mahendra, Rahman Pina. "Saya cukup realistis sehingga untuk sementara hanya menginginkan posisi wakil," kata Ian Latanro.
Wakil Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Sulsel ini mengaku dirinya tidak main-main berniat maju di Enrekang. Terbukti ribuan atribut sudah disebar di seluruh pelosok Enrekang.
"Sosialisasi melalui banner tidak hanya untuk kepentingan pemilukada tapi juga untuk partai secara umum jelang pemilu legislatif. Kita juga sudah banyak merangkul komunitas dalam rangka menguatkan dukungan," katanya. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar