MAKASSAR, FAJAR--Puluhan mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Makassar yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Makassar, melakukan aksi unjuk rasa di kantor PT Antam Jalan Ratulangi Makassar, Senin, 26 September.
Demo terhadap perusahaan tambang itu dilakukan mahasiswa HMI, terkait kekerasan yang dialami mahasiswa HMI di Jakarta 22 September lalu, saat melakukan aksi unjuk rasa di PT Antam untuk mendesak transfaransi dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan tersebut.
Dalam aksinya, mahasiswa HMI ini menuntut dan mendesak PT Antam untuk mencopot Senior Manager CSR PT Antam, Ibrahim karena dituding sebagai pihak yang memerintahkan karyawan PT Antam melakukan pemukulan terhadap mahasiswa HMI yang melakukan unjuk rasa.
Selain itu, mahasiswa HMI se-Makassar juga mendesak aparat kepolisian untuk memproses hukum kasus premanisme terhadap mahasiswa HMI. "Pelaku pemukulan bahkan penembakan yang mengakibatkan sejumlah mahasiswa HMI luka-luka harus diproses hukum, termasuk pihak yang memerintahkan karyawan melakukan aksi kekerasan," kata Jenderal Lapangan, Syamsul Asri.
Selain itu, mahasiswa HMI Makassar juga mendesak dana CSR PT Antam dikelola secara transparan, apalagi dana CSR tersebut merupakan kewajiban perusahaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitar perusahaan. Tuntutan para mahasiswa itu bahkan di faks langsung mahasiswa di kantor PT Antam Makassar ke Jakarta.
Kepala Kantor PT Antam Makassar, Sukendra Budi Raharjo saat menerima perwakilan mahasiswa HMI mengaku tidak banyak tahu tentang kasus kekerasan yang terjadi di Jakarta. Makanya, pihaknya bersedia mengirim tuntutan mahasiswa HMI Makassar ke pusat melalui fasilitas faks. (hamsah umar)